31 research outputs found

    Epidemi Malaria Di Afdeeling Bali Selatan ( 1933 - 1936 )

    Get PDF
    Keywords: Malaria, Afdeeling Bali Selata

    Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit di Jawa pada Abad ke-19 dan Awal Abad Ke-20

    Get PDF
    Keywords: Rumah Sakit di Jawa, Pelayanan Kesehatan-Abad ke-19 dan Awal Abad Ke-2

    Kebijakan Subsidikesehatan Kolonial Dl Jawa Pada Awalabad Ke20 = The Colonial Health Subsidy Policy in Java (1906-1930s)

    Get PDF
    ABSTRACT The public health is a very complex problem since it does not only relate to medical factor but also to environmental, social, economy, cultural and political factors. What happened in the nineteenth century on the health condition of Java society reflected the misunderstanding and the politics of discrimination of the Netherlands-India government on the problem. As a result, the Netherlands-India\u27s policy for public health was just a responsive and gradual action which emphasized only to minority society group. This phenomenon showed that the modern medical sciences brought by the westerners were just for the sake of their military health. As for the westerners themselves, this was intended to protect their group from diseases in native society. In the early twentieth century, there were changes in colonial policy for public health in Java. First, the establishment of a government institution in charge of public health that led to the systematic handling of public health. Second, the effort to expand the access of curative care from hospitals for the native society was established. Accordingly, related to ethical politics, the colonial government implemented subsidy policy for health public by establishing new hospitals from 1910 to 1920. In the early 1920s, this policy was unsuccessful to help access the native society to get health service from the hospitals. As a result, the government changed the method and orientation of its policy by giving more access to poor society. However, since the Netherlands-India experienced the economic depression in the 1930s, this subsidy policy did not run as expected. Since then, with the decreasing budget for health subsidy, the government implemented the third policy, i.e. decentralization of health. Key words: public health, polio/, subsid

    Dari mantri hingga dokter jawa:Studi Kebijakan Pemerintah Kolonial Dalam Penanganan Penyakit Cacar Di Jawa abad XIX - XX

    Get PDF
    ABSTRACT This paper describes health service in Java society in the past (in nineteenth and early twentieth century), especially about the colonial government policy to handle smallpox cases. It seems that the success of this policy depends on the role of mantri and dokter djawa. The emotional and cultural propinquity between Java society and mantra and and dokter Jawa was the key success of smallpox vaccination. Mantri and dokter Jawa also attempted to expand the access of curative care from hospitals to the native society. Keywords: policy, health service, smallpox, dokter Jaw

    Studi analisis pemikiran ulama MUI Jawa Tengah tentang zakat royalti

    Get PDF
    Zakat merupakan salah satu pilar dalam agama Islam yang lima. Zakat idealnya mempunyai peranan yang penting dalam usaha mewujudkan keadilan, keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Karena zakat mempunyai potensi fungsi sosial yang besar apabila didistribusikan secara tepat dan benar. Salah satu sebab belum berfungsinya zakat sebagai instrumen pemerataan dan belum terkumpulnya zakat secara optimal di lembaga-lembaga pengumpul zakat. Karena pengetahuan masyarakat terhadap harta yang wajib dikeluarkan zakatnya masih terbatas pada sumber-sumber konvensional yang secara jelas dinyatakan dalam al-Qur’an dan hadits dengan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, salah satu pembahasan yang penting dalam fiqh zakat adalah menentukan sumber-sumber harta yang wajib dikeluarkan zakatnya beserta nishab dan kadarnya (al-amwal az-zakaawiyyah) apalagi bila dikaitkan dengan kegiatan ekonomi yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Berkenaan dengan potensi zakat yang begitu besarnya baik secara ekonomis atau sosialis itu, sayangnya harta yang harus dikeluarkan zakatnya seperti yang telah disebutkan didalam al-Quran hanya bersumber pada jenis harta itu-itu saja. Hal ini tidak selaras dengan perkembangan zaman yang membuat harta menjadi berbagai macam jenisnya yang mungkin belum terjamah dan belum dikenakan hukum sebagai salah satu dari harta yang wajib dizakati. Maka dari itu diperlukan lebih banyak pengkajian-pengkajian yang lebih mendalam terkait dengan permasalahan zakat tersebut. Seperti halnya dalam permasalahan jenis zakat royalti. Untuk menyelesaikan masalah ini maka penulis membahasnya dalam skripsi ini yang berjudul “Studi analisis pendapat ulama MUI Jawa Tengah Tentang zakat royalti”. Penulisan skripsi ini tergolong pada jenis field research (penelitian lapangan) yang dilakukan di Kota Semarang. Guna memperoleh data-datanya penulis melakukan serangkaian kegiatan wawancara yang bersumber kepada para ulama MUI Jawa Tengah sebagai informan. Disertai dengan beberapa file-file dokumentasi sebagai pelengkap. Adapun jenis wawancara yang penulis gunakan dalam kesempatan kali ini adalah metode wawancara semi struktural. Yaitu, sebelumnya penulis telah menyiapkan daftar pertanyaan spesifik yang berkaitan dengan permasalahaan yang akan dibahas kemudian diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan lainnya sejalan dengan pemikiran pengembangan topik. Sedangkan untuk penentuan terwawancaranya penulis tentukan secara cluster dengan batasan ulama-ulama yang mudah ditemui oleh penulis Adapun hasil dari hasil dari wawancara yang penulis lakukan kepada ulama MUI Jawa Tengah adalah bahwa royalti termasuk dalam kategori harta yang wajib dizakati apabila telah mencapai nishab dan haul. Sedangkan metode istinbath hukunya adalah qiyas. Zakat royalti sendiri diqiaskan ke dalam zakat perdagangan yang nishabnya adalah seharga 85 gram emas dan kadar zakatnya adalah 2,5%

