10 research outputs found

    Fear Of Missing Out ditinjau dari Big Five Personality

    Get PDF
    Media sosial membantu individu mendapatkan informasi yang diinginkan dan ini memberikan efek ketagihan. Efek ketagihan ini akan membuat penggunanya mengalami fear of missing out ditandai oleh individu dengan keingintahuan terhadap aktivitas dan atau terhubung dengan orang lain. Setiap individu dengan kepribadian memberikan dampak berbeda pula pada munculnya FoMO. Penelitian ini menggagas asumsi hubungan big five personality dengan FoMO. Partisipan penelitian berjumlah 204 orang diambil menggunakan quota sampling. Penelitian menggunakan skala big five inventory dan skala FoMO. Temuan penelitian mengungkap bahwa kepribadian agreeableness memiliki korelasi dengan FoMO (sig =0,015; p<0,05). Namun, tidak ada korelasi antara extraversion, neuroticism, conscientiousness maupun openness, terhadap FoMO pada masyarakat Pekanbaru. &nbsp

    Hubungan Gaya Hidup Hedonis Dengan Kecenderungan Impulsive Buying Pada Remaja

    Get PDF
    Impulsive buying is an irrational purchase that occurs quickly without any consideration and there is no process of searching for information about the product purchased so that the purchase occurs because of an emotional impulsive. One of the factors that influence impulsive buying is a hedonic lifestyle. The hedonic lifestyle is a lifestyle or lifestyle that is expressed with activities, interests and opinions that prioritize emotional properties rather than logic and is a lifestyle that leads to pleasure which is the goal of life. This study aims to determine the relationship between hedonic lifestyle and impulsive buying in adolescents. This study uses a quantitative method with Pearson's product moment analysis. The subjects in this study were 360 adolescents aged 12-23 years in the city of Pekanbaru which were taken using quota sampling. Based on the results of research conducted that there is a positive relationship between the hedonic lifestyle and the impulsive buying tendency of teenagers in the city of Pekanbaru with a significance value of 0.000 and a correlation coefficient of 0.735, which means the higher the hedonic lifestyle, the higher the tendency of impulsive buying in adolescents, and conversely the lower the hedonic lifestyle. hedonic lifestyle, the lower the tendency of impulsive buying in adolescents in Pekanbaru. Thus, the hedonic lifestyle carried out by teenagers in Pekanbaru has a relationship with the tendency of impulsive buying.Keywords: Impulsive Buying, Hedonic Lifestyle, Teenager

    Sense of Humor : Dalam Menjaga Kepuasan Pernikahan Pasangan Suami Istri

    Get PDF
    Sense of humor atau selera humor memiliki peranan yang penting dalam pernikahan dan dapat meningkatkan kepuasan pernikahan karena humor bisa membantu pasangan dalam coping terhadap stres. Sense of Humor merupakan bentuk strategi coping yang membantu individu menilai situasi tegang menjadi lebih positif dan menggunakan humor sebagai cara untuk menyelesaikan masalah. Kepuasan pernikahan adalah perasaan subjektif yang dirasakan pasangan suami istri dalam suatu pernikahan, meliputi rasa bahagia, puas, serta pengalaman yang menyenangkan bersama pasangannya.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan positif antara sense of humor dengan kepuasan pernikahan pada suami istri di Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelatif. Sampel penelitian berjumlah 246 orang suami atau istri ( suami = 101 orang dan istri = 145 orang) yang bertempat tinggal di Pekanbaru.Pengambilan data menggunakan dua skala yaitu skala sense of  humor dan skala kepuasan pernikahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sense of humor memiliki hubungan yang positif dengan kepuasan pernikahan pada suami istri di Pekanbaru dengan signifikansi sebesar 0,000 yang berarti bahwa tinggi atau rendahnya sense of humor memiliki korelasi dengan kepuasan pernikahan dan koefisien korelasi sebesar (r) 0,778. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan terutama bagi pasangan suami istri terkait pentingnya sense of humor dalam meningkatkan kepuasan dalam pernikahan. &nbsp

    Peran Dukungan Sosial dan Implementasi RAB Value terhadap Work Engagement pada Civitas Akademika di Universitas Abdurrab

