27 research outputs found

    PEMILIHAN FIXED HEAD ATAU FREE HEAD DALAM DESAIN FUNDASI TANGKI REAKTOR KAP. 2000 M3 PILOT PLANT BIOGAS POME SETARA 700 KW DI PTPN V RIAU

    Get PDF
    Kebutuhan energi terbarukan di Indonesia sangatlah penting, saat ini sumber energi terbarukan porsinya relatif kecil. BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dalam kegiatannya melakukan pembangunan pilot plant Biogas Pome setara 700 kW berkerjasama dengan PTPN V (PT. Perkebunan Nusantara V) dengan sistim tangki berpengaduk secara kontinu yang mana hasil gas tersebut dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler pabrik PMKS di sei pagar. Metode pemilihan pondasi tangki reaktor dengan kapasitas 2000m3, kami melakukan perbandingan perhitungan antara menggunakan free head atau fix head dengan memakai diameter 50cm dan 60cm dengan melihat banyaknya jumlah, diameter pile dan ketebalan mat yang digunakan. Diameter rencana tangki reactor direncanakan berukuran 16.8m dengan ketinggian 9m, dengan beban tangki sekitar 2174.2ton dan berdasarkan data dari soil test didapat nilai N-SPT di kedalaman 10-15m, untuk itu kami merumuskan bahwa fundasi pile yang kita pilih. Perbandingan fix and free head pada pile ukuran 50cm dimana perbedaan fix and free head 44 berbanding 65, dengan ketebalan mat foundation 1.1m berbanding 0.6m sedangkan dengan mengunakan diameter 60cm jumlah pile 32 berbanding 50 dengan ketebalan mat 1.3m berbanding 0.6m. Dari analisa tersebut dengan memperhatikan kekuatan dan keekonomisan maka dipilih pile dengan diameter 50cm dengan mengunakan free head

    PENGARUH PERUBAHAN DIMENSI TANGKI TERHADAP DESAIN PONDASI EKSISTING TANGKI REAKTOR PILOT PLANT BIOGAS POME

    Get PDF
    Kebutuhan energi terbarukan di Indonesia sangatlah penting, saat ini sumber energi terbarukan porsinya relatif kecil. BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dalam kegiatannya melakukan pembangunan pilot plant Biogas Pome setara 700 kW berkerjasama dengan PTPN V (PT. Perkebunan Nusantara V) dengan sistim tangki berpengaduk secara kontinu yang mana hasil gas tersebut dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler pabrik PMKS di sei pagar. Desain pondasi tangki reaktor dengan kapasitas 2000m3, telah dilakukan dengan menggunakan perhitungan fix head dengan diameter pile 60cm type B dengan jumlah 32 pile dengan kedalaman 12m dikerjakan tahun 2018. Diameter rencana tangki reactor direncanakan berukuran 16.8m dengan ketinggian 9m, dengan beban tangki sekitar 2174.2ton. Sedangkan sekarang terjadi perubahan desain tangki dengan diameter 14m dengan ketinggian 16.8, dimana tinggi pome di 16.1m, dimana beban tangki menjadi 2639.1 ton, dimana berdasarkan koreksi tersebut, analisa pile masih memenuhi sedangkan untuk puching shear perlu di lakukan pertebalan, dimana d’ sebelumnya 70cm, sekarang dibuat pile cap 1.2 m dengan d’ sebesar 80 cm , dengan tebal mat 60cm

    Pemilihan Jenis Fundasi Tangki Reaktor KAP. 2000 M3 Pilot Plant Biogas POME Setara 700 KW di PTPN V Riau

