41 research outputs found

    Kelas Benih Kentang (Solanum Tuberosum L.) Berdasarkan Pertumbuhan, Produksi, dan Mutu Produk [Seed Class Potatoes Based On Growth, Production, And Quality Products (Solanum Tuberosum L.)]

    Full text link
    Potato seed systems that exist today consists of five seeds classes, namely G0, G1, G2, G3, and G4. G0 to G3 seed is the source seed, while classes G4 seed was extension seed. Many breeders, farmers and other stakeholders argue that the process of seed production from G0 to G3 class was too long so that the supply of potatoes seeds for consumption (G4) could not be carried out faster. Research was conducted to determine the level of productivity of each class of potato seed G0 to G4 to be recommended as a seed class for potato consumption. The reseach was conducted at Margahayu Experimental Garden of Indonesian Vegetable Research Institute Lembang from September–November 2012 in randomized block design with six treatments : seed class (G0, G1, G2, G3, G4, and control) with four replications. The parameters observed were plant growth, production, and product quality. Hence, it can be concluded that potatoes derived from G3 class was quite suitable for extension seeds. The higher the seed class (G0 and G1) the higher the increasing rate and it produced higher number of C and D tuber grade

    Senyawa Morusin dari Tumbuhan Murbei Hitam (Morus Nigra)

    Full text link
    Tumbuhan murbei hitam merupakan salah satu spesies dari genus Morus. Tumbuhan dari genus ini telah dilaporkan kaya akan senyawa turunan fenol seperti flavonoid, 2-arilbenzofuran dan stilben. Dalam rangka pencarian senyawa turunan fenol dari tumbuhan murbei Indonesia maka telah berhasil diisolasi suatu senyawa flavon terprenilasi yaitu morusin dari ekstrak metanol kayu batang murbei hitam (M. nigra). Struktur senyawa tersebut telah ditetapkan berdasarkan data-data spektroskopi yang meliputi spektrum UV dan IR serta membandingkan KLTnya dengan senyawa morusin standar

    Aktivitas Sitotoksik Alkaloid Dari Cryptocarya Archboldiana Allen

    Get PDF
    Cryptocarya is one of the largest genus of Lauraceae and most of the species grow in the tropical rain forests of Asia-Pacific, include in Indonesian forest. Generally Cryptocarya contains alkaloids, 2-piron, and flavonoids as well as has a variety of biological activities. Three alkaloids have been isolated from Cryptocarya archboldiana; boldine, laurolitsine, and reticuline. The molecular structure of all these compounds have been established by spectroscopic analysis (UV, 1H, and 13C NMR) and comparison with the spectral data of compounds that have been reported. The cytotoxic of laurolitsine showed moderate activity, while boldine and reticuline have weak activity against P388 murine leukemia cells. Key words: C. archboldiana, alkaloid, cytotoxic, aporphine, benzylisoquinoline

    Resveratrol Oligomers From Dipterocarpus Hasseltii: Cytotoxic Effect and Chemotaxonomic Significance

    Full text link
    Two resveratrol tetramers, (-)-vaticanol B and (-)-hopeaphenol, were isolated from acetoneextract of the tree bark of Dipterocarpus hasseltii (Dipterocarpaceae), together with the knownresveratrol trimer, (-)-α-viniferin. The structures of these compounds were established based onspectroscopic evidence, UV, IR,1H-NMR,13C-NMR and determined by comparison with thestandard compounds. The cytotoxic activities of these compounds were evaluated against murineleukaemia P-388 cells. The IC50 values of all compounds were 42.2, 5.0 and 17.5 μg/ml,respectively. In addition, chemotaxonomic significance relationship between Dipterocarpus, Shoreaand Vatica will also be briefly discussed

    Ergonomics observation: harvesting tasks at oil palm plantation

    Get PDF
    Objectives: Production agriculture is commonly associated with high prevalence of ergonomic injuries, particularly during intensive manual labor and during harvesting. This paper intends to briefly describe an overview of oil palm plantation management highlighting the ergonomics problem each of the breakdown task analysis. Methods: Although cross-sectional field visits were conducted in the current study, insight into past and present occupational safety and health concerns particularly regarding the ergonomics of oil palm plantations was further exploited. Besides discussion, video recordings were extensively used for ergonomics analysis. Results: The unique commodity of oil palm plantations presents significantly different ergonomics risk factors for fresh fruit bunch (FFB) cutters during different stages of harvesting. Although the ergonomics risk factors remain the same for FFB collectors, the intensity of manual lifting increases significantly with the age of the oil palm trees-weight of FFB. Conclusions: There is urgent need to establish surveillance in order to determine the current prevalence of ergonomic injuries. Thereafter, ergonomics interventions that are holistic and comprehensive should be conducted and evaluated for their efficacy using approaches that are integrated, participatory and cost-effective