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran dukungan sosial dan implementasi RAB Value terhadap work engagement pada Civitas Akademika yang bekerja di Universitas Abdurrab. Work engagement merupakan situasi dan kondisi ketika individu melibatkan diri secara penuh dalam pekerjaannya. Diantara hal yang bisa meningkatkan work engagement adalah dukungan sosial yang diperoleh individu dari lingkungan sosialnya. Kemudian faktor penting yang harus diamalkan oleh Civitas Akademika Universitas Abdurrab adalah RAB Value yang merupakan ciri khas dan merupakan nilai luhur yang harus ditanamkan di dalam diri. Sebanyak 68 orang partisipan yang terdiri dari 52 orang dosen dan 16 orang tenaga kependidikan terlibat dalam penelitian ini. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling yaitu dengan ciri-ciri merupakan karyawan tetap di Universitas Abdurrab. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala work engagement, dukungan sosial, dan implementasi RAB Value. Analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran yang diberikan dukungan sosial dan implementasi RAB Value menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,005). Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan sosial dan implementasi RAB Value berperan terhadap work engagement yang dimiliki civitas akademika Universitas Abdurrab

    HUBUNGAN IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK ABDURRAB

    Get PDF
    This study aims to know the relationship between classroom climate with motivation to learn in Abdurrab Vocational School students Pekanbaru. The hyphothesis f this study is that there is a positive relationship between classroom climate with motivation to learn in Abdurrab Vocational School students Pekanbaru. Positive relationship indicates that the higher the classroom climate, the higher the motivation to learn. Conversely, the lower the classroom climate, the lower the motivation to learn. Subjects in this study 56 students of class X, class XI, class XII Abdurrab Vocational School Pekanbaru. The method used in this study is quantitative method in which consist of two scales, classroom climate scale which is based on the theory of classroom climate of McBer (Versha & Nicholls, 2003) and a motivation to learn scale is based on the theory of the motivation to learn of Uno (2009). The method of data analysis in this study using SPSS Statistic 10 with the technique of Pearson Product Moment Correlation. The result of data analysis showed r = 0.470 and p = 0.000 (p < 0.05). Studies show a positive relationship between classroom climate with motivation to learn in Abdurrab Vocational School students Pekanbaru, so the research hyphotesis is accepted.    Keywords:  classroom climate, motivation to lear

    Kepuasan Hidup dengan Iri pada Remaja Pengguna Sosial Media

    Get PDF
    Kepuasan hidup merupakan penilaian individu terhadap dirinya dengan cara membandingkan diri dengan orang lain. Perbandingan ini akan menumbuhkan iri, dan media sosial dapat menjadi sarana mengungkapkan rasa iri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan kepuasan hidup dengan iri pada remaja pengguna media sosial di Pekanbaru. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala yaitu: skala kepuasan hidup dan skala iri. Subjek penelitian adalah remaja pengguna media sosial dengan usia 12-23 tahun, berjumlah 270 subjek. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan teknik korelasi pearson product moment menunjukkan angka signifikansi p = 0,000 < (p< 0,01) hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara variabel kepuasan hidup dengan iri pada remaja Pekanbaru

    Penurunan Prokrastinasi Akademik Pada Aktivis Mahasiswa Melalui Pelatihan Efikasi Diri

