73 research outputs found

    Peningkatan Softskill Perawat Melalui Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Pada RS Swasta Di Semarang

    Full text link
    Kepemimpinan transformasional merupakan kepemimpinan yang dapat diterapkan dengan karakteristik kharismatik, pengaruh idealis, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, serta konsiderasi individu. Softskill adalah keterampilan kecakapan hidup baik untuk diri sendiri, berkelompok atau bermasyarakat yaitu berupa keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) maupun keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intra personal skill) agar mampu mengembangkan produktifitas kerja secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepemimpinan transformasional kepala ruang dan kemampuan softskill dari perawat pelaksana serta hubungan keduanya.Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Swasta di Semarang, terhadap 18orang perawat sebagai kepala ruang, dan 80 orang perawat pelaksana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional. Hasil dari penelitian ini didapatkan 4 orang (22%) kepala ruang yang telah memiliki kemampuan kepemimpinan transformasional baik , sedangkan 14 orang (78%) belum baik, didapatkan 20 orang (25%) perawat pelaksana yang telah memiliki softskill yang baik, sedangkan 60 orang (75%) memiliki softskill yang kurang baik. Terdapat hubungan antara kepemimpinan transformasional kepala ruang dengan softskill perawat pelaksana dengan p=0,01

    Studi Kasus Penerapan Terapi Relaksasi musik klasik terhadap tekanan darah penderita hipertensi

    Get PDF
    Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah sistolik sama atau lebih tinggi dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg . Salah satu pengobatan non-farmakologis yang dapat dilakukan adalah pemberian music klasik. Musik merupakan suatu stimulus yang unik yang dapat mempengaruhi respon fisik dan psikologis seseorang dalam pendengarannya serta merupakan suatu intervensi yang efektif untuk meningkatkan relaksasi fisiologis yaitu dengan penurunan nadi, respirasi, tekanan darah dan nyeri. efeknya menunjukkan  bahwa  musik  dapat  mempengaruhi  ketegangan  atau  kondisi  rileks pada diri seseorang karena dapat merangsang pengeluaran endorphinedan serotin,. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi setelah dilakukan terapi relaksasi musik klasik. Penelitian ini menggunakan metode case strudy dengan 2 responden yang dipilih sesuai inkusi peneliti.. Hasil pengkajian menunjukan kedua subjek studi memiliki jenis kelamin yang sama subjek studi kasus 1 dan 2 perempuan subjek studi kasus 1 berumur 66 tahun dan subjek studi kasus 2 berumur 69 tahun. Kedua subjek memiliki riwayat hipertensi, subjek studi kasus 1 memiliki obat jalan dari resep dokter amlodipin 5mg , subjek studi kasus 2 mengkonsumsi obat toko jika merasa pusing dan lemas. Hasil studi kasus menunjukan penurunan tekanan darah setelah dilakukan terapi relaksasi musik klasik. Subjek studi kasus 1 dan 2 secara keseluruhan mengalami rata-rata penurunan tekanan darah sistolik 47 mmHg dan diastolik 27 mmHg. Terapi relaksasi musik klasik mampu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Rencana tindakan lanjutan yang harus dilakukan yaitu dengan melakukan kontrol rutin ke pusat pelayanan kesehatan dengan teratur

    Penurunan frekuensi nafas pada anak penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut menggunakan terapi inhalasi uap panas dengan minyak kayu putih

    Get PDF
    Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah, yang memiliki tanda gejala khas seperti hidung tersumbat/flu, batuk, edema mukosa hidung dan hipersekresi mukus yang menyebabkan bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas. Terapi inhalasi uap panas dengan minyak kayu putih mampu mengatasi bersihan jalan nafas tidak efektif. Uap panas yang dihirup dapat melonggarkan/memperlebar jalan nafas, dan minyak kayu putih memiliki kandungan eucalyptol (cineole), khasiatnya sebagai pengencer lendir yang menyumbat saluran pernafasan, anti inflamasi, dan penekan batuk. Metode studi kasus adalah Deskriptif  dengan pendekatan Evidance Based Practice dengan 2 responden yang dilaksanakan selama 3 hari. Hasil menunjukkan bahwa kedua responden mengalami penurunan frekuensi nafas setelah pemberian terapi inhalasi uap panas dengan minyak kayu putih. Cara kerja terapi uap panas dengan minyak kayu putih dihirup dan masuk ke dalam tubuh dengan mudah akan melewati paru-paru dan dialirkan ke pembuluh darah melalui alveoli, meningkatkan konsumsi oksigen, denyut nadi meningkat, mengendurkan otot pernafasan, membuka pori-pori, setelah itu terjadi pengeluaran cairan/lendir yang menyumbat saluran pernafasan, setelah itu evaluasi tindakan yang didapatkan terjadi penurunan frekuensi nafas. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengukur suhu air 42 ºc -44ºc sebelum terapi dan melakukan pengkajian lengkap pada jalan napas: pola, kedalaman, usaha, serta irama nafas

