13 research outputs found

    Implementasi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi

    Get PDF
    Continuing professional development for teachers is a government policy in the context of improving the quality of education, through improving the quality of teachers. One of the activities in continuing professional development is teacher training. Teacher professional development activities can be carried out in three forms, namely personal development (including functional training and teacher collective activities), scientific publications, and development. To provide opportunities for teachers to participate and prepare themselves to experience change. Learning Competency Improvement Program is a program that aims to improve student competency through teacher training in planning, implementing, and evaluating learning that is oriented to higher-order thinking skills (HOTS). This program is part of the Continuing Professional Development program mandated by Law Number 14 of 2005 concerning Teachers and Lecturers and Minister of Administrative Reform and Bureaucracy Reform Number 16 of 2009 concerning the Position of Teacher Functionality and Credit Numbers. The zone to improve learning competence is basically part of a strategy to accelerate the development of equitable, quality and equitable education (Integration Development), through the management of teacher activity centers, teacher working groups, deliberations for subject teachers, and Teacher Guidance and Counseling Consultations, which has been done through Clusters or Rayon, especially in improving learning competence

    Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang riil mengenai Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dengan mengkaji empat indikator yakni: Mendesain kelas, mengorganisasikan kelas, monitoring kelas,mengevaluasi kelas dalam proses belajar mengajar. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Tehnik pengumpulan data yaitu angket, observasi dan dokumen. Hasil penelitian menujukan bahwa Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gororntalo. Meliputi: (1) Mendesain kelas berada dalam kategori baik . Namun perlu ditingkatkan lagi karena masih sebagaian guru belum mampu mendesain kelas, (2) Mengorganisasikan kelas  berada pada kategori baik. Namun perlu ditingkatkan lagi kearah yang lebih baik, sebab sesuai hasil olahan data masih sebagaian besar guru belum mampu mengorganisasikan  kelas dalam proses pembelajaran. (3) Monitoring  kelas berada dalam kategori baik. Namun perlu ditingkatkan lagi, sebab masih sebagaian guru belum mampu mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar, (4) mengevaluasi kelas berada pada ketegori baik. Maka dari itu disarankan untuk kepala sekolah diharapkan lebih ditingkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja guru serta guru diharapkan untuk lebih ditingkatkan lagi kemampuannya dalam pengelolaan kelas

    Strategi Guru dalam Implementasi Pembelajaran Abad 21 Melalui Model Pembelajaran Daring untuk Meningkatkan Kompetensi Guru

