116 research outputs found

    Feature extraction comparison for facial expression recognition using adaptive extreme learning machine

    Get PDF
    Facial expression recognition is an important part in the field of affective computing. Automatic analysis of human facial expression is a challenging problem with many applications. Most of the existing automated systems for facial expression analysis attempt to recognize a few prototypes emotional expressions such as anger, contempt, disgust, fear, happiness, neutral, sadness, and surprise. This paper aims to compare feature extraction methods that are used to detect human facial expression. The study compares the gray level co-occurrence matrix, local binary pattern, and facial landmark (FL) with two types of facial expression datasets, namely Japanese female facial expression (JFFE), and extended Cohn-Kanade (CK+). In addition, we also propose an enhancement of extreme learning machine (ELM) method that can adaptively select best number of hidden neurons adaptive ELM (aELM) to reach its maximum performance. The result from this paper is our proposed method can slightly improve the performance of basic ELM method using some feature extractions mentioned before. Our proposed method can obtain maximum mean accuracy score of 88.07% on CK+ dataset, and 83.12% on JFFE dataset with FL feature extraction

    Analisis perbedaan abnormal return dan beta saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split pada perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah Indonesia tahun 2017-2020

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai dampak pegumuman stock split terhadap perbedaan abnormal return dan beta saham perusahaan-perusahan yang tercatat pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2017-2020.Metode penelitian yang digunakan ialah metode komparatif. perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaaan yang terdaftar pada Indeks Saham Syariah Indonesia tahun 2017-2020. Terpilih 15 perusahaan menggunakan metode purposive sampling sebagai metode pengambilan sampel dari perusahaan yang terdaftar dan tercatat melakukan stock split. Sumber data informasi diambil di Bursa Efek Indonesia, dan situs Yahoo Finance. Analisis data yang digunakan meliputi uji statistik deskriptif, uji normalitas menggunakan Kolmogorov-s dan paired sample t-test untuk uji beda dengan signifikansi 5%.Menurut hasil penelitian ini tidak ada perubahan signifikan pada abnormal return sebelum dan sesudah kondisi stock split dan tidak ada perubahan signifikan pada beta saham sebelum dan sesudah stock split

    “Madura Sparkling Stars”: Konsep Kota Wisata Modern di Kawasan Pesisir Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu dalam Meningkatkan Perekonomian di Pulau Madura

    Full text link
    Madura Island is an island with natural beauty tourism, arts and culture have a fairly abundant. Statistical BPS data in 2012 showed that the economy is still grows very slow in Madura. This is caused by low levels of accessibility Madura Island with national and activity centers in the region of East Java. In addressing these issues, the authors formulate the concept of locally -based industrial development that emphasizes the environmental balance and maintain cultural elements to achieve economic equality and sustainable form of Madura Sparkling Stars. Madura Sparkling Stars is a concept of modern tourist area located on the coast longest bridge. This concept emphasizes on empowering local communities to build economic stability through agriculture and fisheries in Madura, and make the area around the foot of the Suramadu as growth centers of Madura economy, and creates branding in an effort to enhance the attractiveness of the tourist to visit Madura

