53 research outputs found

    Pembelajaran radiografi digital organ reproduksi ayam domestik melalui aplikasi Picture Archiving and Communication System

    Get PDF
    Radiografi adalah alat diagnostik yang umum digunakan dalam praktik kedokteran hewan dan saat ini telah berkembang dengan adanya fitur Picture Archiving and Communication System (PACS). Sistem PAC merupakan sistem komputasi inter-dan intra-institusi yang mengelola akuisisi, transmisi, penyimpanan, distribusi, tampilan, dan interpretasi dari citra medis untuk memudahkan radiologis dalam berdiskusi dalam peneguhan diagnosa berdasarkan citra diagnostik radiografi. Tulisan ini memberikan gambaran sistem PAC dalam pembelajaran pencitraan radiografi digital dengan model organ reproduksi ayam bagi mahasiswa. Mahasiswa melakukan pengambilan gambar organ reproduksi ayam jantan dan betina, selanjutnya citra digital diunggah kedalam sistem PAC dari Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP). Pembacaan citra radiografi digital selanjutnya dibaca melalui telefon pintar masing-masing di Unit Rehabilitasi Reproduksi yang berlokasi jauh dari RSHP. Citra organ reproduksi ayam jantan dan betina pada sudut pandang lateral tampak berada dicaudo-dorsal dari paru-paru, sisi kranial ginjal dengan sedikit superimposed yang berada didaerah dorsal. Sudut pandang ventro dorsal sulit ditentukan organ reproduksi karena superimposed dengan organ abdominal seperti ampela, hati, dan usus. Opasitas ovarium yang berbentuk bulat maupun testikel yang berbentuk lonjong tampak sebagai siluet masa yang lebih radioopak. Sistem PAC ini memudahkan proses pembelajaran radiologi bagi mahasiswa maupun kolega dokter hewan dalam mendiskusikan citra radiografi.Radiografi adalah alat diagnostik yang umum digunakan dalam praktik kedokteran hewan dan saat ini telah berkembang dengan adanya fitur Picture Archiving and Communication System (PACS). Sistem PAC merupakan sistem komputasi inter-dan intra-institusi yang mengelola akuisisi, transmisi, penyimpanan, distribusi, tampilan, dan interpretasi dari citra medis untuk memudahkan radiologis dalam berdiskusi dalam peneguhan diagnosa berdasarkan citra diagnostik radiografi. Tulisan ini memberikan gambaran sistem PAC dalam pembelajaran pencitraan radiografi digital dengan model organ reproduksi ayam bagi mahasiswa. Mahasiswa melakukan pengambilan gambar organ reproduksi ayam jantan dan betina, selanjutnya citra digital diunggah kedalam sistem PAC dari Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP). Pembacaan citra radiografi digital selanjutnya dibaca melalui telefon pintar masing-masing di Unit Rehabilitasi Reproduksi yang berlokasi jauh dari RSHP. Citra organ reproduksi ayam jantan dan betina pada sudut pandang lateral tampak berada dicaudo-dorsal dari paru-paru, sisi kranial ginjal dengan sedikit superimposed yang berada didaerah dorsal. Sudut pandang ventro dorsal sulit ditentukan organ reproduksi karena superimposed dengan organ abdominal seperti ampela, hati, dan usus. Opasitas ovarium yang berbentuk bulat maupun testikel yang berbentuk lonjong tampak sebagai siluet masa yang lebih radioopak. Sistem PAC ini memudahkan proses pembelajaran radiologi bagi mahasiswa maupun kolega dokter hewan dalam mendiskusikan citra radiografi

    KIVP-7 Perangkat Mikrofluidik dari Katun untuk Analisa Semi-kuantitatif dalam Menunjang Diagnosa Cepat di Dunia Kedokteran Hewan

