30 research outputs found

    Pemahaman Diri, Potensi/kesiapan Diri, dan Pengenalan Inovasi

    Get PDF
    Konsep yang akan disajikan pada bahasan ini adalah sekitar pemahaman diri, potensi/kesiapan diri, dan pengenalan suatu inovasi pada individu petani. Konsep ini ditulis berdasarkan kajian ilmiah dan hasil abstraksi pemikiran setelah penulis berhadapan langsung dengan petani

    Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat

    Get PDF
    Kebakaran lahan gambut di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Mempawah sering terjadi di setiap musim kemarau. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan pemerintah. Tercapainya pencegahan tersebut tidak terlepas dari partisipasi masyarakat di sekitarnya. Pentingnya partisipasi masyarakat tersebut karena sebagai pelaksana berbagai kegiatan yang diupayakan oleh pemerintah. Penelitian ini menganalisis:1) tingkat partisipasi masyarakat dalam pencegahan kebakaran lahan gambut, 2) hubungan faktor internal terhadap partisipasi, dan 3) hubungan faktor eksternal terhadap partisipasi. Penelitian lapang dilakukan pada bulan Maret hingga Mei 2015 di Kabupaten Mempawah. Populasi penelitian adalah 95 anggota masyarakat yang memiliki lahan pernah terbakar dan memiliki lahan berada di sekitar lahan yang pernah terbakar. Pengumpulan data secara sensus terhadap 95 masyarakat tersebut. Metode analisis yang digunakan adalah secara statistik deskriptif dan statistik inferensial (Rank Spearman). Hasil penelitian menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pencegahan kebakaran lahan sangat rendah. Hasil analisis rank spearman menunjukkan faktor yang berhubungan terhadap partisipasi adalah faktor eksternal, terdiri dari peran penyuluh dan dukungan lingkungan sosial (dukungan tokoh masyarakat, peran kelompok, media informasi dan peran pemerintah). Faktor internal yang berhubungan adalah tingkat pendidikan dan pendapatan. Partisipasi masyarakat agar meningkat diperlukan peran penyuluh yang merata dan peran aktif pemerintah untuk membina dan melatih sasaran yang tepat

    Tingkat Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Sayuran di Kenagarian Koto Tinggi, Kabupaten Agam, Sumatera Barat

    Get PDF
    Merupakan inovasi yang harus diterapkan petani dalam menguranggi penggunaan pestisida. Penelitian bertujuan mendeskripsikan tingkat penerapan PHT oleh petani. Metode penelitian survei bersifat dekriptif. Jumlah responden 90 petani Kenagarian Koto Tinggi. Penelitian lapang April-Mei 2015. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif yang didukung dengan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan komponen PHT meliputi pemanfaatan musuh alami sebesar 53,05% responden dalam kategori rendah. Komponen budidaya tanaman terdiri dari pengolahan lahan, pemeliharaan dan panen/pascapanen, penggunaan benih/bibi, penggunaan pupuk dan pengendalian OPT secara keseluruhan sebesar 62,78 % dalam kategori cukup sesuai dengan yang telah direkomendasikan. Komponen pengamatan berkala tergolong sedang dan tinggi sebesar 77,78%

    Karakteristik Wanita Tuna Susila (WTS) dan Pengetahuan Tentang HIV/AIDS WTS di Panti Rehabilitasi Jawa Barat

    Full text link
    The characteristics of prostitutes were predicted to be related to their knowledge of HIV/AIDS. The reseach was designed as a descriptive survey involving 100 respondent/prostitutes from the Rehabilitation Center, selected through a Proportional Random Sampling. The collected data were put into a descriptive-qualitative analysis and the test Concordation Kendall W. The reseach has the following result: the average age of prostitutes is 26, they are maried, have the formal education of an elementary level, level of income 2.182.900 rupiahs, medium intrinsic motivation, low extrinsic motivation, have a perception of an ideal life for woman, working experience up to 1 year, never have violent sexual treatment, medium economic condition, low level of obedience to social norm, no social effect of origin, long distance to workplace, medium intensity of interaction with other prostitutes, moderate sexual teaching, high intensity of contact with costumers, and low perception of hedonism sex. In general the prostitutes know about HIV/AIDS. There is degree of similarity among them concerting the various characteristics of 10 ranking areas of HIV/AIDS knowledge, in which they are interested. As a conclusion, of the ten knowledge areas, there are three main areas of knowledge considered the most important: 1) the danger of HIV/AIDS, 2) method of transmission, and 3) preventing method

