5 research outputs found

    PIJAT PERINEUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI KOTA PEMATANGSIANTAR

    Get PDF
    Artike

    Pelatihan Pijat Kaki Ibu Hamil dengan Minyak Kencur pada Kader Posyandu di Kelurahan Sinaksak Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun

    No full text
    ABSTRAK Tujuan pelatihan ini daharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader posyandu  melakukan pijat kaki ibu hamil dengan minyak kencur  dalam  meningkatkan kesehatan ibu hamil melalui pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat. Dan mengaplikasikan hasil penelitian dalam kegiatan pengabdian masyarakat dalam  upaya mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Metode : Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan pijat kaki pada kader posyandu di Kelurahan Sinaksak Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun. Kegiatan pertama diawali dengan penjelasan kegiatan pengabdian masyarakat serta pengisian informed consent dan menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan tentang pijat kaki dan pelatihan  pijat kaki dengan minyak kencur sebanyak 3 kali pada kader posyandu. Evaluasi pelatihan dilakukan pada pertemuan ketiga setelah 1 minggu dengan menggunakan format lembar cheklist pijat kaki dengan minyak kencur. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan bulan September 2021. Hasil : Terdapat peningkatan kemampuan dalam melakukan pijat kaki  dengan minyak kencur dengan hasil (100 %) dapat melaksanakan pelatihan  dengan baik.  Saran :  Diharapkan kader yang telah dilatih agar dapat menjadi  agent perpanjangan tangan untuk menjadi sumber informasi tentang pijat kaki dengan minyak kencur untuk mengurangi bengkak kaki pada ibu hamil dilingkungan tempat tinggal masing masing  kader dan diharapkan peran Puskesmas ikut mendorong kader posyandu menginformasikannya sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil melalui pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat. Kata Kunci: Pijat Kaki Ibu Hamil, Minyak Kencur, Kader Posyandu  ABSTRACT The purpose of this training is to increase the knowledge and ability of posyandu cadres to perform foot massage for pregnant women with kencur oil in improving the health of pregnant women through community-based health services. And apply research results in community service activities in an effort to realize optimal public health degrees. Methods: The form of community service activities is in the form of foot massage training for posyandu cadres in Sinaksak Village, Tapian Dolok District, Simalungun Regency. The first activity began with an explanation of community service activities as well as filling out informed consent and determining the schedule for the implementation of activities followed by counseling about foot massage and training on foot massage with kencur oil for 3 times to posyandu cadres. The evaluation of the training was carried out at the third meeting after 1 week using a foot massage checklist sheet format with kencur oil. This community service activity was carried out in September 2021. Results: There was an increase in the ability to do foot massage with kencur oil with the results (100%) being able to carry out training well. Suggestion: It is hoped that cadres who have been trained can become agents of extension of the arm to be a source of information about foot massage with kencur oil to reduce leg swelling in pregnant women in the environment where each cadre lives and it is hoped that the role of the Puskesmas will encourage posyandu cadres to inform it as an effort to improve health. pregnant women through community-based health services. Keywords: Foot Massage For Pregnant Women, Kencur Oil, Posyandu Cadre

    PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TERAPI PANAS DAN ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN NORMAL IBU PRIMIPARA

    No full text
    Labor pain can cause stress which causes the release of excessive hormones such as catecholamines and steroids. Pain in labor can also cause hyperventilation so that oxygen needs increase, increase blood pressure, and decrease intestinal motility and urinary vesicles. Heat Therapy and Endorphine Massage is a non-pharmacological method that is thought to be effective in reducing labor pain. The purpose of this study was to compare the effectiveness of heat therapy and endorphin massage on the intensity of pain in the first active phase of normal labor in primiparous mothers at the Pematangsiantar city BPM. The type of research used is quasi-experimental. The population of this study was primiparous maternity during the active phase I who experienced normal labor in the Pematangsiantar City Independent Practice Midwife. The research sample consisted of two groups of 20 respondents each taken by purposive sampling technique, and certain inclusion criteria. The sampling technique was accidental sampling in April - June 2015, through interviews using questionnaires and the scale of pain measurement numerical rating scales (NRS). Analysis of the data used with T-Test on normal distributed data using Wilxocon and U Mann Whitney on data with abnormal distribution. The technique of heat therapy and endorphine massage is a non-pharmacological therapy that can reduce pain intensity during the first active phase of labor. There is the influence of heat therapy and endorphine massage on pain intensity during the first active phase in primiparous mothers with a value of p = 0.001. There is no difference in the effectiveness of heat therapy and endorphine massage techniques in reducing pain intensity during the first active phase in primiparous mothers. Midwives should be able to apply heat therapy techniques and endorphine massage to reduce pain intensity during the first active phase of labor and can also teach it to family / childbirth assistants. Keywords: Heat Therapy, Endorphin Massage, First Pain Intensity, Active Phase of Normal Labor, Primipara Mothe

