9 research outputs found

    Analisis Keterkaitan Sektor Kehutanan dengan Sektor Perekonomian Lainnya di Indonesia

    Full text link
    Peranan sector kehutanan dalam kaitannya dengan sektor-sektor perekonomian dan posisinya dalam perekonomian perlu dikaji dengan melihat keterkaitan antar sektor dalam proses produksi. Dengan menggunakan Tabel Input Output yang dibandingkan dari waktu ke waktu, perkembangan keterkaitannya sektor kehutanan dengan sektor perekonomian dan posisinya dalam perekonomian dapat diketahui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterkaitan sektor kehutanan dengan sektor perekonomian lainnya berfluktuasi dari waktu ke waktu, sektor kehutanan bukan merupakan sektor unggulan dalam perekonomian Indonesia

    Analisis Dampak Kebakaran Hutan terhadap Output Produksi Sektor-sektor Ekonomi di Indonesia

    Full text link
    Dampak kebakaran hutan yang berulang akan mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia, karena kontribusi sektor kehutanan yang cukup signifikan dan mempunyai keterkaitan erat dengan sektor-sektor perekonomian lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dampak dan mengidentifikasi jalur-jalur utama kebakaran hutan terhadap distribusi output produksi sektor-sektor ekonomi. Alat analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan tersebut adalah dengan menggunakan perhitungan Sistem Neraca Sosial ekonomi (SNSE) atau Social Accounting Matrix (SAM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk setiap hektar kejadian kebakaran hutan di Indonesia, berdampak menurunkan output produksi sebesar Rp. 128,61 juta. Selain sektor kehutanan, adalah sektor perdagangan dan angkutan, sektor industri makanan & minuman, dan sektor pemerintahan merupakan sektor-sektor yang paling merasakan dampak kebakaran hutan melalui penurunan output produksinya. Secara struktural, ada jalur keterkaitan yang erat antara sektor kehutanan dengan sektor-sektor yang berbasiskan pertanian di pedesaan

    The Impact of Forestry Sector Performance on Economic Income Growth: a Social Accounting Approach

    Full text link
    Framework for Socio-economic Accounting System or the Social Accounting Matrix (SAM) states that the distribution of income received by each production factor specifiedin terms of economic sector concerned and called the factorial income distribution. Value added generated from the sum of total wages and salary plus capital income. Total of value added showed gross domestic product (GDP). Impact of Indonesia\u27s forestry sector performance can be measured by knowing its contribution to economic income growth.This paper discusses the impact of output growth in the forestry sector to factor income growth using Socio-economic Accounting System or the Social Accounting Matrix (SAM) approach. The impact of forestry sector production growth can be used to measure economic growth. Accounting multiplier is used to calculate the impact of output growth in the forestry sector to factor income growth in the year 2000 until the year 2005. Forestry sector for 5 years (2000-2005) gave a positive contribution to income growth. There are 16 economic sectors contributes positively to the factor income. Decrease in income growth occurred only on one factor of production, which are; Laborship,Leadership, Administration, Military, Professionals Recipients of Wages & Salaries in the Village. Forestry sector as a whole increases income growth of 104.64 percent during theyears 2000-2005

    Analisis Peranan Sektor Kehutanan dalam Perekonomian Indonesia: sebuah Pendekatan Model Input-output

    Full text link
    Pembangunan kehutanan selama ini telah ikut berperan dalam perekonomian Indonesia. Namun informasi dan data yang ada selama ini baru bersifat sektoral dan belum memberikan gambaran yang jelas tentang peran sektor kehutanan dalam keterkaitannya dengan sektor-sektor ekonomi lain. Penelitian ini ditujukan untuk melihat tingkat keterkaitan sektor kehutanan dengan sektor-sektor ekonomi lainnya dan peranan sektor kehutanan dalam penciptaan output, penggandaan pendapatan, dan penyerapan tenaga kerja didalam proses produksi antar sektor. Melalui pendekatan model transaksi inputoutput, yang merupakan suatu kerangka analisis ekonomi yang terpadu, peranan sektor kehutanan dalam perekonomian Indonesia dapat diketahui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi (share) sektor kehutanan terhadap output keseluruhan sebesar 0,74 persen. Sedangkan nilai tambah yang diberikan oleh sektor kehutanan sebesar 82,60 persen. Berdasarkan hasil analisis pengganda neraca (accounting multiplier) diketahui bahwa untuk setiap kenaikan permintaan akhir (konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor) sektor kehutanan sebesar Rp. 1 milyar akan menyebabkan penciptaan output total sebesar Rp. 1,2666 milyar, kenaikan pendapatan total sebesar Rp. 0,1979 milyar, dan penyerapan tenaga kerja total sebesar 41 orang

