36 research outputs found
Kantor Sewa di Pekanbaru dengan Pendekatan Arsitektur Hijau
Pekanbaru is the capital of Riau province which became one of the provinces whose economic growth is very rapid. From a small economic sector even to business and foreigninvestors are in Pekanbaru. Pekanbaru also has become a destination town of investors both from within the country and also abroad have been widely developed in Pekanbaru. However the facilities and space requirements to support the economy so is slightly. Therefore, the rental office is becoming one of the alternatives for developing the economic sector in Pekanbaru. In the design of the rental office, applied design approach emphasizes the principles of green architecture withthe aim of building that is designed into the building to minimize bad influence on the environment, nature, and human and produce a better and more healthy. However, to support this design is also applied in the concept of "integrated green office" which is a concept with a combination of some ofthe supporting elements of green architecture in the form of orientation of the sun, the air, environment, footprint and also the structure will be a unified in whole of the building. Furthermore by applying green architecture design strategies according to Alison G. Kwok form of: (1) Envelope relating to scoper building; (2) Lighting associated with exposure; (3) Cooling associated with refrigerant; (4) Energy production relating to energy production; (5) Water and waste associated with water using. From all that it will make the design of the rental office building is becoming environmentally friendly, save energy, healthy and also good for the environment, the using and also for the building it self. With site area is 3.2 ha and building area 49.383,74 M2
Recommended from our members
Impact of Intermediate Hyperglycemia and Diabetes on Immune Dysfunction in Tuberculosis
Supplementary Data:
Supplementary materials are available at Clinical Infectious Diseases online at https://academic.oup.com/cid/article/72/1/69/5857148#274319223 . Consisting of data provided by the authors to benefit the reader, the posted materials are not copyedited and are the sole responsibility of the authors, so questions or comments should be addressed to the corresponding author.Copyright © The Author(s) 2020. Background:
People with diabetes have an increased risk of developing active tuberculosis (TB) and are more likely to have poor TB-treatment outcomes, which may impact on control of TB as the prevalence of diabetes is increasing worldwide. Blood transcriptomes are altered in patients with active TB relative to healthy individuals. The effects of diabetes and intermediate hyperglycemia (IH) on this transcriptomic signature were investigated to enhance understanding of immunological susceptibility in diabetes-TB comorbidity.
Methods:
Whole blood samples were collected from active TB patients with diabetes (glycated hemoglobin [HbA1c] ≥6.5%) or IH (HbA1c = 5.7% to <6.5%), TB-only patients, and healthy controls in 4 countries: South Africa, Romania, Indonesia, and Peru. Differential blood gene expression was determined by RNA-seq (n = 249).
Results:
Diabetes increased the magnitude of gene expression change in the host transcriptome in TB, notably showing an increase in genes associated with innate inflammatory and decrease in adaptive immune responses. Strikingly, patients with IH and TB exhibited blood transcriptomes much more similar to patients with diabetes-TB than to patients with only TB. Both diabetes-TB and IH-TB patients had a decreased type I interferon response relative to TB-only patients.