    Tingkat Adopsi Good Agricultural Practices Budidaya Kopi Arabika Gayo oleh Petani di Kabupaten Aceh Tengah

    Get PDF
    Aceh Tengah merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh sebagai sentral penghasil kopi arabika di Aceh. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah guna meningkatkan produksi dan mutu kopi, salah satunya melalui adopsi budidaya kopi Good Agricultural Practices (GAP) sesuai rekomendasi P4S. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ciri inovasi dan tingkat adopsi budidaya serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi budidaya GAP kopi Arabika Gayo. Populasi pada penelitian ini sebesar 148 orang petani yang menerapkan budidaya GAP dengan sampel sebanyak 60 orang. Penentuan jumlah sampel secara acak proporsional (proportionate random sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian terhadap ciri inovasi termasuk dalam kategori tinggi. Tingkat adopsi penanaman varietas unggul dan pembuatan lubang rorak termasuk dalam kategori tinggi. Pemangkasan koker, penanaman pelindung, penggemburan tanah termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sedangkan pemupukan organik berada pada kategori sedang. Faktor-faktor yang berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat adopsi adalah tingkat kemanfaatan inovasi dan kemudahan dicoba, sedangkan keuntungan relatif berpengaruh nyata. Selain itu, jumlah tanggungan keluarga dan kesesuaian berpengaruh nyata negatif

    Strategi Pengembangan Kemandirian Pelaku Muda Agribisnis “ Brain Gain Actors” di Jawa Barat

    Full text link
    Brain gain is one approach innovation to the regeneration of agriculture and ruraldevelopment actors who are a warm discourse in the world. Independence developmentof agribusiness young actors (AYA) are educated and skilled representation of brain gainprocess. As a complex process, brain gain needs to be initiated and developed into aregeneration policy in Indonesia. Quality management business perspective asserts, toarrive at a policy, it is necessary strategies. This study aims to formulate a independencedevelopment strategy of AYA. Articles that are designed in mixed method describes thelevel independence of AYA and formulate independence development strategy of AYA usinganalytical tools SEM and SSM. The study shows, the level independence of AYA relativelyless, particularly aspects of quality and competitiveness. Hybrid and collaborative strategycan be done to strengthening aspects of readiness, personal factors, pull factors and pushfactors the significant effect, both quantitatively and qualitatively

    Sikap Petani terhadap Pengolahan Lahan tanpa Bakar sebagai Salah Satu Upaya Pencegahan Kebakaran Lahan Gambut (Kasus di Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat)

    Full text link
    West Kalimantan is one of province who often fire occurs in eac dry season. Various efforts have been conducted by the government in order to prevent fires. That efforts will be successful if have support of local farmers. One of their support can be analysis of attitude of farmers to land cultivation without burning system. The objectives of this study were: 1) to find out the attitude of farmers in land cultivation without burning system, 2) to analyze the correlation between the internal factors and the external factors to farmer's attitude. This research was conducted in March to May 2015 in Mempawah District. The population were 95 95 farmers whose have land has ever been burned and land surround the burned area. The data collection was conducted by census on the population. Descriptive and correlational analysis was used to analyzed. The results indicated that the attitude of farmers to land cultivation without burning system was negative. The external factors were positively correlated with participation, consists of the extension worker's role and support of social environment (public figures, the role of group, information media and government role). The internal factors correlated with attitude were education and income, the external factors were positively correlated with attitude
    corecore