265 research outputs found

    Penerapan Cooperative Learning Teknik Stad Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

    Full text link
    Tehnik STAD dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar dalam berbagai aspek pembelajaran. Penelitian sebelumnya mengenai metode STAD kebanyakan dilakukan pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dalam pelajaran bahasa Indonesia melalui dua siklus, dengan langkah-langkah aktifitas seperti merencanakan, mengimplementasikan, mengobservasi dan refleksi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah metode STAD sebagai bagiian dari pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Partisipan penelitian ini berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 23 murid laki-laki dan 9 murid perempuan. Metode penentuan sampel adalah purposive sampling. Data dalam penelitian ini dianalisa menggunakan dua pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif.Hasil dari penelitian inii menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif dengan tehnik STAD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia. Pihak sekolah, khususnya guru bahasa Indonesia disarankan untuk menggunakan pembelajaran kooperatif dengan tehnik STAD dalam kegiatan belajar mengajar di kelas untuk meningkatkan efektifitas strategi mengajar. Penelitiian ini dapat bermanfaat untuk menjadi panduan bagi guru bahasa Indonesia untuk mengaplikasikan pembelajaran kooperatif dengan tehnik STAD dalam kegiatan mengajarny

    Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Keyakinan Diri Dengan Perilaku Belajar Siswa Akselerasi Pada Mata Pelajaran Fisika SMAN 3 Sengkang Unggulan Kab. Wajo Provinsi Sulawesi Selatan

    Get PDF
    Goleman (1997) menjelaskan bahwa kecerdasan emosional merupakan sisi lain dari kecerdasan kognitif berperan dalam aktivitas manusia yang meliputi kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri serta empati dan kecakapan sosial. Kecerdasan emosional lebih ditunjukkan kepada upaya untuk mengelola emosi agar terkendali dan dapat memanfaatkan untuk memecahkan masalah kehidupan terutama yang terkait dengan hubungan antar manusia. Individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dapat menanggulangi emosi mereka sendiri dengan baik, dan memperhatikan kondisi emosinya, serta merespon dengan benar emosinya untuk orang lain. Ketika kecerdasan emosional dimiliki oleh anak berbakat maka akan ada peningkatan Perubahan hasil belajar siswa. Perilaku belajar yang terjadi pada anak didik dapat diketahui dalam proses pembelajaran maupun dari hasil belajarnya.Bandura mengemukakan bahwa keyakinan diri merupakan keyakinan seseorang bahwa dirinya akan mampu untuk melaksanakan tingkah laku yang dibutuhkan dalam suatu tugas. Siswa akselerasi dengan keyakinan diri yang tinggi akan berusaha untuk dapat melaksanakan tugas, aktivitas atau tindakan tertentu dan terus berusaha apabila menemui hambatan dalam mencapai tujuan. Kecerdasan emosi dan keyainan diri dengan perilaku belajar pada siswa akselerasi sangat penting untuk terlaksananya dan terwujudnya salah satu tujuan pendidikan akselerasi dalam mencetak manusia yang berbakat secara intelektual, memiliki kecerdasan emosi dan keyakinan diri yang baik. Dengan memiliki kecerdasan emosi yang baik dan keyakinan diri yang tinggi maka cenderung memiliki perilaku belajar yang baik pula.Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat kecerdasan emosional siswa akselerasi pada mata pelajaran fisika SMAN 3 Sengkang Unggulan Kab. Wajo, bagaimanakah tingkat keyakinan diri siswa akselerasi pada mata pelajaran fisika SMAN 3 Sengkang Unggulan Kab. Wajo, bagaimanakah tingkat perilaku belajar siswa akselerasi pada mata pelajaran fisika SMAN 3 Sengkang Unggulan Kab. Wajo, serta apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan keyakinan diri dengan perilaku belajar siswa akselerasi pada mata pelajaran fisika SMAN 3 Sengkang Unggulan Kab. Wajo.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kecerdasan emosional siswa akselerasi pada mata pelajaran fisika SMAN 3 Sengkang Unggulan Kab. Wajo, gambaran keyakinan diri siswa akselerasi pada mata pelajaran fisika SMAN 3 Sengkang Unggulan Kab. Wajo, dan perilaku belajar siswa akselerasi pada mata pelajaran fisika SMAN 3 Sengkang Unggulan Kab. Wajo, serta hubungan antara kecerdasan emosional dan keyakinan diri dengan perilaku belajar siswa akselerasi pada mata pelajaran fisika SMAN 3 Sengkang Unggulan Kab. Wajo. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 45 siswa yang diambil melalui teknik sampling jenuh. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket kecerdasan emosional, angket keyakinan diri, angket perilaku belajar, dokumentasi, dan wawancara terbuka. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial yaitu analisis korelasi product moment dan korelasi ganda dengan uji-f.Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif untuk kecerdasan emosional diperoleh rata-rata 94,38 dengan kategori cukup, dari nilai ideal 120 diperoleh nilai terendah 73 dan nilai tertinggi 107 dan keyakinan diri diperoleh nilai rata-rata 71,33 dengan kategori cukup, dari nilai ideal 96 diperoleh nilai terendah 59 dan nilai tertinggi 87, serta perilaku belajar siswa diperoleh rata-rata 65,31 dengan kategori tinggi dari nilai ideal 88 diperoleh nilai terendah 53 dan nilai tertinggi 76 dan terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan keyakinan diri dengan perilaku belajar siswa akselerasi pada mata pelajaran fisika SMAN 3 Sengkang Unggulan Kab. Wajo yaitu Fhitung>Ftabel (1034,27 >3,22)

    Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas V SD Inpres Tomoli Selatan

    Full text link
    Masalah utama pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Tomoli Selatan pada materi menulis surat pribadi. Ada beberapa hal yang menyebabkan permasalahan tersebut, di antaranya: 1) siswa kurang memahami konsep yang diajarkan dan 2) metode yang digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran membuat siswa kurang aktif. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut, maka peneliti menerapkan metode latihan terbimbing dalam mengajarkan materi menulis surat pribadi. Metode latihan terbimbing memungkinkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga pengajaran tidak lagi terpusat pada guru tetapi pada siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan melalui metode latihan terbimbing dapat ditingkatkan kemampuan siswa kelas V SD Inpres Tomoli Selatan dalam menulis surat pribadi? Untuk menjawab permasalahan di atas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode deskriptif. Rancangan penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah berupa data aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi dan data hasil belajar siswa yang diperoleh dengan memberikan tes individu kepada siswa. Pada penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa siswa kelas V SD Inpres Tomoli Selatan mengalami peningkatan daya serap klasikal mencapai 61,5% pada siklus I menjadi 86% pada siklus II. Peningkatan daya serap klasikal pada siklus II disebabkan karena peneliti lebih menekankan pada penguasaan konsep dalam menulis surat dengan menggunakan metode latihan terbimbing. Sementara pada siklus I, peneliti belum menekankan pada penguasaan konsep. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode latihan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa

    Aplikasi Kontrol PID Untuk Kontrol Suhu Dan Humidity Pada Sistem Pengeringan Seledri

    Full text link
    — Pengeringan pada prinsipnya merupakan proses penguapan air dari bahan basah, yang bertujuan untuk mendapatkan produk dengan kadar air tertentu. Pengeringan dipengarui oleh faktor-faktor komponen bahan, bentuk bahan, suhu dalam pengeringan, dan perlakuan praproses Pengeringan dapat dilakukan secara alami maupun secara mekanis yaitu dengan menggunakan alat pengering. Pada proses pengeringan ada beberapa kondisi yang mempengaruhi antara lain suhu, kelembaban dan kecepatan (laju) pengeringan. Suhu dan humidity yang mempengaruhi pengeringan sehingga aplikasi sistem kontrol suhu dan humidity udara yang masuk menjadi faktor yang penting bagi keberhasilan proses pengeringan karena teknologi pengeringan produk yang sensitif terhadap panas. (Djaeni, 2008). Dalam penelitian ini digunakan pengendali PID (Proporsional-Integral - Derifativ) yang akan mengontrol pemanas (heater) pada Alat pengeringan. Pengendali ini mengontrol suhu ruangan pengeringan menjadi stabil dan dapat diperoleh hasil pengeringan secara cepat dan efisien. Sinyal kontrol tersebut digunakan untuk pengaturan tegangan AC pada heater dengan prinsip kontrol sudut fasa. Sinyal kontrol ini memiliki parameter-parameter pengontrol, yaitu konstanta proporsional (Kp) = 200 dan konstanta integral (Ki) = 0.05 dan konstanta derifativ (Kd) =10. Proses pengeringan dipengaruhi oleh laju pengeringan yaitu kecepatan kemampuan udara dalam menyerap uap air yang dipengaruhi oleh jumlah dan posisi air dalam bahan, sifat bahan. Pada awal proses pengeringan, kecepatan penguapan air meningkat, kemudian setelah mencapai periode tertentu akan tetap (constant rate periode) dan akhirnya menurun (falling rate periode). Kontrol suhu dan humidity dapat mengatur suhu pengeringan dengan stabil sehingga laju pengeringan dari hasil penelitian ini pada suhu 70 C akan semakin meningkat yaitu pada 15 menit pengeringan awal, laju kecepatan pengeringan sebesar 0,01 gr/menit pada batang dan 0,38 gr/menit pada daun. Pada pengeringan batang seledri profil laju pengeringan lebih cepat dari pada pengeringan pada daun karena pengeringan tray drier dengan kapasitas yang sama untuk batang lebih baik menerima aliran panas dibanding daun. Kata kunci— pengeringan, suhu, laj

