29 research outputs found

    Penentuan Jalur Evakuasi Bencana Kebakaran di Gedung Menggunakan Algoritma Jalur Jamak

    Full text link
    Manajemen bencana pada gedung merupakan hal yang perlu diperhatikan bagi pengelola gedung. Salah satu manajemen bencana kebakaran pada gedung adalah penentukan jalur penyelamatan keluar dari gedung. Guna mengurangi risiko terhadap bencana di gedung, penelitian ini mengusulkan sistem evakuasi penghuni dan pengunjung gedung terhadap bencana kebakaran. Sistem ini akan membantu penghuni gedung dalam menyelamatkan diri, dengan menghindari tempat yang berbahaya ataupun berisiko dan memilih jalur/tempat yang aman. Penentuan jalur evakuasi tergantung dari posisi letak titik-titik kebakaran dan posisi dari penghuni. Penentuan jalur evakuasi diolah oleh jejaring piranti embedded. Jejaring piranti embedded tersebut merepresentasikan peta titik/node dan jalur didalam suatu gedung. Masing-masing piranti embedded dilengkapi dengan sensor deteksi kebakaran dan layar TV/panel output. Algoritma dan protokol komunikasi untuk menentukan jalur evakuasi ditanan dalam jejaring piranti embedded tersebut. Setelah peta node dan jalur terbentuk oleh protokol komunikasi, algoritma routing penentuan jalur dijalankan. Penentuan jalur evakuasi bencana ini membutuhkan rute jalur jamak. Penelitian ini mengembangkan algoritma ruting Bellmand Ford untuk dapat menangani routing jalur jamak (multi-path route). Routing jalur jamak dimaksudkan untuk dapat mengurangi beban arus dari banyak titik

    Diseminasi Perbandingan Produksi Rumput Laut Menggunakan Teknologi Metode Rakit dan Long line di Teluk Ekas Lombok Timur

    Get PDF
    Rumput laut yang dikenal dengan nama ilmiah makroalga merupakan salah satu komoditi bernilai ekonomi tinggi karena kandungan senyawa hidrokoloid seperti karaginan dan agar. Rendahnya kadar senyawa hidrokoloid yang dihasilkan rumput laut menyebabkan rendahnya harga jual komoditi tersebut. Sistim teknologi budidaya yang digunakan menentukan kualitas rumput laut yang dihasilkan. Artikel ini melaporkan diseminasi teknologi budidaya Eucheuma cottonii dan Eucheuma striatum sistim rakit apung dan long line kepada pembudidaya rumput laut di Teluk Ekas Lombok Timur untuk memacu peningkatan hasil rumput laut baik secara kuantitas maupun kualitas. Diseminasi teknologi dengan dua metode tanam, rakit apung dan long line, dilakukan bersama pembudidaya rumput laut di Teluk Ekas. Diseminasi teknologi yang dibarengi dengan praktek langsung, dapat melihat langsung hasil yang diperoleh dengan penerapan telnologi tersebut, yang pada akhirnya pembudidaya rumput laut mudah memahami dan secara sadar dapat meniru teknologi budidaya tersebut pada musim tanam berikutnya. Dengan demikian, diseminasi teknologi tersebut dapat meningkatkan mutu hasil, harga jual, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan pembudiday

    Studi Perbandingan Bekisting Konvensional dengan Pch (Perth Construction Hire)

    Full text link
    Secara umum pelaksanaan bangunan sipil dimulai dengan tahapan struktur yang merupakan tahapan terpenting karena menjadi penentu agar bangunan dapat bertahan sesuai dengan umur rencana dalam menerima beban baik dari beban sendiri dan atau dari beban luar. Dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek dibutuhkan suatu metode agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai target waktu, mutu dan biaya. Perencanaan bekisting merupakan bagian penting dalam pelaksanaan struktur beton bertulang, ada beberapa macam metode bekisting. Salah satunya adalah metode bekisting PCH, yang dikembangkan di Australia dan sudah digunakan dibeberapa negara. Dalam penulisan ini mengkaji metode bekisting PCH (Perth Construction Hire) yang digunakan dalam Proyek Gedung Departemen Kesehatan kemudian dibandingkan dengan metode konvensional terutama pada struktur plat dan kolom yang ditinjau dari segi waktu dan biaya

