15 research outputs found

    Penerapan Model Active Learning Tipe Giving Question and Getting Answers Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Fisika Kelas VIII1 SMP Negeri 2 Sungguminasa

    Full text link
    Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan model pembelajaran Active Learning tipe Giving Question and Getting Answers. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar Fisika siswa yang diajar dengan menerapkan model active learning type GQGA, Apakah hasil belajar Fisika siswa kelas VIII1 SMP Negeri 2 Sungguminasasetelah diajar dengan model active learning type GQGA ada peningkatannya atau tidak. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimendengan menggunakan desain One-Group Pretest-Posttest Design dengan melibatkan dua variabel yaitu variable bebas (pembelajaran Fisika dengan Model pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer) dan variable terikat (hasil belajar fisika). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa, sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa 194 siswa. Adapun sampel penelitian diambil dengan memilih kelas secara langsung yaitu kelas VIII1 dengan jumlah siswa sebanyak 48 orang. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah tes tertulis, dengan soal pilihan ganda sebanyak 30 nomor. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar Fisika siswa kelas VIII1 SMP Muhammadiyah 13 Makassar yang diajar dengan model active learning type GQGA berada dalam kategori tinggi.Dari hasil analisis N-Gain menunjukkan bahwa hasil belajar Fisika siswa kelas VIII1 SMPN 2 Sungguminasa terdapat peningkatan setelah diajar dengan model active learning type GQGA.Kata Kunci:Penelitian pra eksperimen, model active learning type GQGA, hasil belajar Fisika.Main problem in this research that is how to apply model study of Active Learning type of Giving Question and Getting Answers. This Research aim to to know how big result of learning taught Physics student by applying modelactivelearningtype GQGA, Do result learn Physics class student of VIII1Junior High school two Sungguminasa after taught with model of active learning type GQGA there is it's improvement or do not. This research represent research of pre experiment by using One-Group Pretest-Posttest Design desain by entangling two variable that is free variable ( study of Physics with active Model study of type of giving question and getting answer) and variable tied ( result learn physics). Population in this research is entire/all class student of VIII1Junior High school two Sungguminasa, counted 4 class with amount of student 194 student. As for research sampel taken by chosening class directly that is class of VIII1 with amount of student counted 48 people. Instrument used for this research is tes written, with double helix problem counted 30 number. Result of descriptive analysis indicate that mean score result of learning Physics class student of VIII1Junior High School Muhammadiyah 13 taught Makassar with model of activelearningtype GQGA stay in high category. From result of analysis of N-Gain indicate that result learn Physics class student of VIII1Junior High school two Sungguminasathere are make-up of after taught with model of activelearningtype GQGA

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Example Non Example Di Kelas VIII SMPN 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru

    Full text link
    Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan model pembelajaran Example Non Example untuk meningkatakan hasil belajar fisika pada peserta didik kelas VIII SMPN 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik kelas VIII SMPN 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru melalui model pembelajaran Example Non Example. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru sebanyak 31 orang. Hasil penelitian yang dicapai menunjukkan: (1) pada siklus 1 nilai rata-rata sebesar 68,87 dengan standar deviasi 13,64. Persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik sebesar 70,97%; (2) pada siklus 2 nilai rata-rata sebesar 74,68 dengan standar deviasi 8,36. Persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik sebesar 80,65%. Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar fisika peserta didik kelas VIII SMPN 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru sebesar 9,68% setelah diterapkan model pembelajaran Example Non Example dan secara klasikal telah memenuhi KKM. Sehingga model ini dapat dijadikan alternatif dalam proses pembelajaran fisika.Kata kunci: example non example dan hasil belajar fisikaThe main problem in this research is how to implement learning models example non example to increase the learning outcomes of students of physics in class VIII SMPN 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru. This study aims to improve the learning outcomes of students of class VIII physics SMPN 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru through learning model example non example. This type of research is a classroom action research (penelitian tindakan kelas) that consists of two cycles where each cycle of meetings held three times. Research procedures include planning, action, observation and reflection. Subjects in this study were students of class VIII SMPN 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru many as 31 people. Achieved research results show: (1) in the first cycle of the average value of 68.87 with a standard deviation of 13.64. Percentage mastery learning outcomes of students by 70.97%; (2) in the second cycle of the average value of 74.68 with a standard deviation of 8.36. Percentage mastery learning outcomes of students at 80.65%. From the results of the analysis indicate that there is an increase in physics learning outcomes of students of class VIII SMPN1 Tanete Rilau Barru 9.68% after application of learning models Non Example Example and classically has met KKM. So that this model can be used as an alternative in the process of learning physics

