11 research outputs found

    Pengembangan Media “Rumah Makan Cerdik” Materi Kewajiban dan Hakku untuk Siswa Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan di SDN 1 Mlandangan, saat peneliti sedang observasi di SD tersebut. Pada saat itu guru hanya menggunakan metode ceramah saja dan suasana kelas menjadi kurang kondusif, ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi, siswa ramai sendiri, pada saat siswa diberi soal atau pertanyaan kepada guru ada beberapa siswa yang tidak bisa menjawab soal dari guru tersebut. Akibatnya siswa tidak memahami materi yang telah disampaikan sehingga motivasi dan hasil belajaranya rendah. Penelitian menggunakan metode RND ( Research and Development)  meliputi Anilisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, Evaluasi. Kemudian peneliti membuat pengembangan media yaitu pengembangan media rumah makan cerdik, pada tema 4 kewajiban dan hakku. Hasil penelitian ini adalah 1) Melalui penerapan pengembangan media pada Sekolah dasar dapat menumbuhkan motivasi dan semngat belajar siswa pada kelas 3 SDN 1 Mlandangan. 2) Hasil kevalidan menunjukan validasi materi 86% sedangkan ahli media menunjukkan 88% 3) Hasil Kepraktisan menunjukkan presentase 94 % yang diisi oleh guru kelas III 4) Dari hasil posttest yang menunjukkan keefektifan menunjukkan ketuntasan secara klasikal yaitu sebesar 90 % dari 11 siswa

    PENDAMPINGAN PENGGUNAAN RAMUAN HERBAL UNTUK TELUR ASIN RENDAH KOLESTEROL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN “AMEER DUCK”

    Get PDF
    Teknologi pengolahan telur merupakan usaha untuk mengawetkan, memperpanjang daya simpan, dan mencegah penurunan kualitas telur. Pengolahan telur dapat meningkatkan pendapatan keluarga karena dapat dilakukan dalam skala rumah tangga dan dapat menjadi usaha bagi masyarakat yang hidup dipedesaan. Salah satu cara yang dapat dikembangkan adalah menerapkan teknologi pengolahan telur asin. Kandungan garam dan lemak yang tinggi di dalam telur asin  dapat meningkatkan kolesterol dalam darah, menyebabkan hipertensi, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal sehingga konsumsi untuk para orang tua dan lansia perlu dibatasi. Upaya mengatasi hal tersebut perlu upaya inovasi dalam pembuatan telur asin dengan menggunakan ramuan herbal diantaranya menggunakan kayu secang, daun mahkota dewa, daun salam, daun jambu biji dan sereh yang sudah terbukti secara ilmiah dapat menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah. Tujuan pengabdian ini adalah memproduksi telur asin herbal yang rendah kolesterol, sehingga telur asin yang diproduksi lebih sehat dengan memanfaatkan tanaman-tanaman disekitar kita yang memiliki potensi sebagai penurun kolesterol serta menginspirasi para pengusaha telur asin untuk berinovasi agar produk yang dihasilkan dapat  disenangi konsumen. Solusi yang ditawarkan melalui pembinaan dan pelatihan untuk membuat diversifikasi produk sehingga mitra dapat menghasilkan produk yang lebih banyak macamnya melalui sentuhan teknologi yang aman dan praktis. Diversifikasi produk dilakukan dengan memanfaatkan tanaman herbal antara lain kayu secang, daun mahkota dewa, daun salam, daun jambu biji dan sereh. Kesimpulan dalam pengabdian ini adalah adanya inovasi pembuatan telur asin herbal mampu meningkatakan pendapatan dan kesehatan masyarakat

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK DENGAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT MELALUI WORDWALL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GIRIREJO: PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK DENGAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT MELALUI WORDWALL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GIRIREJO

    No full text
    Pada penelitian ini menggunakan  Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilatarbelakangi dengan hasil belajar siswa di SD Negeri 1 Girirejo yang rendah  terhadap mata pelajaran tematik, hal tersebut disebabkan karena penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Guru saat mengajar tidak  menggunakan media pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran tematik tersebut  yang didalamnya terdapat hubungan antara mata pelajaran satu dengan yang lain sehingga siswa harus membutuhkan pemahaman yang lebih signifikan. Hal tersebut dibuktikan dengan peneliti melakukan observasi saat guru mengajar di kelas kemudian peneliti melakukan praktek mengajar pada siklus 1 dengan menggunakan bantuan media power point saja tanpa adanya game atau permainan. Dari siklus 1 didapatkan hasil belajar siswa dengan presentase 40,62 %, Kemudian peneliti melakukan siklus II dengan menggunakan media pembelajaran IT melaluii Wordwall dengan model team game tournament didapatkan hasil belajar yang naik secara signifikan yaitu 87,5 %. Dari hasil tersebut peneliti menyimpulkan bahwa ada peningkatan dalam ketuntasan hasil belajar siswa dengan menggunakan model TGT melalui game Wordwall pada mata pelajaran tematik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengatahui hasil belajar siswa kelas IV dengan mata pelajaran tematik menggunakan model tgt dengan berbantuan media wordwall

    Serologic observation and risk factor of yaws in Hamadi Public Health Center, Jayapura

