196 research outputs found

    Pengaruh TIME Budget Pressure terhadap Kualitas Audit dan Budaya Etis sebagai Variabel Mediator

    Full text link
    The goal of this research is to test how time budget pressure affect audit quality by ethical culture and also to test how ethical culture mediate time budget pressure on audit quality. This research uses primary data collected by using questionnaire that shared for auditor in Jakarta. Seventy five samples are used in this research. Data analyzed with the quality data test, classic assumption test and hypothesis testing tools that are used in this research is multiple linear regression, path analysis. From the regression, there are some findings: (1) time budget pressure does have negative impact to the audit quality; (2) time budget pressure does have negative impact to the ethical culture; (3) The ethical culture is found to have positive impact to the audit quality. From these results can be concluded that ethical culture mediates the indirect relationship between time budget pressure on audit quality

    LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM): IbM PELATIHAN BATIK TULIS UNTUK ANAK KORBAN TRAFFICKING DI SURAKARTA

    Get PDF
    Perdagangan manusia tidak hanya melibatkan wanita dan pria dewasa yang menjadi korban tetapi anak-anak juga. Tujuan perdagangan anak tidak hanya bentuk eksploitasi ekonomi yaitu sebagai pekerja tetapi juga untuk eksploitasi seksual. Tindakan yang sengaja seperti perekrutan, bujukan, dan penipuan terjadi karena beberapa faktor yang akhirnya anak menjadi korban perdagangan. Anak-anak korban perdagangan manusia (trafficking) dan ABH (Anak Berkonflik dengan Hukum), dirasa perlu untuk memulihkan dan sekaligus mendapatkan ketrampilan untuk sebagai bekal dalam menjalani kehidupan di masyarakat nantinya. Pelatihan keterampilan batik tulis bagi anak korban trafficking dan berkonflik dengan hukum sebagai penerapan program pengabdian kepada masyarakat yang akan memberi keterampilan (skill) di bidang batik tulis tingkat dasar. Melalui model pelatihan yang menggabungkan antara teori dan praktek dengan media pembelajaran yang dikemas dengan menarik, sehingga materi pelatihan dapat diterima oleh peserta sebagai mitra Ipteks Bagi Masyarakat. Alasan pemilihan pelatihan batik tulis tingkat dasar bahwa batik menjadi tradisi yang dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia, selain itu perkembangan industri batik telah berkembang menjadi industri yang banyak menyerap tenaga kerja sekaligus menjadi salah satu andalan bidang ekonomi kreatif Indonesia dan telah diakuinya batik oleh UNESCO. Sebagai mitra kegiatan ini, yaitu Yayasan KAKAK Surakarta dan Yayasan Sahabat Kapas, Karanganyar, setelah melalui observasi dapat dijelaskan ke dalam dua aspek kendala permasalahan dari mitra, yaitu : masih minimnya aksesbilitas akan pelatihan ketrampilan batik tulis dalam kegiatan untuk meningkatkan ketrampilan yang berguna sebagai bekal untuk hidup di masyarakat. Selain hal tersebut masih kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah sehingga pelatihan untuk meningkatkan skill dirasa masih minim bagi anak korban trafficking dan berkonflik dengan hukum baik yang ada dibawah asuhan Yayasan KAKAK, Surakarta dan Yayasan Sahabat Kapas, Karanganyar untuk meningkatkan kompetensinya. Permasalahan yang lainnya, adanya kendala media, materi dan teknik pelatihan yang belum disesuaikan dengan karakteristik peserta pelatihan karena disebabkan oleh belum adanya lembaga formal maupun non formal (lembaga pelatihan ketrampilan batik tulis) yang menyediakan media dan materi yang sesuai dengan anak korban trafficking dan berkonflik dengan hukum. Kata kunci : Pelatihan Batik, Model Pelatihan, Anak Korban Traffickin

    Cerita pendek Indonesia di Yogyakarta

    Get PDF
    Buku ini memuat berbagai cerita pendek yang dimuat dalam majalah dan Koran di Yogyakarta dalam berbagai kurun waktu. Sebagai pusat informasi tentang bahasa dan sastra di Indonesia, penerbitan buku ini memiliki manfaat besar bagi upaya pengayaan sumber informasi tentang bahasa dan sastra Indonesia. Karya penelitian ini diharapkan dapat dibaca oleh segenap lapisan masyarakat Indonesia, terutama mereka yang memiliki minat terhadap sastra di Indonesia

    Kajian Konsep Teknologi Pengolahan Pasir Zirkon Lokal Yang Mengandung Monasit, Senotim Dan Ilmenit

