15 research outputs found

    Fenomena Polisemik Bahasa Arab Dalam Al-quran

    Full text link
    Phenomenon of Arabic Language Polysemy in the Quran. This paper that examined the phenomenon of Arabic polysemy in the Koran. Coverage of the study inclused 10 forms of polysemy: fa>iil, fi>aal, fa>laan/fu>laan/ fi'laan, fu'l, fa'alah, fu'uul tafa'la/tafa'al, tafa'aluu, af>al and fa'al. Obtained from the results of the analysis are morphological variations in meaning for every from of polysemy, namely: (1) the fa>iil from contains 5 morphological meanings, (2) the fi>aal form contains 4 morphological meanings, (3) forms offa>laan, fu>laan and fi>laan contains 4 morphological meaning,; (4) the form of fu'l contains 4 morphological meanings, (5) the form of fa'alah contains 5 morphological meanings, (6) the form fu'uul contains 4 morphological meanings, (7) the form of tafa>al contains 5 morphological meanings, (8) the form of tafa>aluu contains 8 morphological meanings; (9) the form of af>al contains 10 forms morphological meanings, and the form of fa'al contains 5 morphological meanings. Morphological meanings of each form of words can be identified through the morphological distribution, syntatic means, and lexical meaning

    Formulasi Gaya Bahasa Ingkari Dalam Alquran

    Get PDF
    This research article is a summary of the results of the group research that aims to describe the formulation of the denied style seen from uslub nahwi-bahalaghi. Sources of data were taken through the Qur\u27an Manuscripts documentation published by the Department of the Ministry of Religious Affairs in 1990 in collaboration with the Department of Islamic, Endowments and Propagation Affairs Kingdom of Saudi Arabia. The object of research is focused on the formulation of a set of spoken language style denied by the infidels and idolaters. The data were collected through documentation and recording format. Then the data is analyzed qualitatively through jawanib nahwiyah-balaghiyah and quantitatively through frequency, percentage, mean, and range. The results showed that of uslub nahwi, denied style is using uslub nahwi consisting of terms: qasam, and tahdid, while from uslub balaghi, denied uslub is using qashar, amr, nahy, and istifham. Denied sslub arised because of personality factors including attitudes, syirk beliefs, accuseing themselves as God\u27s sons and beloved, swearing not shirk, assumption of that Ezra and Jesus were the son of God; assumption of that the Qur\u27an is the tales of the past; asssumption of that preacher is weak reasonable, sorcerer, liar, lunatic, preventor of their worship, prohibition of hearing the Qur\u27an; assuming that the believer is someone misguided and ridiculous; and assumptions of that they could bear the sins of the believers

    Perbandingan Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Dan Metode Ceramah Terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Keterampilan Dasar Teknik Otomotif Siswa Kelas X Jurusan Otomotif Smk Negeri 2 Solok

    Full text link
    Penelitian ini membahas tentang perbandingan penerapan metode pembelajaran student teams achievement division dan metode ceramah terhadap prestasi belajar mata diklat keterampilan dasar teknik otomotif siswa kelas X Jurusan Otomotif SMK Negeri 2 Solok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan membandingkan prestasi belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran ceramah dan STAD. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Sampel penelitian yaitu kelas X TKR 3 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 28 orang dan X TKR 2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 31 orang. Disain penelitian yang digunakan adalah nonrandomized control group pretest posttest design. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata nilai posttest kelas eksperimen X TKR 3 adalah 72,3 sedangkan rata-rata nilai posttest kelas kontrol X TKR 2 adalah 66,8. Setelah dilakukan uji hipotesis menggunakan uji t didapatkan nilai thitung > ttabel yaitu 2,132 > 2,002 sehingga H0 ditolak, atau dengan kata lain terdapat perbedaan prestasi belajar siswa kelas X Jurusan Otomotif SMK Negeri 2 Solok pada mata diklat KDTO yang diajar menggunakan metode pembelajaran STAD dan metode ceramah. Sedangkan persentase pengaruh penggunaan metode pembelajaran STAD sebesar 8,24%

    Perbedaan Hc pada Kendaraan Menggunakan Knalpot Katalis Pipa Kuningan dengan Knalpot Standar