    Get PDF
    Prokrastinasi akademik merupakan perilaku menunda-nunda mengerjakan tugas yang berkaitan dengan tugas akademik. Prokrastinasi akademik yang terjadi pada aktivis mahasiswa yaitu: menunda mengerjakan tugas, terlambat dalam mengumpulkan tugas, memilih menyelesaikan tugas organisasi dari pada tugas kuliah. Kondisi ini menyebabkan aktivis mahasiswa membutuhkan waktu lama dengan masa studi perkuliahan lebih dari empat tahun. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ferrari, Parker, dan Ware (1992) menunjukkan hubungan negatif antara efikasi diri dan prokrastinasi akademik. Selain itu, Sirin (2011) dan penelitian yang dilakukan Seo (2008) menunjukkan bahwa efikasi diri merupakan faktor yang dapat menurunkan prokrastinasi akademik. Berdasarkan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa efikasi diri dapat menurunkan prokrastinasi akademik, maka dalam penelitian ini menggunakan pelatihan efikasi diri untuk menurunkan prokrastinasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelatihan efikasi diri dalam menurunkan prokrastinasi akademik pada aktivis organisasi kemahasiswaan di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pelatihan efikasi diri dapat menurunkan prokrastinasi pada aktivis mahasiswa fakultas psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Partisipan penelitian dipilih berdasarkan skor sedang sampai tinggi dalam skala prokrastinasi akademik. Diperoleh 22 orang partisipan yang kemudian dibagi secara acak menjadi dua kelompok, yaitu 11 kelompok ekperimen dan 11 kelompok kontrol. Hasil analisa data menggunakan mann whitney u diperoleh nilai Z sebesar-3,567 dan taraf signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perbedaan antara kelompok ekperimen dan kelompok kontrol, kelompok eksperimen memiliki skor prokrastinasi akademik lebih rendah daripada skor prokrastinasi akademik kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pelatihan efikasi diri berpengaruh menurunkan prokrastinasi akademik pada aktivis mahasiswa fakultas psikologi Universita Muhammadiyah Surakarta

    HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA MAHASISWA

    Get PDF
    Berpikir positif adalah kemampuan seseorang dalam memandang sesuatu dari segi positifnya baik diri sendiri, orang lain, maupun keadaan lingkungannya.Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antaraberpikir positif dengan kecemasan komunikasi pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif  dengan korelasi Product Moment. Pengambilan data dilakukan dengan penyebaran skala berpikir positif dan skala kecemasan komunikasi dalam skala Likert yang diberikan pada 127 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Abdurrab Pekanbaru. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara berpikir positif dengan kecemasan komunikasi pada mahasiswa dengan koefisien korelasi -,641 dengan signifikan p = 0,000 (p < 0,05)

    Empati Terhadap Perilaku Altruisme Pada Guru Anak Berkebutuhan Khusus

    Get PDF
    Empati adalah kemampuan atau keadaan mental seseorang untuk dapat menyadari dan memahami perasaan orang lain dengan bahasa verbal atau nonverbal . Kemampuan yang muncul meliputi kapasitas afektif, untuk merasakan perasaan dan kemampuan kognitif orang lain untuk memahami perasaan sertasudut pandang orang lain. Altruisme adalah motif untuk meningkatkan kesejahteraan orang lain tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara empati dan perilaku altruisme pada Guru Kebutuhan Anak di Pekanbaru. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah guru anak-anak berkebutuhan khusus di Pekanbaru dengan jumlah sampel 64 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala psikologis, yaitu skala empati dan skala altruisme, dengan menggunakan teknik sampling kuota. Pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment.  Hasil koefisien korelasi menghasilkan r = 0,558 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p <0,05) yang artinya ada hubungan antara empati dan perilaku altruisme pada Guru Anak Berkebutuhan Khusus di Pekanbaru. Empati yang tinggi akan meningkatkan perilaku altruism, dan sebaliknya

    Benarkah Empati dapat menurunkan Bystander Effect Pada Remaja?

    No full text
    Bystander Effect adalah pengurangan perilaku menolong yang disebabkan adanya kehadiran orang lain. salah satu faktor yang mempengaruhibystander effect adalah empati. Faktor yang mempengaruhi bystander effect adalah empati. Empati adalah kemampuan untuk memahami kondisi dan ikut merasakan sebagian emosional orang lain. Penelitian ini ingin melihat hubungan antara empati dengan bystander effect pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis regresi berganda. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 200 remaja yang berusia 10-21 tahun (41 laki-laki dan 159 perempuan) dengan menggunakan teknik quota sampling. Penelitian menemukan terdapat hubungan yang signifikan antara empati dengan bystander effect yang menunjukkan bahwa semakin tinggi empati makan semakin rendah bystander effect dan bila empati rendah maka bystander effect akan tinggi. Penelitian ini dapat menjadi masukkan untuk menurunkan perilaku  bystander effect dengan cara meningkatkan empati baik dari aspek afektif maupun aspek kognitif. Penelitian ini dapat menjadi masukkan untuk menurunkan perilaku  bystander effect dengan cara meningkatkan empati baik dari aspek afektif maupun aspek kognitif
    corecore