    Analisis Kemampuan Metakognitif Siswa dalam Pembelajaran Jarak Jauh di Sekolah Dasar Laboratorium UPI Cibiru

    Full text link
    Kemampuan metakognitif merupakan kemampuan yang penting dimiliki siswa terutama pada masa pembelajaran jarak jauh, karena mampu membantu meningkatkan kinerja belajar siswa, membuat siswa belajar lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap proses dan hasil belajarnya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kemampuan metakognitif siswa pada komponen pengetahuan dan komponen pengalaman. Bertujuan pula untuk mendeskripsikan proses pembelajaran yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan metakognitif siswa dalam pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Sumber data didapatkan dari hasil kuesioner yang diisi oleh siswa dan wawancara kepada guru kelas. Berdasarkan hasil analisis data, tingkat pengetahuan metakognitif siswa secara keseluruhan berada pada kategori sedang dengan jumlah 122 siswa (67%), menunjukkan pengetahuan tugas kognisi siswa lebih berkembang daripada pengetahuan diri dan pengetahuan strategi. Tingkat pengalaman metakognitif siswa secara keseluruhan berada pada kategori sedang dengan jumlah sebanyak 128 siswa (70%), menunjukkan kemampuan evaluasi siswa lebih berkembang daripada kemampuan perencanaan dan pemantauan. Proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan metakognitif siswa dalam pembelajaran jarak jauh dilakukan guru melalui 1) pemberian pemahaman kemampuan diri dan apresiasi, 2) membiasakan siswa belajar menggunakan strategi pemecahan masalah, rangkuman, peta konsep, lagu, mnemonic, dan analogi, 3) memberi bimbingan untuk memahami tugas melalui diskusi, 4) mengarahkan siswa membuat jadwal pembelajaran, menyampaikan langkah-langkah pembelajaran, 5) mengarahkan siswa untuk memeriksa tugas, dan 6) melibatkan siswa dalam melakukan refleksi dan evaluasi. Hasil analisis ini akan berguna untuk membantu guru mengidentifikasi siswa yang membutuhkan pelatihan terkait kemampuan metakognitif dan menjadi gambaran untuk membenahi pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan kemampuan metakognitif sisw

    Penanaman Nilai-Nilai Keislaman Bagi Siswa di SMK Bina Mandiri Multimedia

    Full text link
    Education is a learning process that is passed down from one generation to the next generation. Education that is side by side with the inculcation of Islamic values can shape the character of students who are akhlakul kharimah. Many of educational institutions that only provide knowledge transfer without any transfer of values has an impact on many of juvenile delinquencies that occur. Instilling Islamic values in adolescent students greatly influences the way students thinking, behave, and interaction in daily life. This service activity was carried out at the SMK Bina Mandiri Multimedia. The process of this activity is carried out by means of socialization and discussion. After participating in this activity, the students of SMK Bina Mandiri Multimedia better understand the need to instill Islamic values in the school environment and also apply them in daily life

    Utilization of Peroxide Bleached Sugar Palm (Arenga Pinnata) Fibre Waste Into Cellulose Nano Crystal

    Full text link
    Sugar palm (Arenga pinnata) fibre (SPF) waste is a side product of sugar palm starch production and needs to be processed to avoid environmental pollution. Since the SPF has high cellulose content, it can be beneficial if it is valorized into high-value products such as cellulose nanocrystal (CNC). The CNC production from SPF was initiated by cellulose production by using an environmentally friendly peroxide bleaching as elementary chlorine free bleaching method. The CNC production was conducted via sulfuric acid hydrolysis at a temperature of 40°C, solid/liquid ratio of 1:10, and hydrolysis time of 45, 60, 75, and 90 minutes. The same functional groups were observed in all CNC samples, including the appearance of the ester sulfate group. The decrease in yield and crystallinity index (CrI) as the hydrolysis time was observed. These phenomena were caused by the degradation of the crystalline structure of cellulose and the formation of the ester sulfate group. The measurement of CNC diameter size was carried out by using the scanning electron microscopy (SEM) technique. The CNC diameter was below 100 nm which indicated the nanoparticle formation was observed at CNC produced at hydrolysis times of 75 and 90 minutes. In conclusion, CNC production was successfully produced from peroxide bleached SPF which is more environmentally friendly than the conventional method using chlorite bleached cellulose. Furthermore, it is needed to optimize the production of SPF CNC in further research
    corecore