    Get PDF
    Abstrak : Pembelajaran daring adalah merupakan model pembelajaran yang menggunakan internet sebagai tempat menyalurkan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Bentuk pembelajaran dapat dilakukan kapanpun, dimanapun dengan waktu yang tidak terikat tanpa melalui tatap muka langsung. Diera perkembangan teknologi pembelajaran daring menggunakan berbagai aplikasi dan fitur yang semakin memudahkan pengguna untuk mengakses berbagai ilmu pengetahuan. Interaksi siswa dan guru berlangsung kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran daring tetap memperhatikan kompetensi yang diajarkan, guru harus menyadari bahwa pembalajaran memiliki sifat yang kompleks melibatkan aspek pedagogis, psikologis dan didaktik secara bersamaan. Strategi guru dalam menghadapi tantangan abad ke 21 dalam dunia pendidikan menuntut kompetensi guru adalah sebagai berikut: (1) kemampuan dalam menggunakan TIK (2) menggunakan media TIK dalam pembelajaran. Media teknologi dapat menunjang pengetahuan siswa dalam belajar (3) penanaman karakter pada siswa untuk menanamkan karakter pada anak/siswa harus dimulai dari guru. Dimana pada abad 21 menuntut setiap guru memiliki keterampilan baik hard skill maupun soft skill yang dapat berkonstribusi dengan masyarakat didunia pendidikan.   Kata Kunci: Strategi guru, pembelajaran Abad 21, daring, kompetesi guru   Abstract : Online learning is a learning model that uses the internet as a place to channel knowledge to students. This form of learning can be done anytime, anywhere with time that is not done without going through face to face. Diera the development learning technology using various applications and features that make it easier for users to acces a variet of knowledge. The interaction of students and teachers takes place whenever and wherever. Online learning still pays attention to the competencies being taught, the teacher must realize that learning has a complex nature involving pedagogical, psychological and didactic aspects simultaneously. Teacher strategies in facing the challenges of the 21st century in the world of education require teacher competence as follows: (1) ability to use ICT (2) using ICT media in learning. Technological media can support students' knowledge in learning (3) inculcation of character in students to instill character in children / students must begin with the teacher. Where in the 21st century requires every teacher to have both hard skills and soft skills that can contribute to society in the world of education.   Keywords: Teacher strategy, 21st Century learning, online, teacher competence Abstrak : Pembelajaran daring adalah merupakan model pembelajaran yang menggunakan internet sebagai tempat menyalurkan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Bentuk pembelajaran dapat dilakukan kapanpun, dimanapun dengan waktu yang tidak terikat tanpa melalui tatap muka langsung. Diera perkembangan teknologi pembelajaran daring menggunakan berbagai aplikasi dan fitur yang semakin memudahkan pengguna untuk mengakses berbagai ilmu pengetahuan. Interaksi siswa dan guru berlangsung kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran daring tetap memperhatikan kompetensi yang diajarkan, guru harus menyadari bahwa pembalajaran memiliki sifat yang kompleks melibatkan aspek pedagogis, psikologis dan didaktik secara bersamaan. Strategi guru dalam menghadapi tantangan abad ke 21 dalam dunia pendidikan menuntut kompetensi guru adalah sebagai berikut: (1) kemampuan dalam menggunakan TIK (2) menggunakan media TIK dalam pembelajaran. Media teknologi dapat menunjang pengetahuan siswa dalam belajar (3) penanaman karakter pada siswa untuk menanamkan karakter pada anak/siswa harus dimulai dari guru. Dimana pada abad 21 menuntut setiap guru memiliki keterampilan baik hard skill maupun soft skill yang dapat berkonstribusi dengan masyarakat didunia pendidikan.   Kata Kunci: Strategi guru, pembelajaran Abad 21, daring, kompetesi guru   Abstract : Online learning is a learning model that uses the internet as a place to channel knowledge to students. This form of learning can be done anytime, anywhere with time that is not done without going through face to face. Diera the development learning technology using various applications and features that make it easier for users to acces a variet of knowledge. The interaction of students and teachers takes place whenever and wherever. Online learning still pays attention to the competencies being taught, the teacher must realize that learning has a complex nature involving pedagogical, psychological and didactic aspects simultaneously. Teacher strategies in facing the challenges of the 21st century in the world of education require teacher competence as follows: (1) ability to use ICT (2) using ICT media in learning. Technological media can support students' knowledge in learning (3) inculcation of character in students to instill character in children / students must begin with the teacher. Where in the 21st century requires every teacher to have both hard skills and soft skills that can contribute to society in the world of education.   Keywords: Teacher strategy, 21st Century learning, online, teacher competence&nbsp

    Pemanfaatan Media Pembelajaran Digital Pada Perkuliahan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) gambaran ketersediaan media pembelajaran digital diperkuliahan, (2) gambaran tingkat pemanfaatan media pembelajaran digital diperkuliahan, (3) gambaran aktivitas pemanfaatan media pembelajaran digital diperkuliahan, dan (4) untuk mengetahui gambaran ketersediaan sarana dan prasarana dalam mendukung pemanfaatan media pembelajaran digital diperkuliahan Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif explanatory. Teknik pengumpulan data melalui angket, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang digunakan terhadap data yang terkumpul adalah analisis deskriptif. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ketersediaan media pembelajaran digital dengan presentase 77.74% termasuk dalam kategori kurang efektif, (2) tingkat pemanfaatan media digital dengan presentase 76.82% termasuk dalam kategori kurang efektif, (3) efektifitas pemanfaatan media digital dengan presentase 78.99% termasuk dalam kategori kurang efektif, dan (4) ketersediaan sarana dan prasarana mendukung media digital di Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo dengan presentase 73.45% termasuk dalam kategori kurang efektif. Untuk itu disarankan: (1) Untuk Jurusan diharapkan lebih meningkatkan fasilitas ketersediaan media digital pendukung yang akan digunakan oleh setiap dosen. (2) Untuk dosen diharapkan lebih menguasai dan meningkatkan kompetensi  dalam penggunaan media digital dalam berbagai aplikasi sehingga mahasiswa dapat mudah memahami maksud dari pembelajaran yang telah di sampaikan. (3) Untuk mahasiswa diharapkan lebih menguasai dalam menggunakan berbagai aplikasi untuk memudahkan informasi pengetahuan sehingga mampu belajar mandiri dan dapat mengakses berbagai pengetahuan. Dan (4) Untuk peneliti dapat menambah wawasan dalam penggunaan berbagai media digital dalam mengakses berbagai informasi pengetahuan

