FDM preparation of bio-compatible UHMWPE polymer for artificial implant

Due to its properties of high wear, creep resistance, high stiffness and strength, Ultra-High Molecular Weight Polyethylene (UHMWPE) was developed to eliminate most metallic wear in artificial implant, which conventionally found in stainless steel, Cobalt Chromium (Co-Cr) and Titanium (Ti) alloys. UHMWPE has an ultra-high viscosity that renders continuous melt-state processes including one of the additive manufacturing processes, Fused Deposition Modeling (FDM) ineffective for making UHMWPE implant. Attempt to overcome this problem and adapting this material to FDM is by blending UHMWPE with other polyethylene including High Density Polyethylene (HDPE) and Polyethylene-Glycol (PEG) which provide adequate mechanical properties for biomedical application along with the improvement in extrudability. It was demonstrated that the inclusion of 60% HDPE fraction has improved the flowability of UHMWPE in MFI test and showing adequate thermal stability in TGA

PRAGMATIC ASPECT OF GODDES OF PANTURA BOOK COVER

Goddes of Pantura is a photography book created by Arum Tresnaningtyas which discuss about dangdut music in the North-coast of Java. Cover works as an exciting main image representative to represent what it is inside—the book. Goddes of Pantura uses certain materials and colors to deliver its communication message. Using thinking principal, pragmatic graphic design is focused to risen up the sensitivity of a process through technique, materials, and media to be poured to the artpiece. This technique will answer how design process is, deliver a communication message and its perception, is not only about the final result of creating design, as what it presents on Goddes of Pantura book cover. This research is using qualitative method with Morris’ semiotic approach. The result of this research will be served further in this writing. Keywords: Cover, Goddes of Pantura, Pragmati

Sensor material characterisation for magnetometer application

Pengukuran dan gangguan medan magnet arus terus dan arus ulang-alik memerlukan penderia medan magnet yang mempunyai kepekaan yang tinggi dan stabil. Untuk menghasilkan penderia tersebut, ciri-ciri bahan magnet yang baik telah dikenalpasti. Beberapa jenis bahan magnet yang berbeza telah digunakan untuk mengkaji ciri-ciri dan kesannya terhadap medan magnet. Teras gelang yang diperbuat daripada bahan-bahan magnet tersebut direkabentuk dengan dimensi yang sama bagi membolehkan perbandingan dibuat dengan mudah. Selain itu, rod tunggal dan berkembar juga telah digunakan sebagai teras penderia fluxgate, untuk melihat prestasi setiap jenis penderia tersebut. Kedua-dua penderia tersebut telah diuji dengan menggunakan dua sumber bahan magnet iaitu bar magnet tetap dan solenoid dengan diameter dawai yang berbeza. Isyarat keluaran bagi setiap penderia fluxgate seterusnya diproses bagi mengenalpasti hubungannya dengan ketumpatan medan magnet

A novel approach to the design of DSP systems using minimum complexity Finite State Machines

The paper presents a new and different approach to the design and realisation of Digital Signal Processing (DSP)systems by utilising Finite State Machines (FSM). The DSP system is modelled by mapping all its potential states into an FSM, whose complexity is usually very high. The FSM mirrors the complete functionality of the system and thus describes its behaviour in full detail. Examples for FSMs of first and second order digital recursive filters are provided and the current version of the software simulating the FSM corresponding to any linear time-invariant DSP system is described. The potential of this approach including state reduction techniques as well as the inclusion of non-linear DSP systems is also outlined, and further future research intentions are briefly explored

The design and construction of a switching voltage regulator

The work presented in this thesis is concerned with a method of converting DC Voltage to another higher DC Voltage. The circuit used VMOS switches in a "flying capacitor" technique to generate regulated 6V from single cell of about 1.5 V . The computer simulation gave efficiencies of 80.3% and 62% at 2 and 27 mA respectively with peak to peak ripple about 5% when the output capacitor equal to 10 or 20 µF and these results were confirmed by the experimental measurements

Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

S Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis data mengunakan metode analisis Miles dan Huberman, dengan melalui tiga prosedur yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan/verifikasi. Sedangkan keabsahan menggunakan teknik berdasarkan atas kriteria derajat kepercayaan, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian suatu data. Tuntutan menghadapi implementasi Otonomi Daerah mengandung arti pentingnya Pemerintah Daerah memperhatikan kemampuan “self suporting” dalam bidang keuangan. Sumber pendapatan daerah tidak hanya di peroleh dari Pendapatan Asli Daerah, tetapi juga berupa pemberian bagi hasil dari penerimaan Pemerintah Pusat. Diantara sumber penerimaan tersebut adalah Pajak Bumi dan Bangunan. Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, diantaranya dijelaskan bahwa sumber penerimaan daerah dalam penyelenggaraan desentralisasi berasal dari dana perimbangan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan disamping pemberian Dana Alokasi Umum dan Alokasi Khusus. Langkah Implementasi dari pelaksanan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan tersebut dilakukan Departemen Keuangan melalui Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, sedang Pemerintah daerah menerima pelimpahan penagihan pada Sektor Perkotaan dan Sektor Pedesaan. Meskipun telah ada pelimpahan kewenangan kepada daerah, akan tetapi pelimpahan kewenangan tersebut terbatas pada mekanisme penagihan saja, sedang implementor yang menyangkut masalah administrasi masih berada pada Kantor Pelayan Pajak Bumi dan Bangunan. Kondisi demikian ini ditambah dengan kurangnya koordinasi antara unit organisasi pelaksana menyebabkan setiap tahun terjadi tunggakan. Sebagai sandaran teoritik utama untuk mendiskripsikan serta menganalisis hambatan-hambatan implementasi kebijakan publik (dalam hal ini pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan ) mengunakan model proses implementasi kebijakan dari Van Meter dan Van Horn sebagai mana disetir Abdul Wahab (1997). Pertimbangan menggunakan model tersebut diatas adalah (1) Kompleksnya masalah yang dihadapi, (2) Dapat mengetahui tingkat efektivitas mekanisme kontrol pada tiap jenjang struktural, (3) Dapat mengetahui keterkaitan masing-masing orang dalam organisasi. Hambatan-hambatan yang dihadapi Pemerintah Kota adalah : (1) masalah kewenangan dari instansi/lembaga Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan dengan Pemerintah Kota; (2) koordinasi antar instansi terkait yang kurang intensif; (3) motivasi dalam bentuk insentif bagi petugas pemungut. Selanjutnya untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, maka solusi yang diambil Pemerintah Kota dalam mewujudkan Otonomi Daerah berdasarkan prinsip-prinsip good govermance, mengambil langkah-langkah: (1) mengubah pola pikir, membangkitkan kesadaran dan komitmen serta menyamakan persepsi bagi pemerintah daerah dan semua komponen masyarakat tentang Otonomi Daerah; (2) merumuskan visi dan misi daerah; (3) memberikan kontribusi pengembangan kemampuan pemerintah daerah agar memiliki kinerja tinggi, efisien dan efektif; (4) memanfaatkan kemampuan dan potensinya guna mendorong pertumbuhan sektor swasta dan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan kemandirian daerah Selanjutnya, berpegang pada proses implementasi kebijakan dari model yang dikembangkan Van Meter dan Van Horn, yang diaplikasikan dalam pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan menghasilkan kinerja kebijakan: (1) kinerja kebijakan berprestasi sedang, terbukti setiap tahun masih terdapat tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan; (2) tidak ada penegakan hukum atas wajib pajak yang menunggak (law enforcement)

An evaluation of the depth of similarity between linear and non-linear wave theories

An evaluation of the wave behavior and the effects of kinematics and dynamic properties of wave particles on the submerged members of a jacket platform have been accomplished. The Stokes fifthorder and Airy wave theories have been employed to evaluate the kinematics and dynamic properties of wave particles. SAP2000 software was used to determine and evaluate the wave properties. The aim of this study is to model both theories and determining a depth of water, in which both theories indicate the same behavior. The study has found that the non-linear fifth-order theory shows similar behavior with the linear Airy wave theory from 10 meters below the SWL toward the sea floor with 99% of similarity