71 research outputs found

    Komunikasi Data Akuisisi Signal Radar Sekunder 3-dimensi melalui Jaringan Lan

    Full text link
    Data signal radar sekunder untuk tracking 3 dimensi terdiri dari tiga signal dari radio receiver. Untuk mengolahnya memerlukan akuisisi secra bersamaan. Tulisan ini membahas implementasi komunikasi data signal radar sekunder melalui jaringan network LAN. Akusisi data signal radar dan komunikasinya menggunakan tiga buah microcontroller yang dilengkapi modul internet. Protokol komunikasi data menggunakan UDP dengan tiga buah port untuk masing-masing signal yang diterima. Hasil dari eksperiment menunjukkan tiga buah signal dapat dikirim dengan lebih cepat dan simple dibanding dengan tipe komunikasi serial

    Beberapa Dekomposisi Genetik Siswa dalam Memahami Matematika

    Full text link
    Dekomposisi genetik (atau model kognisi) adalah suatu kumpulan terstruktur dari aktivitas mental yang membangun blok (kategori-kategori) untuk mendeskripsikan bagaimana konsep/prinsip dapat dikembangkan dalam pikiran seorang individu. Berdasarkan analisis dekomposisi siswa SMP, temukan siswa yang mengalami kesalahan dalam pemanggilan kembali skema dari long-term memory; ada siswa yang nmengalami kesalahan pemahaman tentang konsep nilai tempat; adanya overgeneralisasi yang dilakukan oleh siswa SMP; dan ada siswa yang mampu memahami Sistem Persamaan Linier melalui proses matematisasi horizontal yang sangat bai

    Metoda Tdoa-radar Sekunder Roket Lapan Menggunakan Linear Fm Chirp Signal

    Full text link
    LAPAN sedang mengembangkan RADAR tipe sekunder untuk sistem navigasi dan tracking roket. Tulisan ini membahas aplikasi linier FM chirp signal sebagai sub-carrier untuk deteksi perbedaan waktu antara signal yang dikirim dengan signal yang dipantulkan oleh transponder (TDOA Time-Different of Arrival). Frekuensi awal dan akhir signal FM disesuaikan dengan jarak maksimum roket yang akan dideteksi. Pemrosesan signal RADAR ini berbasis FFT (Fast Fourier Transform) dan peak detektor untuk menentukan delaynya. Hasil simulasi menunjukkan penggunaan signal sub-carrier ini dapat digunakan untuk deteksi delay waktu dengan akurat dan pemrosesan signalnya relatif mudah

    Analisa Sistem Secondary Surveillance Radar Untuk Tracking Roket

    Full text link
    Mulai tahun ini LAPAN mengembangkan Sistem Secondary Surveillance RADAR (Radio Detecting and Ranging) untuk informasi jarak dan lokasi pada saat roket terbang. Pengembangan ini meliputi hardware dan pemrosesan signalnya. Tulisan ini membahas analisa akurasi jarak yang dapat diukur berdasarkan frekuensi signal RADAR dan sampling data akuisisinya. Signal RADAR dari 1 MHz hingga 10 MHz, dengan sampling data 1 GHz. Diperoleh hasil pengukuran dari sistem yang sedang dikembangkan cukup akurat untuk aplikasi tracking roket (<5 meter) hingga jarak jangkau 50 km

    Pengaruh Model Pembelajaran Extended Triad Level ++ terhadap Kemampuan Konjektur pada Analisis Real di Universitas Muhammadiyah Bengkulu

    Get PDF
    Artikel ini memaparkan hasil Penelitian tentang pengaruh model pembelajaran extended triad level ++ dan self efficacy terhadap kemampuan konjektur mahasiswa pada Analisis real di Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Jenis Penelitian adalah penelitian eksperimen dengan desain quasi experimental yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Bengkulu pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 dengan populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa pendidikan matematika dan sampel penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan matematika semester V. Terdapat dua kelas penelitian yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji Ancova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran extended triad level ++ dan self efficacy terhadap kemampuan konjektur dengan nilai probabilitas p < 0,05. Selain itu, berdasarkan nilai rsquare model pembelajaran extended triad level ++ dan self efficacy memberikan pengaruh sebesar 26,9% terhadap kemampuan konjektur dan menunjukkan kemampuan konjektur mahasiswa yang diajar melalui model pembelajaran Extended Triad Level ++ lebih baik dari pada mahasiswa yang diajar menggunakan model konvensional

    Pengaruh Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Matematika terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 1 Kepahiang