    Performance Analysis 4G LTE Network Operator X and Y in the District of North Balikpapan

    Get PDF
    The level of user mobility which is growing every time can cause the technology of communication increased, especially cellular communication. Every user want the high service of data access and also the strength signal. This also become a challenge for operator to fix and give the best service for consumer. There is a technology is Long Term Evolution (LTE) that is a solution to overcome the higher service need. This research analyze about the comparison of service quality in the net between x operator and y operator. Drive test is the method that is used in this research. The parameter which is analyze is RSRP for data test plan (http page and video play). The result from this research that is in test plan (http page) x operator has a RSRP value in the amount of -93.1315159 dBm and y operator -99.38692563 dBm which is x operator more superior than y operator. In test plan (video play) x operator more superior because x has a value of RSRP higher -94.2734738 dBm and y operator -99.24648903 dBm.     Keywords: LTE, RSRP, 4G, E Node

    Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Karika (Carica Pubescens) Dengan Metode Dpph Beserta Identifikasi Senyawa Alkaloid, Fenol Dan Flavonoid

    Full text link
    Antioxidant is a compound that can inhibit free radicals. Free radicals can cause several diseases. The purpose of this study is to reveal the antioxidant activity of carica leave ethanol extract (CLEE) (Carica pubescens) and determine its active compounds. The extract produces with maceration method using ethanol 96% as a solvent. The antioxidant activities of CLEE series concentration (2.5; 5.0; 10.0; 15.0; 20.0 and 25.0) ppm and vitamin C series concentration of (0.5; 1.0; 1.5; 2.0 and 2.5) ppm as standard antioxidant were measured with DPPH method. Absorbance was observed by spectrophotometer UV-Vis. Antioxidant activities presented by IC50 value derived from probit analysis. Identification of active compounds in CLEE was performed by Thin Layer Chromatography (TLC) method. The results showed that the IC50 value for CLEE and vitamin C as an antioxidant were 30.8 ppm and 2.9 ppm respectively. Base on TLC analysis, alkaloids, a phenol compound, and flavonoids were found in CLEE

    Pengaruh Kualitas Sistem terhadap Kepuasan Pengguna dan Manfaat Bersih pada Implementasi E-faktur: Validasi Model Kesuksesan Sistem Informasi Delone dan Mclean

    Full text link
    Sistem pengumpulan pajak di Indonesia yang saat ini merupakan self assessment system didukung dengan penerapan dan pengembangan sistem informasi administrasi perpajakan. Wujud nyata dari pengembangan sistem informasi perpajakan adalah sistem faktur pajak berbasis elektronik, atau yang telah dikenal sebagai sistem informasi e-Faktur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta mengidentifikasi faktor dominan yang mempengaruhi kesuksesan sistem informasi e-Faktur. Penelitian ini menggunakan model kesuksesan sistem informasi Delone dan McLean untuk mengukur kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, kepuasan pengguna, manfaat bersih yang terdiri dari kinerja individu dan organisasi, serta variabel tambahan yaitu kondisi yang memfasilitasi. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh dari 100 kuesioner yang disebarkan kepada perwakilan Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang terdaftar di kantor pelayanan pajak pratama Kelapa Gading Jakarta. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis jalur yang didasarkan pada Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna adalah kualitas sistem. Sementara kualitas informasi, kualitas layanan, dan kondisi yang memfasilitasi tidak dapat mempengaruhi kepuasan pengguna. Manfaat bersih yang terdiri dari kinerja individu dan kinerja organisasi, terbukti dapat dipengaruhi oleh kepuasan pengguna. Hasil pengujian juga menyatakan bahwa kepuasan pengguna tidak berhasil menjadi variabel intervening dalam hubungan variabel-variabel independen terhadap manfaat bersih
    • …
    corecore