    Get PDF
    The existence of zircon (ZrSiO4) in the nature is mostly associated with some of the valuable oxide compounds (VOC), such as TiO2 and rare earth oxides (REO). The existence of natural minerals in Indonesia containing zirconium (Zr) and REO lies in 13 regions, ranging from Aceh to West Papua province. Based on those aforementioned aspects, the goal of this research is to conduct the study of integrated technology of local zircon sand processing containing TiO2 and REO. The study was conducted by analyzing the content of VOC in zircon sand samples from the areas of Landak and Tumbang Titi West Kalimantan and Bangka by using XRF. Based on the content of VOC in this zircon sand, it can be predicted that the zircon sand from the area of Landak and Tumbang Titi West Kalimantan and Bangka contains mineral zircon (ZrSiO4), ilmenite (FeTiO3), monazite (LREE, Th)PO4, and xenotime (HREE, Th)PO4. Based on these types of mineral, the flow chart of beneficiation technology process to increase the concentration of each mineral and the flow chart of zircon concentrate process into ZrO2(zirconia) and ZrOCl2.8H2O (zirconium oxychloride) industrial grade and zirconia and zirconium chemicals nuclear grade, ilmenite into TiO2, monazite into Nd2O3, and Th(OH)4 concentrate, xenotime into Y2O3, Gd2O3, and Th(OH)4 concentrate are obtained in one area of pilot plant or an integrated factory. The results of the study concluded that the concept of local processing of zircon sands containing monazite, xenotime, and ilmenite can be either integrated in the region with the results of multi-product plant. If it can be realized in Indonesia with the addition of an integrated waste water treatment system, then in addition to safe for the environment can also save on production costs and give economic added value for shareholders zircon mining permi

    LAPORAN TAHUN I PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011-2025(PENPRINAS MP3EI 2011-2025): SITUS PURBAKALA SANGIRAN SEBAGAI SUMBER IDE PENGEMBANGAN MOTIF BATIK DALAM UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN MEDIA PENGUATAN KEARIFAN MUATAN LOKAL DI KABUPATEN SRAGEN

    Get PDF
    bangsa disebabkan salah satunya makin gencarnya arus globalisasi. Makin menurunnya kesadaran nilai-nilai moral yang sudah turun-temurun dijalankan oleh nenek moyang, sudah mulai tergeser oleh norma dan aturan dari barat yang cenderung tidak sesuai dengan kondisi masyarakat kita. Budaya hedonism dan individualistis menerpa kehidupan masyarakat kita, khususnya dikalangan generasi muda. Solusi untuk menangkal ataupun mengurangi budaya tersebut, salah satunya melalui seni budaya tradisi Batik maupun Wayang. Penelitian yang berjudul “Situs Purbakala Sangiran Sebagai Sumber Ide Pengembangan Motif Batik Dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Dan Media Penguatan Kearifan Muatan Lokal Di Kabupaten Sragen” merupakan usaha untuk memberikan penguatan terhadap norma kearifan lokal yang terkandung pada Situs purbakala Sangiran sebagai sumber ide pengembangan Motif Batik ciri khas Sragen. Saat ini industri kerajianan batik tulis mulai berkembang dan dipusatkan di desa Kliwonan dan Pilang Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. Potensi industri kerajianan batik tulis rupanya perlu dikembangkan secara maksimal produktivitasnya, baik yang mencakup kualitas maupun kuantitas, sehingga mampu mendorong meningkatnya pertumbuhan perekonomian masyarakat di Sragen. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan teori Action Research dimana terdapat empat tahapan, yaitu select a focus, collect data, analyze and interpret data, dan take action. Bentuk aplikasinya dengan metode: pengkajian, perancangan, sosialisasi, pendampingan dan pelatian, produksi dan tahap akhir launching. Hasil dari penelitian ini bertujuan untuk peningkatan produktivitas dan pengembangan batik yang dilakukan dengan mengembangkan desain motif batik yang bersumber pada Situs Purbakala Sangiran sebagai ciri khas batik Sragen. Selain itu perlu dipadukan dengan ekowisata kampung batik yang telah dirancang Pemerintah Daerah dan beragam potensi wisata, baik wisata Alam, Budaya dan Religi, wisata Buatan, wisata Minat Khusus dan wisata Kuliner sehingga mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sragen. Kata kunci: Batik, Situs Purbakala Sangiran, Penguatan Kearifan Lokal dan Peningkatan Perekonomian Masyaraka

