17 research outputs found

    PEMBERDAYAAN ANGGOTA PKK KELURAHAN KAUMAN KOTA MALANG DALAM PEMBUATAN SABUN ZAITUN DALAM UPAYA INOVASI MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    ABSTRAKCoronavirus Disease 2019 (atau lebih dikenal dengan Covid-19) adalah wabah atau penyakit baru yang disebabkan oleh virus kelompok coronavirus, atau SARS-Cov-2. Virus yang menyebar sangat cepat dan telah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia hanya dalam beberapa bulan. Selama masa pandemi, pemerintah menganjurkan seringnya cuci tangan pakai sabun yang menjadi faktor utama dalam pembuatan produk ini. Pemerintah menganjurkan untuk sering mencuci tangan dengan sabun selama pandemi. Apalagi di masa pandemi seperti ini, semua orang pasti membutuhkan sabun untuk mencuci tangan. Sebagai bagian dari masyarakat, anggota PKK pada dasarnya ingin berinovasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan di masa pandemi Covid-19, namun masih terkendala oleh keterbatasan sumber informasi terkait pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan., Teknik pembuatan sabun melalui reaksi saponifikasi ini sangat mudah untuk dilakukan sehingga memiliki prospek yang cukup baik untuk dilakukan kedepannya, baik dari segi kesehatan, lingkungan dan ekonomi. Bahan yang dibutuhkan pun mudah didapatkan terutama penggunaan minyak zaitun yang memiliki banyak manfaat selain sebagai antioksidan, memiliki banyak vitamin dan untuk peremajaan kulit. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat ini dapat dikatakan telah berhasil dilakukan. Hal ini terlihat dari evaluasi terhadap kegiatan PKM, dimana pengetahuan peserta pelatihan meningkat setelah dilakukan pemberian edukasi dan praktek pembuatan sabun pada saat melakukan post test. Kata kunci: covid-19; inovasi; sabun; minyak zaitun. ABSTRACTCorona Virus Disease 2019, or usually called Covid-19 is a new type of outbreak or disease caused by a virus from the corona virus group, namely SARS-Cov-2. This virus spreads very quickly and spreads to various countries in just a few months, including Indonesia. During the pandemic, the government supervised a lot of hand washing with soap, this was the main factor in making this product. The government is helping to wash hands a lot with soap during the pandemic. Moreover, during a pandemic like this, surely everyone will need soap to wash their hands. PKK members as part of the community basically want to be together during the Covid-19 pandemic to improve health quality, but they are still constrained by the limited sources of information on the implementation of activities that can be carried out. This soap-making technique through the saponification reaction is very easy to do so it has good prospects. good enough to do in the future, both in terms of health, environment and economy. The materials needed are also easy to obtain, especially the use of olive oil which has many benefits other than being an antioxidant, having lots of vitamins and for skin rejuvenation. Activities aimed at increasing public knowledge can be said to have been successfully carried out. This can be seen from the evaluation of PKM activities, where the knowledge of the training participants increased after providing education and soap-making practices during the post test.. Keywords: covid-19; innovation; soap; olive oil

    PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK KELURAHAN KAUMAN KOTA MALANG DALAM PEMANFAATAN BUNGA TELANG SEBAGAI TEH HERBAL DI MASA PANDEMI COVID 19