    Aplikasi Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) pada Stasiun TVRI Bandar Lampung

    Full text link
    Dunia industri Pertelevisian di Indonesia saat ini selalu dipacu oleh kemajuan teknologi yang secara otomatis membuat kebutuhan tenaga kerja profesional harus mengikuti kemajuan modernisasi broadcasting. Peningkatan tersebut memicu penganggaran biaya tenaga kerja langsung dalam produksi, dimana biaya tenaga kerja langsung yang merupakan suatu bagian yang sangat berperan penting, dalam pembuatan anggaran biaya produksi yang ingin di buat harus diperhatikan seperti profesi pekerjaan, kehadiran produksi, dan jenis produksi. Lembaga penyiaran publik TVRI Stasiun Lampung dalam penganggaran biaya tenaga kerja langsung untuk produksi suatu mata acara masih belum menggunakan standarisasi yang sesuai dengan ketentuan perhitungan biaya tenaga kerja langsung sehingga perlu dikembangkan kembali. Pengembangan dilakukan dengan menggunakan metodologi Extrime Programming dan bahasa pemrograman Java. Hasil pengembangan berupa perangkat lunak yaitu aplikasi akuntansi biaya tenaga kerja langsung. yang dapat membantu pihak TVRI stasiun Lampung dalam memudahkan dan menyelesaikan perhitungan BTKL dalam bentuk laporan dengan cepat, efektif dan efisien

    Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Daring di Smk Al-washliyah Sukra Indramayu

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan mendeskripsikan tentang pelaksanaan manajemen penerimaan siswa baru berbasis daring. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data kualitatif model Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Manajemen Penerimaan Siswa Baru Berbasis Daring di SMKAl-Washliyah Sukra Kabupaten Indramayu yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan telah berjalan dengan baik sesuai denga fungsi-fungsi manajemen. Pertama, perencanaan melalui tahap persiapan mengadakan rapat untuk pembentukan panitia, pembagian tugas dan wewenang masing- masing panitia penerimaan siswa baru, untuk membahas pendaftran melalui aplikasi goolgeform, dan whatsapp. Kedua, Pengorganisasian adanya koordinasi antara kepala sekolah dan semua panitia penerimaan siswa baru yang telah ditentukan tugas masing- masing. Ketiga, pelaksanaan dalam pendaftaran siswa baru melalui aplikasi google forms untuk mengolah data siswa baru dan menyimpan mempunyai link yaitu https://ppdb.smkalwashliyah.sch.id, dan whatsapp dikirim ke pada nomor admin. Keempat, pengawasan yang dilakukan oleh dinas pendidikan, yayasan, dan kepala sekolah untuk melihat proses penerimaan siswa baru berlangsung. Kemudian melakukan evaluasi setelah proses awal pelaksanaan sampai selesai pelaksanaan penerimaan siswa baru

    Aktivitas Antibakteri Dari Fraksi Artocarpus Integer (Thunb.) Merr. Dengan Metode Difusi Agar (Antibacterial Activity of Artocarpus Integer (Thunb.) Merr. Fraction by Difusi Agar Method).

    Full text link
    Artocarpus integer (Thunb.) Merr. (Cempedak) merupakan tanaman famili Moraceae yang banyak dibudidayakan di Luwu, Sulawesi Selatan. Ekstraksi dan uji bioaktivitas antibakteri kayu batang Artocarpus integer (Thunb.) Merr. telah dilakukan. Kayu batang diserut, dikeringkan, dihaluskan, dan dimaserasi dengan metanol hingga diperoleh ekstrak kasar metanol. Ekstrak metanol kemudian dipartisi berturut-turut dalam n-heksan, kloroform, dan etil asetat sehingga diperoleh fraksi n-heksan, kloroform, etil asetat, dan metanol. Uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar menggunakan 2 bakteri gram negatif (E. coli dan S. typhi) dan 2 gram positif (S. aureus dan S. pneumonia). Zona hambat terbesar yang diperoleh masing-masing fraksi adalah fraksi n-heksan sebesar 12,80 mm pada bakteri S. pneumonia, fraksi kloroform sebesar 13,80 mm pada bakteri S. pneumonia, fraksi etil asetat sebesar 9,80 mm pada bakteri S. typhi, dan fraksi metanol sebesar 12,90 pada bakteri S. pneumonia. Fraksi kloroform berpotensi kuat sebagai antibakteri karena memiliki daya hambat terbesar terhadap S. pneumonia
    corecore