    Full text link
    Peningkatan kebutuhan manusia terhadap transportasi sepeda motor di Indonesia, memyebabkan terjadinya peningkatan emisi gas buang yang berasal dari knalpot sepeda motor. Salah satu usaha untuk mengurangi emisi gas buang HC adalah dengan menggunakan katalis pada saluran buang sepeda motor.Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen.Pengujian dilakukan menggunakan sepeda motor Honda Karisma-X 125D pada putaran mesin 1400 rpm, 2000 rpm dan 2600 Rpm dengan 3 kali pengambilan data pada masing-masing putaran. Hasil penelitian didapatkan perbedaan HC pada kendaraan menggunakan knalpot standar terendah pada putaran mesin 2600 rpm = 195 ppm dan tertinggi pada putaran 1400 rpm = 521,667 ppm. Sedangkan pada knalpot katalis pipa kuningan terendah pada putaran mesin 2600 rpm = 136,333 ppm dan tertinggi pada putaran 1400 rpm = 331,667 ppm. Secara keseluruhan terdapat perbedaan yang signifikan. Kata Kunci Emisi Gas Buang HC , Katalis Pipa Kuningan.Increasedhuman needsfortransportof motorcyclesinIndonesia, displaced an increase inexhaust emissionsoriginatingfrommotorcycle exhaust. One attempt toreduceHCexhaust emissionsis to use acatalystinthe exhaust systemof motorcycles. This research usedexperimental research. Testsconductedusinga Honda motorcycleKarisma-X 125dat rpm1400rpm, 2000rpmand2600rpmwith3times theretrievalof dataineach round. The result showedthe differenceHCon vehiclesusingthe standard exhaustlowest inthe engine turns2600rpm=195ppmand the highestat1400rpmrotation=521.667ppm. Whilethebrasspipeexhaust catalystlowest at2600rpmengine rev=136.333ppmand highestat1400rpmrotation=331.667ppm. Overallthere are significant differences. . Keywords Exhaustemissions ofHC, BrassPipeCatalyst

    Pengaruh Proses Karbonasi terhadap Kekerasan Sproket Imitasi Sepeda Motor

    Full text link
    Intisari— Sproket merupakan salah satu komponen sepeda motor yang terbuat dari baja.untuk meningkatkan kekerasannya dapat diberikan perlakuan panas seperti Karbonasi. Pengaruh perlakuan panas karbonasi adalah Merupakan proses pemanasan baja pada suhu kritis (temperatur C). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses karbonasi terhadap kekerasan pada sproket imitasi dengan cara perlakuan panas.Hasil uji kekerasan setelah proses karbonasi pada waktu tahan 30 menit menunjukkan peningkatan kekerasan dengan nilai kekerasan 320,8 BHN, waktu tahan 2 jam dengan nilai kekerasan 431 BHN, dan waktu tahan 4 jam dengan nilai kekerasan 502 BHN, dibandingkan dengan kekerasan awal specimen sebelum diberi perlakuan panas sebesar 270,2 BHN .Berdasarkan anasis di atas dapat disimpulkan bahwa sproket imitasi yang di karbonasi dengan waktu tahan 30 menit, 2 jam, dan 4 jam terjadi peningkatan kekerasan yang signifikan dimana nilai thitung yang berada diatas nilai ttabel pada taraf signifikansi 5%.Kata kunci— Karbonasi, Waktu tahan, Sproke

    Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Sistem Pengapian Kelas XI Tkr SMKN 2 Muara Bungo

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi prestasi dan keaktifan belajar siswa yang rendah, dikarenakan siswa pasif. Kondisi siswa seperti ini disebabkan ketika proses pembelajaran guru masih bersifat konvensional dengan metode ceramah. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran Sistem Pengapian kelas XI TKR SMKN 2 Muara Bungo.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR SMKN 2 Muara Bungo yang berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan soal evaluasi dan lembar observasi. Soal evaluasi digunakan untuk mengetahui penguasaaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari sedangkan lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Teknik analisis data pada penelitian ini dengan meggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis keaktifan dengan menggunakan teknik persentase sedangkan analisis hasil prestasi belajar dengan menggunakan rata-rata nilai hasil evaluasi.Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil penelitian sebagai berikut;(1) pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, hal ini ditunjukkan dari data siklus I persentase keaktifan siswa yaitu sebesar 62,5%, sedangkan siklus II yaitu sebesar 83,33% jadi peningkatan keaktifan belajar siswa sebesar 20,83%; (2) pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I sampai siklus II. Rata-rata prestasi belajar siswa siklus I sebesar 68,33dan siklus II sebesar 80,21 jadi peningkatan rata-rata prestasi belajar sebesar 11,88 %. Dengan demikian dapat disimpulkam bahwa model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas XI TKR SMKN 2 Muara Bungo. Kata KunciKeaktifan belajar, prestasi belajar, model inkuir

    Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Teknik Dasar Otomotif Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Smk Negeri 1 Sumatera Barat

    Full text link
    Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Dalam memberikan pembelajaran pada Mata Diklat Teknik Dasar Otomotif (TDO) guru lebih sering memberikan metode ceramah dan tanya jawab, hal ini sering membuat anak terlihat merasa bosan dan sering izin keluar masuk kelas. Selain itu siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan dikarenakan siswa terlalu canggung untuk bertanya. Apabila siswa yang berprestasi dilibatkan dalam proses belajar mengajar akan lebih efektif lagi, siswa yang berprestasi akan meningkatkan belajarnya sehingga lebih tekun, sedangkan yang masih kurang dapat terbantu dengan siswa yang berprestasi dengan cara belajar dengan temannya. Salah satu metode pembelajaran yang efektif digunakan adalah peer teaching (tutor sebaya). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, berlangsung dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri atas 2 tindakan dan terdiri dari 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum melaksanakan siklus I, II dan III terdapat tahap pra siklus yang berguna untuk mengetahui hasil dan metode belajar siswa. Subjek penelitian ialah siswa kelas X TKR Otomotif SMK Negeri 1 Sumbar. Instrumen penelitian yang digunakan ialah lembar penilaian hasil belajar siswa. Data kuantitatif yang didapatkan kemudian dianalisis dengan statistika deskriptif. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan: dari tindakan 1 dan tindakan 2, pada siklus I menghasilkan rata-rata persentase hasil belajar sebesar 54,41%, pada siklus II menghasilkan rata-rata persentase hasil belajar sebesar 55,88%, dan pada siklus III siswa menghasilkan rata-rata persentase hasil belajar sebesar 57,35% . Namun demikian, walau terjadinya peningkatan hasil belajar dalam siklus I, siklus II, dan siklus III, akan tetapi masih terdapat beberapa siswa yang mengalami penurunan nilai, maupun nilai yang tetap

    Hubungan Persepsi Siswa Tentang Disiplin Siswa dengan Hasil Belajar pada Mata Diklat Teknik Dasar-dasar Otomotif Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor Smk Negeri 1 Koto XI Tarusan

    Full text link
    Penelitian yang dilakukan ini berawal dari keprihatinan penulis tentang disiplin yang masih rendah dikalangan masyarakat Indonesia termasuk dalam hal ini di kalangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penulis pun mengambil contoh pada siswa kelas X program keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Koto XI Tarusan, dimana hasil belajar mata diklat Teknik Dasar-dasar Otomotif yang merupakan dasar bagi mata diklat produktif lain masih rendah. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut termasuk diantaranya disiplin yang kurang dari siswa. Dengan kebiasaan berdisiplin yang baik akan menunjang lancarnya proses belajar mengajar. Siswa pun akan lebih memahami apa yang diajarkan oleh guru. Selain itu proses belajar-mengajar akan berjalan secara efektif dan efisien. Guna melihat keterikatan dari disiplin siswa dan seberapa kuat hubungannya dengan hasil belajar, maka penulis mengajukan hipotesis yaitu: Terdapat hubungan antara Persepsi Siswa tentang Disiplin Siswa dengan Hasil Belajar pada Mata Diklat Teknik Dasar-dasar Otomotif Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Koto XI Tarusan. Penelitian ini bersifat korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara persepsi siswa tentang disiplin siswa dengan hasil belajar pada mata diklat teknik dasar-dasar otomotif. Populasi dalam penelitian ini sendiri berjumlah 64 siswa yang terdiri dari seluruh siswa kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor. Sedangkan sampelnya berjumlah 40 siswa yang diambil dari populasi dengan menggunakan rumus Slovin dan proposional sampling. Data disiplin siswa diambil dengan menggunakan angket yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Sedangkan data hasil belajar mata diklat teknik dasar-dasar otomotif diambil dari nilai rapor semester ganjil. Jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus korelasi Pearson Product Moment (PPM), dan untuk menguji keberartian korelasi r, digunakanlah uji t untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat digenaralisasikan pada populasi. Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh koefisien korelasi r hitung > r tabel (0,450 > 0,312) dan untuk uji keberartian korelasi didapat t hitung > t tabel (3,107 > 1,686) pada taraf signifikan 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang disiplin siswa dengan hasil belajar pada mata diklat teknik dasar-dasar otomotif siswa kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Koto XI Tarusan
    corecore