138 research outputs found

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Lingkaran dengan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran lingkaran dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran dan komunikasi matematis dengan kualitas baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Kualitas hasil pengembangan ditentukan berdasarkan pada kriteria Nieveen yaitu valid, praktis, dan efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development) yang menggunakan model pengembangan 4-D dari Thiagarajan, Semmel, dan Semmel. Subjek dalam penelitian ini adalah 64 siswa yang berasal dari dua kelas di SMP Negeri 1 Puring, Kabupaten Kebumen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket penilaian, angket respons siswa, dan tes. Perangkat pembelajaran dikatakan valid jika hasil penilaian para ahli minimal berkategori “baik”. Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika hasil penilaian guru, respons siswa, dan observasi keterlaksanaan pembelajaran, masing-masing minimal berkategori “baik”. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika persentase banyaknya siswa yang tuntas pada tes kemampuan penalaran matematis, tes kemampuan komunikasi matematis, serta tes prestasi belajar matematika minimal mencapai 75%. Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran lingkaran dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah berorientasi kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa SMP kelas VIII. Hasil validasi menunjukkan bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan masing-masing memenuhi kriteria valid dengan kategori sangat baik. Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan memenuhi kriteria praktis dan efektif. Kepraktisan mencapai kategori sangat baik berdasarkan penilaian guru, kategori baik berdasarkan respons siswa, dan kategori sangat baik berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Keefektifan mencapai kategori efektif berdasarkan ketuntasan belajar siswa. Persentase banyaknya siswa yang tuntas pada tes kemampuan penalaran matematis mencapai 82,82%, tes kemampuan komunikasi matematis mencapai 76,57%, dan tes prestasi belajar mencapai 79,69%

    SISTEM ALIRAN KAS PADA SEBUAH TOKO PENJUALAN BARANG

    Get PDF
    Sistem aliran kas merupakan sistem yang memproses data dan transaksi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Jika Proses pencatatan baik transaksi maupun pengolahan data keuangan pada sebuah Toko masih dilakukan secara manual, sehingga data yang telah tercatat masih ada kemungkinan terjadinya kesalahan karena kurang ketelitian terutama dalam pencatatan penerimaan kas dan pengeluaran kas dari transaksi penjualan, pembelian, maupun biaya-biaya. Jika terjadi hal tersebut maka data yang telah dicatat akan tidak sesuai dengan transaksi yang sesungguhnya dan mengakibatkan kesalahan dalam pelaporan keuangan. Tujuan dari sistem ini adalah untuk menganalisis dan merancang serta mengidentifikasi kebutuhan dan persyaratan sistem baru yang dibuat. Sehingga dapat memperbaiki kelemahan dalam sistem pengolahan kas yang berdampak baik bagi perkembangan bisnis Toko secara adminstrasi

    Bimbingan Teknis Manajemen Perkoperasian Dengan Materi Permodalan Koperasi Oleh Dinas Perdagangan, Koperasi dan Perindustrian Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat

    Get PDF
    Koperasi adalah badan usaha yang mempunyai tujuan utama mensejahterakan anggota, untuk itu koperasi harus bekerja secara profesional dengan tetap berada koridor nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi sebagai pembeda dengan badan usaha lainnya. Permodalan koperasi bersumber dari modal sendiri dan modal utang. Modal sendiri terdiri dari modal internal yaitu cadangan yang berasal dari alokasi sisa hasil usaha  dan modal dari pemilik berupa Simpanan pokok dan simpanan wajib. Modal utang dapat berasal dari anggota dan dari lembaga, baik lembaga pemerintah maupun lembaga keuangan Bank dan Non Bank. Pengelolaan permodalan koperasi bermakna bahwa penggunaan modal yang sudah ditarik dari sumber-sumber yang ada harus menghasilkan manfaat bagi anggota semaksimal mungkin .Ukuran efektivitas penggunaan modal pada koperasi yang bergerak pada usaha sektor riil dapat diukur dan dievaluasi dengan menggunakan rasio keuangan antara lain rasio rentabilitas, rasio aktivitas dan rasio likuiditas. Sedangkan evaluasi kinerja keuangan atau permodalan koperasi yang bergerak di sektor usaha jasa keuangan menggunakan rasio-rasio yang mengacu pada penilaian kesehatan usaha simpan pinja