    Get PDF
    Kebutuhan energi terbarukan di Indonesia sangatlah penting, saat ini sumber energi terbarukan porsinya relatif kecil. BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dalam kegiatannya melakukan pembangunan pilot plant Biogas Pome setara 700 kW berkerjasama dengan PTPN V (PT. Perkebunan Nusantara V) dengan sistim tangki berpengaduk secara kontinu yang mana hasil gas tersebut dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler pabrik PMKS di sei pagar. Dalam penelitian pondasi sistim tangki berpengaduk ini untuk mencapai gas setara 700 kW maka diperlukan tangki dengan kapasitas 2000m3, dengan ukuran diameter 16,8m dan tinggi 9m. Kami melakukan pemilihan jenis fundasi tangki dengan pendekatan harus kuat menahan beban, gempa dan juga ekonomis, dimana anggaran buat melakukan ini sangat terbatas. Berdasarkan data dari soil test didapat nilai N-SPT di kedalaman 10-15m, untuk itu kami merumuskan bahwa fundasi pile yang kita pilih untuk menahan beban tangki sekitar 2174.2 ton. Dalam hal ini kita membandingkan pemakaian pile ukuran 50cm dengan pemakaian pile 60cm agar mendapatkan kalkulasi yang maksimal dan lebih ekonomis. Hasil yang didapat dimana pile diameter 60cm yang kita pakai karena lebih ekonomis biaya dan maksimal dalam menahan beban dimana kebutuhan anggarannya lebih ekonomis Rp. 88,650,000

    PERBANDINGAN BIAYA ANTARA DESAIN STRUKTUR SIPIL BERBASIS PENUTUP LAGOON DAN SISTIM TANGKI PLT BIOGAS POME 700 KW DI PTPN V RIAU

    Get PDF
    Kebutuhan energi terbarukan di Indonesia sangatlah penting, Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) merupakan pembangkit listrik energi terbarukan. Pengembangan energi terbarukan untuk pembangkit listrik ini mendukung program pemerintah dalam meningkatkan peran energi terbarukan dalam terbauran mix-energy nasional, dimana saat ini sumber energi terbarukan porsinya relatif kecil. BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dalam kegiatannya melakukan pembangunan pilot plant 700 kW berkerjasama dengan PTPN V (PT. Perkebunan Nusantara V) dengan sistim penutup lagoon dimana area yang dibutuhkan 225x83m. RistekDikti melalui programnya Insinas Flagship nya memberikan anggaran penelitian selama 3 tahun untuk melakukan kegiatan pembuatan pilot plant 700 kW dengan sistim tangki yang dikerjakan oleh peneliti BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), dimana area yang dibutuhkan sekitar 60x34m lebih kecil dari sistim penutup lagoon. Optimal dalam desain struktur sipil menjadi fokus dalam makalah ini. Desain struktur sipil PLT Biogas dengan sistem Tangki adalah solusi untuk mengurangi kebutuhan lahan, dimana kebanyakan reaktor yang dipakai dalam sistim lagoon adalah menggunakan kolam yang relatif sangat banyak membutuhkan lahan yang luas dan pekerjaan juga sangat relatif lama karena terpengaruh terhadap kondisi cuaca dan tanah. Desain struktur sipil PLT Biogas sangat penting untuk direncanakan, dimana terdiri dari desain struktur bawah dan desain struktur atas. Perbandingan biaya struktur sipil antara sistim berbasis penutup lagoon dengan sistim berbasis tangki dari segi biaya nya tidaklah berbeda jauh karena nilai atas tanah tidak di perhitungkan, dimana sistim penutup lagoon Rp. 2,987,106,111 sedangkan sistim tangki 2,976,380,000

    Language and rigour in qualitative research: Problems and principles in analyzing data collected in Mandarin

    Get PDF
    In collaborative qualitative research in Asia, data are usually collected in the national language, and this poses challenges for analysis. Translation of transcripts to a language common to the whole research team is time consuming and expensive; meaning can easily be lost in translation; and validity of the data may be compromised in this process. We draw on several published examples from public health research conducted in mainland China, to highlight how language can influence rigour in the qualitative research process; for each problem we suggest potential solutions based on the methods used in one of our research projects in China

    Distamycin A Inhibits HMGA1-Binding to the P-Selectin Promoter and Attenuates Lung and Liver Inflammation during Murine Endotoxemia

