27 research outputs found

    AMPLlFIKASI GEN 16S rRNA Streptomyces sp ISOLAT TANAH GUNUNG SEMERU DAN POTENSI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI GRAM POSITIP DAN GRAM NEGATIP

    Get PDF
    Pengobatan penyakit karena infeksi kuman pada umumnyamenggunakan obat antibiotika antara lain dari golongan Aminoglikosida misalnya Streptomisin (Katzung and Trevors. 2005). Seiring dengan meningkatnya jenis penyakit infeksi serta resistensi dan toksisitas dari antibiotika yang telah ada, maka pengembangan antibiotika masih berlangsung terus dengan pesat baik me1alui pencarian dan penemuan antibiotika baru yang lebih poten maupun modifikasi struktur molekul antibiotika lama secara semi sintetis untuk mendapatkan antibiotika yang lebih berdaya guna (Jhom, 1991). Salah satu us aha penemuan antibiotika baru, adalah melakukan isolasi dan identifikasi mikroba tanah yang diduga mempunyai peran penting dalam bidang bioteknologi terutama mampu memproduksi beberapa bioaktif metabolit sekunder yaitu antibiotika. Salah satu mikroba tersebut adalah Streptomyces sp . Sampai saat ini, banyak genom Streptomyces sp. sebagai sumber keaneka ragaman hayali belum diteliti, sehingga penelitian sekuen gen 16S rRNA Streptomyces sp. dari isolate tanah dataran tinggi perlu dilakukan. Berdasarkan peran penting Streptomyces sp yang nalltinya dapat dikembangkan sebagai alternatif pengobatan infeksi, maka penelitian ini dilakllkan untuk mencari isolat Streptomyc;Ys sp baru secara besar-besaran pada berbagai habitat, seperti tanah pegunungan di berbagai daerah Jawa Timur, dan diharapkan Streptomyces sp yang ditemukan pada lokasi tersebut adalah spesies yang survive di daerah tersebut. Secara umum penelitian ini bertujuan untllk menemukan Streptomyces sp jenis baru dari isolat tanah tanah Gunung Semeru yang survive, spesifik dan diharapkan mampu menghasilkan antibiotik. Jenis penelitian adalah penelitian eksploratif dengan sampel penelitian berupa tanah yang berasal dari dataran tinggi di Jawa Timur yaitu wilayah Ranu Regulo dan Ranu Pane yang terletak di lereng Gunung Semeru dengan asumsi kedua daerah tersebut pernah dilalui lahar gunung berapi. Masing-masing lokasi diambil 5 titik daerah pengambilan sampel dan dicampur menjadi satu kemudian dim~ukkan ke dalam botol steril

    Efek Hipoglikemik Infusa Daun Lidah Buaya ( Aloe Vera, Linn ) Pada Kelinci

    Get PDF
    Lidah Buaya ( Aloe Vera, Linn) Secara Tradisional Dapat Diguanakan Untuk Pengobatan Berbagai Macam Penyakit Diantaranya Dapat Digunakan Untuk Pengobatan Penyakit Diabetes

    AMPLlFIKASI GEN 16S rRNA Streptomyces sp ISOLAT TANAH GUNUNG SEMERU DAN POTENSI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI GRAM POSITIP DAN GRAM NEGATIP

    Get PDF
    Pengobatan penyakit karena infeksi kuman pada umumnyamenggunakan obat antibiotika antara lain dari golongan Aminoglikosida misalnya Streptomisin (Katzung and Trevors. 2005). Seiring dengan meningkatnya jenis penyakit infeksi serta resistensi dan toksisitas dari antibiotika yang telah ada, maka pengembangan antibiotika masih berlangsung terus dengan pesat baik me1alui pencarian dan penemuan antibiotika baru yang lebih poten maupun modifikasi struktur molekul antibiotika lama secara semi sintetis untuk mendapatkan antibiotika yang lebih berdaya guna (Jhom, 1991). Salah satu us aha penemuan antibiotika baru, adalah melakukan isolasi dan identifikasi mikroba tanah yang diduga mempunyai peran penting dalam bidang bioteknologi terutama mampu memproduksi beberapa bioaktif metabolit sekunder yaitu antibiotika. Salah satu mikroba tersebut adalah Streptomyces sp . Sampai saat ini, banyak genom Streptomyces sp. sebagai sumber keaneka ragaman hayali belum diteliti, sehingga penelitian sekuen gen 16S rRNA Streptomyces sp. dari isolate tanah dataran tinggi perlu dilakukan. Berdasarkan peran penting Streptomyces sp yang nalltinya dapat dikembangkan sebagai alternatif pengobatan infeksi, maka penelitian ini dilakllkan untuk mencari isolat Streptomyc;Ys sp baru secara besar-besaran pada berbagai habitat, seperti tanah pegunungan di berbagai daerah Jawa Timur, dan diharapkan Streptomyces sp yang ditemukan pada lokasi tersebut adalah spesies yang survive di daerah tersebut. Secara umum penelitian ini bertujuan untllk menemukan Streptomyces sp jenis baru dari isolat tanah tanah Gunung Semeru yang survive, spesifik dan diharapkan mampu menghasilkan antibiotik. Jenis penelitian adalah penelitian eksploratif dengan sampel penelitian berupa tanah yang berasal dari dataran tinggi di Jawa Timur yaitu wilayah Ranu Regulo dan Ranu Pane yang terletak di lereng Gunung Semeru dengan asumsi kedua daerah tersebut pernah dilalui lahar gunung berapi. Masing-masing lokasi diambil 5 titik daerah pengambilan sampel dan dicampur menjadi satu kemudian dim~ukkan ke dalam botol steril