    Full text link
    Penelitian ini merupakan jenis penelitian guasy eksperimental dengan pendekatan kuantitatif dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik pada pembelajaran matematika terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa Kelas X IPA SMAN 1 Kepahiang. Populasi dari penelitian ini adalah siswa Kelas X IPA SMAN 1 Kepahiang dengan teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah cluster sampling . Pada penelitian ini kelas X IPA 6 merupakan kelas eksperimen atau kelas yang diberi perlakuan pada pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik dan siswa kelas X IPA 1 merupakan kelas kontrol yang diberi perlakuan pada pembelajaran mateatika dengan pendekatan kontekstual. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes kemampuan pemecahan masalah dan lembar tes kemampuan berpikir tingkat tinggi . Data yang diperoleh dianalisis dengan Anava Mixed Design. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pendekatan saintifik pada pembelajaran Matematika terhadap kemampuan pemecahan masalah berupa meningkatnya rata-rata nilai posttes jika dibandingkan dengan rata-rata nilai pretes sebesar 97,5 % untuk kelas eksperimen , sedangkan 96,9 % untuk kelas kontrol dengan pendekatan kontekstual. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat pengaruh pendekatan saintifik pada pembelajaran matematika terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higt Order Thingking Skills) dengan adanya peningkatan rata-rata nilai posttes yang dibandingkan dengan rata-rata nilai pretes sebesar 97,4 % untuk Kelas eksperimen dan 96,7 % untuk Kelas kontrol dengan pendekatan kontekstual

    Analisis Refraksi Dan Efek Pendangkalan (Shoaling) Gelombang Terhadap Penambahan Panjang Pemecah Gelombang Pada Mulut Pelabuhan Tanjung Adikarta Glagah YOGYAKARTA

    Full text link
    Dalam pembangunan pelabuhan harus memperhatikan aspek fisika perairan atau aspek oseanografi yang meliputi pasang surut, arus dan gelombang. Gelombang merupakan salah satu aspek oseanografi yang penting dalam pembangunan. Proses penjalaran gelombang di sekitar pantai akan mengalami beberapa transformasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses refraksi dan efek pendangkalan (shoaling) gelombang dan kondisi gelombang ketika menuju mulut pelabuhan pada lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu pengambilan data primer/lapangan (gelombang) dan pengolahan data sekunder (angin) yang hasilnya digunakan untuk verifikasi dengan data primer gelombang. Pengambilan data primer gelombang dilakukan pada tanggal 22 sampai 24 Februari 2012. Metode yang digunakan untuk analisis hasil penelitian adalah metode kuantitatif dengan bantuan software SMS (Surface Water Modeling System). Dari hasil pengamatan gelombang diketahui gelombang di perairan pelabuhan Tanjung Adikarta, D.I Yogyakarta yang terjadi pada tanggal 22 sampai 24 Februari 2012, tinggi gelombang maksimum sebesar 1,475 meter dengan periode sebesar 15,8 detik. Tinggi gelombang signifikan (Hs) sebesar 1,021 meter dengan periode (Ts) sebesar 12,8 detik. Tinggi gelombang minimum 0,84 meter dengan periode sebesar 10,3 detik. Sedangkan hasil peramalan gelombang dengan metode SMB didapatkan untuk musim barat tinggi gelombang signifikan sebesar 0,978 meter dengan periode 8,276 detik, pada musim peralihan tinggi gelombang signifikan sebesar 0,9 meter dengan periode 7,936 detik dan pada musim timur tinggi gelombang signifikan sebesar 0,826 meter dengan periode 7,654 detik Dari hasil model didapatkan tinggi gelombang dimulut pelabuhan sampai daerah terlindung pemecah gelombang pada musim barat sebesar 1,43 meter sampai 0,52 meter, musim peralihan sebesar 1,96 meter sampai 0,46 meter, musim timur sebesar 1,54 meter sampai 0,37 meter, skenario 1 sebesar 1,3 meter sampai 0,26 meter dan skenario 2 sebesar 1,24 meter sampai 0,26 meter

    Transport Sedimen Di Lokasi Perencanaan Pembangunan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara

    Full text link
    Salah satu faktor permasalah yang sering terjadi dalam pemilihan lokasi pengembangan pelabuhan yakni proses sedimentasi yang terjadi terus menerus sehingga berpotensi mengakibatkan pendangkalan. Pergerakan material sedimen dalam proses sedimentasi dipengaruhi oleh pergerakan aliran air seperti pasang surut, angin, arus dan gelombang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis sedimen dasar di sekitar lokasi perencanaan pembangunan, mengetahui perbandingan konsentrasi sedimen tersuspensi pada saat pasang dan surut serta membuat simulasi transport sedimen sehingga diharapkan memberikan informasi dan gambaran mengenai sedimentasi di perairan Perencanaan Pembangunan Pelabuhan Marunda. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pengambilan data lapangan, analisa sampel sedimen, dan pengolahan data serta penyusunan laporan. Pengambilan data lapangan dilakukan pada bulan Juni 2014. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus, sedangkan untuk penentuan titik koordinat lokasi penelitian berlangsung adalah dengan menggunakan metode pertimbangan atau metode sampling. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data lapangan, diperoleh jenis sedimen yang terdapat di sekitar perairan pelabuhan yaitu sedimen pasir. Sedangkan konsentrasi sedimen tersuspensi disetiap stasiun pengamatan pada saat surut lebih besar dibandingkan pada saat pasang. Dengan bantuan perangkat lunak MIKE 21 diperoleh volume sedimen dari pergerakan transport sedimen selama 15 hari adalah sebesar 5,083 x 10-3 m3
    • …
    corecore