4 research outputs found

    Regency Level Hospital Utilization in Indonesia

    Full text link
    Adanya rumah sakit tingkat kabupaten adalah merupakan tempat perawatan pertama untuk para penderita dan karena itu harus dapat memberikan perawatan minimal kepada para penderita. Rumah sakit sekurang-kurangnya memiliki seorang dokter umum yang bekerja penuh walaupun tidak terdapat tenaga specialist. Kapasitas tempat tidur pada rumah sakit kabupaten bervariasi antara 40 dan 300 t.t. Latar belakang penelitian ini dilakukan karena adanya pemanfaatan rumah sakit yang sangat kurang sehingga pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit tidak ada manfaatnya. Untuk itu maka perlu dilaku­kan USAha-USAha guna memperbaiki effisiensi dan effektivittas pelayanan dirumah sakit berdasar atas sumber-sumber daya vang ada. Pemanfaatan pelayanan rumah sakit oleh masyarakat dipengaruhi beberapa faktor seperti berikut : faktotor-faktor yang berhubungan dengan penderita dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kesem­patan misalnya tersedianya waktu, jarak dan keuangan. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan analisa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penderita seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan, agama, penilaian tugas-tugas dari pelayanan kesehatan oleh masyarakat. Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai dasar untuk keperluan perencanaan program pelayanan kesehatan

    REGENCY LEVEL HOSPITAL UTILIZATION IN INDONESIA

    No full text
    Adanya rumah sakit tingkat kabupaten adalah merupakan tempat perawatan pertama untuk para penderita dan karena itu harus dapat memberikan perawatan minimal kepada para penderita. Rumah sakit sekurang-kurangnya memiliki seorang dokter umum yang bekerja penuh walaupun tidak terdapat tenaga specialist. Kapasitas tempat tidur pada rumah sakit kabupaten bervariasi antara 40 dan 300 t.t. Latar belakang penelitian ini dilakukan karena adanya pemanfaatan rumah sakit yang sangat kurang sehingga pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit tidak ada manfaatnya. Untuk itu maka perlu dilaku­kan usaha-usaha guna memperbaiki effisiensi dan effektivittas pelayanan dirumah sakit berdasar atas sumber-sumber daya vang ada. Pemanfaatan pelayanan rumah sakit oleh masyarakat dipengaruhi beberapa faktor seperti berikut : faktotor-faktor yang berhubungan dengan penderita dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kesem­patan misalnya tersedianya waktu, jarak dan keuangan. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan analisa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penderita seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan, agama, penilaian tugas-tugas dari pelayanan kesehatan oleh masyarakat. Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai dasar untuk keperluan perencanaan program pelayanan kesehatan

    Single-visit approach of cervical cancer screening: See and Treat in Indonesia

    No full text
    BACKGROUND: We performed a cross-sectional study in Indonesia to evaluate the performance of a single-visit approach of cervical cancer screening, using visual inspection with acetic acid (VIA), histology and cryotherapy in low-resource settings. METHODS: Women having limited access to health-care facilities were screened by trained doctors using VIA. If the test was positive, biopsies were taken and when eligible, women were directly treated with cryotherapy. Follow-up was performed with VIA and cytology after 6 months. When cervical cancer was suspected or diagnosed, women were referred. The positivity rate, positive predictive value (PPV) and approximate specificity of the VIA test were calculated. The detection rate for cervical lesions was given. RESULTS: Screening results were completed in 22 040 women, of whom 92.7% had never been screened. Visual inspection with acetic acid was positive in 4.4%. The PPV of VIA to detect CIN I or greater and CIN II or greater was 58.7% and 29.7%, respectively. The approximate specificity was 98.1%, and the detection rate for CIN I or greater was 2.6%. CONCLUSION: The single-visit approach cervical cancer screening performed well, showing See and Treat is a promising way to reduce cervical cancer in Indonesia
    corecore