    Analisis Kemampuan Mengajar Guru Di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mengajar guru dalam: (1) menganalisis rancangan pembelajaran, (2) menganalisis pelaksanaan pembelajaran, (3) menganalisis evaluasi pembelajaran, dan (4) menganalisis tindaklanjuti pembelajaran. Penelitian  ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif ekplanatori. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu 57 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan menggunakan formulasi persentase. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) kemampuan guru dalam menganalisis rancangan pembelajaran di sekolah dasar se-kecamatan marisa kabupaten pohuwato memiliki skor 90.12% berada pada kriteria sangat baik, 2) kemampuan guru dalam menganalisis pelaksanaan pembelajaran di sekolah dsar se-kecamatan marisa kabupaten pohuwato memiliki skor 90.15% berada pada kriteria sangat baik, 3) kemampuan guru dalam menganalisis evaluasi pembelajaran di sekolah dasar se-kecamatan marisa kabupaten pohuwato  memiliki skor 87.88% berada pada kriteria baik, dan 4) kemampuan guru dalam menganalisis tindaklanjut pembelajaran di sekolah dasar se-kecamatan marisa kabupaten pohuwato memiliki skor 89.65% dengan kriteria baik. Untuk itu disarankan: 1) Kepala sekolah untuk lebih meningkatkan lagi kemampuan guru-guru dalam merencanakan,  mengimplementasikan, mengevaluasi dan menindaklajuti pembelajaran, 2) Guru untuk dapat menambah wawasan dan kemampuan yang dimiliki terutama kemampuan dalam proses pembelajaran dan juga dalam penyusunan RPP dan lain sebagainya yang menyangkut pembelajaran disekolah

    Hubungan Keterampilan Komunikasi dan Pemberian Reward dengan Motivasi Belajar Siswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Hubungan keterampilan komunikasi dengan  motivasi belajar siswa di SMP se-Kecamatan Telaga. 2) Hubungan pemberian reward  dengan motivasi belajar siswa di SMP se-Kecamatan Telaga. 3) Hubungan antara keterampilan komunikasi dan pemberian reward dengan motivasi belajar siswa di SMP se-Kecamatan Telaga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan teknik korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Keterampilan komunikasi dengan motivasi belajar siswa memiliki hubungan yang positif dengan koefisien korelasi 82%. 2) Pemberian reward  dengan motivasi belajar siswa memiliki hubungan yang positif dengan koefisien korelasi 76%. 3) Keterampilan komunikasi dan pemberian reward dengan motivasi belajar siswa memiliki hubungan yang positif dengan koefisien korelasi 70%. Untuk itu disarankan: 1) Guru, diharapkan untuk lebih meningkatkan keterampilan komunikasi, agar lebih percaya diri saat mengajar. 2) siswa, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, agar bisa mendapatkan prestasi. 3) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan keterampilan komunikasi, pemberian reward, dan motivasi belajar siswa dengan menambah faktor-faktor lain guna mendapatkan berbagai informasi dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa

    SCHOOL READINESS IN DEALING POST-COVID-19 PANDEMIC CONDITION AT JUNIOR HIGH SCHOOLS IN BATUDA GORONTALO

    Get PDF
    This research is about school readiness in dealing with the post-covid-19 pandemic in junior high schools in Batudaa sub-district, Gorontalo district which aims to determine: (1) School readiness in managing health services, (2) School readiness in managing facilities and infrastructure, (3) School readiness in post-pandemic learning, and (4) School readiness in human resource management. This research method uses a quantitative approach with the type of research that is descriptive explanatory. Data collection techniques using questionnaires (questionnaires), interviews, and documentation. Data analysis techniques used are descriptive analysis techniques using percentage formulations. The results showed that: (1) School readiness in managing health services was in the ready category, (2) school readiness in managing facilities and infrastructure in the fairly ready category, (3) School readiness in learning management was in the ready category, (4) School readiness in human resource management is in the fairly ready category. For this reason, it is recommended: (1) Principals are expected to improve school readiness in managing health services and managing facilities and infrastructure in order to meet health protocol standards for face-to-face teaching and learning, (2) Educators and education staff are expected to be more creative and innovative in developing learning good post-pandemic, (3) Educators and education staff are expected to improve their abilities in the fields of technology, information and communication to be better prepared in good teaching and learning activities in the digital era, (4) Other researchers are expected to deepen this research, especially on aspects -aspects that have not been studied by researcher

    The Relationship Between Principal Academic Supervision and School Culture With Teacher Performance at SDN Kabila District, Bolango Regency