    Get PDF
    ABSTRAK Pergeseran gaya hidup dan pola makan dimasa sekarang dapat menyebabkan terjadinya penyakit degeratif di usia lansia. Dimana saat ini prediksi bahwa populasi usia lebih dari 60 tahun akan meningkat sekitar 2–3 kali lipat pada tahun 2050, sehingga hal ini akan menyebabkan masalah kesehatan. Pemberdayaan Kelompok PKK Kelurahan Kauman Kota Malang dalam Pemanfaatan Bunga Telang Sebagai Bahan Pembuatan Teh Herbal. Adanya pemberian edukasi tentang manfaat teh herbal pada kader PKK dengan menggunakan zoom, maka kesehatan tetap terjaga dengan baik. Metode pelaksanaan yang digunakan meliputi 3 kegiatan: Tahap persiapan: melakukan pendekatan, persiapan bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan sediaan teh herbal; Tahap pelaksanaan: memberikan edukasi kesehatan dan pelatihan terkait manfaat, cara penyajian, dan penyebaran video pembuatan teh herbal. Tahap evaluasi dilakukan terhadap apresiasi grup. Hasil dari pengabdian dapat berjalan baik dan lancar sesuai dengan yang telah dijadwalkan, prosentase dengan nilai rata-rata untuk peningkatan pengetahuan terkait edukasi sistem organ 83,45%; manfaat, khasiat bunga telang 85,95% dan pelatihan cara pembuatan teh herbal 81,10% dengan menggunakan google form. Kesimpulan tujuan untuk mengangkat manfaat tanaman herbal dari simplisia bunga telang sebagai bahan dasar sediaan the herbal yang aman untuk lansia dimasa pandemi covid 19. Kata Kunci : teh herbal; antioksidan; penyakit degenerative; lansia; bunga telang ABSTRACTShifts in lifestyle and eating patterns today can cause degenerative diseases in the elderly. Where it is currently predicted that the population aged over 60 years will increase by about 2-3 times by 2050, so this will cause health problems. Empowerment of PKK Group in Kauman Village, Malang City in the Utilization of Telang Flowers as Ingredients for Making Herbal Tea. The existence of providing education about the benefits of herbal tea to PKK cadres by using zoom, then health is maintained properly. The implementation method used includes 3 activities: Preparation stage: approach, preparation of materials and tools used for the manufacture of herbal tea preparations; Implementation stage: providing health education and training related to the benefits, presentation methods, and video distribution of herbal tea making. The evaluation stage is carried out on group appreciation. The results of the service can run well and smoothly according to what has been scheduled, the percentage with the average value for increasing knowledge related to organ system education is 83.45%; benefits, the efficacy of the telang flower is 85.95% and training on how to make herbal tea 81.10% using the google form. The conclusion of the goal is to raise the benefits of herbal plants from telang flower simplicia as a basic ingredient for safe herbal tea preparations for the elderly during the covid 19 pandemic. Keywords: herbal tea; antioxidant; degenerative diseases; elderly; butterfly flowe

    Suhu Dan Waktu Optimum Penyeduhan Simplisia Bunga Telang (Clitoria Ternatea L) Terhadap Kandungan Antioksidan

    Get PDF
    OPTIMUM TEMPERATURE AND TIME BREWING OF SIMPLICIA TELANG FLOWER (Clitoria ternatea L) ON ANTIOXIDANT CONTENTFor a long time, the telang plant has been used in traditional medicine for the treatment of various diseases, because the telang flower contains antioxidants. It is known that antioxidant activity can be affected by the interaction between temperature and drying time. Based on this, a research was carried out in selecting the best temperature and length of time for stirring telang flower simplicia containing antioxidants with the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) method using UV-vis spectrophotometry. This research uses laboratory experimental methods. There are 2 groups of variables consisting of the brewing temperature of 70ÂșC, 85ÂșC, and 100ÂșC and the stirring time of 5, 10, and 15 minutes. Replication was carried out 3 times so that 18 replications were obtained. The purpose of this study was to be able to see the best temperature and time for stirring telang flower on antioxidants with UV-vis spectrophotometry. The results for the antioxidant content of telang flower brewing (IC50) at a temperature of 70°C 85°C 100°C within 5 minutes were 13.72 ppm; 16.13 ppm ; 18.55 ppm ; within 10 minutes 26.57 ppm; 28.98 ppm ; 31.40 ppm ; within 15 minutes 39.42 ppm ; 41.83 ppm ; 44.25 ppm. The conclusion from the overall research results obtained for the optimum antioxidant content is brewing at a temperature of 70°C stirred for 5 minutes, which is 13.72 ppm.Key words : Telang flower (Clitoria ternatea L); Antioxidant; Degenerative DiseaseSudah sejak lama tanaman telang telah digunakan dalam pengobatan secara tradisional untuk penyembuhan berbagai penyakit, karena didalam kembang telang tersebut mengandung zat antioksidan. Telah diketahui bahwa aktivitas antioksidan dapat dipengaruhi oleh interaksi antara suhu dan lama pengeringan. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian dalam pemilihan temperatur dan lamanya waktu terbaik pada pengadukan simplisia bunga telang yang mengandung antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil ) yang memakai spektrofotometri uv-vis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Terdapat 2 Kelompok variabel yang terdiri atas suhu penyeduhan yaitu 70ÂșC, 85ÂșC, dan 100ÂșC dan lama pengadukan yaitu 5, 10, dan 15 menit. Replikasi dilakukan 3 kali sehingga didapat 18 replikasi.Tujuan dilakukan penelitian ini agar dapat melihat temperature dan waktu yang terbaik  pada pengadukan bunga telang pada bahan berkhasiat antioksidan dengan spektrofotometri uv-vis. Hasil nya untuk kadar antioksidan pada penyeduhan bunga telang (IC50) di temperatur 70°C 85°C 100°C dalam waktu 5 menit adalah 13,72 ppm ; 16,13 ppm ; 18,55 ppm ; dalam waktu 10 menit 26,57 ppm ; 28,98 ppm ; 31,40 ppm ; dalam waktu 15 menit 39,42 ppm ; 41,83 ppm ; 44,25 ppm. Kesimpulan dari hasil penelitian keseluruhan yang didapat untuk kadar antioksidan yang optimum adalah penyeduhan pada suhu 70°C diaduk dalam waktu 5 menit, yaitu 13,72 ppm.Kata kunci : Bunga Telang (Clitoria ternatea L); Antioksidan; Penyakit Degenerativ

