18 research outputs found

    Association of Development Disparity, Economic Growth on Poverty in South Sulawesi Province

    Get PDF
    The problem of regional development disparity, economic growth and poverty has always been a strategic issue in regional development. Although the direction of the association differs in each region depending on trends in regional development disparity, economic growth and poverty. The purpose of this research is to analyze the association of development disparity between regions, the rate of economic growth to poverty in South Sulawesi Province, with period 2004 – 2019. This study used simple linear regression analysis. The result study is the level of regional development disparity is significant and positively associated with the poverty rate in South Sulawesi. The rate of economic growth has a significant negative association with the poverty rate in South Sulawesi. The variable that has the greatest association with the poverty rate in South Sulawesi Province is the variable of development disparit

    Inovasi Penataan Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Maros

    Get PDF
    The Innovation Structuring of street vendors In Maros regency (supervised by Deddy T. Tikson and Hasniati). This study aims to analyze the results of innovation structuring of street vendors in Maros Regency based on the criteria of the United Nations (UN). This research was conducted in Culinary Area of ​​No Wave Beach of Maros Regency. The method used in this study is a qualitative approach with a focus on innovation results from the arrangement of street vendors in Maros regency. There is also a research design used is case study (case study). The result of the research shows that the innovation of street vendors in Maros Regency based on criterion of United Nations (UN) is less successful. This was because of the 6 indicators, 1 indicator that partnership is not met because there was no professional cooperation either government, private or banking. 4 less effective indicators that sustainability was not working well because there was no special regulation governing culinary areas, innovation indicators in local and transferable contexts did not provide specific publications related to secondary data as well as special information related to street vendors in the area of ​​culinary beaches and non- other areas were still difficult to adopt the concept in applied. Indicators of gender equality and social exclusion because they had not demonstrated traditional special food and local wisdom in the arrangement of street hawkers, although gender and local wisdom were not contradictory and indicators of leadership and community empowerment due to governor commitment were not accompanied by clear policies and lack of merchant empowerment concepts a clear five foot post relocation. The indicators that become the strength of this innovation was the impact. Impact indicators provide benefits for both street vendors, government and the environment.

    The Implementation of Indonesia Gold Program For Youth and Sports Ministry of the Republic Of Indonesia

    Get PDF
    ABSTRACT: In general, sports achievements of Indonesia have not revealed encouraging results, and tend to lag behind from their Asia regional peers. The goal of this study is to describe the implementation of Indonesia Gold Program for sports achievements at the international level, by analyzing the supporting and resisting variables in implementing the program and modify it. The research data collected from the informants in Jakarta at Youth and Sports Ministry (KEMENPORA), KOI, KONI, Executive Board of PRIMA, PRIMA Acting Force, Board sports and sports stakeholders. This study was a qualitative research using the case study method and explanatory descriptive analysis focusing on Indonesian Gold Program. This study succeed to find about the implementation of Indonesia Gold Program at the Ministry of Youth and Sports of the Republic of Indonesia categorized less successful, because the variables studied were communication, resources, attitudes, bureaucratic structure, environment, size and destination, politics, funding, and recruitment does not synergize well with each other , where the resistor variables more dominant than the support variables for the success of the program , so that the program implementation is not effective. Keywords: Program Implementation, Indonesia Gold Progra

    Human Resource Policies and Work Culture: A Case of Starbucks

    Get PDF
    This paper discusses the human resource management policies and work culture at Starbucks. Starbucks view their employees as company assets that must be managed correctly in order to maintain the most valuable human resources in the business. This company also understand the relationship between positive human resource management policies and work culture and employee motivation. Therefore, the company take great care in selecting the right kind of people and make an effort to retain them. For that reason, the company’s human resource policies reflected its commitment on its employees.Keywords: Human resource policies and practice, work culture, Starbucks, employee motivation

