7 research outputs found

    The Correlation of Pemogan Community Knowledge about Usada Taru Pramana with the Behaviour of Utilization and Conservation of Herbal Medicine

    Get PDF
    Usada Taru Pramana is a record of hundreds medicinal plants. Researcher is interested to know the knowledge level of Pemogan Villager about Usada Taru Pramana and its influence on the utilization behavior and conservation of herbal medicine. Data were collected using a valid and reliable structured questionnaire with a cross-sectional survey design. According to Spearman's test result from total 150 samples, Pemogan Villager knowledge about Usada Taru Pramana is not correlated with the utilization behavior and conservation of herbal medicine (P value=0,280 and r=0,089). There were no significant differences between the both variables with respondents' education level, age and gender. The results showed that the factor which influenced the studied variables is very complex. There were "aja wera" belief in Balinese society, which means that the general public is prohibited from learning directly from the Lontar. Pemogan Villager also hampered by the scarcity of land and medicinal plants around them

    Sifat Fisika Kimia Sediaan Vanishing Krim Anti Jerawat Ekstrak Etanol 96% Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)

    Get PDF
    Jerawat merupakan peradangan pada lapisan polisebaseus yang dipicu oleh bakteri Propionibacterium acne. Pengembangan sediaan vanishing creamantijerawat dari daun belimbing wuluh (Averhoa bilimbi L.) yang mengandung zat aktif sebagai antibakteri yang merupakan salah satu upaya mengurangi masalah resistensi antibiotic. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sifat fisika dan kimia sediaan vanishing krim antijerawat pada variasi konsentrasi zat aktif dari ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) serta aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan empat formulasi sediaan vanishing cream dan variasi konsentrasi ekstrak yang terdiri dari 0% (F0), 10% (F1), 15% (F2), 25%(F3). Uji fisika kimia yang dilakukan dengan uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji viskositas, uji daya lekat, dan uji pH serta uji aktivitas antibakteri menggunakan metode cakram terhadap bakteri Propionibacterium acnes.Hasil penelitian menujukan vanishing krim anti jerawat ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki sifat fisika kimia yang baik berdasarkan uji evaluasi kri

    Persepsi Sakit dan Pemahaman Penggunaan Obat Rasional (POR) di Kota Denpasar

    Get PDF
    Persepsi akan memunculkan perilaku sakit dalam mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri, sehingga dapat menyebabkan pemahaman penggunaan obat menjadi tidak rasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi sakit dengan pemahaman penggunaan obat rasional di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan survei cross-sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 97. Data dikumpulkan dari bulan Januari–Februari 2020 di Kota Denpasar menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji binary logistic. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi sakit dengan pemahamam pemahaman penggunaan obat rasional (P<0.05). Persepsi sakit mengenai kondisi tubuh (36.4%) atau keadaan rasa sakit (32.4%) memiliki nilai paling besar, sedangkan pemahamm POR paling tinggi kesalahan adalah mengenai obat batuk, obat panas, obat diare tidak perlu diminum sampai habis jika gejalanya sudah hilang (50.5%) dan semua obat diminum setelah makan (26.8%). Kondisi tubuh terutama dalam hal tidak dapat melakukan aktivitas dan keluhan rasa sakit akan menyebabkan masyarakat mencari suatu pengobatan, sehingga hal ini dapat mengakibatkan pemahaman mengenai POR terutama mengenai gejala simtomatis dan penggunaan obat. Oleh karena itu, perlu pemberian informasi yang tepat tentang obat ketika masyarakat mencari pengobatan untuk mengatasi keluhan yang dirasakan

    The Correlation of Pemogan Community Knowledge about Usada Taru Pramana with the Behaviour of Utilization and Conservation of Herbal Medicine

    Get PDF
    Usada Taru Pramana is a record of hundreds medicinal plants. Researcher is interested to know the knowledge level of Pemogan Villager about Usada Taru Pramana and its influence on the utilization behavior and conservation of herbal medicine. Data were collected using a valid and reliable structured questionnaire with a cross-sectional survey design. According to Spearman's test result from total 150 samples, Pemogan Villager knowledge about Usada Taru Pramana is not correlated with the utilization behavior and conservation of herbal medicine (P value=0,280 and r=0,089). There were no significant differences between the both variables with respondents' education level, age and gender. The results showed that the factor which influenced the studied variables is very complex. There were "aja wera" belief in Balinese society, which means that the general public is prohibited from learning directly from the Lontar. Pemogan Villager also hampered by the scarcity of land and medicinal plants around them