    Kadar Flavonoid Serta Uji Aktivitas Antioksidan pada Biji Buah Kedondong (Spondias dulcis) Dengan Pemanasan Temperatur 60 C, 80 C, 100 C Dengan Metode DPPH

    Get PDF
    Flavonoid Levels and Antioxidant Activity Tests In Kedondong (Spondias dulcis) Fruit Seeds With Heating Temperature 60 C, 80 C, 100 C With DPPH Method The kedondong plant is one of the herbal plants that contain secondary metabolites, including tannins, antioxidants, total flavonoids, glycosides, and saponins, which are useful as a thrush drug, boosting the immune system, anti-allergic, antiviral, antimicrobial, anti-inflammatory and anti-tumor. From previous research on kedondong fruit seeds, there has been no research. So it is necessary to conduct research on the content of secondary metabolites of flavonoids and antioxidants from the seeds of the kedondong fruit. These observations provide direction in determining the flavonoid content and antioxidant potential of kedodong fruit seeds (Spondias dulcis). This research is a laboratory study, where the sample used for this observation is the seeds of the kedondong fruit (Spondias dulcis). The method of measuring flavonoid content was carried out using UV-Vis spectrophotometry with AlCl3 complex reagent while antioxidant activity was determined using the DPPH method. The results of this study were obtained for the total flavonoid content of kedondong seed Simplicia by heating at 600C at 4.37mg/g, at 800C at 5.67mg/g, and at 1000C at 10.64mg/g, while IC50 antioxidant simplicia in kedondong seeds with heating at 600C. of 0.304, a temperature of 800C of 0.029 and a temperature of 1000C of 0.0075. In conclusion, the highest total flavonoid content was found in kedondong seed Simplicia by heating at 1000C with a concentration of 10.64 mg/g and the best antioxidant IC50 was found in kedondong seed Simplicia with 1000C heating at 0.0075.Keywords: Kedondong fruit seeds (Spondias dulcis); Flavonoids, AntioxidantsTanaman kedondong salah satu tanaman herbal yang mengandung metabolit sekunder antara lain tanin, antioksidan, flavonoid total, glikosida dan saponin, di mana bermanfaat sebagai obat sariawan, meningkatkan sistem imun, anti alergi, antivirus, anti mikroba, anti radang dan anti tumor. Dari penelitian terdahulu tentang biji buah kedondong belum ada penelitiannya. Maka  perlu dilakukan penelitian terhadap kandungan metabolit sekunder flavonoid dan antioksidan dari biji buah kedondong. Pengamatan ini memberi arah dalam menetapkan kandungan flavonoid serta potensi antioksidan biji buah kedondong (Spondias dulcis). Penelitian ini bersifat laboratorium, di mana sampel yang dipakai untuk pengamatan  tersebut adalah biji buah kedondong (Spondias dulcis). Metode pengukuran kandungan flavonoid dilaksanakan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan pereaksi kompleks AlCl3 sedangkan aktivitas antioksidan ditentukan dengan menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian ini didapatkan untuk kadar flavonoid total simplisia biji kedondong dengan pemanasan suhu 600C sebesar 4,37mg/g, suhu 800C sebesar 5,67mg/g dan suhu 1000C sebesar 10,64mg/g sedangkan untuk IC50 antioksidan simplisia biji kedondong dengan pemanasan suhu 600C sebesar 0,304, suhu 800C sebesar 0,029 dan suhu 1000C sebesar 0,0075.  Kesimpulan kadar flavonoid total yang tertinggi terdapat pada simplisia biji kedondong dengan pemanasan suhu 1000C dengan kadar 10,64mg/g dan IC50 antioksidan yang paling baik terdapat pada simplisia biji kedondong dengan pemanasan 1000C sebesar 0,0075.Kata kunci : Biji buah kedondong(Spondias dulcis); Flavonoid, Antioksida

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Atma Jaya secara Daring 11 Oktober 2021 - 08 November 2021

    Get PDF

    Laporan praktek kerja profesi apoteker di Bidang Sumber Daya Kesehatan Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Rumah Tangga Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jenderal Ahmad Yani no. 118 Surabaya 26 Juli 2021 – 27 Juli 2021

    Get PDF

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 118, Surabaya (28 – 30 Juli 2021)

    Get PDF

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Bidang Pemerintahan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Surabaya Jl. Karang Menjangan No. 20, Surabaya, 22-24 November 2021

    Get PDF
    corecore