73 research outputs found
MANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA SANTRI BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI PONDOK PESANTREN (PERSPEKTIF DAKWAH)
Strategic and systematic da'wah management for da'wah activities make Islam will experience a development. In case one of the da'wah institutions that require established management is a pesantren. Pesantren is one of the pillars of the Islamic struggle that has contributed greatly to religion as well as state. Hadi Mulya mentions pesantren as a cultural institution to develop a culture that has its own characteristics but also open itself to outside influences (Mulya, 1985: 99). The author conducts qualitative descriptive research. The process of searching data through three steps of data collection is through (1) observation to a number of related events and objects, (2) documentation related activities at Pondok Pesantren Robbi Rodliyya Semarang, (3) interviews with key personalities. The results showed that First, the implementation of boarding school management Robbi Rodliyya Banjardowo District Genuk Semarang City in the field of appropriate technology by planning, organizing, mobilizing and supervising the development of resources santri is good enough and professional. Second, the development of technology developed by Pondok Pesantren Robbi Rodliyya Banjardowo District Genuk Kota Semarang is a technology of electrical engineering and multimedia technology. isya 'and the community well
MANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA SANTRI BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI PONDOK PESANTREN (PERSPEKTIF DAKWAH)
Strategic and systematic da'wah management for da'wah activities make Islam will experience a development. In case one of the da'wah institutions that require established management is a pesantren. Pesantren is one of the pillars of the Islamic struggle that has contributed greatly to religion as well as state. Hadi Mulya mentions pesantren as a cultural institution to develop a culture that has its own characteristics but also open itself to outside influences (Mulya, 1985: 99). The author conducts qualitative descriptive research. The process of searching data through three steps of data collection is through (1) observation to a number of related events and objects, (2) documentation related activities at Pondok Pesantren Robbi Rodliyya Semarang, (3) interviews with key personalities. The results showed that First, the implementation of boarding school management Robbi Rodliyya Banjardowo District Genuk Semarang City in the field of appropriate technology by planning, organizing, mobilizing and supervising the development of resources santri is good enough and professional. Second, the development of technology developed by Pondok Pesantren Robbi Rodliyya Banjardowo District Genuk Kota Semarang is a technology of electrical engineering and multimedia technology. isya 'and the community well
PENGUATAN MANAJEMEN MASJID DARUSSALAM DI WILAYAH RW IV KELURAHAN BANJARDOWO KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG
Wilayah RW. IV merupakan sebuah wilayah di Kelurahan Banjardowo Kecamatan Genuk Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, jika ditinjau dari segi keagamaan, masyarakat RW. IV Kelurahan Banjardowo Kecamatan Genuk Kota Semarang mayoritas memeluk agama Islam, yaitu sebanyak 813 jiwa,[1] dengan didukung minimnya sarana peribadatan. Melihat kondisi masyarakat RW. IV yang mayoritas beragama Islam dan sudah berhasil mendirikan masjid, namun belum mempunyai manajemen masjid yang ideal, untuk itu perlu ada penguatan manajemen masjid. Dalam penguatan manajemen masjid tersebut tentunya dengan pola pemberdayaan dan pelatihan bagi para pengurus takmir masjid Darussalam. Pembinaan jamaah oleh institusi masjid lewat manajemen pengurus atau pengelola masjid tentunya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup umat di bidang ibadah, pendidikan, kesehatan, perekonomian dan lain-lain. Pelatihan ini juga dirancang untuk pembinaan takmir masjid melalui peningkatan wawasan ke-Islaman dan keterampilan berorganisasi. Diharapkan dengan mengikuti pelatihan ini akan hadir para aktivis takmir masjid yang siap mengemban amanah dakwah dalam memakmurkan masjid. Kegiatan ini terbagi dalam beberapa kegiatan yang sudah terlalui yaitu silaturrohmi ke para tokoh masyarakat, mengadakan pembaharuan pengurus takmir, mengadakan rapat/ pertemuan/ musyawarah, mengadakan pelatihan manajemen masjid, dan follow up. Hasilnya kegiatan ini adalah terbentuknya: (1) Fungsi-fungsi masjid (2) Kepemimpinan dalam katakmiran (3) Administrasi dan Perlengkapan (4) Manajemen dan penggalian dana (5) Imarah.