    Hubungan Kompetensi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

    Get PDF
    Beberapa permasalahan ASN di Kabupaten Merauke adalah nilai kinerja (SKP) setiap tahunnya  menurun, penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan kompetensinya, ketidaksesuaian pendidikan dengan uraian tugas yang dibebankan, dan tingkat kehadiran pegawai pada jam kerja yang kurang.Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk menjelaskan hubungan antara kompetensi dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai di Kantor Pemerintah Kabupaten Merauke. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dengan analisis bivariat yaitu korelasi Somers’d dan pengolahannya menggunakan bantuan sofware SPSS 21. Populasi dalam penelitan ini adalah meliputi seluruh pegawai di Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke yaitu sejumlah 5.453 orang. Untuk Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan menggunakan menggunakan rumus slovin yaitu sejumlah 372 responden. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kompetensi secara signifikan terdapat asosiasi yang kuat dengan kinerja pegawai di Kantor Pemerintah Kabupaten Merauke. Hal ini menunjukan bahwa  ketika kompetensi pegawai semakain baik maka akan kinerja pegawai juga semakin baik, dan disiplin kerja secara signifikan terdapat asosiasi yang kuat dengan kinerja pegawai  di  Kantor Pemerintah Kabupaten Merauke. Hal ini menunjukan bahwa  ketika disiplin kerja pegawai semakain baik maka akan kinerja pegawai juga semakin baik

    PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

    Get PDF
    Perkembangan perbankan Syariah saat ini sedang maju pesat dengan berdirinya Bank Syariah Indonesia yang merupakan hasil dari merger tiga unit usaha perbankan Syariah yaitu Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah dan Bank Mandiri Syariah diharapkan mampu menjadi pendorong kemajuan ekonomi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin terhadap perbankan Syariah. Penelitian ini menggunakan chi-square, continuity correction, likelihood ratio, linear-by-linear association. Hasil pengujian tentang persepsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin menunjukkan nilai positif signifikan terhadap perbankan Syaria

    Market Potential Tope Le'leng Strategi Mengembangkan Industri Kecil Penenun Masyarakat Suku Kajang

    Get PDF
    Pemerintah Desa Tanak toa menyebutkan 75% dari jumlah keluarga yang ada di Kajang memiliki satu industri tenun Tope Le’leng. Artinya di Suku Kajang terdapat 225 kepala keluarga yang memiliki keahlian membuat Tope Le’leng, khususnya wanita-wanita penenun Kajang. Guna meningkatkan atusiasme wanita penenun untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam menghasilkan produk kreatif kain le’leng maka dibentuklah KALEA (Kajang Le’leng Ammatoa). KALEA adalah komunitas wanita penenun dan penjahit yang ada di Desa Tanah Toa, Kawasan Luar Tanah Adat, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Seiring hadirnya KALEA di masyarakat Suku Kajang, maka inovasi dan kreasi kain tenun khas Kajang juga mengalami peningkatan. Hasil perhitungan market potential Tope Le’leng yaitu sebesar Rp. 900.000.000 (sembilan ratus juta rupiah). Diperkirakan dengan keunikan dan kualitas sarung hitam yang tinggi dan proses pemasaran yang kreatif serta produkyang bervariasi dapat meningkatkan pendapatan penenun secara signifikan. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa industri ini memiliki potensi yang besar dalam memajukan perekonomian masyarakat Suku Kajang. Salah satu cara untuk menggali potensi tersebut adalah melalui pengembangan industri