Conclusions:
Comorbidity in individuals with both TB and diabetes is associated with altered transcriptomes, with an expected enhanced inflammation in the presence of both conditions, but also reduced type I interferon responses in comorbid patients, suggesting an unexpected uncoupling of the TB transcriptome phenotype. These immunological dysfunctions are also present in individuals with IH, showing that altered immunity to TB may also be present in this group. The TB disease outcomes in individuals with IH diagnosed with TB should be investigated further.European Union’s Seventh Framework Programme (FP7 2007-2013 - Health) under grant agreement No 305279
Pengaruh Penambahan Fruktosa dalam Pengencer Air Kelapa Hijau terhadap Motilitas Spermatozoa Sapi PO (Peranakan Ongole)
Air kelapa merupakan bahan lokal yang murah dan dapat menjadi bahan baku alternatif dalam proses pembuatan pengencer semen karena mengandung beberapa zat yang dibutuhkan oleh spermatozoa seperti sumber energi berupa fruktosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan fruktosa dalam pengencer air kelapa hijau terhadap motilitas spermatozoa sapi PO (Peranakan Ongole). Penelitian ini menggunaan semen dari bangsa sapi Peranakan Ongole yang ditampung menggunakan metode vagina buatan. Metodologi yang digunakan adalah eksperimental laboratorium menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Penelitihan ini menggunakan 3 perlakukan, P1 = Pengencer air kelapa +Â kuning telur20%, P2 = Pengencer air kelapa + kuning telur 20% + putih telur 0,4%+ fruktosa 1 mg/ml. P3 = Pengencer air kelapa +kuning telur20% + putih telur 0,4% + fruktosa 2 mg/ml dengan 10 ulangan. Hasil memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada motilitas spermatozoa dan total spermatozoa motil antara formulasi pengencer air kelapa (P1, P2, P3) selama peyimpanan suhu 2-5 oC. Pengencer air kelapa baik dalam menjaga motilitas spermatozoa dan total spermatozoa motil hingga hari ke lima.
Kata kunci: air kelapa, total motilitas motil, semen cai
Konseling Keluarga Pasien TB dan Pemberdayaan Pemuda Gerakan Anti-TB di Desa Naibonat Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timu
Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah penyakit menular di Indonesia termasuk Nusa Tenggara Timur. Desa Naibonat, Kabupaten Kupang Timur dilaporkan masih dengan angka insiden yang tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri basil yang dikenal dengan nama Mycobacerium tuberculosis. Penularan melalui udara saat pasien batuk dan mengeluarkan droplet, anggota keluarga merupakan kelompok yang sangat rentan tertular karena tidak bisa menghindari kontak secara langsung. Penyakit TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan teratur dan tidak putus selain itu pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi lingkungan, peningkatan daya tahan tubuh anggota keluarga, dukungan dari anggota keluarga kepada pasien yang sedang menjalani pengobatan sampai sembuh. Konseling keluarga dan pemberdayaan pemuda untuk menurunkan angka penularan TB kami nilai sebagai salah satu strategi yang efektif. Kegiatan inilah yang kami laksanakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan fokus pada wilayah layanan Puskesmas Naibonat, wilayah gereja katolik Gereja Katolik Sto. Yohanes Maria Vianey-Naibonat dan SMAN 3 Kabupaten Kupang Timur
Pengembangan Karakter Anak melalui Literasi Budaya Berbasis Cerita Rakyat NTB Bermitra dengan Tbm Literasi Lumbung Lombok Sengkerang
Modernisasi dan globalisasi tak hanya memberi dampak positif, namun dapat menjadi ancaman bagi jati diri bangsa Indonesia. Arus Perubahan sosial budaya membawa krisis bagi pewarisan budaya nasional. Tokoh lokal terlupakan dan tergantikan dengan idola-idola baru produk modernisasi. Begitu juga kehidupan sosial budaya di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kaya budaya dan cerita rakyat yang memuat kisah inspiratif. Hal ini mendasari tujuan kegiatan pengabdian yaitu mengembangkan karakter anak melalui literasi budaya berbasis cerita rakyat NTB. Tim MT. Al-Kahfi Unram bermitra TBM Literasi Lumbung Lombok melaksanakan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) atas pendanaan Dirjen Belmawa Kemendikbud berupa pelatihan mendongeng dan penyelenggaraan Festival Cerita Rakyat NTB. Hasil dari kegiatan tersebut ialah terbentuknya kelompok pelatihan mendongeng, terciptanya Buku Cerita Rakyat NTB, peserta mengenal cerita rakyat NTB (70%), terimplementasi nilai-nilai karakter yang terkandung dalam cerita rakyat NTB dengan sangat baik (84%), peserta memiliki keterampilan berbahasa dengan baik (72%), tumbuhnya minat baca yang sangat tinggi (86%), dan peserta dapat membaca dengan lancar (75%)