    Isolasi dan Identifikasi Gen 16S rRNA Streptomyces Sp. Isolat Tanah Gunung Semeru

    Get PDF
    Streptomyces sp has been isolated from the antibiotic-producing slopes of Mount Semeru. Soil takenfrom an altitude of 2000 meters to 3500 meters above sea level which is impassable lava flow from Mount Semeru. Then isolation of Streptomyces sp. Special media for growth of Streptomyces sp. is an ISP-4. Based on the research method that has been done, the results obtained from this study are: the optimization of PCR only produce a tape that shows a length of about 1350 bp. It has been found five species of Streptomyces sp isolates. of land around Ranu Pane named Streptomyces sm-2, Streptomyces sm-5 and Streptomyces sm-6, while those found on the ground around Ranu Regulo named Streptomyces sm-7 and Streptomyces sm-9. The conclusion from this study is that there are different types of colonies found in Ranu Pane and Ramt Regulo on the slopes of Mount Semeru and have found 5 strain of Streptomyces sp., Which later was named Streptomyces s sm-2, Streptomyces sm-5, Streptomyces sm-6, Streptomyces 7 and Streptomyces sm-sm-9 Key words: Isolation and Identification, the 16S rRNA gene of Streptomyces sp. Isolate the land of Mount Semeru

    The Isolation of Antibiotics Produced Streptomyces Sp. From Soil At East Java

    Get PDF
    The research was done isolation of antibiotic produced Streptomyces sp.From soil of the highlands of East Java of the area of the slopes of Semeru Mountain. Land was taken from a height of 2,000m above sea level and altitude of 2,390m above sea level that had traveled lava flow of Semeru Mountain. Isolation breeds done by Streptomyces sp. Gennination medium specialized in streptomyces sp. the ISP-4.Then, perfonned by macroscopic and microscopic observations.The observations of Streptomyces sp.are macroscopically showed some characteristics:asmancolony with a diameter of 2-3mm, white, fluffy, like the skin and formhard,sporesat the end of smell miselia and provide land. By microsoopic observations, Gramstaining, isolates showed a purplish blue color, which means Streptomyces sp. was a Grarn-poSitive bacteria, into the examination with a microscope with1, 000x magnification it appears that Streptomyces sp. has slenderhifa, mycelium fonns chains with sporesand3-5 show the activity test of carbohydrates by showing a yellow color in the meclacandy. In this research can be concluded that the soil with altitude 2,000 and 2,390m above sea level there is stiDa Streptomyces sp. who survive, the expected antibiotic produced also have greater potential as an antibacterial Keywords: Streptomyces sp.,uplandsoi

    Optimization Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) Used For Testing Cow’s Protein Levels in Vaccine Medium