    Penerapan Lembar Kerja Peserta Didik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tutallu

    Full text link
    Dalam proses pengajaran guru memiliki kewajiban, salah satunya adalah menarik minat belajar peserta didik dengan menyajikan pembelajaran yang dapat mengantarkan peserta didik mencapai hasil belajar yang memenuhi standar ketuntasan minimal (KKM). Pembelajaran fisika di SMP bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa memahami konsep, hukum serta teori berdasarkan fakta di alam yang akrab dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu konsep yang dekat dengan kehidupan peserta didik adalah konsep objek IPA dan penagamatannya. Tujuan penelitian yang ingin dicapai disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah disusun. Tujuan tersebut antara lain: untuk mengetahui gambaran hasil belajar pada peserta didik kelas VIIA SMP Negeri 1 Tutallu sebelum diterapkan pembelajaran lembar kerja peserta didik, untuk mengetahui gambaran hasil belajar pada peserta didik kelas VIIA SMP Negeri 1 Tutallu setelah diterapkan lembar kerja peserta didik, dan untuk mengetahui bahwa penerapan pembelajaran berbantuan multimedia berbasis inkuiri terbimbing pada peserta didik kelas VIIA SMP Negeri 1 Tutallu dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap pelajaran fisika. Penelitian ini merupakan penilitian pra eksperimen dengan batasan one group pre test-post test design. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIA sebanyak 20 siswa. Tahap penelitian meliputi pretest, perlakuan, dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan lembar kerja peserta didik terhadap hasil belajar peserta didik meningkat dalam kategori sedang. Peningkatan hasil belajar peserta didik dilihat dari selisih antara pre test dan post test.Kata kunci : hasil belajar, lembar kerja peserta didikIn the process of teaching teachers have obligations , one of which is the students' learning interests by presenting lessons that can deliver students achieve learning outcomes that meet the minimum standards of completeness ( KKM ) . Learning physics in SMP aims to develop students' ability to understand the concepts , laws and theories based on natural facts are familiar with everyday life . One concept that is close to the student life is the concept of Objek IPA dan Peangamatannya. The research objective to be achieved with a customized formulation of the problem that has been compiled . These Objectives include: to reveal the results of learning in class VIIA SMP Negeri 1 Tutallu before implementation of student worksheet, to reveal the results of learning in class VIIA SMP Negeri 1 Tutallu after implementation of student worksheet, and to know that the implementation of student worksheet in class VIIA SMP Negeri 1 Tutallu can improve student learning outcomes to teach physics . The research pre experiment is a limitation experiment with one group pre test-post test design. Subjects were as many as 20 students of class VIIA students. Phase of the study includes a pretest, treatment, and posttest. The results showed that the implementation student worksheet based toward improved student learning outcomes in the medium category. Improved student learning outcomes seen from the difference between the pre test and post test

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange (Gge) Pada Siswa Kelas Viiic SMP Negeri 33 Makassar

    Full text link
    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas VIIIC SMP Negeri 33 Makassar yang berjumlah 36 peserta didik terdiri atas 19 laki-laki dan 17 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus terdiri atas empat komponen utama, yaitu: 1). Perencanaan, 2). Pelaksanaan tindakan, 3). Observasi, dan 4). Refleksi. Untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar peserta didik digunakan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda dan untuk data peningkatan keaktifan peserta didik dalam kelas digunakan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 64,97 dengan persentase jumlah siswa dalam kategori tinggi sebesar 47,22% sedangkan pada siklus II skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 75,69 dengan persentase jumlah siswa dalam kategori tinggi sebesar 80,56%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika pada pokok gaya dan penerapannya, energi dan Perubahannya, serta pesawat sederhana siswa kelas VIIIC SMP Negeri 33 Makassar dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange. Kata Kunci: pembelajaran aktif, Group to Group Exchange, hasil belajar This research is a classroom action research (classroom action research) that aims to improve student learning outcomes physics class Junior High School 33 Makassar VIIIC the 36 students consisting of 19 men and 17 women. This study was conducted in 2 cycle consists of four major components, namely: 1). Planning, 2). Implementation of the action, 3). Observations, and 4). Reflection. To collect data on learning outcomes of students learning to use the test results in the form of multiple choice and to increase the data active learners in the classroom to use the observation sheet. The results showed in the first cycle an average score of student learning outcomes at 64.97 with the percentage of students in the high category was 47.22%, while in the second cycle average score of student learning outcomes at 75.69 with the percentage of students in a category high of 80.56%. thus it can be concluded that the learning outcomes in basic physics and its application style, energy and change, as well as simple aircraft grade students of SMP Negeri 33 VIIIC Makassar can be enhanced through active learning model type Group to Group Exchange

