15 research outputs found

    Karakteristik Mikrosatelit Gen BoLA dengan Penanda Primer RM 185 pada Sapi Bali (Bos indicus) di Nusa Penida

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menjelaskan distribusi frekuensi lokus gen bovine lymphocyte antigen (BoLA) memakai primer RM 185 pada sapi bali dari Nusa Penida. Sebanyak 21 ekor sapi bali yang berasal dari Nusa Penida diambil secara acak. Jumlah alel gen BoLA pada lokus RM 185 ada 7 macam alel yaitu 76 pb, 84 pb, 86 pb, 90 pb, 98 pb, 100 pb, dan 104 pb. Frekuensi tiap- tiap alel yang teramati adalah 0,02%; 0,09%; 0,31%; 0,07%; 0,12%; 0,28%; dan 0,09%. Rata- rata heterozigositas yang didapat adalah 0,804. Dapat disimpulkan, bahwa lokus RM 185 pada gen BoLA sapi bali di Nusa Penida adalah sangat polimorfik di antara populasi

    ASOSIASI POLIMORFISME GENETIKA LOKUS DEOXYNUCLEIC ACID (DNA) MIKROSATELIT GEN BOVINE LYMPHOCYTE ANTIGEN (BoLA) DENGAN KUALITAS SEMEN PADA SAPI BALI

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi dasar mengenai struktur genetika menggunakan marka melokuler DNA mikrosatelit gen bovine lymphocyte antigen (BoLA) dan hubungannya dengan kualitas semen sapi bali. Data diambil dari 8 ekor sapi jantan yang ada di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Inseminasi Buatan, Baturiti, Tabanan, Bali. Hasil pemeriksaan kualitas sperma menunjukkan bahwa volume semen sapi bali 3,0-6,5 ml, konsentrasi spermatozoa 800-11.000 juta sel/ml, dan persentase spermatozoa motil 70-75%. Hasil penelitian pada sapi bali menunjukkan bahwa ketiga lokus mikrosatelit yang digunakan teramplifikasi pada sapi bali dan jumlah alel pada lokus RM185 dan BM1815 adalah 2 sedangkan jumlah alel pada lokus DRB3 adalah 1. Heterozigositas per lokus berkisar 0-0,533. Nilai PIC per lokus antara 0-0,375. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ukuran alel pada ketiga mikrosatelit berpotensi sebagai marka molekuler yang berperan terhadap kualitas semen pada sapi bali

    Polimorfisme Genetik DNA Mikrosatellite GEN BoLA Lokus DRB3 pada Sapi Bali (Bos indicus)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dasar mengenai distribusi frekuensi lokus DRB3 gen BoLa (bovine lymphocyte antigen) pada sapi Bali. Untuk isolasi DNA digunakan sampel darah sapi Bali yang diambil dari populasi sapi Bali yang berasal dari Bali dan sapi Bali yang berasal dari Nusa Penida. Jumlah sampel untuk sapi Bali yang berasal dari Bali adalah 22 ekor dan sapi yang berasal dari Nusa Penida 21 ekor. Jumlah allel lokus DRB3 pada sapi Bali asal Bali adalah 7 dan 9 allel dari sapi Bali asal Nusa Penida. Rataan heterozigositas perlokus adalah 0,7967 pada sapi Bali asal Nusa Penida dan 0,7863 pada sapi Bali asal Bali. Nilai PIC lokus DRB3 pada sapi Bali asal Nusa Penida adalah 0,7417 dan 0,742 pada sapi Bali asal Bali. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini adalah lokus DRB3 pada sapi Bali sangat polimorfik

    KEKOREFERENSIALAN LINTAS KLAUSA BAHASA INDONESIA

    No full text
    Makalah ini mengkaji aspek sintaksis bahasa Indonesia dari sudut linguistik tipologi. Apakah bahasa Indonesia dapat digolongkan sebagai bahasa yang bertipe akusatif, ergatif, atau aktif? Kajian sintaksis ini menekankan kepada realisasi fungsi gramatikal dan perlakuan sintaktisnya, terutama yang terdapat dalam kalimat majemuk atau kalimat kompleks. Untuk mendeskripsikan bahasa Indonesia dalam penelitian ini dipergunakan kategori fungsi gramatikal, S, A, O oleh Dixon (1994). Berdasarkan hasil analisis, bahasa Indonesia menunjukkan aliansi grammatikal yang terpilah: seperti bahasa yang bertipe akusatif dan ergatif. Kata kunci: linguistik tipologi, kekoreferensialan lintas klausa, aliansi gramatikal, bahasa Indonesi