GERAKAN DAKWAH AKTIVIS PEREMPUAN ‘AISYIYAH JAWA TENGAH
Gerakan dakwah diartikan setiap aktivitas dalam rangka melaksanakan dakwah Islam untuk mengajak manusia kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, adapun secara khusus, gerakan dakwah sering disebut sebagai gerakan Islam (al-harakah al-Islamiyah) atau juga disebut jamaah dakwah atau juga disebut kutlah da’wah (kelompok dakwah), yaitu sebuah kelompok yang terdiri dari orang-orang yang bersama-sama melaksanakan dakwah dalam satu kesatuan kerja dan koordinasi. Gerakan dakwah para aktivis perempuan ‘Aisyiyah Jawa Tengah sudah dilakukan dengan penggerakan organisasi yang ideal, hal ini dapat dilihat dari berbagai koordinasi dan kerja sama antar lembaga dalam organisasi. Solidnya kerjasama yang dilakukan menjadikan ‘Aisyiyah dapat mengaplikasikan kegiatan dakwahnya di masyarakat. Kegiatan dakwah yang dilakukannya secara langsung dapat berdampak positif bagi anggota dan masyarakat luas dari berbagai bidang kehidupan
GERAKAN DAKWAH AKTIVIS PEREMPUAN ‘AISYIYAH JAWA TENGAH
Gerakan dakwah diartikan setiap aktivitas dalam rangka melaksanakan dakwah Islam untuk mengajak manusia kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, adapun secara khusus, gerakan dakwah sering disebut sebagai gerakan Islam (al-harakah al-Islamiyah) atau juga disebut jamaah dakwah atau juga disebut kutlah da’wah (kelompok dakwah), yaitu sebuah kelompok yang terdiri dari orang-orang yang bersama-sama melaksanakan dakwah dalam satu kesatuan kerja dan koordinasi. Gerakan dakwah para aktivis perempuan ‘Aisyiyah Jawa Tengah sudah dilakukan dengan penggerakan organisasi yang ideal, hal ini dapat dilihat dari berbagai koordinasi dan kerja sama antar lembaga dalam organisasi. Solidnya kerjasama yang dilakukan menjadikan ‘Aisyiyah dapat mengaplikasikan kegiatan dakwahnya di masyarakat. Kegiatan dakwah yang dilakukannya secara langsung dapat berdampak positif bagi anggota dan masyarakat luas dari berbagai bidang kehidupan
POLA STRATEGI DAKWAH KOMUNITAS HABAIB DI KAMPUNG MELAYU SEMARANG
Dakwah merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang wajib dilaksanakanoleh setiap muslim. Kewajiban ini tercermin dari konsep amar ma’ruf dan nahimunkar, yakni perintah untuk mengajak masyarakat melakukan perilaku positif-konstruktif sekaligus mengajak mereka untuk meninggalkan dan menjauhkandiri dari perilaku negatif-destruktif. Dalam melaksanakan kegiatan dakwahsekelompok aktivis dakwah haruslah menggunakan pola strategi dakwah yangsesuai dengan latar belakang dan kondisi sosiologi maupun psikologi mad’u.Menurut K. Andrew dikutip Mudrajat Kuncoro mengatakan bahwa strategiadalah pola sasaran, tujuan, dan kebijakan umum untuk meraih tujuan yangtelah ditetapkan (Kuncoro, 2005: 1). Tradisis lisan di Kalangan Kaum Habibdi Kampung Melayu Semarang merupakan sebuah tradisi turun-menurunyang biasa tumbuh dan berkembang di kalangan pondok pesantren ataumasyarakat nahdiyin yang ada di Indonesia. Tradisi yang mereka lakukansecara turun menurun sangat mendapatkan dukungan dari masyarakatKampung Melayu Semarang dan keberadaannyapun sangat berarti bagimereka. Aktivitas inilah yang dijadikan pola strategi dakwah di KalanganKaum Habib dengan pendekatan adaptif
PENGUATAN MANAJEMEN MASJID DARUSSALAM DI WILAYAH RW IV KELURAHAN BANJARDOWO KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG
Wilayah RW. IV merupakan sebuah wilayah di Kelurahan Banjardowo Kecamatan Genuk Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, jika ditinjau dari segi keagamaan, masyarakat RW. IV Kelurahan Banjardowo Kecamatan Genuk Kota Semarang mayoritas memeluk agama Islam, yaitu sebanyak 813 jiwa,[1] dengan didukung minimnya sarana peribadatan. Melihat kondisi masyarakat RW. IV yang mayoritas beragama Islam dan sudah berhasil mendirikan masjid, namun belum mempunyai manajemen masjid yang ideal, untuk itu perlu ada penguatan manajemen masjid. Dalam penguatan manajemen masjid tersebut tentunya dengan pola pemberdayaan dan pelatihan bagi para pengurus takmir masjid Darussalam. Pembinaan jamaah oleh institusi masjid lewat manajemen pengurus atau pengelola masjid tentunya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup umat di bidang ibadah, pendidikan, kesehatan, perekonomian dan lain-lain. Pelatihan ini juga dirancang untuk pembinaan takmir masjid melalui peningkatan wawasan ke-Islaman dan keterampilan berorganisasi. Diharapkan dengan mengikuti pelatihan ini akan hadir para aktivis takmir masjid yang siap mengemban amanah dakwah dalam memakmurkan masjid. Kegiatan ini terbagi dalam beberapa kegiatan yang sudah terlalui yaitu silaturrohmi ke para tokoh masyarakat, mengadakan pembaharuan pengurus takmir, mengadakan rapat/ pertemuan/ musyawarah, mengadakan pelatihan manajemen masjid, dan follow up. Hasilnya kegiatan ini adalah terbentuknya: (1) Fungsi-fungsi masjid (2) Kepemimpinan dalam katakmiran (3) Administrasi dan Perlengkapan (4) Manajemen dan penggalian dana (5) Imarah.