    Get PDF
    This study generally aim was to create a system-specific testing to determine the rest of the protein derived from cows on the medium used in producing the vaccine. While specific objective was to optimize Enzyme Unked immunosorbent assay (ELISA) that was optimized levels of antigen, antibody, conjugate and blocking materials used in the ELISA tests used to test the cow'sprotein content in the vaccine medium. Examination of the rest of the cow proteins are necessary because if the vaccine manufacturing using beef bullion good medium stiR have the rest of the protein can cause allergy if injected into the body. These tests should be sensitive and specificso that the chosen method of ELISA sandwich technique. ELISA with a sandwich technique is one of the ELISA technique in which antibodies attached on the specific surface hole tied with antigen to form Ab-Ag complex. Complex is then reacted with specific antibodies labeled with enzymes (conjugates) to fonn Ab-Ag complex. H the added substrate, this complex hydrolyze substrate is an indication of antigen. Substrate hydrolysis is usually held within a certain time and the reaction was stopped by adding a strong acid. The results showed that the use of blocking Bovine Serum Albumin (BSA) for 3% levels, antibody levels of 40 mcg/ml, the concentrations of antigen from 10, 5, 2.5, and 1.25 mcg/ml and lgG biotin conjugate with 20 times dilution gave optimal results and can be used as a standard to measure the cow'sprotein content inthe vaccine medium Keywords: medium, vaccine, cow, ELISA, BS

    Mekanisme Molekuler Insersi Gen Resisten Streptomycin Pada M. Tuberculose dengan Gen Streptomyces sp. Isolat Lokal Indonesia Sebagai Konsep Mendesain Obat Baru Yang Lebih Poten

    Get PDF
    Haasil penelitian ini adalah: 1. Dari isolat Streptomyces sp. ternyata yang menunjukkan daya hambat terhadap bakteri M.Tuberculose 2. Dari enam isolat Streptomyces sp. penghasil antibiotik, yang dapat disekuensing adalah Streptomyces Streptomyces sp. 1, sp-3, dan sp- 6 yang melalui identifikasi secara makroskopis, mikroskopis, fisiologis dan urutan gen I6S rRNA, ketiganya merupakan isolat lokal baru. 3. Profil kromatogram dan bioautogram antibiotik menunjukkan bahwa Streptomyces sp. 1, sp-3, dan sp-

    Deteksi subkelas imunoglobulin dalam serum mencit yang diinfeksi Taxocara cati sebagai biomarker pada pemeriksaan antibodi dengan elisa

    Get PDF
    Penelitian ini seeara umum bertujuan memperoleh protein spesifik T. cati dan mengetahui imunoglobulin spesifik yang dapat digunakan sebagai biomarker pada pembuatan kit diagnostic untuk diagnosis toxoeariasis melalui pemeriksaan antibodi dengan teknik indirect-ELISA. Pada penelitian ini dilakukan isolasi dan karakterisasi protein T. cali yang berasal dari material excretory-secretory (ES) larva stadium kedua (L2) dorman T. cati dengan eara mereaksikan protein murni dengan antibodi poliklonal. Pada tahap I, dilakukan identifikasi protein menggunakan teknik SOSPAGE dengan. Kedua, karakterisasi protein menggunakan teknik Western blot. Ketiga, isolasi protein spesifik. Keempat mempelajari profil imunoglobulin sebagai respon terhadap infeksi T. cati pada meneit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) T elah diketahui 19 maeam fraksi protein T. cali, antara lain protein dengan BM 137,1; 125,0; 100,2; 84,3; 64,1; 53,8; 47,0; 45,2; 38,3; 34,0; 32,8; 29,4; 27,3; 23,9; 22,1; 20,6; 13,6; dan 9,1 kOa. 2) Pada karakterisasi protein dengan Western blot didapatkan protein yang memiliki afinitas kuat terhadap antibodi anti-L2 dorman, yaitu protein L2 dan L2 dorman T. cali dengan MR 32,8; 28,5; 18,5 dan 8,8 kDa, sedangkan protein dengan MR 134,5 dan 120,7 tampak memiliki afinitas lemah. Pada T. cati dewasa terdapat 11 pita ikatan protein yaitu dengan MR 134,5; 120,7; 100,2; 53,8; 38,3; 32,8; 28,5; 23,9; 18,3; 13,6 dan 8,8 kDa; 3) Oitinjau dari nilai 00 pad a ELISA, protein mumi Toxocara cali memiliki antigenisitas yang sarna terhadap serum anti-T. cati dan anti-T. canis, tetapi memiliki antigenisitas yang lebih rendah terhadap eaeing lain (Ancylostoma spp. dan D. caninum); 4) Berdasarkan hasH ELISA-isolyping, subkelas Ig G spesifik (dominan) dalam serum meneit yang diinfeksi dengan L2 T. cali adalah IgG2~. Berdasarkan karakter dari protein L2 dan L2 dorman T. cati dan daya antigeniknya terhadap antibodi seeara spesifik, maka disarankan bahwa protein dengan MR 32,8, 28,5, 18,5 dan 8,8 kDa dapat digunakan sebagai bahan diagnostik terhadap kasus toxoeariasis. Untuk meningkatkan nilai spesifisitas hasil pemeriksaan antibodi terhadap anti-T. cali dengan teknik ELISA, dapat digunakan subkelas Ig G sebagai antibodi ke-3, yaitu IgG2p