    Analisis Kinerja Simpang Dan Ruas Jalan Di Kawasan Jalan Pahlawan, Kota Bandung

    Full text link
    Kebutuhan manusia saat ini semakin meningkat mengikuti perkembangan zaman. Akibatnya, tingkat mobilisasi dan kebutuhan transportasi guna memenuhi kebutuhan tersebut juga mengalami peningkatan. Hal ini mendorong ketersediaan prasarana transportasi yang baik menjadi sebuah keharusan, terutama di kota-kota besar, seperti Kota Bandung. Saat ini, kemacetan dan antrian kendaraan terlihat semakin parah di beberapa titik, terutama di jalan akses masuk dan keluar Kota Bandung, seperti kawasan Jalan Pahlawan. Di kawasan ini terdapat simpang yang menjadi salah satu titik rawan kemacetan, yaitu Simpang Pahlawan. Simpang ini mempengaruhi simpang yang ada di sekitarnya, yakni Pertigaan Brig J. Katamaso dan Perempatan Cisokan.Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja simpang; Simpang Pahlawan, Pertigaan Brig J. Katamso, Perempatan Cisokan dan ruas jalan; Jalan Pahlawan, Jalan Surapati, Jalan PH. H. Mustofa, Jalan Brig J. Katamso, Jalan Cisokan, Jalan Terusan Cisokan. Selain itu, untuk mengembangkan alternatif solusi peningkatan kinerja dan tingkat pelayanan simpang dan ruas jalan yang ditinjau. Langkah-langkah kerja meliputi; persiapan dan pengamatan pendahuluan, identifikasi masalah, survei dan pengumpulan data, analisis data kondisi eksisting, dan pengembangan alternatif solusi peningkatan kinerja dan tingkat pelayanan.Kinerja dan tingkat pelayanan simpang dan ruas jalan tinjauan pada kondisi eksisting tergolong buruk. Nilai derajat kejenuhan kondisi eksisting; ruas Jalan Brig J. Katamso 1,17, Perempatan Cisokan 1,381, Pertigaan Brig J. Katamso 1,372, Simpang Pahlawan berkisar 0,781 – 1,429. Kinerja dan tingkat pelayanan Simpang Pahlawan masih kurang baik meskipun dilakukan optimasi sinyal dengan pengaturan-empat fase, dengan nilai derajat kejenuhan berkisar 0,912 – 0,915.Efektifitas tiap skenario terhadap kinerja dan tingkat pelayanan simpang dan ruas jalan yang ditinjau, dilihat dari nilai derajat kejenuhan:- Skenario 1, yaitu skenario one way di Jalan Brig J. Katamso, dapat meningkatkan kinerja dan tingkat pelayanan ruas Jalan Brig J. Katamso menjadi 0,66, Perempatan Cisokan menjadi 0,85, Pertigaan Brig J. Katamso menjadi 0,303. Akan tetapi, kinerja dan tingkat pelayanan ruas Jalan Surapati, Jalan PH. H. Mustofa, dan Simpang Pahlawan masih buruk.- *Penulis Penanggung Jawab Skenario 2, yaitu pelebaran ruas Jalan Brig J. Katamso menjadi 12 m, pada pendekat Jalan Cisokan sebesar 1.8 m, pada pendekat Jalan Pahlawan (Selatan) sebesar 2.5 m disertai pengaturan dengan APILL di Perempatan Cisokan dan Pertigaan Brig J. Katamso, dapat meningkatkan kinerja dan tingkat pelayanan ruas Jalan Brig J. Katamso menjadi 0,66, Perempatan Cisokan berkisar 0,757 – 0,793, Pertigaan Brig J. Katamso berkisar 0,687 – 0,721. Akan tetapi, nilai derajat kejenuhan Simpang Pahlawan masih berkisar 0,800 – 0,890.