163 research outputs found

    Kajian Dosis Pupuk Phonska pada Dua Varietas Semangka terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buah Semangka

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji dosis pupuk majemuk phonska pada dua varietas semangka yaitu varietas New Dragon dan varietas Quality terhadap pertumbuhan dan hasil buah semangka. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang terdiri dari dua faktor dan diulang tiga kali. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan petak utama adalah dosis pupuk phonska dan anak petak adalah varietas tanaman semangka. Dosis pupuk phonska terdiri dari 5 level, yaitu P1 : 600 kg/ha, P2 : 900 kg/ha, P3 : 1200 kg/ha, P4 : 1500 kg/ha dan P5 : 1800 kg/ha. Varietas terdiri dari dua level yaitu V1 : varietas New Dragon dan V2 : varietas Quality.Penentuan dosis pupuk phonska yanng tepat pada dua varietas semangka diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil buah semangka. Perlakuan kombinasi antara dosis pupuk phonska dan varietas semangka berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada umur 30 dan 48 hari setelah tanam, berat buah per tanaman dan kadar gula buah

    Perbandingan Efek Pemberian Bioinsektisida dan Ekstrak Kompos terhadap Produksi Padi Ratun dan Populasi Serangga Hama

    Get PDF
    The advantages of ratooning rice are to save water, cost production, labor, preparation time for planting and harvesting, but the ratooning productivity is still low. This research aimed to study the effect of the bioinsecticide and compost extract on ratooning rice production and insect populations. The ratooning rice was applied by bioinsecticide, compost extract, and combination of bioinsecticide and compost extract with dose 2 L ha-1 per application, respectively. Data of agronomic variables were statistically analyzed using analysis of variance, whereas insect pest population data were analyzed using Chi Square test. The seedling height of ratoon applied by compost extract was the highest among treatments. The number of productive tillers per clumps and rice production on plot applied by compost extract were higher than the insecticide treatment. At the age of 17 day-ratooning rice, application bioinsecticide reduced the population of insect pests, such as Ciccadulina bipunctata, Recilia dorsalis, Nilaparvata lugens, and Nephotettix nigropictus. Thus, application of compost extract tended to improved the growth and production of the ratooning rice, while the bioinsecticide decreased the insect pest population

    Effect of mixed cropping of water yam (Dioscorea alata) on Ganoderma disease of oil palm

    Get PDF
    Basal stem rot caused by a soil-borne fungus, Ganoderma boninense, is one of the most severe diseases in monoculture oil palm plantations.  The effect of mixed cropping with water yam on infection and inoculum potential of Ganoderma boninense on oil palm seedlings was assessed under a pot experiment. Plant inoculation with rubber woodblock (RWB)-colonized Ganoderma induced disease on both mixed cropped hosts (multiple host infection), but with less severe root necrotic and less plant mortality relative to inoculation on a single oil palm host. Inoculum potential of the pathogen was reduced under mixed cropping, as shown by more considerable RWB decay than a single host, and the fungal survival was suppressed to be 55% for 12 months trial. Water yam mixed cropping did not interfere with the growth of the inoculated oil palm seedling. This study revealed the multiple host infection under mixed cropping with water yam suppressed damage caused by Ganoderma boninense to oil palm as the primary host

    Efektivitas Pengelolaan Pupuk Organik, NPK, Dan Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah

    Full text link
    Efektivitas pengelolaan pupuk organik, NPK, dan pupuk hayati pada budidaya bawang merah telah diteliti pada tanah Alluvial lahan bekas sawah, di Cirebon-Jawa Barat. Tujuannya untuk menetapkan dosis pupuk organik, pupuk NPK, dan pupuk hayati yang efektif untuk peningkatan hasil bawang merah, serta dapat menurunkan besaran emisi GRK (CO). Penelitian dilaksanakan mulai bulan April sampai Agustus 2014 menggunakan rancangan petak terpisah dan diulang sebanyak tiga kali. Petak utama adalah dua varietas bawang merah (A), terdiri atas : a1= varietas Bima dan a2= varietas Mentes. Anak petak adalah pengelolaan pupuk (B), meliputi : b1= 1 dosis NPK rekomendasi, b2= 1 dosis NPK rekomendasi + 100 kg/ha NPK Mutiara, b3= 1 dosis NPK rekomendasi + pupuk organik, b4= 1 dosis NPK rekomendasi + pupuk organik + pupuk hayati (Biotricho), b5= ½ dosis NPK rekomendasi + pupuk organik, dan b6= ½ dosis NPK rekomendasi + pupuk organik + pupuk hayati. Hasilnya menunjukkan tidak terjadi interaksi antara varietas dan pengelolaan pupuk tersebut terhadap pertumbuhan, serapan hara NPK, dan hasil umbi bawang merah pada tanah Alluvial.Varietas Bima menghasilkan pertumbuhan, serapan hara NPK, dan hasil umbi bawang merah yang lebih tinggi dan lebih baik dibandingkan varietas Mentes. Pengurangan dosis pupuk NPK sampai 50% rekomendasi dengan disertai pemberian pupuk organik/pupuk hayati tidak mengurangi pertumbuhan tanaman, serapan hara NPK, dan hasil umbi bawang merah pada tanah Alluvial. Kombinasi perlakuan varietas Bima dengan pemberian NPK dosis rekomendasi + pupuk organik (Petroganik) menghasilkan bobot umbi segar paling tinggi setara 29,20 t/ha, sedangkan hasil bobot umbi kering bawang merah paling tinggi (setara 14,62 t/ha) diperoleh pada varietas Bima dengan pemberian NPK ½ dosis rekomendasi + pupuk organik (Petroganik) yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya dan mampu menurunkan besaran fluks CO2(> 25 %) selama perkembangan tanaman di lapangan. Implikasi dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan organik dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik (NPK) yang sejalan dengan prinsip pertanian berkelanjutan tanpa mengurangi produktivitas hasil bawang merah

