6 research outputs found

    PENGEMBANGAN MODEL LITERASI MEMBACA TRI HITA KARANA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa. Keterampilan berpikir kritis dan kreatif ini dipengaruhi oleh literasi membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Model Literasi Membaca Tri Hita Karana yang efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa. Jenis penelitian ini adalah Research and Development mengacu pada desain Borg and Gall yang terdiri atas sepuluh langkah utama: penelitian awal dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk awal, uji coba produk awal, revisi produk utama, uji coba produk utama, revisi produk operasional, uji coba produk operasional, revisi produk final, diseminasi dan implementasi. Partisipan yang terlibat pada penelitian ini terdiri atas 5 orang dosen sebagai validator ahli; 10 praktisi dalam uji keterbacaan; 20 siswa pada uji coba terbatas; dan 95 siswa pada uji coba diperluas. Data validitas dan kepraktisan model dikumpulkan dengan menggunakan angket dan tes digunakan untuk mengumpulkan data terkait keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa. Data dianalisis dengan kombinasi metodel analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Temuan penelitian ini adalah : 1) rancang bangun Model Literasi Membaca Tri Hita Karana dengan tahapan pembiasaan, tahapan pengembangan, dan tahapan pembelajaran meliputi Parhyangan, Pawongan, dan Palemahan ; 2) Validitas ahli dan praktisi terkait rancangan Model Literasi Membaca THK berada pada rata-rata 86,5 yang berarti sangat baik. 3) Hasil uji kepraktisan rancangan Model Literasi Membaca THK berada pada rata-rata 89,4 yang berarti sangat praktis diimplementasikan di SD ; 4) Hasil uji MANOVA menunjukaan nilai signifikansi sebesar 0,00, lebih rendah dari nilai alpha 0,05, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis dan kreatif antara siswa yang dibelajarkan dengan Model Literasi Membaca THK dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai falsafah Tri Hita Karana dalam pembelajaran membaca, dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatifnya. This research is motivated by the low critical and creative thinking skills of students. These critical and creative thinking skills are influenced by reading literacy. This study aims to develop a Tri Hita Karana-based reading literacy model that effectively enhances students' critical and creative thinking skills. This research is of the Research and Development (R&D) type, referring to the Borg and Gall Design that consists of ten main steps: preliminary research and data collection, information gathering, planning, initial product development, initial product testing, main product revision, main product testing, operational product revision, operational product testing, final product revision, dissemination, and implementation. The participants involved in this research consist of 5 expert lecturers as validators, 10 practitioners in readability testing, 20 students in limited trial, and 95 students in expanded trial. Data on the validity and practicality of the model are collected using questionnaires, and tests are used to gather data related to students' critical and creative thinking skills. The data is analyzed using a combination of qualitative and quantitative descriptive analysis methods. The findings of this research are as follows: 1) the design of the Tri Hita Karana reading literacy model with the stages of habituation, development, and learning stages including Parhyangan, Pawongan, and Palemahan; 2) The expert and practitioner validity of the design of the Tri Hita Karana Reading Literacy Model is on average 86.5, which means very good; 3) The practicality test results of the Tri Hita Karana Reading Literacy Model design is on average 89.4, which means very practical to be implemented in elementary schools; 4) The MANOVA test results show a significance value of 0.00, lower than the alpha value of 0.05, which means that there is a significant difference in critical and creative thinking skills between students who are taught using the THK reading literacy model and students who use conventional learning models. By integrating the values of the Tri Hita Karana philosophy in learning to read, it can provide opportunities for students to optimize their critical thinking skills and creative thinking

    Impact of Prezi Media-Assisted Problem-Based Learning on Scientific Literacy and Independence of Elementary School Students

    Get PDF
    The aim of this study was to analyze the impact of Problem Based Learning (PBL) with the support of Prezi media on scientific literacy and independence. The research design used was quasi-experimental in nature. The sample of this study consisted of 59 fourth grade students. Data were collected using a test and a questionnaire. The instruments used were a 20-item test to assess scientific literacy and a 30-item questionnaire to measure independence. The data were analyzed using descriptive analysis and statistical inference. Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) was used in testing the hypotheses. The findings show that the PBL model supported by Prezi media has a simultaneous and partial effect on students' scientific literacy and independence. The findings also show that the Prezi media-enabled PBL model has a greater impact on scientific literacy than on students' independence

    PENGEMBANGAN PELAYANAN DASAR PENDIDIKAN DI DESA BINYAN (DESA PILOT TAHUN 2018) MELALUI PENGINTEGRASIAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN POJOK LITERASI DI SD NEGERI 2 BUAHAN