- Skenario 3, yaitu seperti Skenario 2 ditambah dengan pengadaan overpass melintang pendekat Jalan Surapati dan Jalan PH. H. Mustofa disertai pelebaran ruas jalan tersebut menjadi 15 m, dapat meningkatkan kinerja dan tingkat pelayanan di semua simpang dan ruas jalan yang ditinjau. Nilai derajat kejenuhan yang diperoleh dengan skenario ini tidak melebihi batas yang disyaratkan (≤ 0,85), yakni berkisar 0,687 – 0,799.Berdasarkan rekapitulasi hasil evaluasi dan analisis, Skenario 3 dipilih menjadi skenario terbaik untuk peningkatan kinerja dan tingkat pelayanan simpang dan ruas jalan yang ditinjau. Dengan demikian, untuk tercapainya kinerja dan tingkat pelayanan lokasi tinjauan yang lebih baik adalah dengan merealisasikan Skenario 3.Kebutuhan manusia saat ini semakin meningkat mengikuti perkembangan zaman. Akibatnya, tingkat mobilisasi dan kebutuhan transportasi guna memenuhi kebutuhan tersebut juga mengalami peningkatan. Hal ini mendorong ketersediaan prasarana transportasi yang baik menjadi sebuah keharusan, terutama di kota-kota besar, seperti Kota Bandung. Saat ini, kemacetan dan antrian kendaraan terlihat semakin parah di beberapa titik, terutama di jalan akses masuk dan keluar Kota Bandung, seperti kawasan Jalan Pahlawan. Di kawasan ini terdapat simpang yang menjadi salah satu titik rawan kemacetan, yaitu Simpang Pahlawan. Simpang ini mempengaruhi simpang yang ada di sekitarnya, yakni Pertigaan Brig J. Katamaso dan Perempatan Cisokan.Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja simpang; Simpang Pahlawan, Pertigaan Brig J. Katamso, Perempatan Cisokan dan ruas jalan; Jalan Pahlawan, Jalan Surapati, Jalan PH. H. Mustofa, Jalan Brig J. Katamso, Jalan Cisokan, Jalan Terusan Cisokan. Selain itu, untuk mengembangkan alternatif solusi peningkatan kinerja dan tingkat pelayanan simpang dan ruas jalan yang ditinjau. Langkah-langkah kerja meliputi; persiapan dan pengamatan pendahuluan, identifikasi masalah, survei dan pengumpulan data, analisis data kondisi eksisting, dan pengembangan alternatif solusi peningkatan kinerja dan tingkat pelayanan.Kinerja dan tingkat pelayanan simpang dan ruas jalan tinjauan pada kondisi eksisting tergolong buruk. Nilai derajat kejenuhan kondisi eksisting; ruas Jalan Brig J. Katamso 1,17, Perempatan Cisokan 1,381, Pertigaan Brig J. Katamso 1,372, Simpang Pahlawan berkisar 0,781 – 1,429. Kinerja dan tingkat pelayanan Simpang Pahlawan masih kurang baik meskipun dilakukan optimasi sinyal dengan pengaturan-empat fase, dengan nilai derajat kejenuhan berkisar 0,912 – 0,915.Efektifitas tiap skenario terhadap kinerja dan tingkat pelayanan simpang dan ruas jalan yang ditinjau, dilihat dari nilai derajat kejenuhan:- Skenario 1, yaitu skenario one way di Jalan Brig J. Katamso, dapat meningkatkan kinerja dan tingkat pelayanan ruas Jalan Brig J. Katamso menjadi 0,66, Perempatan Cisokan menjadi 0,85, Pertigaan Brig J. Katamso menjadi 0,303. Akan tetapi, kinerja dan tingkat pelayanan ruas Jalan Surapati, Jalan PH. H. Mustofa, dan Simpang Pahlawan masih buruk.*Penulis Penanggung Jawab Skenario 2, yaitu pelebaran ruas Jalan Brig J. Katamso menjadi 12 m, pada pendekat Jalan Cisokan sebesar 1.8 m, pada pendekat Jalan Pahlawan (Selatan) sebesar 2.5 m disertai pengaturan dengan APILL di Perempatan Cisokan dan Pertigaan Brig J. Katamso, dapat meningkatkan kinerja dan tingkat pelayanan ruas Jalan Brig J. Katamso menjadi 0,66, Perempatan Cisokan berkisar 0,757 – 0,793, Pertigaan Brig

