7 research outputs found

    PENGARUH IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN TERPADU (SIPT) TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI PADA PEGAWAI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN)

    Get PDF
    Perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi dewasa ini yang semakin pesat menuntut kebutuhan akan sistem informasi yang semakin canggih. Politeknik Negeri Banjarmasin dalam melakukan program peningkatan sumberdaya manusia dan pengelo-laan pendidikan tinggi pada Politeknik Negeri Banjarmasin dengan melalui Sistem In-formasi Pendidikan Terpadu (SIPT).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh implementasi sistem informasi pendidikan terpadu baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai Poli-teknik Negeri Banjarmasin, serta mengevaluasi faktor yang berpengaruh dominan terha-dap kinerja pegawai Politeknik Negeri Banjarmasin. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Politeknik Negeri Banjarmasin berjumlah 272 orang. Teknik sampling  yang digunakan adalah secara Proportionate Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 73 orang. Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.Hasil temuan penelitian yang pertama menemukan bahwa secara simultan imlementasi SIPT yang direflekasikan dalam variabel kinerja aplikasi program, tingkat integritas data-base, lingkup organisasi yang dilayani, serta hubungan antar elemen sistem secara ber-sama-sama mempengaruhi kinerja pegawai. Hasil temuan penelitian kedua secara par-sial, hanya variabel kinerja aplikasi program dan variabel lingkup organisasi yang dilayani yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Sedangkan variabel tingkat inte-gritas database dan variabel hubungan antar elemen sistem tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil temuan penelitian ketiga menujukkan bahwa dari implementasi SIPT di Politeknik Negeri Banjarmasin, variabel kinerja aplikasi program merupakan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja pegawai

    PENGARUH KAPASITAS INDIVIDU DIINTERAKSIKAN DENGAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP BUDGETARY SLACK

    Get PDF
    Seiring dengan perkembangan dan kemajuan seatu daerah atau kota maka akan ber-munculan bisnis-bisnis baru salah satunya adalah pada bisnis perhotelan. Persaingan  bisnis  yang  semakin  ketat  dan  kompleks  saat  ini,  menuntut manajemen perusahaan agar mampu menjamin operasi perusahaan berjalan dengan baik, tetap bertahan dan terus berkembang. Salah satu cara agar manajemen dapat mencapai hal tersebut adalah dengan menyusun, mengendalikan, melaksanakan dan mengevalusi anggaran yang di-gunakan oleh perusahaan.Partisipasi dalam penganggaran merupakan variabel yang banyak dihubungkan dengan budgetary slack dan ditemukan terdapat pengaruh yang tidak konsisten.Hasil temuan penelitian yang pertama menemukan bahwa kapasitas individu berpenga-ruh positif terhadap budgetary slack dengan locus of control sebagai variabel pemode-rasi, dan kapasitas  individu berpengaruh  positif  terhadap  budgetary  slack

    PENGARUH KAPASITAS INDIVIDU DIINTERAKSIKAN DENGAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP BUDGETARY SLACK

    Get PDF
    Seiring dengan perkembangan dan kemajuan seatu daerah atau kota maka akan ber-munculan bisnis-bisnis baru salah satunya adalah pada bisnis perhotelan. Persaingan  bisnis  yang  semakin  ketat  dan  kompleks  saat  ini,  menuntut manajemen perusahaan agar mampu menjamin operasi perusahaan berjalan dengan baik, tetap bertahan dan terus berkembang. Salah satu cara agar manajemen dapat mencapai hal tersebut adalah dengan menyusun, mengendalikan, melaksanakan dan mengevalusi anggaran yang di-gunakan oleh perusahaan.Partisipasi dalam penganggaran merupakan variabel yang banyak dihubungkan dengan budgetary slack dan ditemukan terdapat pengaruh yang tidak konsisten.Hasil temuan penelitian yang pertama menemukan bahwa kapasitas individu berpenga-ruh positif terhadap budgetary slack dengan locus of control sebagai variabel pemode-rasi, dan kapasitas  individu berpengaruh  positif  terhadap  budgetary  slack

    PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah  kualitas  audit  meningkatkan kemungkinan   sebuah perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial distress) menerima  pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) untuk kelangsungan usahanya  (going concern).Hasil  pengujian dengan menggunakan regresi logistik memberikan bukti empiris bahwa  variabel kondisi keuangan perusahaan dan  opini  audit  tahun sebelumnya  berpengaruh  signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Untuk variabel kualitas audit  dan pertumbuhan perusahaan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern

    UJI VALIDASI METODE INTERPOLASI SPASIAL UNTUK MEMETAKAN TAKSIRAN POTENSI LBDS TEGAKAN JATI DAN KAYU PUTIH DI BDH PLAYEN KPH YOGYAKARTA

    No full text
    Stand inventory has been done by Yogyakarta KPH (Unit of Forest Management) in 2012 in four BDH (Part of Forest Area), one of the BDHs (Part of Forest Areas) is in Playen. Inventory result is only showed in the form of tabulation. The result will be more informative if it is completed with the map of forest stand potential. Spatial interpolation method is one of alternative methods in SIG (Geographic information System) field to estimate and map forest stand potential easily and quickly. The method assumes that data attribute has the quality of continuous in room and connected each other spatially. The observation is done by Menggoran and Wonolagi RPH (Forest Police Resort), in Playen BDH (Part of Forest Area ) with the objectives of (1) figuring out spatial interpolation method validation to estimate teak and M. leucadendra standing lbds (base field wide) potential based on forest inventory sample (2) figuring out spatial spread of teak and M. leucadendra standing lbds (base field wide) potential estimate, (3) figuring out the best spatial interpolation method type to estimate teak and M. leucadendra standing lbds (base field wide) potential. To fulfill the three objectives, analysis method steps such as descriptive statistic analysis, spatial interpolation method, spatial interpolation method validation, estimation mapping of standing lbds potential, and calculation of standing lbds potential estimation are done. The observation finds that there are five valid proven methods applied on teak standing, these are Invers Distance Weigthing (IDW), Radial Basis Functions (RBF), Local Polinomial Interpolation (LPI), Ordinary Kriging (OK), and Universal Kriging (UK). Meanwhile, valid interpolation spatial method is not found in M. leucadendra standing. The best spatial interpolation method from the five valid methods is IDW method, for teak stand lbds potential estimation with IDW method are close to actual calculation result estimation

    Locals' Claims of Rights and Access to Forest Resources in Three Forest Management Regimes in Gunungkidul Regency, YOGYAKARTA

    Full text link
    One of state forest areas managed by three management regimes is Bunder forest area, Gunungkidul, Yogyakarta. Three management regimes are the production forest of KPH Yogyakarta, the conservation forest of Tahura, and the educational forest of KHDTK Wanagama I. The differences of management regimes are thought to affect the actual interaction pattern of villagers with the forest. This research aims to compare the actual rights and access of villagers to Bunder forest area in three management regimes in the hope of finding more effective forest management patterns. This research used a qualitative approach through the case study method of the interaction villagers of Bunder, Banaran, Ngleri, and Gading villages with the surrounding forests. The results show that forest management regimes affects the way villagers can access the forests. The aggregate value of the actual rights received by the villagers to the production forest of KPH Yogyakarta is higher than the educational forest of KHDTK Wanagama I. The lowest is management regimes in conservation forest of Tahura. Based on the access mechanisms that empower villagers, the educational forest regime of KHDTK Wanagama I is higher than the production forest regime of KPH Yogyakarta and the conservation forest regime of Tahura. This research recommends defining rights and access to increase certainty about the benefits of forest resources
    corecore