    Bimbingan Teknis Penyusunan Anggaran Operasional Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Konsumen Bagi Pengurus Koperasi di Jawa Barat

    Get PDF
    Professional business management includes, among other things, implementing management functions correctly and precisely. One of the fundamental management functions is preparing rational, detailed, and measurable planning. For this reason, all cooperative managers must be able to prepare plans, both work program plans and financial plans to implement the work program, which is often called the cooperative income and expense budget. This reason is one of the reasons for providing technical guidance carried out by the West Java Province Cooperative Education and Training Center with material including the preparation of the Cooperative Work Plan and Revenue and Expenditure Budget (RKAPBK). The work plan is prepared according to the type of cooperative activity, which in this case is consumer cooperatives and savings and loan cooperatives. If the cooperative has activities related to the financial services business, then all management, including the preparation of the RKAPBK, must be made separately. This is absolutely necessary because financial services businesses are financial sector businesses and trading businesses are real sector business activities. In the financial services business of savings and loan cooperatives, money is a product whose benefits are taken, which will generate income over time. Meanwhile, in the real business sector, the products being traded are goods and money is the means of payment. For this reason, in this technical guidance, the RKAPBK case for financial sector businesses in Savings and Loans Cooperatives and the RKAPK case for the real sector business of Consumer Cooperatives are discussed

    Kursus Online Digitalisasi Bisnis Bagi Pelaku Usaha Skala Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bidang Kuliner Dalam Mengantisipasi Pelambatan Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Wabah Pendemi Covid-19 memberikan pelajaran berharga bagi kita semua, khususnya para pelaku usaha bahwa lingkungan dapat berubah dengan sangat tiba tiba tanpa dapat diprediksi. Para pelaku usaha jharus dengan sigap melakukan banyak penyesuaian jika tidak ingin terlindas oleh wabah ini, antara lain penyesuaian dalam hal model bisnis. Ketika interaksi penjual dengan pembeli tidak dapat dilakukan secara langsung face to face, maka transaksi online menjadi solusi yang paling aman secara kesehatan dan dapat dijangkau secara efisien, dengan syarat sumber daya manusia pelaku usaha harus meningkatkan kompetensi di bidang digitalisasi bisnis. Dalam rangka meningkatkan kompetensi digital para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta tetap dalam koridor protokol kesehatan Pandemi, maka kursus online digitalisasi bisnis ini diselenggarakan. Peserta kursus dijaring melalui group-group dan komunitas yang ada media sosial. Sedangkan materi kursus berupa teknis produksi olehan kuliner yang potensial untuk bisnis online dan materi tentang bagaimana menjalankan usha/bisnis online bagi pemula. Setelah mengikuti kursu ini, diharapkan para peserta mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuka atau meningkatkan usaha dan beralih ke model bisnis online. Kursu diselenggarakan dengan metode sharing materi dan diskusi melalui group whatsapp, selama tujuh ahari masing masing empat jam per hari. Paserta diawajibkan untuk praktek membuat produk dan praltek membuka bisnis online, yang akan dibimbing oleh para narasumber yang berpengalaman dan kompeten. Tindak lanjut dari kursu ini adalaha para peserta akan tetap memperoleh pendampingan sesuai kebutuhan mereka selama tiga bulan. Kursus ini dapat dikembangkan denga skala yang lebih luas dan dengan menghadirkan para narasumber yang kompeten dengan keahlian yang lebih spesifik misalnya kursus marketing digital, kursus membuat kontent di sosial media untuk beriklan, kursus memanfaatkan sosial media yang organik maupun yang berbaya

    PELATIHAN PERKOPERASIAN DI KAWASAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN DI KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT

    Get PDF
    Kegiatan pelatihan bagi pengelola Koperasi di Kawasan perikanan dan peternakan Kabupaten Tasikmalaya dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pengelolaan usaha bersama melalui koperasi sebagai lembaga ekonomi yang ikut terdampak oleh wabah pandemi Covid-19 baik secara langsung dan tidak langsung sehingga menurunkan intensitas kegiatan ekonomi para anggotanya. Dengan meningkatnya pemahaman dan kompetensi melalui kegiatan pelatihan dalam pengelolaan usaha koperasi diharapkan para pengurus dan anggota mampu memberdayakan diri untuk keluar dari keterpurukan ekonomi akibat wabah Covid-19. Pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari ini diikuti oleh para pengurus koperasi peternak dan perikanan dengan materi terkait dengan pengelolaan usaha koperasi dan kewirausahaan. Materi pelatihan yang diberikan bukan hanya bersifat kognitif/pengetahuan tentang perkoperasian, tetapi juga tentang manajemen koperasi, keterampilan mengelola dan mencatat keuangan serta kewirausahaan yang akan menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang pemberani dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tekanan dan kondisi yang tidak menguntungkan. Tentu saja kegiatan ini tidak akan mampu efektif tanpa peran serta para pembina koperasi pasca pelatihan, sehingga pembinaan secara berkelanjutan tetap diperlukan agar koperasi dan para anggotanya akan mampu terus menggerakkan roda perkeonomian di daerah masing-masing

    Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi Berbasis SAK ETAP bagi Juru Buku Koperasi Kabupaten Bandung Jawa Barat

    Get PDF
    Financial reports are a form of financial information produced by a business entity that will be veryuseful for decision-making by internal parties (management) and external parties. A financial reportthat can be used to make decisions must comply with nationally applicable financial reportingstandards, for that preparation of cooperative financial reports must refer to financial accountingstandards. Cooperatives refer to financial accounting standards for Entities Without PublicAccountability (SAK ETAP). The resulting financial reports consist of five types, namely: Calculationof Operating Results (PHU) reports or Loss/Profit Reports; balance sheet; Statement of changes in the capital; Notes to Financial Statements. As a business entity that has character values and principles, the preparation of cooperative financial reports must also pay attention to and apply cooperative principles. Preparation of cooperative financial reports showing business financial information for one period, in which cooperatives have several types of businesses, namely financial services businesses, trading businesses, and real/non-financial sector service businesses. In this technical guidance, the financial reports prepared are financial reports for financial service businesses, namely the case of savings and loan cooperative

    Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Untuk Usaha Mikro dan Kecil Para Pelaku UMK Di (Lingkar Kampus) Penerima Bantuan Sosial Usaha, Desa Sayang RW 04 Kelurahan Jatinangor, Kabupaten Sumedang

    Get PDF
    Untuk mampu mengeloa usaha secara profesional, pelaku UMKM tidak hanya memerlukan modal berupa dana tetapi juga kemampuan pengelolaan dalan administrasi keuangan. Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien harus didukung oleh penyelenggaraan pembukuan secara tertib dan terstandar yag disebut Akuntansi. Proses akuntansi akan menghasilkan laporan keuangan yang dengannya manjemen UMKM dapat melakukan perencanaan keuangan secara sitematis dan mampu mengambil keputusan secara logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu setiap pelaku usaha dalam hal ini UMKM wajib menyelenggarakan penyusunan laporan keuangan dan menyajikannya secara terstandar, baik untuk kepentingan manajemen maupun untuk kepentingan pihak eksternal (Bank, Pemerintah, ataupun mitra investor). Bimbingan teknis diselenggarakan dengan frekuensi pertemuan sebanyak empat (4) kali, setiap pertemuan berdurasi dua (2) jam, seorang instruktur membimbing tidak lebih dari empat (4) pelaku UMKM. Bimbingan teknis dilakukan berbasis data riil milik perusahaan masing-masing peserta. Dengan demikian para peserta lebih dapat memahami dan dapat mempraktekannya di kemudian hari. Selama Bintek berlangsung, suasana belajar sangat kondusif dan peserta cukup aktif dan semangat dalam mengikuti seluruh materi sejak awal hingga selesai Tindak lanjut binmtek ini perlu dilakukan dalam bentuk bimbingan penggunaan aplikasi digital agar para pelaku UMKM semakin memahami teknologi dan mampu memanfaatkan secara optimal

    Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Problem Based Learning dalam Implementasi Kurikulum 2013