    No full text
    Latar belakang: Penyakit frambusia masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Kota Jayapura sebab terdapat daerah kantong frambusia di Kota Jayapura. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data status frambusia secara serologi dan faktor risikonya. Metode: Penelitian deskriptif yang dilakukan secara potong lintang. Pemeriksaan laboratorium standar yang digunakan berupa uji Treponema pallidum haemagglutination (TPHA) pada 322 kasus yang didiagnosis Yaws di Puskesmas Hamadi dari Januari – Oktober 2016. Hasil: Faktor risiko frambusia berupa riwayat pernah mengalami frambusia memiliki potensi dua kali lebih besar untuk mengalami frambusia kembali. Faktor risiko frambusia meningkat dua kali lebih besar pada kasus yang kurang berperilaku hidup bersih dan sehat yaitu: jarang mandi  dan tanpa menggunakan sabun dan mempunyai kebiasaan  jarang/tidak pakai sandal. Potensi risiko meningkat tiga kali pada kebiasaan pakai handuk bersama. Kesimpulan: Secara serologi dengan TPHA yang positif didapat pada 111 sampel dari kasus dan kontak.  Periaku hidup yang kurang bersih dan sehat merupakan faktor risiko yang mempengaruhi kejadian frambusia. Kata kunci: TPHA, frambusia, faktor risiko, perilaku hidup bersih dan sehat  Background: Yaws remained an unfinished health problem in Jayapura City, as there still yaws case found. This research aimed to obtain serological prevalence data and determine the risk factors for yaws transmission in Jayapura. Methods: These was descriptive and  cross-sectional research, and TPHA was the standard laboratory test used during the research. Results: The risk factor of a frambusia in the history of having experienced frambusia has twice as much potential for experiencing frambusia again. The risk factor of frambusia has increased twice as much in less healthy behaviors: rarely bathing and without using soap and having a rare / non-slip habit. Potential risk increased three times in the habit of sharing a towel together. Conclusion: Serology with positive TPHA was obtained in 111 samples of cases and contacts. Not clean and healthy behavior is a risk factor that affects the incidence of frambusia.Keywords: TPHA, yaws, risk factor, personal hygiene  

    Analisis Situasi Luas Wilayah Reseptif Malaria di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2021

    Get PDF
    Kabupaten Gunungkidul telah mendapatkan sertifikat eliminasi pada April 2014, namun pada tahun 2019 terdapat satu kasus impor dan dimungkinkan berpotensi terjadi penularan indigenous. Gunungkidul juga merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik yang bisa berasal dari daerah endemis malaria. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan wilayah reseptif malaria sebagai dasar untuk menentukan langkah kewaspadaan dini sebagai upaya pemeliharaan status eliminasi malaria. Metode penelitian kuantitatif dengan deskriptif observasional. Data penelitian ini diperoleh dari kegiatan pemetaan luas daerah reseptif malaria BBTKLPP Yogyakarta tahun 2021 berupa hasil survei larva dan penangkapan nyamuk dewasa malam hari. Lokasi kegiatan dilakukan di dua titik, yaitu Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo dan Kelurahan Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Hasil penelitian menunjukkan Desa Ngawis dan Kelurahan Pacarejo merupakan daerah reseptif malaria karena ditemukan larva Anopheles sp dengan indeks habitat 20,7% dan 3,3% yang melebihi baku mutu Permenkes RI No. 50 Tahun 2017 dan tertangkapnya nyamuk Anopheles potensial vektor malaria di lingkungan pemukiman. Spesies teridentifikasi adalah An. vagus, An. aconitus, dan An. maculatus. Kesimpulan: Desa Ngawis memiliki reseptif malaria lebih tinggi dibandingkan dengan Kelurahan Pacarejo dengan breeding place lebih beragam dan jumlah nyamuk dewasa yang tertangkap lebih banyak. Kedua desa perlu melakukan upaya penurunan tempat perindukan dan menerapkan sistem kewaspadaan dini terhadap malaria

    Analisis Situasi Luas Wilayah Reseptif Malaria di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2021

    Get PDF
    Gunungkidul Regency received an elimination certificate in April 2014, but in 2019 there was one imported case, and it is possible that indigenous transmission may have the potential to occur. Gunungkidul is also a tourist area visited by many domestic tourists who can come from malaria endemic areas. This study aims to map the malaria receptive area to determine early warning measure to maintain malaria elimination status. The research method is quantitative with observational descriptive. The data was obtained from the mapping of the malaria receptive area of the Yogyakarta BBTKLPP in 2021 in the form of larval survey results and the capture of nocturnal adult mosquitoes. The location of the activity is at two points, namely Ngawis Village, Karangmojo District and Pacarejo Village, Semanu District, Gunungkidul Regency. The results showed that Ngawis Village and Pacarejo Village were malaria receptive areas because Anopheles sp. larvae were found with a habitat index of 20.7% and 3.3%, which exceeded the quality standard of the Minister of Health RI No. 50 of 2017 and the capture of the Anopheles mosquito as a potential malaria vector in residential areas. The identified species are An. vagus, An. aconitus, and An. maculatus. Conclusion Ngawis Village has a higher malaria receptivity compared to Pacarejo Village, with more diverse breeding places and more adult mosquitoes caught. Both villages need to make efforts to reduce breeding places and implement an early warning system against malaria

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Bidang Sumber Daya Kesehatan Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Rumah Tangga Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jenderal Ahmad Yani no. 118 Surabaya (11 Februari - 14 Februari 2019)

    No full text

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Bidang Sumber Daya Kesehatan Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Rumah Tangga Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jenderal Ahmad Yani no. 118 Surabaya (11 Februari - 14 Februari 2019)

    Get PDF
    corecore