    PERMAINAN EDUKATIF BUSY BOARD: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA DI SLB NEGERI 1 BONE

    Get PDF
    The Busy Board is a fine motor stimulator board for intellectually disability students with three degrees of difficulty: easy, medium, and hard. This service was provided for three months at SLBN 1 Bone, with partners targeting ten students. The goal of this service is to provide a program by providing leisure-based games and fun games, as well as mentoring intellectual disability children using the Busy Board media, in order to train fine motor skills so that intellectually disability students can easily carry out daily activities without relying on others. The method of executing the Student Creativity Program in the sphere of Community Service, which was carried out at SLB Negeri 1 Bone, began with a review of the partner party to discuss the program's technical execution. The concept of the Busy Board educational game program, program objectives, types of activities, implementation duration, and expected outcomes are explained in the next step, socialization. The PKM-PM Busy Board team also researched the literature on educational games for children's fine motor abilities before continuing to develop a three-level Busy Board, namely Busy Board Easy, Busy Board Medium, and Busy Board Hard. The result of this community service activity is that intellectual disability students at SLBN 1 Bone develop fine motor skills and are able to carry out daily activities independently. --- Busy Board merupakan papan stimulator motorik halus siswa tunagrahita yang terbagi dalam tiga kategori yaitu level easy, medium, dan hard. Pengabdian ini dilakukan selama tiga bulan dengan mitra sasaran 10 siswa tunagrahita di SLBN 1 Bone. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menghadirkan program dengan memberikan permainan berbasis leisure dan fun games serta pendampingan kepada anak tunagrahita dengan media Busy Board guna melatih motorik halus sehingga siswa tunagrahita dan mudah melakukan aktivitas sehari-hari tanpa selalu bergantung pada orang lain. Metode pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan di SLB Negeri 1 Bone diawali dengan melakukan peninjauan kembali ke pihak mitra untuk membicarakan terkait teknis pelaksanaan program. Tahapan selanjutnya, sosialiasi dilakukan dengan pemaparan konsep program permainan edukatif Busy Board, tujuan program, bentuk kegiatan, waktu pelaksanaan, dan luaran yang diharapkan. Selanjutnya, tim PKM-PM Busy Board mengkaji literatur terkait permainan edukatif untuk motorik halus anak dan dilanjutkan dengan pembuatan Busy Board tiga level yaitu Busy Board Easy, Busy Board Medium, dan Busy Board Hard. Selanjutnya dilaksanakan kegiatan secara luring dengan bersama mitra yang dimulai dengan pengenalan permainan Busy Board dan mengenal potensi siswa untuk menilai perkembangan kemampuan motorik halus siswa tunagrahita melalui metode permainan edukatif Busy Board. Evaluasi program dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa tunagrahita di SLBN 1 Bone mengalami perkembangan kemampuan motorik halus dan mampu menjalankan aktivitas sehari-hari secara mandiri

    MAKASSAR SMART TRANSPORTATION: Penerapan Mamminasata Apps dan Mamminasata Card guna optimalisasi Bus Rapid Transit (BRT) Kota Makassar

    Get PDF
    Transportasi publik seperti Bus Rapid Transit (BRT) adalah solusi popular yang digunakan di kota-kota besar di Indonesia untuk mengatasi kemacetan lalulintas. Contohnya, Jakarta dengan bus Trans Jakarta, Yogyakarta dengan Bus Trans Yogyakarta dan Makassar dengan BRT Mamminasata. Bus rapid Transit (BRT) mulai beroperasi di Kota Makassar pada Maret 2014 yang dikenal dengan nama Maminassata, namun penggunaannya belum optimal.Hal ini dikarenakan ada dua permasalahan utama Bus Rapid Transit (BRT) Mamminasata yaitu (1) ketidakpastian waktu tiba ke halte dan waktu tempu sampai tujuan, dan (2) sistem pembayaran dan sistem pengendalian operasional BRT Mamminasata. Maka dari itu, Makassar Smart Transportation (MST) adalah sebuah konsep yang peneliti ditawarkan untuk mengatasi masalah ketidakpastian lalulintas di Kota Makassar dengan optimalisasi oprasional BRT Mamminasata Kota Makassar yang didasari dengan pemanfaatan IT. Konsep MST yang peneliti ciptakan yakni sistem pembayaran dalam bentuk Mamminasata Card dan sistem controlling dalam bentuk Mamminasata App yang dilengkapi dengan Sistem Floating Car Data Models (FCD).   Kata Kunci: BRT Mamminasata, Public Transportation, MST, Mamminasata App, Mamminasata Car

    Keterbelakangan dan ketergantungan

    No full text
    178 hal, 130 x 200 m
    corecore