    Get PDF
    Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu. Setiap orang dirasa perlu untuk mempelajari dan memahami matematika. Pengetahuan matematika harus diajarkan sejak dini. Akan tetapi, sebagian besar siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit. Kesulitan siswa dapat dilihat dari rendahnya hasil UN matematika Tahun Ajaran 2018/2019. Kenyataan tersebut berimplikasi pada kualitas pembelajaran matematika yang perlu ditingkatkan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dipandang efektif dalam pembelajaran matematika adalah problem based learning (PBL). Berdasarkan hasil penelitian, PBL dikatakan mampu meningkatkan siswa berpikir dan memecahkan masalah dalam kehidupan nyata yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masa kini. Saat ini, kurikulum yang sedang berlangsung di Indonesia adalah Kurikulum 2013 (K13). Dalam K13 , pendekatan saintifik adalah salah satu pendekatan yang direkomendasaikan. Pendekatan Kurikulum 2013 dapat meningkatkan kreativitas peserta didik. Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang menggunakan tahapan 5M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi (melakukan percobaan), mengolah informasi (melakukan penalaran), dan mengkomunikasikan hasil. Selain itu, dalam implementasi K13, guru hendaknya tidak langsung memberikan rumus-rumus yang sudah siap pakai, tetapi siswa sebaiknya dilibatkan dalam penemuan rumus tersebut. Salah satu usaha guru untuk memfasilitasi kegiatan tersebut adalah dengan membuat Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan PBL juga harus disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013. Dengan demikian, pembahasan pada artikel ini akan menghasilkan: (1) rancangan kegiatan pembelajaran matematika (khususnya pada sub topik keliling lingkaran) dengan pendekatan PBL yang memuat tahapan 5M sebagaimana yang diharapkan dalam implementasi K13, (2) rancangan LKS yang tidak hanya berisi latihan soal-soal, tetapi juga memuat sekumpulan kegiatan untuk memaksimalkan pemahaman siswa.&nbsp

    ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI (IMD) OLEH BIDAN PUSKESMAS RAWAT INAP DI KABUPATEN SUKOHARJO

    Get PDF
    Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sangat penting untuk mengurangi angka kematian pada ibu maupun bayi pada setiap pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yaitu bidan. IMD dapat mencegah 22% kematian bayi dibawah usia 28 bulan jika menyusu pertama, saat bayi berusia diatas dua jam dan dibawah 24 jam pertama maka dapat mencegah 16% kematian bayi di bawah 28 hari. Dan Inisiasi Menyusu Dini telah menjadi program nasional pada tahun 1989. Pelaksanaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan pelaksanaan program Inisiasi Menyusu Dini oleh bidan puskesmas rawat inap di Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan juga observasi. Sedangkan informan terdiri dari dua yaitu informan utama dan triangulasi. Wawancara dan observasi dilakukan terhadap 3 bidan sebagai informan utama dengan kriteria melaksanakan IMD pada pertolongan persalinan, bidan yang bekerja di Puskesmas rawat inap. Sedangkan 3 orang kepala puskesmas, 1 orang Kepala Seksi Kesga, 1 orang ketua Ikatan Bidan Kabupaten Sukoharjo dan 10 orang ibu melahirkan di 3 puskesmas rawat inap sebagai Informan triangulasi dilakukan dengan wawancara. Hasil Penelitian menunjukan, pelaksanaan program IMD belum maksimal dengan alasan bahwa membutuhkan waktu yang lama, jika terjadi perdarahan tidak dilaksanakan, keluarnya plasenta yang sulit, kurang sabar untuk melakukan karena ingin cepat selesai, masyarakat yang belum siap untuk dilakukan karena merasa kotor (jijik) kena darah, lahir di Rumah Sakit Swasta. Pengetahuan Bidan pelaksana berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman terhadap pelaksanaan program IMD kurang. Motivasi bidan Puskesmas dalam melaksanakan IMD masih sangat kurang. berdasarkan hasil penelitian pedoman SOP tentang IMD sudah ada namun belum dilaksanakan dengan tepat. Bidan sebagai pelaksana program masih kurang dalam melakukan pemberdayaan keluarga/masyarakat dalam rangka mengenalkan atau mempromosikan program IMD. Sudah dilakukan kerjasama lintas sektoral dengan Yayasan Kakak dari DKK kepada semua puskesmas di Kabupaten Sukoharjo. Belum ada aturan tertulis tentang kebijakan atau peraturan program IMD.Disarankan adanya dukungan dan komitmen dari kepala puskesmas, DKK, Dewan dan Bupati untuk membuat suatu kebijakan sebagai payung hukum dalam rangka mendorong pelaksanaan program, menyediakan dana untuk penyuluhan dan promosi kepada masyarakat, melaksanakan fungsi dari sistem manajemen terhadap pelaksanaan program.Kata kunci: Pelaksanaan Program dan IM
    corecore