    Get PDF
    ABSTRAKGuru di SD Negeri 2 Buahan belum memiliki pemahaman yang baik terkait dengan pelaksanaan GLS di SD. Untuk mengatasi permasalah tersebut dilaksanakan PkM dengan mengembangkan pelayanan dasar Pendidikan di Desa Binyan melalui pengintegrasian GLS dalam pembelajaran dan pengembangan pojok literasi di SD Negeri 2 Buahan. PkM ini bertujuan untuk mengembangkan pelayanan dasar Pendidikan di   Desa Binyan melalui pengintegrasian GLS dalam pembelajaran dan pengembangan pojok literasi di SD Negeri 2 Buahan. Adapun rancangan kegiatan yang digunakan adalah (1) identifikasi masalah; (2) Analisis Kebutuhan; (3) menyusun program, (4) pelaksanaan program, (5) evaluasi program, (6) tindaklanjut evaluasi, dan (7) pelaporan dan publikasi. Metode evaluasi program yang digunakan adalah metode observasi dan metode angket. Berdasarkan pelaksanaan rencana kegiatan, hasil yang diperoleh adalah (1) 9 orang guru SD Negeri 2 Buahan telah mampu mampu menyusun perencanaan dan melaksanakan literasi dalam pembelajaran. (2) Ada tujuh unit pojok literasi yang telah direalisasikan. (3) Kemampuan siswa meningkat dalam hal minat membaca. Kata kunci: literasi; pembelajaran ABSTRACTTeachers at SD Negeri 2 Buahan do not have a good understanding regarding the implementation of GLS in SD. To overcome this problem, PkM was implemented by developing basic education services in Binyan Village through integrating GLS in learning and developing literacy corners at SD Negeri 2 Buahan. This PkM aims to develop basic education services in Binyan Village through the integration of GLS in learning and the development of a literacy corner at SD Negeri 2 Buahan. The activity designs used were (1) problem identification; (2) Needs Analysis; (3) compiling programs, (4) implementing programs, (5) evaluating programs, (6) follow-up evaluations, and (7) reporting and publication. The program evaluation method used is the observation method and the questionnaire method. Based on the implementation of the activity plan, the results obtained were (1) 9 teachers of SD Negeri 2 Buahan were able to plan and implement literacy in learning. (2) There are seven literacy corner units that have been realized. (3) Students' abilities increase in reading interest. Keywords : literacy; learnin

    GERAKAN LITERASI DIGITAL BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Abstrak: Dunia digital yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi secara masif di semua sektor kehidupan berdampak pada berubahnya tata kehidupan secara fundamental. Implikasi dari dunia digital ini adalah lahirnya individu padat pengetahuan dan wawasan, serta menghasilkan individu dengan istilah digital native yaitu generasi yang hidup pada era digital dimana internet menjadi bagian integral dalam kehidupan. Dalam konteks pendidikan harusnya perkembangan teknologi dan internet sudah memberikan dampak positif dalam proses pembelajaran maupun dari perspektif pengembangan keprofesionalan guru. Kondisi yang kurang ideal terjadi di SD N 1 Sulanyah dan SD N 2 Sulanyah, dimana literasil digital guru-guru masih lemah. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan “menggalakkan” Gerakan Literasi Digital yang didefinisikan sebagai gerakan memotivasi, menggerakkan, dan membudayakan “melek” digital, yang dilakukan  dengan pendekatan persuasif partisipatif. Metode yang digunakan terdiri dari tiga perlakuan berupa pelatihan dan pendampingan strategi penelusuran informasi digital, pengembangan media berbasis teknologi, serta penulisan karya tulis dan publikasi di e-journal. Program Kegiatan telah berhasil meningkatkan literasi digital guru-guru mitra, dimana hasil evaluasi menunjukkan lebih dari 70% guru-guru mitra mampu melakukan pencarian informasi digital, media pembelajaran berbasis teknologi yang dihasilkan berada dalam kategori “baik”. Terkait dengan menyusun dan mengirim artikel ke e-journal sudah berhasil dilakukan oleh guru secara mandiri.Abstract: The digital world, which is characterized by massive use of technology in all sectors of life, has an impact on fundamentally changing life systems. The implication of this digital world is the birth of knowledge-intensive and insightful individuals, as well as producing individuals with the term digital native, namely the generation that lives in the digital era where the internet becomes an integral part of life. In the context of education the development of technology and the internet should have a positive impact on the learning process and from the perspective of teacher professional development. Less than ideal conditions occur in SD N 1 Sulanyah and SD N 2 Sulanyah. The results of the situation analysis found that the teacher's digital literacy was still lacking. The solution to overcome these problems is to conduct a Digital Literacy Movement program which consists of three components of activities in the form of training and coaching digital information retrieval strategies, development of technology-based media, as well as writing papers and publications in e-journals. This program is effectively able to develop teacher digital literacy characterized by more than 70% of partner teachers able to search for digital information independently, the media produced are classified as good, and teachers are able to produce and submit class action research articles in e-journals independently
    corecore