3 research outputs found

    Strategi Peningkatan Program Employee Engagement di Telkom University dengan Menggunakan Metode ADDIE

    Get PDF
    Telkom University merupakan perguruan tinggi swasta dibawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom. Menjadi perguruan tinggi swasta terbaik tidak terlepas dari peranan karyawan Telkom University, termasuk dosen. Kondisi aktual saat ini diketahui bahwa di Telkom University sebelumnya tidak pernah melakukan pengukuran terkait dengan employee engagement. Semangat, antusiasme dan usaha yang tinggi yang ditunjukkan karyawan, merupakan bagian dari dampak employee engagement yang ditunjukkan karyawan. Untuk itu perlu dilakukan analisis dan pengukuran terkait dengan tingkat employee engagement dengan menggunakan 5 dimensi yang dikembangkan Triwibisono. Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah 5 dimensi employee engagement yang dikembangkan oleh Triwibisono dan rancangan program dengan menggunakan metode ADDIE dengan respondennya adalah Dosen Tetap yang ada di Telkom University. Dari hasil pengukuran terhadap 70 responden, yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan kategori dosen tetap di Telkom University, diketahui bahwa tingkat engagement di Telkom University adalah sebesar 34% untuk kategori engaged, 66% untuk kategori not engaged dan 0% untuk kategori actively disengaged. Perancangan dipilih berdasarkan dimensi yang memiliki nilai terendah, yaitu Basic need, Spirit dan meaningfulness. Dimensi basic need dengan membuat survei kebutuhan dan pembuatan format standar untuk identifikasi kebutuhan. Pada dimensi spirit dengan memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi bagi dosen yang bekerja dalam waktu yang lama. Dimensi meaningfulness dengan memberikan pelatihan terkait value openness yang sudah ada di Telkom University

    Budaya Suku Bangsa di Indonesia dalam Mendukung Pengelolaan Organisasi (Studi Kasus: Universitas Telkom)

    Get PDF
    Banyak perusahaan di Indonesia yang mempekerjakan karyawan dari berbagai suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki budaya yang berbeda, sehingga diperlukan pengetahuan mengenai budaya mereka agar manajemen dapat lebih memanfaatkan mereka dengan lebih efektif dan efisien. Penelitian ini berfokus untuk pada budaya Suku Bangsa Jawa dan Sunda sebagai suku bangsa yang paling banyak populasinya di Indonesia. Perbedaan antara budaya suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang lain diukur dengan menggunakan dimensi-dimensi budaya bangsa Hofstede. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Budaya Suku Bangsa Sunda untuk dimensi jarak kekuasaan lebih tinggi dari Suku Bangsa Jawa, Suku Bangsa Jawa lebih individualis dari Suku Bangsa Jawa, walaupun keduanya sama-sama lebih senang bekerja berkelompok, Suku Bangsa Sunda lebih berambisi untuk berprestasi dari pada Suku Bangsa Jawa, serta Suku Bangsa Jawa lebih siap menghadapi berbagai ketidakpastian dari pada Suku Bangsa Sunda

    PEMECAHAN MASALAH KEMACETAN LALU LINTAS DI PEREMPATAN SUKARNO HATTA – BUAH BATU BANDUNG DENGAN METODE SIMULASI KOMPUTER

    No full text
    Abstract This paper proposes a solution to the problem of congestion at the Sukarno Hatta Intersection - Buah Batu Bandung by using a computer simulation method with Pro Model software. There are three alternative solutions to this problem, namely changing the duration of traffic lights, adding new road lanes, or making flyovers. Changing the duration of the traffic lights will only reduce the car's travel time from an average of 10.5 minutes to 8.9 minutes (85% of the previous travel time). Adding one lane to each road will only reduce the vehicle's travel time from an average of 10.5 minutes to 7.7 minutes (73% of the previous travel time). The construction of a one-way flyover on Jalan Sukarno Hatta is the best solution, because it reduce the vehicle travel timefrom an average of 10.3 minutes to 3.2 minutes. Significant changes have occurred, the travel time is only 32% of the previous travel time.  Abstrak Makalah ini mengusulkan solusi atas masalah kemacetan di Perempatan Sukarno Hatta – Buah Batu Bandung dengan menggunakan metode simulasi komputer dengan perangkat lunak Pro Model. Ada tiga alternatif solusi masalah ini yaitu mengubah durasi lampu merah dan hijau, menambah jalur jalan baru, atau membuat jalan layang. Pengubahan durasi lampu merah dan hijau hanya akan mengurangi waktu tempuh mobil dari rata-rata 10,5 menit menjadi 8,9 menit (85% dari waktu tempuh  sebelumnya). Penambahan satu jalur pada setiap jalan hanya akan mengurangi waktu tempuh kendaraan dari rata-rata 10,5 menit menjadi 7,7 menit (73% dari waktu tempuh sebelumnya). Pembuatan jalan layang satu arah di Jalan Sukarno Hatta merupakan solusi terbaik, karena mengurangi waktu tempuh kendaraan untuk dari rata-rata 10,3 menit menjadi 3,2 menit. Terjadi perubahan signifikan, waktu tempuh tinggal 32% dari waktu tempuh sebelumnya
    corecore