Transferability of Car-Following Models Between Driving Simulator and Field Traffic

During the past few decades, there have been two parallel streams of driving behavior research: models using trajectory data collected from the field (using video recordings, GPS, etc.) and models using data from driving simulators (in which the behavior of the drivers is recorded in controlled laboratory conditions). Although the former source of data is more realistic, it lacks information about the driver and is typically not suitable for testing effects of future vehicle technologies and traffic scenarios. In contrast, driving behavior models developed with driving simulator data may lack behavioral realism. However, no previous study has compared these two streams of mathematical models and investigated the transferability of the models developed with driving simulator data to real field conditions in a rigorous manner. The current study aimed to fill this research gap by investigating the transferability of two car-following models between a driving simulator and two comparable real-life traffic motorway scenarios, one from the United Kingdom and the other one from the United States. In this regard, stimulus–response–based car-following models were developed with three microscopic data sources: (a) experimental data collected from the University of Leeds driving simulator, (b) detailed trajectory data collected from UK Motorway 1, and (c) detailed trajectory data collected from Interstate 80 in California. The parameters of these car-following models were estimated by using the maximum likelihood estimation technique, and the transferability of the models was investigated by using statistical tests of parameter equivalence and transferability test statistics. Estimation results indicate transferability at the model level but not fully at the parameter level for both pairs of scenarios

Cell Cycle- and Cancer-Associated Gene Networks Activated by Dsg2: Evidence of Cystatin A Deregulation and a Potential Role in Cell-Cell Adhesion

This work was supported by grants from the National Institutes of Health (Mahoney, R01AR056067; Riobo, RO1 GM088256). The funders had no role in study design, data collection and analysis, decision to publish, or preparation of the manuscript

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASANSPIRITUAL TERHADAP PROFESIONALISME GURU DIKELOMPOK KERJA MADRASAH SEPUTIH BANYAKKABUPATEN LAMPUNG TENGAH

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUALTERHADAP PROFESIONALISME GURU DI KELOMPOK KERJA MADRASAHSEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAHABSTRAKMasalah yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini adalah kurangnyakomitmen serta tanggung jawab guru, kurang tertib tertibnya guru dalam menyusun danmenyiapkan perangkat pembelajarana seperti halnya Program tahunan, Program semester,Rencana pembelajaran serta Silabus, Terlambat dalam proses pembelajaran, Guru tidakmengikuti asosiasi atau organisasi profesi, Kurangnya kreatifitas, Guru belummelaksanakan program evaluasi, remidial serta pengayaan secara utuh, serta belum adavariasi metode belajar dalam pembelajaran. Oleh sebab itu peneliti ingin mengetahui 1).Apakah terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru, 2).Apakah terdapat pengaruh kecerdasan spiritual terhadap profesionalisme guru, dan 3).Apakah terdapat pengaruh kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadapprofesionalisme guru.Populasi pada penelitian ini adalah Guru Profesional di kelompok kerja MadrasahSeputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah Sejumlah 53 dan seluruh populasi tersebutdibuat responden. Rencangan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalahpenelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitianini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulandata dilakukan dengan (1) Wawancara, (2) Observasi, (3) dokumentasi. Proses analisadata dilakukan dimulai dari pengumpulan data, editing pemilahan, dan pengecakankeabsahan data.Sebagai hasil penelitian, disimpulkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruhterhadap Profesionalisme Guru di Kelompok Kerja Madrasah Seputih Banyak KabupatenLampung Tengah. Kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap profesionalisme guru diKelompok Kerja Madrasah Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah.. Kecerdasanemosional secara bersama-sama dengan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadapProfesionalisme Guru di Kelompok Kerja Madrasah Seputih Banyak KabupatenLampung Tengah. Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa nilai signifikansi untukpengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritul secara simultan (bersama-sama)terhadap profesionalisme guru dengan F hitung > F Tabel dengan nilai Fhitung (18,369)dan Ftabel (3,18), jadi dapat diartikan bahwa Fhitung (18,369) > Ftabel (3,18) hal ini dapatdisimpulkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadapprofesionalisme guru dan nilai probabilitas 0,05 lebih besar dan nilai signifikan sebesar0,000 ataula nilai 0,05 > 0,000 hal ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosionaldan kecerdasan spiritual signifikan terhadap profesionalisme guruKata Kunci: kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, profesionalisme, gur