24 research outputs found

    Penerapan Metode Pembelajaran Audio-Lingual dalam Peningkatan Kemampuan Berbicara pada Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 19 Palu

    Get PDF
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan berbicara siswa kelas VIIA dapat meningkat setelah diterapkan metode pembelajaran audio-lingual. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas VII A SMPN 19 Palu melalui penerapan metode pembelajaran audio-lingual. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara bersiklus. Jenis data penelitian yaitu kualitatif dan kuantitatif. Sumber data penelitian yaitu observasi guru dan siswa dan evaluasi kemampuan siswa. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan evaluasi. Teknik analisis data menentukan tuntas individu, tuntas klasikal, dan nilai rata-rata. Hasil penelitian diperoleh pada siklus pertama yakni kemampuan berbicara siswa belum mencapai KKM 75 karena nilai rata-rata seluruh siswa yang berjumlah 31 orang mencapai 65,1. Penelitian dilanjutkan pada siklus kedua dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 77,5 dan dinyatakan tuntas mncapai KKM 75. Hasil pengamatan guru pada siklus pertama dan kedua dalam melaksanakan proses pembelajaran didominasi kategori baik dan sangat baik, sedangkan hasil pengamatan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada siklus pertama dan kedua juga didominasi baik dan sangat baik. Dengan demikian hipotesis penelitian diterima, bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran audio-lingual kemampuan berbicara siswa kelas VII A meningka

    TALKING STICK LEARNING MODEL APPLICATION TO IMPROVE STUDENT LEARNING RESULTS IN INDONESIAN LEARNING AT CLASS V SDN 9 SINDUE TOMBUSABORA

    Get PDF
    The problem in this research is the low student learning outcomes of grade V SDN 9 Sindue tombusabora in Indonesian subjects. This study aims to prove that the application of the Talking Stick learning model can improve the learning outcomes of Grade V SDN 9 Sindue tombusabora students. The research subjects were 24 students. This type of research is classroom action research consisting of two cycles, each cycle consisting of, planning, implementing, observing, and reflecting. The results of the pre-action test showed the percentage of classical learning completeness was 8.33% and classical absorption was 54.42%. The results of this study indicate an increase in student learning outcomes from cycle I to cycle II. The results of the study in the first cycle showed the percentage of classical absorption (DSK) of students was 66.92% and the percentage of mastery learning (KBK) was 45.83%. While in the second cycle the percentage of students 'classical absorption (DSK) was 77.08%, and the percentage of students' classical learning completeness (KBK) was 79.16%. Teacher activity in the first cycle reached 80.76% with good criteria, in the second cycle an increase of 88.46% with a very good category. Based on the results of the study showed that the learning outcomes of the Indonesian language field of study could be improved through the application of the Talking Stick learning model for fifth grade students of SDN 9 Tombusabora

    CAMPUR KODE PADA ACARA” RUMAH UYA” DI TRANS 7

    Get PDF
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah (a) bagaimanakah wujud campur kode pada acara “Rumah Uya” di Trans 7 dan (b) apa saja jenis-jenis campur kode pada acara “Rumah Uya” di Trans 7. Penelitian ini bertujuan mendeskrispsikan wujud dan jenis-jenis campur kode pada acara “Rumah Uya” di Trans 7. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik simak dan teknik catat. Teknik analisis data terdiri atas (a) reduksi data, (b) penyajian data, (c) penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa wujud campur kode pada acara “Rumah Uya” di Trans 7 meliputi: (a) wujud kata, contohnya: akang “kakak laki-laki”, (b) wujud frase, contohnya: neng gelis “nona cantik”,    (c) wujud klausa, contohnya: don’t make mami change “jangan buat mami berubah”, dan (d) wujud kalimat, contohnya: innallaha layanduru ilashalikum wailaa ajsamikum walakin yanduru ilaikulubikum  “sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk rupamu dan hartamu, tetapi Allah melihat hatimu dan amalanmu”.  Adapun jenis-jenis campur kode pada acara “Rumah Uya” di Trans 7 meliputi:  (a) campur kode ke dalam, contohnya: penutur menyelipkan kata teteh “kakak perempuan” ketika sedang mengguanakan bahasa Indonesia. Kata tersebut berasal dari bahasa Sunda, sehingga terjadilah percampuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. (b) campur kode ke luar, contohnya: penutur menyelipkan kata devorce “bercerai” ketika sedang menggunakan bahasa Indonesia. Kata tersebut berasal dari bahasa Inggris, sehingga terjadilah percampuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dan (c) campur kode campuran, contohnya: penutur menyelipkan kata single “sendiri” dan mas “kakak laki-laki” ketika sedang menggunakan bahasa Indonesia. Kata single berasal dari bahasa Inggris, sedangkan kata mas berasal dari bahasa jawa. Dari penyisipan kata-kata tersebut terjadilah percampuran antara bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris. Bahasa tersebut telah menyerap unsur bahasa asli (bahasa Jawa) dan bahasa asing (bahasa Inggris). Pada hasil penelitian ini para penutur dominan menggunakan campur kode bahasa Inggris dan bahasa Sunda. Kata Kunci: campur kode, rumah uya, wujud, jenis-jeni

    DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KHOTBAH PENDETA SEFNAT BABYS DI GPDI PERSAUDARAAN KECAMATAN LARIANG KABUPATEN MAMUJU UTARA

    Get PDF
    The main problems of this research were (1) what is the form of diction in the sermon of Priest Sefnat Babys at GPDI Persaudaraan of Lariang District, North Mamuju Regency?. (2) How is the form of language style in Priest Sefnat Babys sermon at GPDI Persaudaraan in Lariang District, North Mamuju Regency?. This research also has two objectives, namely (1) describing the form of diction usage in Priest Sefnat Babys sermon at GPDI Persaudaraan in Lariang District, North Mamuju Regency. (2) Describing the form of language style in Priest Sefnat Babys sermon at GPDI Persaudaraan in Lariang District, North Mamuju Regency. This research was qualitative and used descriptive method. The source of the data in this research was Priest Sefnat Babys sermon at both Sunday and youth worship held on Saturday. The data were collected through recording, see and note technique. The instrument in this research was a cellphone to record Priest sermon and stationery to take notes. The data analysis technique in this research follows three stages, namely (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) conclusion. In this research found the use of diction and forms of language in Priest Sefnat Babys sermon. The use of the diction form in Priest Sefnat Babys sermon is divided into two, namely based on the form of meaning and based on lexical. Dictation based on the form of meaning is divided into two namely denotative and connotative, while diction based on lexical forms are found in two forms, namely synonyms and antonyms. The use of the language style in Priest Sefnat Babys sermon is divided into three, namely the style of comparison, connection, and repetition. Comparative language styles are parables and metaphors, linking language styles namely antonomia, and repetition language styles namely epizeukis

    Nilai Pendidikan Karakter dalam Ungkapan Bahasa Kaili Dialek Rai

    Get PDF
    The Kaili language expression of the Rai dialect has special characteristics in education. The purpose of this research is to describe the form of the values and functions of the characters in the Kaili language expression of the Rai dialect as part of the values of character education. The research method used is descriptive qualitative. The type of data is in the form of oral data sourced from predetermined informants. Data collection techniques include; (1) observation, (2) interviews, (3) recording, and 4) note-taking techniques, so the stages in the analysis technique are collecting data, reducing data, presenting data, and drawing conclusions. As for how to analyze it, namely transcribing and translating data findings, classifying data, analyzing forms and functions, and testing data to obtain conclusions. The research results obtained are that there are three forms of character education values, including; (1) educational value, (2) social value, and (3) moral value. In conclusion, the Kaili dialect of Rai can manifest educational values that are oriented towards character building, both for students at school and in living life as a society. AbstrakUngkapan bahasa Kaili dialek Rai memiliki karakteristik khususnya pada pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk nilai dan fungsi karakter dalam ungkapan bahasa Kaili dialek Rai sebagai bagian nilai pendidikan karakter. Metode penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif. Jenis data berupa data lisan yang bersumber dari informan yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data antara lain; (1) observasi, (2) wawancara, (3) perekaman, dan 4) teknik catat, sehingga tahapan dalam teknik analisis yaitu mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, menarik kesimpulan. Adapun cara menganalisisnya yaitu mentranskripsi dan menerjemahkan temuan data, mengklasifikasian data, analisis bentuk serta fungsi, dan menguji data agar memperoleh kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat tiga bentuk dari nilai pendidikan karakter, antara lain; (1) nilai edukasi, (2) nilai sosial, dan (3) nilai moral. Kesimpulannya, bahasa Kaili dialek Rai dapat memanifestasikan nilai pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter, baik kepada siswa di sekolah, maupun dalam menjalani kehidupan sebagai masyarakat
    corecore