    DAGUSIBU Antibiotik pada Ibu Rumah Tangga

    Get PDF
    Swamedikasi antibiotik mengakibatkan meluasnya resistensi antimikroba. Ibu rumah tangga merupakan pengambil keputusan perawatan kesehatan di rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran DAGUSIBU antibiotik pada ibu rumah tangga di Banjar Pinda - Gianyar. Studi observasional dengan rancangan cross-sectional. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang divalidasi. Sejumlah 79 responden turut berpartisipasi, direkrut secara purposive. Hasil menunjukan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga pada kategori cukup (51 [64,6%]). Sumber perolehan informasi tentang antibiotik adalah dari dokter (75 [94,9%]) dan jenis antibiotik paling sering digunakan adalah Amoxycillin (76 [96,2%]). Untuk meningkatkan pengetahuan tentang antibiotik, apoteker disarankan melakukan penyuluhan berkala tentang penggunaan antibiotik melalui edukasi DAGUSIBU.   Antibiotic self-medication has resulted in widespread antimicrobial resistance. Housewives are the healthcare decision-makers in the household. This study aims to describe the antibiotic DAGUSIBU in housewives at Banjar Pinda, Gianyar City. The analytic observational study with a cross-sectional design was conducted from March to April 2023. Data was collected through interviews with validated questionnaires. A total of 79 respondents participated, recruited purposively. The results show the level of knowledge of housewives in the sufficient category (51 [64,9%]). The source of obtaining information about antibiotics is from doctors (75 [94,9%]); the most frequently used type of antibiotic was Amoxicillin (76 [96,2%]). To increase knowledge about antibiotics, counseling about the use of antibiotics can be carried out through DAGUSIBU education.Swamedikasi antibiotik mengakibatkan meluasnya resistensi antimikroba. Ibu rumah tangga merupakan pengambil keputusan perawatan kesehatan di rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran DAGUSIBU antibiotik pada ibu rumah tangga di Banjar Pinda - Gianyar. Studi observasional dengan rancangan cross-sectional. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang divalidasi. Sejumlah 79 responden turut berpartisipasi, direkrut secara purposive. Hasil menunjukan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga pada kategori cukup (51 [64,6%]). Sumber perolehan informasi tentang antibiotik adalah dari dokter (75 [94,9%]) dan jenis antibiotik paling sering digunakan adalah Amoxycillin (76 [96,2%]). Untuk meningkatkan pengetahuan tentang antibiotik, apoteker disarankan melakukan penyuluhan berkala tentang penggunaan antibiotik melalui edukasi DAGUSIBU.   Antibiotic self-medication has resulted in widespread antimicrobial resistance. Housewives are the healthcare decision-makers in the household. This study aims to describe the antibiotic DAGUSIBU in housewives at Banjar Pinda, Gianyar City. The analytic observational study with a cross-sectional design was conducted from March to April 2023. Data was collected through interviews with validated questionnaires. A total of 79 respondents participated, recruited purposively. The results show the level of knowledge of housewives in the sufficient category (51 [64,9%]). The source of obtaining information about antibiotics is from doctors (75 [94,9%]); the most frequently used type of antibiotic was Amoxicillin (76 [96,2%]). To increase knowledge about antibiotics, counseling about the use of antibiotics can be carried out through DAGUSIBU education

    Patients satisfaction with pharmaceutical care in community pharmacies in the district of badung: Hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di apotek kabupaten badung