    The Linear Dependency Structure of Covariance Nonstationary Time Series

    Get PDF
    Prepared for: Naval Postgraduate School Monterey, CA 93943-5000The linear dependence, feedback and casuality structure of covariance nonstationary time series is developed. at every instant in time, the amount of linear dependence between time series vectors is expressible as the sum of the amount of feedback from the first time series vector to the second, the amount of feedback from the second time series to the first and the amount of instantaneous feedback. The parametric modeling of multivariate covariance nonstationary time series and the computation of their interdependency structure from the fitted model are also treated. The time series is modeled by a multivariate time varying autoregressive (MVTVAR) model. The fitted MVTVAR model yields an instantaneous power spectral density (IPSD) matrix, The IPSD is used in computing the linear dependency structure of nonstationary time series. An example of the modeling and the determination of instantaneous casuality from a human implanted electrode seizure event EEG is shown.Approved for public release; distribution is unlimited

    Economic Analysis of of Micro Hydro Power Plant Development: A Case Study in Muara Enim Regency, South Sumatra

    Full text link
    Micro Hydro Powerplant (MHP) is one form of water utilization in upper Musi watershed to generate electricity. This paper aims to analyse the feasibility of the development and management of self-help MHP to support forest resource conservations. Financial and economic analysis are applied to determine the feasibility of the development and management of the self-help MHP. The result indicates that the construction and management of the self-help MHP in the research area are not feasible, so that they do not guarantee the sustainability of the MHP in the long term period. Development and management of MHP will be financially feasible when it uses postpaid electricity tariff scheme of State Electricity Company (SEC) for power limit up to 450 VA, and economically feasible if it uses postpaid electricity tariff scheme for power limit (SEC) up to 1,300 VA. It is necessary to increase the capacity of the community both technical and economic aspects in the management of MHP for the sustainability of electricity supply from the MHP. Water utilization for the MHP increases the collective awareness to conserve forest resources

    Perencanaan Sosial dalam Rangka Pengembangan Hutan Rakyat di Sumatera Selatan

    Full text link
    Pengembangan hutan rakyat merupakan salah satu usaha untuk mengatasi permasalahan hutan dan kehutanan melalui pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi (konsep)mengenai perencanaan sosial dalam rangka pengembangan hutan rakyat. Penelitian ini dilakukan di DesaSeri Tanjung Kabupaten Muara Enim dan Desa Tanjung Sirih Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Pengumpulan data dengan metode wawancara, studi literature, dan Diskusi Kelompok Fokus (DKF). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan dan perilaku positifterhadap program pengembangan hutan rakyat meskipun mereka kurang pengalaman menanam pohon.Pemberian penyuluhan tidak mempengaruhi sikap responden untuk menanam tanaman kehutanan tetapimemberikan pengaruh langsung terhadap tindakan penanaman tanaman kehutanan. Dengan demikian,disarankan pemberian penyuluhan, baik teori maupun praktek mengenai sistem penanaman agroforestr

    Edukasi Pemanfaatan Toga dengan Metode Hidroponik untuk Penanggulangan Hipertensi pada Masyarakat Wilayah Kelurahan Johar Baru

    Full text link
    Permasalahan pada masyarakat di wilayah Johar Baru adanya peningkatan kondisi hipertensi dan penurunan pendapatan, oleh karena itu tim pengabmas memiliki gagasan atau ide memberikan bimbingan teknis pengelolaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dengan metode hidroponik. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan perilaku masyarakat melalui edukasi pemanfaatan toga untuk penanggulangan hipertensi di masa pandemi Covid 19 Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi secara virtual meeting serta demonstrasi secara tepat. Hasil kegiatan menunjukkan kelompok kader PKK dan tokoh masyarakat Kelurahan Johar Baru memberikan respon yang sangat positif terhadap kegiatan ini. Jumlah warga kelurahan Johar Baru berdasarkan usia kurang dari 50 tahun sebanyak 17 orang (56.67%) dengan riwayat pendidikan menengah (SLTP/SLTA) sebesar 20 orang (66.67%). Responden yang memiliki IMT lebih dari 25 kgBB sebanyak 60.00%. Persentase responden dengan aktivitas olahraga secara rutin (83.33%).Jenis tanaman hipertensi yang paling banyak ditanam adalah seledri (54,50%), dan persentase responden yang memahmi teknik menanam TOGA sebagian besar memahmi cara menanam Toga secara baik dan benar (83.33%)
    corecore