    Perencanaan Pengembangan Bisnis Menggunakan Business Model Canvas Dan Analisis Swot Pada Sesi Coffee Pekanbaru

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan pengembangan bisnis coffee shop dengan menggunakan Business Model Canvas dan SWOT Analysis pada Sesi Coffee Pekanbaru. Jenis penelitian ini berupa deskriptif kualitatif dengan menggambarkan situasi dan kondisi dari objek yang diteliti. Penelitian ini tebagi menjadi 2 variabel yakmi Business Model Canvas dan SWOT Analysis. Data yang diperoleh dari bersumber dari wawancara terstruktur dengan informan kunci. Pada penelitian ini, metode analisis yang digunakan dibagi menjadi tiga tahap, pertama-tama dengan melakukan tabulasi hasil wawancara terhadap seluruh blok Business Model Canvas, kedua menyusun SWOT Analysis dengan mekanisme Focus Group Discussion yang bersumber dari hasil tabulasi sebelumnya. Dan pada tahap akhir, memformulasikan Business Model Canvas yang telah disempurnakan dari matrik SWOT. Hasil dari penelitian ini yaitu telah dibuatnya eksisting model bisnis Sesi Coffee menggunakan Business Model Canvas, teridentifikasi semua (sembilan elemen) yang perlu diperbaiki dan telah diformulasikannya alternatif strategi serta program perbaikan yang dapat dilakukan pada model bisnis Sesi Coffee setelah menggunakan SWOT Analysis.  

    Pemberian Buah Kurma Guna Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 5 Kota Pematang Siantar

    No full text
    Pendahuluan Kadar hemoglobin yang kurang berdasarkan nilai rujukan, merupakan salah satu tanda dari anemia. Remaja putri  merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia. Menurut data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia di Indonesia sebesar 21,7% dengan penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan penderita berumur 15-24 tahun sebesar 18,4%.Tujuan Pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu meningkatkan pengetahuan remaja putri dalam mencegah anemia melalui konsumsi buah kurma di SMAN 5 Kota Pematang Siantar.Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini menilai kadar hemoglobin sebelum dan sesudah diberikan kurma selama 21 hari, penyuluhan tentang manfaat kurma dan anemia. Dilakukan pada 70 orang remaja putri (siswi SMA Negeri 5 Pematangsiantar).Hasil pemeriksaan Hb sebelum diberikan kurma sebanyak 28 siswi mengalami anemia ringan (40%) dan 1 siswi mengalami anemia sedang (1.4%). Sesudah diberikan kurma selama 21 hari diperoleh hasil sebanyak 52 siswi mengalami peningkatan kadar Hb (84.28%), dan 11 siswi tidak mengalami peningkatan Hb (15.71%).Kesimpulan Kurma bermanfaat terhadap peningkatan kadar hemoglobin. Diperlukan penyuluhan tentang manfaat kurma terhadap siswi remaja putri tentang manfaat kurma terhadap anemia. Kata Kunci : anemia, kurma, remaja putri ABSTRACT Introdusction The Deficiency of hemoglobin levels based to reference score is one sign of anemia. Youth Female is a group susceptible exposed to anemia.According to the 2013 Basic Health Research (Riskesdas) data, the prevalence of anemia in Indonesia is 21.7%, with anemia sufferers aged 5-14 years being 26.4% and patients aged 15-24 years being 18.4%. The purpose of this community service is to increase youth girl knowledge to preventive anemia through kurma fruit in SMAN 5 Pematangsiantar City. The Method used in this community service is to give counseling about anemia and the benefit of kurma after that, we check the score of level hemoglobin before and after consume kurma for 21 days. It did on 70 female students in SMAN 5 Kota Pematangsiantar.The result show before the female students consume kurma is 28 students have low anemia (40%) and a student middle anemia (1.4%). After they consume kurma for 21 days, the results show  52 students have an increase of hemoglobin  (84,28%) and,  11 students are no different in hemoglobin levels (15,71%).Conclusion Kurma fruits are a benefit for increase hemoglobin levels. Counseling about the advantage of kurma for anemia required for female students. Kata Kunci : anemia, kurma, youth girl
    corecore