    Effect of Compost Extract Fortified with Tempe on Chili Mosaic Virus Disease

    Full text link
    Mosaic disease caused by multiple infections of viruses in one of the most devastating virus diseases of chili pepper (Capsicum annuum) in Indonesia. Improving plant resistance by treatment with exogenous bioactive compounds is promisingly developed for plant protection in organic chili production. We demonstrated the suppressive effects of a fermented water extract of compost fortified with over-fermented tempe (TCE) on mosaic disease and its aphid vector. TCE was applied weekly by foliar spraying at 0.2 and 2.0 % on potted Capsicum growing in field. The result showed that treated plant sprayed with TNF preparation exhibited a significantly slower disease progression as represented by a lower area under disease progress curve compared to control plant. Disease suppression was obtained at concentration as low as 0.2%. TCE-treated plants were significantly less colonized by Aphis gossypii than control plant

    Teknik Penyemaian Benih True Shallot Seed Untuk Produksi Bibit Dan Umbi Mini Bawang Merah

    Full text link
    Budidaya bawang merah dengan menggunakan true shallot seed (TSS) dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu (1) penanaman TSS langsung di lapangan, (2) penyemaian TSS terlebih dahulu untuk mendapatkan bibit, dan (3) pembuatan umbi mini, yaitu umbi bibit mini (< 3 g/umbi) yang berasal dari TSS. Tujuan penelitian adalah mendapatkan media semai, cara semai, dan kedalaman semai TSS paling tepat untuk menghasilkan bibit dan umbi mini bawang merah (var. Bima). Penelitian lapangan dilakukan di Kebun Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang, Jawa Barat (± 1.250 m dpl), dari bulan Juni sampai Oktober 2013, menggunakan rancangan petak terpisah dengan tiga ulangan. Petak utama (A) adalah media semai, terdiri atas : a = tanah + pupuk kandang (1:1), a 2 = tanah + pupuk kandang + arang sekam padi (1:1:1), dan a = tanah + pupuk kandang + cocopit (1:1:1). Anak petak (B) adalah cara semai + kedalaman semai TSS, terdiri atas : b 1 3 = disebar + kedalaman 1 cm, b = disebar + kedalaman 2 cm, b 3 = digarit + kedalaman 1 cm, dan b 4 2 = digarit + kedalaman 2 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media semai campuran tanah + pupuk kandang dengan cara semai TSS disebar rata di bedengan sedalam 2 cm dan bibit dipindahkan ke lapangan pada umur 6 minggu setelah semai merupakan perlakuan yang baik karena dapat menghasilkan jumlah bibit yang tumbuh cukup banyak dan menghasilkan bobot kering eskip paling tinggi, yaitu 1,51 kg/m setara 12,08 t/ha (efisiensi lahan 80%). Kombinasi media semai tanah + pupuk kandang + arang sekam padi dengan cara semai TSS disebar pada garitan sedalam 2 cm menghasilkan umbi mini paling banyak, yaitu 358 umbi setara 1.909.333 umbi mini dengan bobot antara 0,938 g/1,5 m 2 setara 5,003 t/ha (efisiensi lahan 80%). Hasil umbi mini tersebut hanya sekitar 36% dari total bobot umbi kering eskip yang dihasilkan. Persentase umbi mini yang dihasilkan masih rendah, oleh karena itu penanaman bawang merah asal TSS lewat seedling diduga paling menjanjikan

    POTRET KOMPETENSI INTELEKTUAL PELAKU UKM DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA USAHA

    Get PDF
    Intellectual competency is an important element in the successful management of Small and Medium Enterprises (SMEs), whose applications are still not optimally empowered by SMEs in Indonesia. This case study aims to describe the forms of intellectual competence of UKM actors and their empowerment in achieving UKM performance in Nagauleng Village, Cenrana District, Bone Regency. This study involved 3 UKM actors who were selected using purposive sampling. Data collection techniques using interviews and documentation. The collected data is processed using a data triangulation approach with stages: data reduction, data presentation, and conclusion and verification. This study found forms of SME intellectual competence, including: creativity skills, innovation skills, skills in preparing business plans, and job evaluation skills. Furthermore, empowering intellectual competence can improve the performance of SMEs. Following up on these findings, it is very important to implement various intellectual competencies in the management of SMEs so as to provide opportunities to achieve maximum performance
    • …
    corecore