    Analisis Keterampilan Berpikir Kreatif Fisika Pada Peserta Didik Kelas XI IPA1 SMA Negeri 2 Bua Ponrang

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan berpikir kreatif fisika pada peserta didik kelas XI IPA1 SMA Negeri 2 Bua Ponrang. Jenis penelitian yaitu merupakan penelitian survei (Ex Post Facto) yang bersifat deskriptif untuk memperoleh data kuantitatif karena peneliti tidak memberikan perlakuan kepada responden sehingga penelitian ini hanya mengungkap variabel itu apa adanya tanpa menghubungkan dengan variabel lain. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Bua Ponrang tahun ajaran 2015/2016 dan sampelnya dipilih secara kelompok dengan pengambilan kelas secara utuh yaitu kelas XI IPA1 SMA Negeri 2 Bua Ponrang yang berjumlah 32 peserta didik dengan 8 laki-laki dan 24 perempuan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes keterampilan berpikir kreatif fisika yang telah valid untuk digunakan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa skor rata-rata keterampilan berpikir kreatif fisika peserta didik kelas XI IPA1 SMA Negeri 2 Bua Ponrang berada dalam rentang kategori rendah dengan persentase 46,88%. Adapun hasil analisis untuk setiap indikator keterampilan berpikir kreatif fisika menunjukkan bahwa indikator yang paling menonjol adalah menemukan sebab-sebab dengan skor rata-rata yaitu 2,70 dan indikator yang paling rendah adalah menerka akibat dari suatu kejadian dengan skor rata-rata yaitu 0,95 dibandingkan dengan indikator yang lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan berpikir kreatif fisika pada peserta didik kelas XI IPA1 SMA Negeri 2 Bua Ponrang masih rendah.Kata Kunci: Penelitian Ex Post Facto Bersifat Deskriptif-Survei, Keterampilan Berpikir Kreatif Fisika.This research aims to know the level of skill creative thinking physics at learners class XI IPA1 SMA Negeri 2 Bua Ponrang. The kind of research is survey (ex post facto) that are descriptive to obtain quantitative data for research not giving treatment to respondents so that this research is only uncover and that it was without connect with to other variables. But the population or the research is all students class XI IPA SMA Negeri 2 Bua Ponrang academic year 2015/2016 and sample selected conditions groups with the class in their entirety the class XI IPA1 SMA Negeri 2 Bua Ponrang amounting to 32 students with 8 man and 24 woman becoming sample in this research. Research instruments used is the test skill creative thinking of physics have valid to be used. The result of the descriptive analysis indicate that skill mean score think is creative thinking physics learners class XI IPA1 SMA Negeri 2 Bua Ponrang be over the category low with percentage 46,88%. As for the result of analysis to every indicator creative thinking physics show that the most prominent indicator is to find causes with mean score that is 2,70 and those the lowest indicator of guess is a result of an event with mean score that is 0,95 compared to the with other indicator. So that it can be concluded that level of skill creative thinking physics at learners/participant class XI IPA1 SMA Negeri 2 Bua Ponrang still lower.Key Words: Ex Post Research Is Descriptive-Survei, Skill Creative Thinking Physics

    Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Perserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto

    Full text link
    Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan metode pembelajaran Resitasi untuk meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik kelas XI. IPA1 sebelum dan setelah diterapkan metode pembelajaran Resitasi dan untuk mendeskripsikan adanya peningkatan hasil belajar fisika peserta didik kelas XI. IPA1 SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kab. Jeneponto setelah diterapkan metode pembelajaran Resitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Pretest yang tuntas secara individual dari 21 orang peserta didik hanya 3 orang peserta didik atau 14,28% yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau berada pada kategori sangat rendah dan adapun skor rata-rata peserta didik diperoleh sebesar 15,58%. Sedangkan pada Posttest dari 21 orang peserta didik terdapat 15 peserta didik atau 71,42% telah memenuhi KKM atau berada pada kategori sedang dan skor rata-rata peserta didik 21,38%.Kata Kunci: Pra-Eksperimen, Resitasi, Pretest-Posttest Design, Hasil belajarThe main problem in this research is how to apply the recitation teaching methods to improve student learning outcomes physics Bangkala West Senior High School 1 District. Jeneponto. This study aims to describe how big the learning outcomes of students of class XI physics. IPA1 before and after the recitation and learning methods applied to describe an increase learning outcomes of students of class XI physics. IPA1 Bangkala West Senior High School 1 District. Jeneponto after recitation applied learning methods. The results showed that the pretest is completed individually from 21 students only 3 people, or 14.28% of learners who meet the minimum completeness criteria (KKM) or are in the category of very low and as for the average score obtained by 15 students , 58%. While on the posttest of 21 students there are 15 students or 71.42% KKM have met or are in the medium category and an average score of 21.38% learners