    Penerapan terapi murottal Al Qur’an untuk mengurangi intensitas nyeri pada pasien post ORIF

    Get PDF
    Pasien pasca pembedahan pasti akan mengalami nyeri karena terjadi kerusakan jaringan karena proses pembedahan. Teknik distraksi dengan terapi murottal Al-Qur’an merupakan penatalaksanaan nyeri non farmakologi yang paling efektif. Tujuan dari studi kasus ini yaitu untuk mengetahui perbedaan nyeri pada pasien post orif sebelum dan sesudah diberikan terapi murottal Al-Qur’an. Studi kasus ini adalah studi deskriptif dengan mendeskripsikan manajemen kasus dalam menerapkan EBN terapi murottal Al-Qur'an dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan. Instrumen yang digunakan yaitu DDQ, Numeric Rating Scale (NRS), dan Mp3 surah Ar-Rahman sebanyak 78 ayat. Subyek studi kasus ini sejumlah 3 orang yaitu pasien post orif yang mengalami nyeri lebih dari skala 3. Hasil dari studi kasus ini terdapat penurunan nyeri terhadap ketiga pasien selama 3 hari dengan rata-rata 1 skala setiap harinya. Nyeri pada pasien post Orif dapat turun setelah diberikan terapi murottal

    KELAINAN FUNGSI HATI DAN GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.) AKIBAT SUPLEMENTASI TAWAS DALAM PAKAN

    Get PDF
    Abstract Alum is used to improve the quality of food containing toxic heavy metal ions which can interfere with Aluminum enzymatic system, and tissue damage. Liver and kidney are the most used network is affected, because it is a detoxification organ. Liver and kidney damage can be detected by an enzyme concentration of SGOT, SGPT, Billirubin, Protein, Ureum and Creatinin in the blood This study aims to find out the effects of alum in a feed supplement for liver and kidney damage in a clinic conducted from May to Oclober 2007, at the Laboratory of the University Clinic Patologt Muhammadiyah Semarang. Sample studies of white rats (Rattus norvegicus, L.), aged 2 months with weight average of 200 grams. 0o/o dose treatment (without supplementation), 0.05%, 0.1%, 0.2%, 0.5%, 1% and 0% (without supplementation), and subsequent treatment with a dose of 2%, 3%, 4%, 5 % and 6% volum, who every day put into the stomach of rats l0 mL Clinical laboratory tests performed at the time before treatment (control), 4 weeks, 6 weeks and 8 weeks of exposure time. Examination AST and ALT with Ultra Violet Test methods, Total Billirubin with modifications Groff Jendrasik method, total protein Colorimetri method, U Berthelot method, Creatinin Jaffe method. Clinical chemistry tests showed that supplementation influence of alum on the concentration of Enzymes and other factors in the blood of mice associated with damage to liver and kidney tissue. Level of organ damage significant with alum in a feed supplement. The higher the concentration of alum disuplementasion and the longer exposure time resulted in damage to the liver and kidneys getting worse

    Pemberian Aromaterapi Lavender Menurunkan Intensitas Nyeri Post Op Debridement Pada Pasien Ulkus Granulosum

