5 research outputs found

    Pemberdayaan Ekonomi di Pesantren Berbasis Syariah

    Full text link
    Pesantren in Indonesia plays significant role in realizing the freedom of Indonesia and developin Islam. Nevertheless, its character is still ethico religious with the orientation of students' personality dimension building from religious supervision (diniyyah tahzibiyyah) and spiritual and mental supervision (Khalqiyyah). During its development, Pesantren is demanded to strengthen spiritual values internalization (‘ubudiyyah). It is also a demand for its students to enrich responsibility values, rationality and problem solving skill. It is also a undeniable demand for pesantren to contribute the recent situation including its challenge. Otherwise, it does not merely focus on education to create scholars but also to crate skillful people that can contribute to the surrounding. This paper will discuss another side of Pesantren's role in this contemporary era.Sejak zaman pra kemerdekaan hingga kini, pesantren di Indonesia memerankan peranan yang signifikan baik dalam langkah mewujudkan kemerdekaan maupun perkembangan agama Islam. Namun misi pesantren selama ini lebih bercorak ethico religious dengan orientasi pembentukan dimensi kepribadian anak didik baik dari segi pembinaan agama (diniyyah tahzibiyyah) dan pembinaan jasad, akal dan jiwa (Khalqiyyah). Pada perkembangannya, pesantren selain dituntut untuk memperkuat penanaman nilainilai spiritual (‘ubudiyyah) kepada para santri, juga dituntut untuk memperkaya penanaman aspek tanggung jawab, rasionalitas dan pemecahan masalah. Pesantren di era modern dituntut untuk bisa menjawab tantangan zaman dan tidak hanya berkutat pada dunia pendidikan dalam arti hanya mencetak ilmuwan tetapi juga mencetak tenaga-tenaga terampil dan juga memberi manfaat pada lingkungan sekitar. Tulisan ini akan mendskusikan sisi lain dari peran pesantren pada era kontemporer ini

    Pemberdayaan Ekonomi di Pesantren Berbasis Syariah

    Full text link
    Pesantren in Indonesia plays significant role in realizing the freedom of Indonesia and developin Islam. Nevertheless, its character is still ethico religious with the orientation of students' personality dimension building from religious supervision (diniyyah tahzibiyyah) and spiritual and mental supervision (Khalqiyyah). During its development, Pesantren is demanded to strengthen spiritual values internalization (‘ubudiyyah). It is also a demand for its students to enrich responsibility values, rationality and problem solving skill. It is also a undeniable demand for pesantren to contribute the recent situation including its challenge. Otherwise, it does not merely focus on education to create scholars but also to crate skillful people that can contribute to the surrounding. This paper will discuss another side of Pesantren's role in this contemporary era.Sejak zaman pra kemerdekaan hingga kini, pesantren di Indonesia memerankan peranan yang signifikan baik dalam langkah mewujudkan kemerdekaan maupun perkembangan agama Islam. Namun misi pesantren selama ini lebih bercorak ethico religious dengan orientasi pembentukan dimensi kepribadian anak didik baik dari segi pembinaan agama (diniyyah tahzibiyyah) dan pembinaan jasad, akal dan jiwa (Khalqiyyah). Pada perkembangannya, pesantren selain dituntut untuk memperkuat penanaman nilainilai spiritual (‘ubudiyyah) kepada para santri, juga dituntut untuk memperkaya penanaman aspek tanggung jawab, rasionalitas dan pemecahan masalah. Pesantren di era modern dituntut untuk bisa menjawab tantangan zaman dan tidak hanya berkutat pada dunia pendidikan dalam arti hanya mencetak ilmuwan tetapi juga mencetak tenaga-tenaga terampil dan juga memberi manfaat pada lingkungan sekitar. Tulisan ini akan mendskusikan sisi lain dari peran pesantren pada era kontemporer ini

    Manajemen Pengelolaan Zakat Produktif di Yayasan Ash Shahwah (Yasa) Malang

    Full text link
    This research aims at describing modern management of zakat. Zakat management means the activity of managing zakat based on management principles, such as planning, organizing, actuating and controlling. The research describes Yayasan Ash Shahwah(YASA) in implementing these management principles. The research is a qualitative study. The data are collected through three stages: interview, observation, and documentation. The data in this study consists of three parts: primary, secondary and tertiary. The collected data are analyzed by using the theory of George R. Terry on Management. The findings show that YASA is a quite professional zakat institution. It has applied the principles of modern management. As a result, it has won the attention of people and has successfully collected more than Rp. 1.7 billion each year. Penelitian ini membahas tentang manajemen zakat modern. Manajemen zakat modern dimaksud adalah pengelolaan zakat dengan menggunakan dasar-dasar teori manajemen seperti planning, organizing, actuating dan controlling.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana Yayasan Ash Shahwah melakukan planning, organizing, actuating, dan controlling dalam menjalankan organisasi zakat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Cara pengumpulan data melalui tiga tahap yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data-data dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian yakni, data primer, skunder dan tertier. Data yang terkumpul dianalisis dengan teori George R. Terry tentang Manajemen.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa YASA merupakan lembaga pengelola zakat yang cukup professional. Mereka telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen modern sehingga kepercayaan masyarakat begitu besar dan penghimpunan dana ZIS tiap tahun tidak kurang dari Rp. 1.7 milyar

    Etika Pemasaran Perspektifal-Qur\u27an dan Relevansinya dalam Perbankan Syari\u27ah

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan etika pemasaran yang terdapat dalam al-Qur\u27an dan relevansinya pada praktik perbankan syariah saat ini. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan (library research) yakni penelitian yang menelaah data-data yang bersumber dari bahan-bahan kepustakaan, dengan menggunakan metode tafsir tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga etika pemasaran yang terdapat dalam al-Qur\u27an yaitu: pemasaran beretika, pemasaran profesional, pemasaran transparan. Disebut pemasaran beretika jika memenuhi dua komponen yaitu lemah lembut/ramah dan sopan santun, kemudian disebut pemasaran profesional jika memenuhi dua komponen yaitu adil dalam promosi dan adil terhadap orang lain. sedangkan yang dimaksud dengan pemasaran transparan jika memenuhi tiga komponen yaitu tidak menggunakan cara bathil, realistis, dan bertanggung jawab. Selian itu, keberadaan pemasaran al-Qur\u27an sangat dibutuhkan dalam dunia perbankan syari\u27ah saat ini
    corecore