    PROFIL PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL SISWA KELAS VIII SMPN MODEL TERPADU MADANI PALU DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMPN Model Terpadu Madani Palu dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel ditinjau dari kecerdasan logis matematis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek yang mempunyai kecerdasan logis matematis tinggi, dan rendah dalam memecahkan masalah SPLDV yaitu: 1) subjek kecerdasan logis matematis tinggi dan rendah pada tahap memahami masalah menuliskan hal yang diketahui dan ditanyakan soal, 2) subjek kecerdasan logis matematis tinggi pada tahap merencanakan pemecahan masalah memiliki lebih banyak metode pemecahan masalah dibandingkan dengan subjek kecerdasan logis matematis rendah, 3) subjek kecerdasan logis matematis tinggi dan rendah pada tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah berhasil menyelesaikan masalah sesuai rencana, 4) subjek kecerdasan logis matematis tinggi, dan rendah pada tahap memeriksa kembali jawaban melakukan perhitungan kembali dengan cara mensubstitusi.Kata kunci: Profil pemecahan masalah SPLDV, kecerdasan logis matematis

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 14 PALU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN BLOK ALJABAR PADA MATERI PERKALIAN FAKTOR BENTUK ALJABAR

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 14 Palu pada materi perkalian faktor bentuk aljabar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan blok aljabar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart yakni perencanaan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan blok aljabar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 14 Palu pada materi perkalian faktor bentuk aljabar, dengan fase sebagai berikut: 1) menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, 2) menyajikan informasi, 3) penomoran (numbering), 4) pengajuan pertanyaan (questioning), 5) berpikir bersama (heads together), 6) pemberian jawaban (answering), dan 7) pemberian penghargaan. Pada fase 1 peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran untuk memotivasi siswa; pada fase 2 peneliti menyajikan informasi mengenai penggunaan blok aljabar pada perkalian faktor bentuk aljabar dan pemfaktorannya; pada fase 3 peneliti mengatur siswa untuk bergabung ke dalam kelompok dengan nomor anggota 1 s.d. 4; pada fase 4 peneliti memberikan soal-soal kepada siswa dalam bentuk LKS; pada fase 5 siswa diminta untuk berpikir bersama dalam menyelesaikan soal-soal pada LKS dan peneliti memberikan bimbingan seperlunya; pada fase 6 peneliti menyebut satu nomor dan siswa yang memiliki nomor tersebut mempresentasi­kan hasil LKS kelompoknya di depan kelas; dan pada fase 7 peneliti memberikan penghargaan kepada setiap kelompok.Kata Kunci: kooperatif tipe NHT, hasil belajar, blok aljabar, perkalian faktor bentuk aljabar.

    Implementasi Model Siklus Belajar (Learning Cycle) untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran Mengelas dengan Gas Metal Siswa Kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Makassar

    Get PDF
    Penelitian tindakan ini bertujuan mengimplementasikan model Siklus Belajar untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar mengelas dengan gas metal siswa kelas XII di SMK Negeri 3 Makassar. Masalah penelitian adalah 1) bagaimana cara agar melalui model siklus belajar dapat ditingkatkan proses pembelajaran mengelas dengan gas metal siswa kelas XII SMK Negeri 3 Makassar, dan 2) bagaimana cara agar melalui model siklus belajar dapat ditingkatkan hasil belajar mengelas dengan gas metal siswa kelas XII SMK Negeri 3 Makassar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian tindakan yang diperoleh adalah terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran siswa kelas XII semester 2 SMK Negeri 3 dari siklus I ke siklus II, meliputi: 1) aktivitas belajar semakin baik, 2) reliabilitas pengelolaan pembelajaran model siklus belajar sebesar 51%, 3) respon siswa terhadap pembelajaran sangat baik dan hasil belajar, yang meliputi (a) produk: sebesar 47 persen (ketuntasan individu) dan 55 persen (ketuntasan klasikal), (b) aspek afektif sebesar 30 persen, dan (c) aspek psikomotor 60 persen. Dengan demikian dengan mengimplementasikan model Siklus Belajar dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar mengelas dengan gas metal siswa kelas XII SMK Negeri 3 Makassar
    corecore