    Get PDF
    Abstract: This study aims to determine: 1) the relationship between the principal's academic supervision and the performance of teachers in SD Negeri Kabila Subdistrict, Bone Bolango Regency, 2) the relationship between school culture and teacher performance in SD Negeri Kabila Subdistrict, Bone Bolango Regency, 3) the relationship between the principal's academic supervision and school culture together with the performance of teachers in SD Negeri Kabila District, Bone Bolango Regency. The method used is quantitative with correlational techniques. The population in this study amounted to 145 teachers. The sampling technique used was random sampling technique. The sample is 59 respondents. Data collection techniques using a questionnaire. Data analysis techniques 1) test the quality of the instrument using the Pearson validity test , Cronbach alpa reliability ; 2) descriptive analysis; 3) normality and linearity test; 4) regression equation analysis; 5) hypothesis testing with partial and simultaneous tests. The results showed: 1) there was a positive and significant relationship between the principal's academic supervision and the performance of teachers in SD Negeri Kabila District, Bone Bolango Regency; 2) there is a positive and significant relationship between school culture and teacher performance in SD Negeri Kabila District, Bone Bolango Regency; 3) there is a jointly positive and significant relationship between the principal's academic supervision and school culture with teacher performance at SD Negeri Kabila District, Bone Bolango Regency. Keywords:Principal Academic Supervision, School Culture, Teacher Performance

    Pengaruh Intensitas Penggunaan Gadget Terhadap Prestasi Belajar Siswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk : (1) untuk mengetahui intensitas penggunaan gadget di sSMPN se- Kecamatan Popayato Barat, (2) untuk mengetahui prestasi belajar siswa di SMPN se-Kecamatan Popayato Barat, (3) untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan gadget terhadap prestasi belajar siswa di SMPN se-Kecamatan Popayato Barat. Teknik analisis data (1) Uji kualitas instrument menggunakan uji validitas pearson, reliabilitas cronbach alpa, (2) analisis deskriptif, (3) Uji asumsi klasik dengan uji normalitas, uji, uji homogenitas, uji linieritas, (3) uji hipotesis menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) intensitas penggunaan gadget di SMPN se-Kecamatan Popayato Barat cukup tinggi, (2) prestasi belajar di SMPN se-Kecamatan Popayato Barat tinggi, (3) terdapat pengaruh intensitas penggunaan gadged terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini didasarkan pada hasil uji hipotesis serta. Hasil uji hipotesis menggunakan Microsoft Excel 2013 diperoleh nilai signifikansinya atau p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari alpa 0,05 atau 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan dengan dengan dengan selang kepercayaan 95% ada pengaruh intensitas penggunaan gadged terhadap prestasi belajar siswa. Pada uji Determinasi diperoleh koefisien determinasi atau Adjusted R2 adalah 0,11 hal ini berarti intensitas penggunaan gadged terhadap prestasi belajar berpengaruh sebesar 11% sedangkan sisanya (1-0,11) 89% dispengaruhi oleh factor lain misalnya motivasi belajar atau peran orang tua. Untuk itu disarankan : (1) bagi sekolah, di harapkan kepada sekolah agar dapat membuat kebijakan dan program kerja berkaitan dengan teknologi informasi dan sebagai sumbang pemikiran dan informasi yang dapat dijadikan bahwa pertimbangan untuk mengoptimalkan prestasi belajar siswa sehingga dapat menciptakan lulusan- lulusan yang terbaik, (2) bagi guru, penulis berharap agar hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru terutama dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menyikapi perkembangan gadget dengan lebih baik dan bijak dengan mendorong siswa menggunaan gadget kearah yang lebih positif, (3) bagi peneliti, diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat mengembangan penelitian tentang pengaruh intensitas penggunaan gadget terhadap prestasi belajar menggunakan metode lain

    The Effect of Teacher Competence, Online Learning Model on Student's Learning Effectiveness at State Junior High School, Telaga District, Gorontalo Regency

    Get PDF
    This study aims to determine the direct influence of teacher competence and online learning model on students’ learning effectiveness. It employs a survey method by applying a questionnaire. In addition, data analysis uses descriptive and inferential analysis with path analysis. The population in this study is the whole students at Grade VIII of State Junior High School throughout Telaga Subdistrict, Gorontalo Regency, in the amount of 158 students. At the same time, the samples are 88 students taken by using a proportionate stratified sampling technique. Research findings reveal that: 1) teacher competence has a direct positive influence on students’ learning effectiveness, 2) online learning model has a direct positive influence on students’ learning effectiveness, 3) teacher competence and online learning model simultaneously influence students’ learning effectiveness. As having been stated previously, the purpose of this study is to find out the influence of teacher competence and online learning model towards students’ learning effectiveness at State Junior High School throughout Telaga Subdistrict, Gorontalo Regency. High-quality education can produce quality and productive human resources so that they can compete in the competitive era of globalization. Importantly, students’ learning outcomes are a benchmark of success in learning the material. Teachers need to evaluate students’ abilities in order to figure out student learning outcomes. In other words, student learning outcomes can be perceptible from the result of the evaluation
    corecore