    Get PDF
    Debridement adalah tindakan operasi yang dilakukan untuk mengangkat jaringan yang mati atau luka. Pasien yang dilakukan tindakan debridement mengakibatkan pasien mengalami nyeri. Sehingga salah satu tindakan yang dapat dilakukan selain menggunakan tehnik farmakologi menggunakan tehnik relaksasi aromaterapi. Relaksasi merupakan tehnik yang dilakukan untuk mengatasi stres ataupun perasaan nyeri pada seseorang yang bertujuan untuk terjadinya peningkatan aliran darah sehingga perasaan cemas dan suplai oksigenasi ke area nyeri dapat berkurang. Studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri post op debridement. Metode yang digunakan yaitu desain studi kasus deskriptif dengan pendekatan studi kasus berdasarkan penerapan evidence based practice pemberian aromaterapi lavender untuk menggurangi nyeri pada pasien post op debridement dengan ulkus granulosum . Sampel berjumlah 2 orang dalam studi ini adalah semua pasien post op debridement yang mengalami ulkus granulosum. Studi kasus ini dilaksanakan pada bulan januari 2020. Alat ukur menggunakan numerical scale. Hasil perbandingan skala nyeri antara ke dua responden sebelum dan sesudah di lakukan terapi menunjukan penurunan skala nyeri. Setelah di lakukan terapi pemberian aromaterapi lavender skala nyeri responden pertama menjadi 4 dan responden kedua menjadi 2. Ada penurunan intensitas nyeri pada pasien post op debridement dengan ulkus granulosum yang mengalami nyeri setelah di berikan terapi aromaterapi lavender

    PROGRAM ORIENTASI DAN KARAKTERISTIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RS ISLAM ROEMANI PKU MUHAMMADIYAH SEMARANG

    Get PDF
    Keberhasilan dari kerjasama sebagai interaksi social untuk mencapai tujun bersama dengan sumberdaya manumur yang mempunyai kinerja positif akan berlangsung sebagai kegiatan yang produktif,sebaliknya akan menjadi tidak produktif apabila menghadapi perilaku manajemen sumber dayamanumur yang mengabaikan nilai-nilai kemanumuran, salah satu upaya kegiatan manajemen SumberDaya manumur yang bertujuan untuk menghilangkan atau menghambat usaha mendayagunakankemampuan tenaga kerja secara optimal dalam memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuanorganisasi dapat dilaksanakan melalui program orientasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan program orientasi dengan kinerja perawatpelaksana di RS Roemani PKU Muhammadiyah Semarang, dengan populasi semua perawatpelaksana yang telah mengikuti program orientasi dalam kurun waktu 1 tahun, dan sampel yangmemenuhi kriteria sebanyak 53 orangMetode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional, yaitudeskriptif analitik dengan pendekatan crossectionalHasil analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi pearson didapatkan bahwa pendidikan (p=0,005 dan r -0,266), status perkawinan (p= 0,004dan r -0,301), isi program orientasi (p= 0,005 dan r0,377), supervisi pada program orientasi (p= 0,001 dan r 0,438), tim pelatih pada program orientasi(p= 0,005 dan r 0,407), yang berarti terdapat hubungan secara bermakna antara pendidikan, statusperkawinan, dengan kinerja perawat pelaksana yang mengikuti program orientasi, terdapat hubunganyang bermakna antara isi program orientasi, supervisi pada program orientasi, tim pelatih padaprogram orientasi dengan kinerja perawat pelaksana dan secara keseluruhan terdapat hubungan antaraprogram orientasi dengan kinerja perawat pelaksana dengan p= 0,008 dan r 0,367.Hasil analisis multivariate dengan menggunakan metode backward regressi linier untuk menganalisishubungan antar predictor program orientasi dengan kinerja perawat pelaksana didapatkan hasil bahwasupervisi pada program orientasi dan status perkawinan didapatkan nilai R² = 0,501 p = 0,001, yangberarti 50,1% dari variasi kinerja perawat pelaksana dapat dijelaskan oleh supervisi pada programorientasi dan status perkawinan dengan persamaan regressi adalah : kinerja perawat pelaksana =54,058 + 0,341 (supervisi) + 0,262 (status perkawinan) yang berarti jika terjadi kenaikan 1 unit padasupervisi program orientasi akan meningkatkan kinerja perawat sebesar 0.342 point setelah dikontrololeh status perkawinan. Dan jika terjadi kenaikan 1 unit perawat yang tidak kawin maka akanmeningkatkan 0,417 point kinerja setelah dikontrol oleh supervisi
    • …
    corecore