    No full text
    Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Interaksi apoteker antara lain melaksanakan pemberian informasi, monitoring penggunaan obat dan mengetahui tujuan akhirnya sesuai harapan untuk tercapainya kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di apotek kabupaten Badung, dengan cara diukur dari 5 (lima) dimensi antara lain Kehandalan, Ketanggapan, Keyakinan, Empati, dan Fasilitas Berwujud. Merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain survey cross sectional terhadap pasien yang datang ke apotek di Kabupaten Badung, dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument pengumpulan data. Jumlah apotek yang bersedia ikut serta dalam penelitian ini sebanyak 15 apotek. Responden dalam penelitian ini adalah pasien apotek yaitu pasien yang mendapatkan pelayanan kefarmasian di apotek kabupaten Badung dan telah memenuhi kriteria inklusi-ekslusi. Hasil uji binary logistic karakteristik pasien menyatakan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di apotek kabupaten Badung  yang tidak signifikan antara lain umur (p=0,761), jenis kelamin (p=0,612), pendidikan (p=0,079),  tingkat penghasilan (p=0,139), pekerjaan (p=0,255), kunjungan ke apotek (p=0,392). Sedangkan untuk kategori pelayanan kefarmasian memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai 0,000 (p=0,000) dan memiliki pengaruh sebesar 11,495 kali (or=11,495). Pernyataan pelayanan kefarmasian memiliki persentase baik dan sangat baik yang ditunjukkan dengan pernyataan antara lain Apoteker melayani dengan ramah (36,1%), pengobatan yang diberikan sesuai dengan keinginan pasien (37,1%), dan Apotek memiliki obat dan alat kesehatan yang lengkap (38,1%).Pharmaceutical service is a direct and responsible service to patients related to pharmaceutical preparations with the aim of achieving definite results to improve the quality of life of the patient. Pharmacist interactions include providing information, monitoring drug use and knowing the final goal according to expectations to achieve patient satisfaction with pharmaceutical services. Patient satisfaction is the result of an assessment in the form of an emotional response (feeling happy and satisfied) because of the fulfillment of expectations or desires in using and receiving pharmaceutical services. This is a descriptive analytic study with a cross sectional survey design towards consumers who come to the pharmacy in Badung Regency, using a questionnaire as an instrument of data collection. The number of pharmacies that are willing to participate in this research is 15 pharmacies. Respondents in this study were pharmacy consumers, namely patients who received pharmaceutical services at the Badung district pharmacy and had met the inclusion-exclusion criteria. The results of the binary logistic test of patient characteristics stated that the level of customer satisfaction with the quality of pharmaceutical services at the Badung district pharmacy was not significant, including age (p = 0.761), gender (p = 0.612), education (p = 0.079), income level (p. = 0.139), occupation (p = 0.255), visit to the pharmacy (p = 0.392). Meanwhile, the pharmaceutical service category has a significant relationship with a value of 0,000 (p = 0,000) and has an effect of 11,495 times (or = 11,495). The statement of pharmaceutical services has a good and very good percentage which is indicated by statements such as pharmacists serving kindly (36.1%), treatment given according to consumer wishes (37.1%), and pharmacies having complete drugs and medical devices ( 38.1%)

    Sosialisasi Gema Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) dengan Memasyarakatkan “Tanya 5 O”

    No full text
    Public knowledge of self-medication is crucial, and one of the challenges faced is the lack of awareness regarding this practice. Irrational self-medication can lead to harmful consequences, such as incorrect treatment due to inaccurate self-diagnosis. Contributing factors include biased drug advertisements in the media and inadequate information from healthcare professionals. Community engagement is one of the collaborative sharing programs initiated by the Government, known as the Gema Cermat (Smart Community Using Medicines Movement), which includes the promotion tagline "Ask 5 O." This community engagement program aims to enhance the independence of the public in selecting, obtaining, using, storing, and disposing of drugs appropriately, thus promoting rational drug use within society. The target audience for this program was the teenage group of Sekaa Teruna Teruni Panji Semerang in Banjar Sembung Meranggi, Sembung Gede Village, Bali. The results of this community engagement program demonstrated a significant change in participants' knowledge, as assessed through pre- and post-survey questionnaires analyzed using paired T-Test, showing a p-value of 0.000 < 0.005. The findings highlight the beneficial impact of the Gema Cermat program in improving participants' knowledge. Going forward, it is recommended to conduct more frequent community engagement activities across various segments of society to support rational drug use
    corecore