POLA STRATEGI DAKWAH KOMUNITAS HABAIB DI KAMPUNG MELAYU SEMARANG
Dakwah merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang wajib dilaksanakanoleh setiap muslim. Kewajiban ini tercermin dari konsep amar ma’ruf dan nahimunkar, yakni perintah untuk mengajak masyarakat melakukan perilaku positif-konstruktif sekaligus mengajak mereka untuk meninggalkan dan menjauhkandiri dari perilaku negatif-destruktif. Dalam melaksanakan kegiatan dakwahsekelompok aktivis dakwah haruslah menggunakan pola strategi dakwah yangsesuai dengan latar belakang dan kondisi sosiologi maupun psikologi mad’u.Menurut K. Andrew dikutip Mudrajat Kuncoro mengatakan bahwa strategiadalah pola sasaran, tujuan, dan kebijakan umum untuk meraih tujuan yangtelah ditetapkan (Kuncoro, 2005: 1). Tradisis lisan di Kalangan Kaum Habibdi Kampung Melayu Semarang merupakan sebuah tradisi turun-menurunyang biasa tumbuh dan berkembang di kalangan pondok pesantren ataumasyarakat nahdiyin yang ada di Indonesia. Tradisi yang mereka lakukansecara turun menurun sangat mendapatkan dukungan dari masyarakatKampung Melayu Semarang dan keberadaannyapun sangat berarti bagimereka. Aktivitas inilah yang dijadikan pola strategi dakwah di KalanganKaum Habib dengan pendekatan adaptif
THE EFFECT OF ECONOMIC STRENGTH, GOVERNMENT DEBT, LEVEL OF DEMOCRACY, PUBLIC TRUST, AND LEVEL OF HAPPINESS ON CORRUPTION PERCEPTION
This study aims to analyze the effect of economic strength, government debt, level of democracy, public trust in government, and level of happiness on corruption perception. Data consisting of 113 countries are used to determine the causal relationship between variables that have been collected. Robust Regression statistical test with Method of Moment (MM) estimation is used to analyze the relationship between variables. The test results show that economic strength, level of democracy, public trust, and level of happiness have a significant positive effect on corruption perception, while government debt has no significant effect on corruption perception. It can be concluded that the higher the economic strength, the level of democracy, the public trust, and the level of happiness, the higher the corruption perception in the country. High corruption perception indicates the cleanliness of the country from corruption
Penggunaan smartphone dan locus of control: Keterkaitannya dengan prestasi belajar, kualitas tidur dan subjective well-being
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi penggunaan smartphone dan locus of control (LOC) terhadap penggunaan smartphone disaat tidak tepat (waktu tidur dan belajar sendiri), prestasi belajar, dan subjective well-being (SWB). Penelitian ini mengumpulkan sebanyak 342 mahasiswa diambil dengan metode circular systematic random sampling dan diminta mengisi kuesioner penelitian yang telah tervalidasi. Path Analysis digunakan untuk memeriksa pengaruh penggunaan smartphone dan LOC terhadap beberapa variabel yang dipilih. Berdasarkan hasil uji kesesuaian model, covariance model tidak berbeda signifikan terhadap covariance sampel (good fit). Analisis utama penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan smartphone harian berpengaruh terhadap penggunaan smartphone diwaktu tidak tepat, kualitas tidur, dan SWB. Sedangkan LOC berpengaruh terhadap aktivitas penggunaan smartphone diwaktu tidur, kualitas tidur, dan SWB. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin meningkatnya penggunaan smartphone harian akan meningkatkan penggunaan smartphone diwaktu yang tidak tepat , menurunkan kualitas tidur, dan menurunkan SWB. Selanjutnya, semakin internal LOC, semakin rendah penggunaan smartphone diwaktu tidur, meningkatnya kualitas tidur, dan meningkatnya SWB
- …