    Morfometri Kuda (Equus Caballus) Jantan Dewasa Yang Dipelihara Di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat

    No full text
    Kuda merupakan komoditas ternak yang berperan penting bagi kehidupan masyarakat di Kabupaten Lombok Timur. Namun, studi mengenai karakteristik kuda tersebut belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfometri kuda (Equus caballus) yang dipelihara di Kabupaten Lombok Timur. Sejumlah 60 ekor kuda jantan dewasa disampling secara random dari 12 kecamatan di seluruh Kabupaten Lombok Timur. Pengukuran dilakukan terhadap  panjang kepala, lebar kepala, tinggi kepala, panjang mandibula, panjang leher, panjang badan, panjang ekor, tinggi badan, lebar badan, tinggi gumba, tebal badan, dan lingkar badan. Data morfometri dianalisis secara deskriptif. Analisis komponen utama digunakan untuk menentukan variabel yang berkontribusi dominan terhadap komponen ukuran dan bentuk. Semua analisis dikerjakan menggunakan bantuan program Statistical Package for the Social Science (SPSS). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata panjang kepala 45.900±2.576 cm, lebar kepala 23.730±2.476 cm, tinggi kepala 26.48±1.900 cm, panjang mandibula 27.230±1.978 cm, panjang leher 49.330±5.774 cm, panjang badan 93.420±8.988 cm, panjang ekor 36.880±4.170 cm, tinggi badan 113.700±6.162 cm, lebar badan 43.700±3.707 cm, tinggi gumba 120,480±6.912 cm, tebar badan 48.650±6.633 cm dan lingkar badan 147.980±10.770 cm. Hasil pengukuran menunjukkan variabel cukup beragam yang ditunjukkan pada angka koefesien keragaman yang kurang rendah (KK 5,420% - 13,633%). Berdasarkan Analisis Komponen Utama menunjukan faktor ukuran dipengaruhi oleh tinggi gumba, disusul oleh tinggi badan. Sementara faktor bentuk dipengaruhi oleh lebar kepala, disusul oleh tebal badan

    VARIASI PANJANG KAKI KERBAU LUMPUR (BUBALUS BUBALIS) DI KABUPATEN JEMBRANA BALI: PANJANG HUMERUS - METACARPUS DAN FEMUR – METATARSUS

    No full text
    Kerbau rawa atau kerbau lumpur (Bubalus bubalis) merupakan hewan ternak yang cukup potensial dikembangkan di daerah pertanian. Penelitian ditujukan untuk mengkaji variasi panjang kaki kerbau lumpur (panjang dari humerus sampai dengan metacarpus dan dari femur sampai metatarsus)  dari dua blok di Kabupaten Jembrana, Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Blok Barat, panjang kaki depan atas merupakan ukuran kaki yang paling seragam dan panjang kaki depan bawah  merupakan ukuran kaki yang paling beragam. Pada Blok timur,  panjang kaki belakang bawah merupakan ukuran kaki yang paling seragam dan panjang kaki depan bawah  merupakan ukuran yang paling beragam

    Variasi Panjang Kaki Kerbau Lumpur (Bubalus Bubalis) di Kabupaten Jembrana Bali: Panjang Humerus - Metacarpus dan Femur - Metatarsus

    No full text
    Kerbau rawa atau kerbau lumpur (Bubalus bubalis) merupakan hewan ternak yang cukup potensial dikembangkan di daerah pertanian. Penelitian ditujukan untuk mengkaji variasi panjang kaki kerbau lumpur (panjang dari humerus sampai dengan metacarpus dan dari femur sampai metatarsus) dari dua blok di Kabupaten Jembrana, Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Blok Barat, panjang kaki depan atas merupakan ukuran kaki yang paling seragam dan panjang kaki depan bawah merupakan ukuran kaki yang paling beragam. Pada Blok timur, panjang kaki belakang bawah merupakan ukuran kaki yang paling seragam dan panjang kaki depan bawah merupakan ukuran yang paling beragam
    corecore