    Get PDF
    Background: The architectural transcription factor High Mobility Group-A1 (HMGA1) binds to the minor groove of AT-rich DNA and forms transcription factor complexes (“enhanceosomes”) that upregulate expression of select genes within the inflammatory cascade during critical illness syndromes such as acute lung injury (ALI). AT-rich regions of DNA surround transcription factor binding sites in genes critical for the inflammatory response. Minor groove binding drugs (MGBs), such as Distamycin A (Dist A), interfere with AT-rich region DNA binding in a sequence and conformation-specific manner, and HMGA1 is one of the few transcription factors whose binding is inhibited by MGBs. Objectives: To determine whether MGBs exert beneficial effects during endotoxemia through attenuating tissue inflammation via interfering with HMGA1-DNA binding and modulating expression of adhesion molecules. Methodology/Principal Findings: Administration of Dist A significantly decreased lung and liver inflammation during murine endotoxemia. In intravital microscopy studies, Dist A attenuated neutrophil-endothelial interactions in vivo following an inflammatory stimulus. Endotoxin induction of P-selectin expression in lung and liver tissue and promoter activity in endothelial cells was significantly reduced by Dist A, while E-selectin induction was not significantly affected. Moreover, Dist A disrupted formation of an inducible complex containing NF-κB that binds an AT-rich region of the P-selectin promoter. Transfection studies demonstrated a critical role for HMGA1 in facilitating cytokine and NF-κB induction of P-selectin promoter activity, and Dist A inhibited binding of HMGA1 to this AT-rich region of the P-selectin promoter in vivo. Conclusions/Significance: We describe a novel targeted approach in modulating lung and liver inflammation in vivo during murine endotoxemia through decreasing binding of HMGA1 to a distinct AT-rich region of the P-selectin promoter. These studies highlight the ability of MGBs to function as molecular tools for dissecting transcriptional mechanisms in vivo and suggest alternative treatment approaches for critical illness

    'My parents have stressed that since I was a kid': Young minority ethnic British citizens and the phenomenon of aspirational capital

    No full text
    This article investigates retrospectively and prospectively the educational and career aspirations and experiences of young minority ethnic British citizens. It focuses on one aspect of a larger mixed methods study, that is, qualitative research involving in-depth interviews with a stratified sample of 20 young men and women of minority ethnic origins aged 14–24, and at different stages of education, employment and non-employment. It argues that social and cultural capitals play a significant role in enabling young minority ethnic citizens to succeed in education and careers and become valuable members of society. Furthermore, it introduces the notion of ‘aspirational capital’ as a crucial extension of, or substitute for, cultural and social capitals, depending on the familial background of the young people, and contends that it is a strong motivating force in improving the life chances of young minority ethnic British citizens

    Pemilihan Fixed Head atau Free Head dalam Desain Fundasi Tangki Reaktor Kap. 2000 M3 Pilot Plant Biogas Pome Setara 700 Kw di PTPN V Riau

    Full text link
    Kebutuhan energi terbarukan di Indonesia sangatlah penting, saat ini sumber energi terbarukan porsinya relatif kecil. BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dalam kegiatannya melakukan pembangunan pilot plant Biogas Pome setara 700 kW berkerjasama dengan PTPN V (PT. Perkebunan Nusantara V) dengan sistim tangki berpengaduk secara kontinu yang mana hasil gas tersebut dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler pabrik PMKS di sei pagar. Metode pemilihan pondasi tangki reaktor dengan kapasitas 2000m3, kami melakukan perbandingan perhitungan antara menggunakan free head atau fix head dengan memakai diameter 50cm dan 60cm dengan melihat banyaknya jumlah, diameter pile dan ketebalan mat yang digunakan. Diameter rencana tangki reactor direncanakan berukuran 16.8m dengan ketinggian 9m, dengan beban tangki sekitar 2174.2ton dan berdasarkan data dari soil test didapat nilai N-SPT di kedalaman 10-15m, untuk itu kami merumuskan bahwa fundasi pile yang kita pilih. Perbandingan fix and free head pada pile ukuran 50cm dimana perbedaan fix and free head 44 berbanding 65, dengan ketebalan mat foundation 1.1m berbanding 0.6m sedangkan dengan mengunakan diameter 60cm jumlah pile 32 berbanding 50 dengan ketebalan mat 1.3m berbanding 0.6m. Dari analisa tersebut dengan memperhatikan kekuatan dan keekonomisan maka dipilih pile dengan diameter 50cm dengan mengunakan free head
    corecore