900 research outputs found

    Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah untuk Siswa SMP Kelas VIII Semester 2

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model pembelajaran matematika berbasis masalah yang disertakan dengan langkah – langkah pemecahan masalah matematis yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini mengembangkan model pembelajaran matematika berbasis masalah beserta perangkat pendukung pembelajaran untuk siswa SMP kelas VIII semester 2. Model Pembelajaran terdiri atas sintak, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dan dampak indtruksional dan pengiring. Perangkat pendukung pembelajaran terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS) dan tes hasil belajar (THB). Pengembangan model pembelajaran dimulai dari (a) tahap studi pendahuluan, (b) tahap prototiping yang mencakup tahap desain, tahap evaluasi dan revisi, dan (c) tahap penilaian yang mencakup tahap ujicoba untuk menentukan penilaian kepraktisan dan keefektifan model pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan. Aspek kualitas produk pengembangan mengacu pada kualitas produk pengembangan menurut Nieveen yang terdiri dari 3 aspek, yaitu valid, praktis, dan efektif. Subjek uji coba penelitian terdiri atas 33 siswa dan seorang guru SMP Negeri 15 Yogyakarta. Instrumen pada penelitian ini terdiri atas; (1) instrumen kevalidan yang terdiri atas lembar penilaian kevalidan Komponen Model Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah dan Perangkat Pendukung Pembelajaran; (2) instrumen kepraktisan yang terdiri atas lembar penilaian kepraktisan dari guru dan dari siswa; dan (3) instrumen keefektifan yang terdiri atas tes hasil belajar, dan angket apresiasi siswa terhadap pembelajaran matematika berbasis masalah. Hasil validasi menunjukkan model pembelajaran yang mencakup sintak, sistem sosial, prinsip reaksi, dan dampak instruksional dan pengiring layak digunakan dengan kategori sangat valid. Hasil uji coba menunjukkan tingkat kepraktisan dari penilaian guru pada seluruh pertemuan secara rata-rata memenuhi kriteria sangat praktis. Selain itu tingkat kepraktisan berdasarkan penilaian siswa juga ditunjukkan bahwa model pembelajaran matematika berbasis masalah telah memenuhi kriteria sangat praktis. Keefektifan model pembelajaran berbasis masalah berdasarkan hasil THB telah memenuhi kriteria efektif dengan persentase ketuntasan klasikal yang dicapai sebesar 76% dan berdasarkan angket apresiasi siswa telah memenuhi kriteria efektif. Selanjutnya, berdasarkan uji koefisien korelasi pada taraf signifikansi 5% diperoleh kesimpulan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara apresiasi siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah dengan hasil belajar siswa. Kata kunci: pengembangan, model pembelajaran, pembelajaran matematika berbasis masala

    Neology of Arabic in Indonesia

    Get PDF
    The development of Arabic which is influenced other language and culture is very interesting to be discussed, because Arabs themselves are not able to give a name to something that does not exist in their nature and their thought, such as naming cases, and terms that come from language and nature of thought of Indonesians. Many of these new words and terms have been featured in one of the Arabic language magazines which is Alo Indonesia. This study aims to find out how the names and terms in Indonesian discourse influenced Arabic and the problems that arise in the process of producing words in the magazine. This research is literature research that used descriptive methods, namely describing the data by concerning to how the use of new Arabic words and terms in Alo Indonesia magazine. The data collection method is done by using the “note-taking” technique which is then collected in the data card. To answer the two main problems above, the writer used Ibrahim Murad's theory of neology. The findings of this study shows that according to five theories by Ibrahim Murad, Alo Indonesia magazine uses more semantic neology theory (al-Taulĩd al-Dalalĩ) and loan neology (al-Taulĩd bi al-Iqtirād). The biggest problem in the transliteration process from Indonesian letters into Arabic is that not all vowels and consonants in Indonesian are also available simultaneously in Arabic, and so does the difficulty of finding the equivalent of idea in the expression of these two languages

    Mata Kuliah : Perancangan Perkerasan Jalan & Rel

    Get PDF

    Standar Pelayanan Perpusatakaan

    Get PDF

    Standar Kerjasama

    Get PDF

    Survei Kepuasan Pengguna Layanan UPT. Asrama dan Beasiwa

    Get PDF

    Kebijakan SPMI UKI

    Get PDF

    Survei Kepuasan Pengguna Layanan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Get PDF

    Standar Sistem Informasi

    Get PDF
    corecore