    Get PDF
    Diagnosa cepat merupakan hal yang menjadi tuntutan dalam dunia medis saat ini. Perangkat diagnostik cepat dikembangkan guna membantu proses diagnosa segera diperoleh agar tindakan yang cepat dan tepat pada pasien dapat segera dilakukan (Castellote et al. 2003). Perangkat diagnostik cepat juga dikembangkan untuk tujuan penapisan dalam suatu populasi hewan untuk memantau kejadian suatu penyakit (Yetisen et al. 2013). Perangkat diagnosa cepat umumnya sangat sederhana, mudah digunakan tidak memerlukan peralatan khusus, harga relatif terjangkau, proses perolehan hasil langsung terbaca dalam hitungan menit (Bissonnette & Bergeron 2010). Teknologi diagnostik cepat sangat membantu tenaga medis untuk mendapatkan hasil sebelum uji lanjut melalui uji laboratorium. Uji laboratorium standar umumnya berlangsung dalam waktu yang relatif lama sehingga proses penyakit tidak dapat segera terdiagnosa dengan cepat. Proses penegakan diagnosa dalam dunia kedokteran hewan dengan jumlah spesies yang lebih banyak dari dunia medis kedokteran manusia memiliki tantangan yang lebih besar dengan keunikan tersendiri (Lewis & Klausner 2003). Tren perkembangan saat ini, perangkat diagnostik dikembangkan dengan tujuan pemantauan mandiri bagi klien dari rumah sebelum pasien dibawa ke klinik atau rumah sakit untuk ditangani oleh dokter hewan (Yager et al. 2008). Tulisan ini membahas sekilas tentang perangkat diagnostika cepat berbasis mikrofluida (mikrofluidik) yang dapat dimanfaatkan dalam dunia kedokteran hewan guna menunjang percepatan proses penegakan diagnosa

    Amputasi prolapsus kantung pipi pada hamster mini Campbell (Phodopus campbelli)

    Get PDF
    Pada studi kasus ini kami mendokumentasikan sebuah kasus prolapsus kantung pipi pada seekor hamster mini Campbell (Phodopus campbelli). Hamster mini Campbell datang dengan anamneses adanya sebuah massa di kiri mulut bagian dalam yang tampak menyembul keluar. Berdasarkan pemeriksaan klinis, hamster mengalami prolapsus kantung pipi dengan prognosa yang buruk. Terapi awal yang dilakukan berupa reposisi, akan tetapi terjadi prolaps kembali sehingga dilakukan amputasi pada kantung pipi yang mengalami prolap

    Radiographic measurement of cardiac size in laboratory mice

    Get PDF
    This study was to establish quantitative reference range measurements that could be used to support basic data of cardiac size in the laboratory animals. Right and left lateral recumbency (R/L view) and ventral and dorsal recumbency (VD/DV view) radiographs were obtained in 6 normally laboratory mice (Mus musculus). The R/L view heart measurements were the apicobasal length (AB); the maximum width (CD); the distance between the cranial edge of the fifth rib and the caudal edge of the seventh rib (R5-7); the vertical depth of the thorax (H). The VD/DV view cardiac silhouette measurements were maximum length (L); maximum width (W); the width of the thorax (T). In order to determine vertebral heart scale score (VHS), the length and width of the heart were measured and then superimposed to the thoracic vertebrae starting at fourth vertebral (T4) caudally. In order to determine intercostals space (ICS), the CD were measured perpendicularly and superimposed on the intercostals space from fourth costal caudally. The cardiac silhouette was evaluated objectively to describe the cardiac appearance. Lengths of the parameter were determined with a caliper and a ruler in millimeters scale. The result showed that all measurements have not differed significantly between radiographic views (p>0.05)