    Komparasi Metode Klasifikasi untuk Deteksi Ekspresi Wajah Dengan Fitur Facial Landmark

    Get PDF
    Human machine interaction, khususnya pada facial behavior mulai banyak diperhatikan untuk dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk personalisasi pengguna. Kombinasi ekstraksi fitur dengan metode klasifikasi dapat digunakan agar sebuah mesin dapat mengenali ekspresi wajah. Akan tetapi belum diketahui basis metode klasifikasi apa yang tepat untuk digunakan. Penelitian ini membandingkan tiga metode klasifikasi untuk melakukan klasifikasi ekspresi wajah. Dataset ekspresi wajah yang digunakan pada penelitian ini adalah JAFFE dataset dengan total 213 citra wajah yang menunjukkan 7 (tujuh) ekspresi wajah. Ekspresi wajah pada dataset tersebut yaitu anger, disgust, fear, happy, neutral, sadness, dan surprised. Facial Landmark digunakan sebagai ekstraksi fitur wajah. Model klasifikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah ELM, SVM, dan k-NN. Masing masing model klasifikasi akan dicari nilai parameter terbaik dengan menggunakan 80% dari total data. 5- fold cross-validation digunakan untuk mencari parameter terbaik. Pengujian model dilakukan dengan 20% data dengan metode evaluasi akurasi, F1 Score, dan waktu komputasi. Nilai parameter terbaik pada ELM adalah menggunakan 40 hidden neuron, SVM dengan nilai  = 105 dan 200 iterasi, sedangkan untuk k-NN menggunakan 3 k tetangga. Hasil uji menggunakan parameter tersebut menunjukkan ELM merupakan algoritme terbaik diantara ketiga model klasifikasi tersebut. Akurasi dan F1 Score untuk klasifikasi ekspresi wajah untuk ELM mendapatkan nilai akurasi sebesar 0.76 dan F1 Score 0.76, sedangkan untuk waktu komputasi membutuhkan waktu 6.97´10-3 detik.    AbstractHuman-machine interaction, especially facial behavior is considered to be use in user personalization. Feature extraction and classification model combinations can be used for a machine to understand the human facial expression. However, which classification base method should be used is not yet known. This study compares three classification methods for facial expression recognition. JAFFE dataset is used in this study with a total of 213 facial images which shows seven facial expressions. The seven facial expressions are anger, disgust, fear, happy, neutral, sadness, dan surprised. Facial Landmark is used as a facial component features. The classification model used in this study is ELM, SVM, and k-NN. The hyperparameter of each model is searched using 80% of the total data. 5-fold cross-validation is used to find the hyperparameter. The testing is done using 20% of the data and evaluated using accuracy, F1 Score, and computation time. The hyperparameter for ELM is 40 hidden neurons, SVM with  = 105 and 200 iteration, while k-NN used 3 k neighbors. The experiment results show that ELM outperforms other classification methods. The accuracy and F1 Score achieved by ELM is 0.76 and 0.76, respectively. Meanwhile, time computation takes 6.97 10-3 seconds.    

    Ultimate Failure Resistance of Concrete with Partial Replacements of Sand by Polycarbonate Plastic Waste Under Impact Load

    Get PDF
    Disposal of waste polycarbonate plastic is a serious environmental issue all around the globe, on account of its health hazard and difficulty in land filling. As a possible solution to the problem of polycarbonate plastic waste, an experimental study was conducted to examine the potential of using it as sand replacement in the concrete. This paper examines impact strength properties of concrete in which different amounts 2.5%, 5% and 10% of polycarbonate plastic waste particles were used as sand replacement. For each amount, six beams of 100 mm Ă—100 mm Ă— 500mm were subjected to 4.5 kg hammer from 480mm height. The number of blows of the hammer required to induce the ultimate failure of the beams were recorded. The results are presented in terms of impact energy required for the ultimate failure. The concrete mixtures exhibited ability to absorb a large amount of impact energy. The polycarbonate plastic waste increased the ultimate failure impact energy of concrete. Keywords: Polycarbonate plastic waste; Cement concrete; Compressive strength; Ultimate failure impact energy. DOI: 10.7176/CER/12-2-06 Publication date: February 29th 2020

    Power Quality and System Stability Impact of Large-Scale Distributed Generation on the Distribution Network: Case Study of 60 MW Derna Wind Farm

    Get PDF
    Wind energy (WE) has become one of the most promising and developed forms of renewable energy source due to its efficiency and the availability of different capacities according to the loading requirements. The integration of wind turbines in the Libyan network has become an indispensable choice due to Libya’s distinguished location and for the Libyan National Initiative. Despite the numerous benefits of WE, the penetration of WE sources in the distribution network has some negative impacts related to the quality and reliability of the electric power supplied to the network. Owing to, the intermittent nature of these sources and electronic circuits needed to regulate the extracted power to comply with the grid requirements. In this chapter, implementation of the eastern Libyan network in NEPLAN and MATLAB/SIMULINK packages are carried out to investigate and analyze the significance of wind farm penetration in the medium voltage level of Libyan Distribution Network. A 60 MVA wind farm system has been connected to the Libyan distribution network according to the Libyan National Initiative. Different penetration scenarios are simulated to testify the technical aspects of integrating WE on the distribution level
    • …
    corecore