4 research outputs found
KONSEP HIGHER ORDER OF THINKING SKILL (HOTS) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD/MI
Salah satu elemen transformasi kurikulum 2013 di tingkat sekolah dasar adalah penguatan proses pembelajaran dan penerapan tematik terintegrasi dengan menggunakan pendekatan saintifik dan mengakrabkan pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) bagi peserta didik. Maka dalam hasil penelitian ini menemukan ada lima poin penting dalam mengintegrasikan konsep Higher Order Of Thinking Skill (HOTS) pada pembelajaran tematik di SD/MI yaitu dalam 5M; a) Mengitegrasikan HOTS kedalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), b) Mengitegrasikan HOTS kedalam model-model pembelajaran tematik, c) Mengitegrasikan HOTS kedalam pengembangan berbagai media pembelajaran, d) Mengitegrasikan HOTS kedalam tema atau subtema, dan e) Mengitegrasikan HOTS kedalam instrumen penilaian
PENDAMPINGAN BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA DI ERA PANDEMI COVID-19
Abstrak: Pemerintah memberlakukan kegiatan pembelajaran dari rumah di era pandemi Covid-19 sehingga proses pembelajaran tidak berjalan secara maksimal bagi siswa usia sekolah dasar. Salah satu desa imbas adalah Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima yang mayoritas orang tua siswa berprofesi sebagai petani. Orangtua siswa mengalami kesulitan mendampingi proses belajar anak-anaknya dikarenakan pengetahuan yang kurang mumpuni tentang materi pelajaran maupun gawai. Selain itu, tidak tersedianya buku pendamping pembelajaran dari rumah sehingga kesulitan untuk menjelaskan materi. Sehinga perlu diadakan kegiatan pendampingan belajar untuk para siswa khususnya pada anak-anak usia sekolah dasar. Metode pelaksanaan kegiatan pendampingan belajar terdiri dari survei lapangan, koordinasi dengan masyarakat, sosialisasi program, pelaksanaan program, serta evaluasi program. Kegiatan pendampingan ini dilakukan secara privat di rumah-rumah siswa melalui program Kuliah Kerja Nyata mahasiswa. Kegiatan pendampingan belajar dilakukan dengan berbagai metode seperti pemberian motivasi, pemberian materi dan tanya jawab, ice breaking, dan serta pemberian reward. Kegiatan ini sangat membantu orangtua siswa yang kurang mumpuni tentang materi pelajaran maupun gawai, siswa terlihat sangat antusias dan memiliki semangat yang tinggi dalam belajar serta memahami materi pelajaran.Abstract:Â The government imposes learning activities from home in the era of the Covid-19 pandemic so that the learning process does not run optimally for elementary school-age students. One of the affected villages is Tambe Village Bolo District of Bima Regency which is the majority of parents of students working as farmers. Parents of students have difficulty accompanying the learning process of their children due to less qualified knowledge about the subject matter and gadgets. In addition, the unavailability of a learning companion book from home makes it difficult to explain the material. So it is necessary to hold learning assistance activities for students, especially in elementary school-age children. The method of implementing learning assistance activities consists of field surveys, coordination with the community, program socialization, program implementation, and program evaluation. This mentoring activity is carried out privately in student homes through the student's Real Work Lecture program. Learning assistance activities are carried out by various methods such as giving motivation, giving materials and questions and answers, ice breaking, and rewarding. This activity is very helpful for parents of students who are less qualified about the subject matter and gadgets, students look very enthusiastic and have a high spirit in learning and understanding the subject matter
Pendampingan Belajar dari Rumah untuk Meningkatkan Semangat Belajar Siswa di Era Pandemi Covid-19
Pemerintah memberlakukan kegiatan pembelajaran dari rumah di era pandemi Covid-19 sehingga proses pembelajaran tidak berjalan secara maksimal bagi siswa usia sekolah dasar. Salah satu desa imbas adalah Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima yang mayoritas orang tua siswa berprofesi sebagai petani. Orangtua siswa mengalami kesulitan mendampingi proses belajar anak-anaknya dikarenakan pengetahuan yang kurang mumpuni tentang materi pelajaran maupun gawai. Selain itu, tidak tersedianya buku pendamping pembelajaran dari rumah sehingga kesulitan untuk menjelaskan materi. Sehinga perlu diadakan kegiatan pendampingan belajar untuk para siswa khususnya pada anak-anak usia sekolah dasar. Metode pelaksanaan kegiatan pendampingan belajar terdiri dari survei lapangan, koordinasi dengan masyarakat, sosialisasi program, pelaksanaan program, serta evaluasi program. Kegiatan pendampingan ini dilakukan secara privat di rumah-rumah siswa melalui program Kuliah Kerja Nyata mahasiswa. Kegiatan pendampingan belajar dilakukan dengan berbagai metode seperti pemberian motivasi, pemberian materi dan tanya jawab, ice breaking, dan serta pemberian reward. Kegiatan ini sangat membantu orangtua siswa yang kurang mumpuni tentang materi pelajaran maupun gawai, siswa terlihat sangat antusias dan memiliki semangat yang tinggi dalam belajar serta memahami materi pelajaran
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KLASIFIKASI NILAI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP SIKAP RELIGIUS DAN SIKAP SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS V DI SD NEGERI 27 WOJA-DOMPU
This study aims to determine: (1) the presence or absence of direct influence of value classification learning model to the scientific approach. (2) whether or not there is a direct or indirect influence of the value classification learning model through a scientific approach to religious attitudes. (3) the presence or absence of direct / indirect influence of value classification learning model through scientific approach to social attitudes. Research using comparative research, with the design used to determine the path with path analysis techniques (path analysis). Data obtained through questionnaires to students with the number of four variables, namely; (1) value classification learning model, (2) scientific approach, (3) religious attitude and (4) social attitude. Data were analyzed using technique (1) descriptive statistics, (2) prerequisite test (3) regression test with the help of SPSS. The results showed that; (1) there is a direct influence of the value classification learning model to the scientific approach. This is shown from the results of regression test where the value of R for 0.969 and significance 0.000 0.05. (2) there is no direct influence of the model of classification of values on religious attitudes. This is shown from the results of regression test where the value of R for 0.986 and significance 0.232 0.05. But there is an indirect influence of the value classification learning model through a scientific approach to religious attitudes where the significance value is 0.000 0.05. (3) there is no direct influence of the model of classification of values to social attitudes. This is shown from the result of regression test where R value is 0.962 and significance 0.632 0,05. But there is an indirect influence of the value classification learning model through a scientific approach to social attitudes in which the significance value of 0.000 0.05