    Hand-Powered Centrifuge Made from Cotton for Assessing Hematocrit

    Get PDF
    The hematocrit value test serves as a parameter to help reach an established diagnosis. A centrifuge is an equipment that is used to separate the components of blood from each other based on the properties of each constituent substance. This study aims to developing hand-powered centrifuge made from cotton material to assess the hematocrit of blood in pregnant and non-pregnant ewes. To make the Katunfuge, two circles were cut from a piece of cotton cloth that had been impregnated with batik wax. The knitting thread was inserted into the middle part of the cotton disc and each end rope was tied to the handler. The centrifugal speed resulted from Katunfuge was greater than 2,000 rpm, meaning that it is 99% effective for separating blood components in 15 minutes with 14 times of pulling with hands. The hematocrit values of pregnant ewes (33.0 ± 4.1) were lower than those of non-pregnant ewes (38.5 ± 3.4%). This has proven that Katunfuge is highly potential to be used to assess the hematocrit of other animals

    Natural superfetation idiopathic abortion in Pasundan cattle

    Get PDF
    Abortus pada sapi merupakan kondisi ketidakmampuan fetus untuk bertahan hidup di dalam rahim hingga saat akan dilahirkan. Tulisan ini merupakan laporan pertamakali kasus abortus idiopatik superfetasi dari perkawinan alami yang terjadi pada induk sapi Pasundan primipara. Sapi-sapi awalnya dipelihara dengan sistem kandang koloni dan bercampur antara jantan (n=10) dan betina dara (n=18) selama 2 minggu pascapemindahan sapi dari kandang ternak di Kabupaten Ciamis. Terjadi kebuntingan oleh perkawinan alami pada sapi dara tanpa diketahui usia dan riwayat kebuntingan. Seekor induk sapi teramati menunjukkan gejala perdarahan pervagina, mengejan dan disertai pengeluaran fetus berukuran kecil (panjang ~25 cm, usia fetus ~120 hari) beberapa jam kemudian, sebelumnya sapi telah mengalami abortus dengan ukuran fetus yang besar (panjang ~36 cm, usia fetus ~150 hari). Induk sapi Pasundan primipara yang mengalami abortus kemudian dipisahkan ke kandang individu untuk mengurangi stress dan untuk observasi lebih lanjut. Terapi yang diberikan adalah dengan pemberian antibiotik dan multivitamin.Abortion in cows is a condition in which the foetus is unable to survive until it is born. This paper is the first report of a case of superfetated idiopathic abortion from natural mating that occurred in primiparous Pasundan cows. The cows were initially kept in a colony pen system and mixed between young bulls (n=10) and heifers (n = 18) for two weeks after moving the cows from the livestock pen in Ciamis Regency. Pregnancy occurs because of natural mating in heifers without a known age and pregnancy history. Two months later, a primiparous Pasundan cow was observed to show symptoms of vaginal bleeding and straining, accompanied by the expulsion of a small foetus (length ~ 25 cm, foetal age ~ 120 days) several hours later and had previously experienced an abortion with a large foetus (length ~ 36 cm, foetal age ~150 days). Primiparous Pasundan cows that experienced abortion were separated into individual pens to reduce stress and for further observation. The therapy given is antibiotics and multivitamins were administered as therapeutic agents

    PF-32 Radiography Assessment of Femoral Muscle and Bone Density in Rats as Response to Biodegradable Iron (Fe) Porous Implants

    Get PDF
    Iron (Fe) is considered as one group of metals that can be used as degradable metal implants (Schinhammer et al. 2010). Previous implantation studies have used porous Fe which purposes to increase the rate of degradation (Daud and Hermawan 2013). Changes in the condition of metal implants due to degradation and peri-implant muscle tissue reactions in the body can be observed using radiographic modality (Noviana et al. 2013). The aim of this study was to assess the radiographic density of implants, peri-implants and peri-implants-muscle as a response to Fe porous implants on the femur of the rats.