    Deteksi subkelas imunoglobulin dalam serum mencit yang diinfeksi Taxocara cati sebagai biomarker pada pemeriksaan antibodi dengan elisa

    Get PDF
    Penelitian ini seeara umum bertujuan memperoleh protein spesifik T. cati dan mengetahui imunoglobulin spesifik yang dapat digunakan sebagai biomarker pada pembuatan kit diagnostic untuk diagnosis toxoeariasis melalui pemeriksaan antibodi dengan teknik indirect-ELISA. Pada penelitian ini dilakukan isolasi dan karakterisasi protein T. cali yang berasal dari material excretory-secretory (ES) larva stadium kedua (L2) dorman T. cati dengan eara mereaksikan protein murni dengan antibodi poliklonal. Pada tahap I, dilakukan identifikasi protein menggunakan teknik SOSPAGE dengan. Kedua, karakterisasi protein menggunakan teknik Western blot. Ketiga, isolasi protein spesifik. Keempat mempelajari profil imunoglobulin sebagai respon terhadap infeksi T. cati pada meneit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) T elah diketahui 19 maeam fraksi protein T. cali, antara lain protein dengan BM 137,1; 125,0; 100,2; 84,3; 64,1; 53,8; 47,0; 45,2; 38,3; 34,0; 32,8; 29,4; 27,3; 23,9; 22,1; 20,6; 13,6; dan 9,1 kOa. 2) Pada karakterisasi protein dengan Western blot didapatkan protein yang memiliki afinitas kuat terhadap antibodi anti-L2 dorman, yaitu protein L2 dan L2 dorman T. cali dengan MR 32,8; 28,5; 18,5 dan 8,8 kDa, sedangkan protein dengan MR 134,5 dan 120,7 tampak memiliki afinitas lemah. Pada T. cati dewasa terdapat 11 pita ikatan protein yaitu dengan MR 134,5; 120,7; 100,2; 53,8; 38,3; 32,8; 28,5; 23,9; 18,3; 13,6 dan 8,8 kDa; 3) Oitinjau dari nilai 00 pad a ELISA, protein mumi Toxocara cali memiliki antigenisitas yang sarna terhadap serum anti-T. cati dan anti-T. canis, tetapi memiliki antigenisitas yang lebih rendah terhadap eaeing lain (Ancylostoma spp. dan D. caninum); 4) Berdasarkan hasH ELISA-isolyping, subkelas Ig G spesifik (dominan) dalam serum meneit yang diinfeksi dengan L2 T. cali adalah IgG2~. Berdasarkan karakter dari protein L2 dan L2 dorman T. cati dan daya antigeniknya terhadap antibodi seeara spesifik, maka disarankan bahwa protein dengan MR 32,8, 28,5, 18,5 dan 8,8 kDa dapat digunakan sebagai bahan diagnostik terhadap kasus toxoeariasis. Untuk meningkatkan nilai spesifisitas hasil pemeriksaan antibodi terhadap anti-T. cali dengan teknik ELISA, dapat digunakan subkelas Ig G sebagai antibodi ke-3, yaitu IgG2p

    Mozart KV 448 Menurunkan Densitas dan Aktivitas Neuroglia Hipokampus Mencit (Mus Musculus) Selama Stres Prenatal No. 416-KE

    Get PDF
    The aim of this research was to explore the influence of Mozart KV 448 classical music therapy to the neuroglia cells of mice's hippocampus that were exposed to stress during prenatal. This research were employing twenty female mices and twenty male mices. Female mices were estrus synchronized with PMSG and hCG then monomating to the males. Pregnant females were then divided into four groups (P0, P1, P2, P3). P0 was as control, P1 was treated by one minute forced swim test, P2 was treated by one minute forced swim test followed by thirtyminutes classical music Mozart KV 448 and P3 was treated by one minute forced swim test followed by sixty minutes classical music Mozart KV 448. This research was carried out for twenty-one days during gestation period. The neuroglia density result was analyzed using ANOVA and Duncan test. The neuroglia activity result wasanalyzed using Kruskal wallis test and Z test. The histology reading showed degradation of density and activity of hippocampus neuroglia
    corecore