    LAPORAN TAHUN I PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011-2025 (PENPRINAS MP3EI 2011-2025): Pendorong Industri dan Jasa Nasional/Jawa PENGEMBANGAN MOTIF BATIK BERBASIS FIGUR WAYANG BEBER SEBAGAI MEDIA PENGUATAN KEARIFAN LOKAL DAN UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KABUPATEN PACITAN

    Get PDF
    Menurunnya kesadaran nilai-nilai moral sudah mulai tergeser oleh budaya barat yang cenderung tidak sesuai dengan kondisi masyarakat kita. Solusi untuk menangkal ataupun mengurangi, salah satunya melalui seni budaya tradisi seperti wayang dan batik. Penelitian berjudul “Pengembangan Motif Batik Berbasis Figur Wayang Beber Sebagai Media Penguatan Kearifan Lokal dan Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat di Kabupaten Pacitan” sebagai usaha memberi penguatan atas norma kearifan lokal yang terkandung pada figur wayang beber sebagai sumber bagi pengembangan motif batik ciri khas Pacitan. Kondisi geografis yang dimiliki Kabupaten Pacitan sangat potensial dikembangkan sebagai ekowisata unggulan dimana Pacitan mendapat julukan sebagai Wisata Kawasan Karst Geopark Dunia. Kondisi perekonomian masyarakat Pacitan sebagian besar ditopang oleh beragam industri kecil dan menengah. Industri batik berkembang pesat dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan ditingkatkan dari aspek produktivitasnya, sehingga nantinya dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat di Pacitan. Penelitian ini menggunakan teori Action Research dimana terdapat empat tahapan, yaitu select a focus, collect data, analyze and interpret data, dan take action. Metode yang dilakukan dalam beberapa tahapan : Tahapan Pengkajian, Tahapan Perancangan, Tahapan Sosialisasi, Tahapan Pendampingan dan Pelatihan, Tahapan Produksi, dan Tahapan Launching. Hasil penelitian ini bertujuan untuk peningkatan produktivitas dan pengembangan batik yang dilakukan melalui pengembangan motif batik yang bersumber pada figur wayang beber sebagai batik ciri khas Pacitan, selain itu bisa dipadukan melalui perancangan ekowisata kampung batik sehingga diharapkan mampu menaikkan perekonomian masyarakat. Kata Kunci : Wayang Beber, Batik, Penguatan Kearifan Lokal, dan Peningkatan Perekonomian Masyaraka

    Efikasi Herbisida Metil Metsulfuron Untuk Mengendalikan Gulma Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Menghasilkan

    Full text link
    Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit adalah faktor lingkungan terutama masalah keberadaan gulma yang dapat menekan pertumbuhan dan hasil. Aplikasi herbisida merupakan pengendalian gulma secara kimiawi dan herbisida metil metsulfuron berpotensi efektif mengendalikan gulma pada piringan tanaman kelapa sawit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh herbisida metil metsulfuron terhadap gulma total dan gulma dominanpada lahan tanaman kelapa sawit menghasilkan, dosis herbisida metil metsulfuron yang efektif untuk mengendalikan gulma total dan gulma dominan pada lahan tanaman kelapa sawit menghasilkan, dan Perubahan komunitas gulma akibat perlakuan herbisida metil metsulfuron pada lahan tanaman kelapa sawit menghasilkan. Penelitian dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit di Desa Mujimulyo, Natar, Lampung Selatan dan di Laboratorium Gulma, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung. Penelitian menggunakan rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) yang terdiri atas 7 perlakuan yaitudosis metil metsulfuron 15,75, 21,00, 26,25, dan 31,50 g ha -1 , metil metsulfuron pembanding (20,00 g ha -1 ), penyianganmekanis, dan tanpa pengendalian (kontrol). Penelitian diulang 4 kali dan setiap satuan percobaan terdiri atas 3 piringantanaman kelapa sawit. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlet dan aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Data dianalisisragam dan perbedaan nilai tengah diuji dengan Uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasiherbisida metil metsulfuron dosis 15,75 – 31,50 g ha -1 efektif mengendalikan gulma total pada 4, 8, dan 12 MSA. Herbisida metilmetsulfuron dosis 15,75 – 31,50 g ha -1 efektif mengendalikan Ageratum conyzoides dan Synedrella nodiflora pada 8 dan 12MSA, Axonopus compressus pada 12 MSA, dan Cyperus kyllingia pada 8 MSA dan terjadi Perubahan komunitas gulmaakibat aplikasi herbisida metil metsulfuron
    • …
    corecore