    Maserasi fetus sebagian pada kambing peranakan etawa

    Get PDF
    Maserasi fetus adalah kondisi patologis selama masa kebuntingan ditunjukkan dengan adanya kematian janin diikuti dengan proses pembusukan dan penghancuran jaringan fetus. Maserasi fetus pada laporan kasus kali ini terjadi pada induk kambing peranakan etawa yang menjadi resepien program sinkronisasi birahi dan inseminasi buatan (IB). Hasil pemeriksaan ultrasonografi dan palpasi abdomen pada kambing menunjukkan tanda kebuntingan 3 bulan pasca IB. Namun hingga bulan ke 7 tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kelahiran. Hasil pemeriksaan fisik terlihat pembesaran abdomen dan teraba janin pada palpasi abdominal, akan tetapi pada vulva terdapat leleran darah dan nanah. Terapi dengan penyuntikan hormon PGF2α dilakukan untuk mendilatasi servik dan kontraksi myometrium sehingga janin dapat keluar. Kondisi janin yang keluar tampak abdominal hingga ekstremitas caudal sudah membusuk dan lisis. Induk kambing PE didiagnosa mengalami maserasi sebagian pada fetus. Terapi pada induk dilanjutkan dengan pemberian antibiotik dan multivitamin

    Potensi disinfektan sebagai sediaan kebiri kimiawi pada ternak

    Get PDF
    Kastrasi kimiawi dapat digunakan sebagai alternatif dari kastrasi terbuka. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji potensi bahan kimia disinfektan sebagai sediaan bahan kimia untuk kastrasi pada mencit. Penelitian ini menggunakan zat aktif disinfektan sebagai material kastrasi kimiawi pada mencit. Mencit dibagi menjadi 7 kelompok: kloroxylenol 4,8% (C4, n=4), povidon iodin 10% (P10, n=4), kloroxylenol 2,4% dan povidon iodin 5% (C2P5, n=4), kloroxylenol 1,2% dan povidon iodin 2,5% (C1P2, n=4), sodium hipoklorit (N5, n=4), NaCl 0.9% (N, n=4), dan akuadestilata (A, n=3). Disinfektan sebanyak 0,2 mL diinjeksi pada masing-masing testis pada setiap kelompok. Daya hidup mencit setelah kastrasi kimiawi pada kelompok perlakuan C4, C2P5, C1P2, kontrol A, dan kontrol N berada diantara 25-100%. Populasi mencit mati 100% dalam 24 jam pada kelompok perlakuan P10 dan sodium hipoklorit. Kastrasi kimiawi menggunakan disinfektan menyebabkan penurunan ukuran testis; perubahan profil eritsosit, limfosit relatif, neutrofil relatif; dan menyebabkan struktur anekhoik pada jaringan testis 7 hari setelah kastrasi kimiawi. Kombinasi kloroxylenol 1,2% dan povidon iodin 2,5% dapat digunakan sebagai agen kastrasi kimiawi pada mencit

    Potensi diagnostik pencitraan ultrasonografi pada otot perineal sebagai sarana diagnosa penunjang kesehatan reproduksi sapi

    Get PDF
    Otot perineal salah satu bagian tubuh yang dapat terpengaruh oleh perubahan pada organ yang disokongnya seperti ekor, kolon dan saluran reproduksi. Pendekatan diagnostik pada perubahan ini berpotensi sebagai teknik baru dalam penegakan diagnosa yang terukur pada ternak sapi. Pencitraan ultrasonografi otot perineal pada sapi dapat dikembangkan menjadi metode noninvasif dalam memantau perubahan yang terjadi pada saluran reproduksi. Ultrasonografi mode brightness dengan transduser linear berfrekuensi 5 MHz diposisikan pada otot perineal, yaitu otot coccygeus dan levator ani pada sudut pandang longitudinal dan transversal. Citra yang dihasilkan menampilkan variasi ekogenitas pada susunan jaringan kulit dan subkutan, otot coccygeus dan levator ani, dan peritoneum. Ukuran dan ekogenitas jaringan dapat diukur secara kuantitatif menggunakan perangkat lunak ImageJ
    • …
    corecore