Kemandirian Belajar Mahasiswa Dalam Perkuiahan Daring Ditinjau Dari Self Endurance

Abstract: Student Learning Independence in Online Lectures in View of Self EnduranceThis research is based on the conditions of online lectures that have occurred since the emergence of Covid-19. Seeing the fact that new students have not attended face-to-face lectures at all which is assumed to have an impact on self-endurance which will also affect student learning independence. For this reason, this research was carried out using the mixed method, which combines quantitative and qualitative methods to answer the two problem formulations. The formulation of the problem is First, the correlation between learning independence and student self-endurance; Second, the role of self-endurance in student learning independence. The number of samples was 171 students consisting of 2 PTKIN campuses in Bengkulu Province. The results of the study revealed that there was a positive correlation between learning independence and student self-endurance with an r value of 0.372 which means that there is a unidirectional relationship between the two variables with a low correlation. Then there are 3 roles of self-endurance in student learning independence during online lectures, namely: 1) Stimulating endurance, 2) Self-understanding, 3) Academic success.Abstrak: Kemandirian Belajar Mahasiswa Dalam Perkuliahan Daring Ditinjau Dari Self Endurance. Penelitian ini didasari pada kondisi perkuliahan daring yang terjadi sejak munculnya covid-19. Melihat fakta bahwa mahasiswa baru belum sama sekali mengikuti perkuliahan tatap muka yang diasumsikan berdampak kepada self endurance atau ketahanan diri yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Untuk itu penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan mix method, yaitu menggabungkan metode kuantitaif dan kualitatif untuk menjawab dua rumusan masalah. Rumusan masalahnya adalah Pertama, korelasi antara kemandirian belajar dan self endurance mahasiswa; Kedua, peran self endurance dalam kemandirian belajar mahasiswa. Jumlah sampel sebanyak 171 mahasiswa terdiri dari 2 kampus PTKIN yang ada di Provinsi Bengkulu. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat korelasi positif antara kemandirian belajar dan self endurance mahasiswa dengan nilai r sebesar 0,372 yang berarti terdapat hubungan searah antar dua varibael dengan korelasi rendah. Kemudian terdapat 3 peran self endurance dalam kemandirian belajar mahasiswa saat perkuliahan daring yakni: 1) Memacu daya tahan, 2) Memahami diri sendiri, 3) Keberhasilan akademik.

Epidermal Growth Factor (EGF) Treatment on Multipotential Stromal Cells (MSCs). Possible Enhancement of Therapeutic Potential of MSC

Adult bone marrow multipotential stromal cells (MSCs) hold great promise in regenerative medicine and tissue engineering. However, due to their low numbers upon harvesting, MSCs need to be expanded in vitro without biasing future differentiation for optimal utility. In this concept paper, we focus on the potential use of epidermal growth factor (EGF), prototypal growth factor for enhancing the harvesting and/or differentiation of MSCs. Soluble EGF was shown to augment MSC proliferation while preserving early progenitors within MSC population, and thus did not induce differentiation. However, tethered form of EGF was shown to promote osteogenic differentiation. Soluble EGF was also shown to increase paracrine secretions including VEGF and HGF from MSC. Thus, soluble EGF can be used not only to expand MSC in vitro, but also to enhance paracrine secretion through drug-releasing MSC-encapsulated scaffolds in vivo. Tethered EGF can also be utilized to direct MSC towards osteogenic lineage both in vitro and in vivo

Analisis Framing Aksi Risma Bersujud Dihadapan Dokter (Analisis Faraming Pemberitaan Sujud Risma Di Kaki Dokter Di Media Online Tempo & Detik edisi 30 Juni 2020)

Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana Framing Aksi Risma Bersujud Dihadapan Dokter di Media Online Tempo & Detik edisi 30 Juni 2020. Dalam proses pengidentifikasian penelitian ini, maka penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penulis selanjutnya melakukan metode dokumentasi & observasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan framing model ZhongpanPan & Gerald M. Kosicki yaitu mengetahui makna atau simbol dalam suatu kalimat berita. Selanjutnya penulis menjelaskan framing Tempo.co dan Detik.com yang berhubungan dengan Sujud Risma Dihadapan Dokter yaitu sintaksis Tempo cenderung memberitakan secara konseptual dalam mengungkap sebuah realitas untuk Aksi Sujud Risma Didepan Dokter. Sedangkan Detik.com melakukan penonjolan isu dari suatu realitas. Struktur Skrip, Tempo memberikan penonjolan eksploitasi Wali Kota Risma dengan penggunaan kata “Ini Dua Sujudnya yang Lain”. Selanjutnya Detik memilih“Sujud dan Menangis” dalam menceritakan fakta. Struktur tematik, Tempo mengungkapkan realitas dengan sujud Risma yang lainya. Sedangkan Detik menggunakan realitas dengan menjelaskan Risma Sujud tidak dilakukan pertama kali. Unsur retoris, Tempo mengungkap dengan satu sudut pandang pada peristiwa sujud didepan dokter, sehingga lebih subjektif. Sedangkan Detik menjabarkan berita sesuai fakta yang terjadi sehingga memperkuat sisi keobjektivitasnya. Rekomendasi dan saran kepada peneliti selanjutnya agar penelitian mengenai analisis framing ini bisa menjadi referensi dan dapat mengembangkan penelitian ini, tidak hanya pada Komodifikasi saja tetapi sampai Postkomodifikas

The Role Of School Counselors To Helping Student in Puberty Through The Collaborative Paradigm

Adolescent is one of the stages in human life that is very critical, because it is a stage of transition from childhood to adulthood. At this stage a lot of changes occur in adolescents, such as physical, emotional and social changes. This period of change is commonly referred to as the period of puberty. The puberty period is also considered an overlapping period because it covers the final years of the childhood period and the early years of the teenage period. Changes experienced by adolescents in the puberty period are often troubling because the various changes that occur are considered as a very disturbing clumsiness. As good puberty teenagers, they are expected to understand the physical, emotional and social changes they experience. School counselors have a large role in helping students deal with periods of puberty. This role is reflected in the counseling guidance service provided to help students deal with the period of puberty so that giving birth to a good assessment of the puberty teenager on the changes they experience and puberty teenagers will have a positive self-concept in their lives. Guidance and counseling services provided by school counselors in helping students deal with periods of puberty cannot be done alone. Requires cooperation in the collaborative paradigm in implementing it. The implementation of guidance and counseling services with the collaboration paradigm enables counselors to use other resources to support the implementation of service

SISTEM MONITORING PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) BERBASIS INTERNET OF THINGS

Pada revolusi industri 4.0, istilah Internet of Things (IoT) telah berhasil merubah sebagian besar peradaban. Salah satunya perangkat elektronik dapat dikoneksikan dengan jaringan secara wireless dan realtime. Salah satu bentuk pengaplikasian IoT dalam kehidupan sehari-hari yaitu penerapan sistem monitoring pada sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dimana pengguna dapat memanfaatkan Smartphone untuk memonitor tegangan, arus, dan daya di mana saja dan kapan saja. Dalam perancangan sistem Monitoring pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berbasis internet of things, diperlukan sensor PZEM 004T yang digunakan untuk memonitroing hasil pengukuran tegangan, arus serta daya beban AC melalui smartphone dengan menggunakan WiFi portable sebagai penyuplai sinyal internet yang terkoneksi dengan ESP-32 yang menjadi platform IoT yang bersifat opensource. Pada penelitian ini, selain dilakukan pembacaan secara realtime menggunakan sensor, dilakukan juga pengukuran tegangan dan arus secara langsung menggunakan multimeter untuk mendapatkan perbandingan antara hasil pembacaan sensor dengan hasil pengukuran menggunakan multimeter. Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa perbandingan selisih ukur antara hasil pembacaan sensor secara realtime dengan hasil pengukuran multimeter pada sistem yaitu 0.13% untuk rata-rata selisih ukur tegangan, dan 40.2% untuk ratarata selisih ukur arus AC. Kemudian persentase rata-rata selisih ukur daya beban AC antara hasil perhitungan dengan daya yang tertera pada nameplate yaitu sebesar 37.2%. Sedangkan persentase rata-rata selisih ukur antara pembacaan realtime dengan daya yang tertera pada nameplate yaitu sebesar 24.6