    Patrawidya Vol.15 No.3

    Get PDF
    1. Westernisasi dan Gaya Hidup Bangsawan di Kadipaten Pakualaman pada Masa Paku Alam V 2. Gerakan Kiri di Klaten: 1950 - 1965 3. Kedaulatan Rakyat dan Solopos: Pilar Kehidupan Bahasa Jawa dan Kebudayaan Lokal Masyarakat 4. Menjadi Melayu : Perempuan Jawa sebagai Agen Transformasi Sosial dalam Masyarakat Jawa di Semenanjung Malaya Tahun 1900-2000 5. ….Selanjutnya Kami Memilih Pergi … Kisah-kisah Etnis Tionghoa Asal Indonesia yang Kembali ke Taiwan 1950-1960an 6. Strategi Peningkatan Pendapatan Melalui Budidaya Rumput Laut di Kecamatan Talango, Pulau Poteran, Sumenep 7. Usaha Gula Kelapa : Pertukaran dalam Produksi dan Distribusi 8. Dampak Pembangunan Jembatan Suramadu Terhadap Mobilitas dan Kondisi Sosial Budaya Penduduk (Kasus Lima Keluarga di Desa Pangpong, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan

    Patrawidya Vol.15 No.1

    Get PDF
    1. Melawat ke Barat : Westernisasi Pendidikan Keluarga Paku Alam V 2. Aspek-Aspek Ikonografi Penggambaran Tokoh Ramayana Seni Prasi di Desa Sidemen Karangasem Bali 3. Merapi yang Suci dan Pariwisata yang Kotor : Benturan Nilai-nilai Religi dan Ekonomi yang Memperlemah Potensi Ritual Sebagai Mitigasi Bencana di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman 4. Persepsi Petani Terhadap Nilai Sosial-Budaya dan Ekonomi Lahan Sawah di Pinggiran Kota Yogyakarta 5. Usaha Kerajinan Ukir Kayu Desa Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara 6. Calung: Musik Tradisional Masyarakat Purbalingga, Jawa Tengah 7. Serat Atmawiyata Kajian Aspek Moral dan Didaktik 8. Resensi Buku : Takdir, Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1885

    Patrawidya: seri penerbitan penelitian sejarah dan budaya

    Get PDF
    Jurnal ini berisikan beberapa artikel seperti: 1. Mutiah Amini - Melawat ke Barat : Westernisasi Pendidikan Keluarga Paku Alam V (hlm. 1 - 10). 2.I Wayan Suardana - Aspek-Aspek Ikonografi Penggambaran Tokoh Ramayana Seni Prasi di Desa Sidemen Karangasem Bali (hlm. 11 - 28). 3.Christriyati Ariani - Jinem : Lumbung Padi Petani Blora (hlm. 29 - 54) 4.Bambang H. Suta Purwana - Merapi yang Suci dan Pariwisata yang Kotor : Benturan Nilai-Nilai Religi dan Ekonomi yang Memperlemah Potensi Ritual Sebagai Mitigasi Bencana di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman(hlm. 55 - 72) 5.Sudrajat - Persepsi Petani Terhadap Nilai Sosial-Budaya dan Ekonomi Lahan Sawah di Pinggiran Kota Yogyakarta (hlm. 73 - 94). 6.Sukari - Usaha Kerajinan Ukir Kayu Desa Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara (hlm. 95 - 114). 7.Theresiana Ani Larasati - Calung: Musik Tradisional Masyarakat Purbalingga, Jawa Tengah (hlm. 115 - 134). 8.Titi Mumfangati - Serat Atmawiyata Kajian Aspek Moral dan Didaktik (hlm.135 - 166). 9.Baha' Uddin- Resensi Buku : Takdir, Riwayat Pangeran Diponegoro(1785-1885)(hlm. 167-170)

    Masyarakat Pedesaan dan Revolusi Kemerdekaan di Daerah Istimewa Yogyakarta

    No full text
    Revolusi Kemerdekaan di Daerah Istimewa Yogyakarta berkaitan erat dengan peristiwa yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1945 hingga 1949. Buku ini mengulas tentang peranan daerah-daerah yang ada di wilayah Yogyakarta dan kontribusi masyarakat pedesaan dalam upaya menegakkan kedaulatan negara. Memanfaatkan momentum pergantian era kolonial Belanda ke Jepanh, Sultan HB IX dan Paku Alam VIII melakukan reorganisasi pemerintahan yang terbukti sangat efektif menjadi pondasi kokoh perjuangan rakyat semesta yang dipimpin oleh TNI. Hampir sebagian besar masyarakat pedesaan di wilayah pedesaan Yogyakarta bahu membahu membantu TNI dan laskar-laskar rakyat dalam melakukan operasi-operasi militer di wilayahnya masing-masing
    corecore