Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Buddhi Dharma Tangerang)

Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara parsial & simultan pengaruh perilaku belajar, kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Dalam penelitian pengetesan hipotesisnya dilakukan dengan menggunakan aplikasi Smart PLS (Partial Least Squares). Perilaku belajar mempengaruhi pemahaman akuntansi, dan nilai T static perilaku belajar adalah 3,752. Dimana nilai >1,984 menunjukkan signifikan, nilai sampel asli positif, dan 0,305 menunjukkan bahwa hubungan antara perilaku belajar dan tingkat pemahaman akuntansi bersifat positif. Nilai P sebesar 0,000 (<0,005) yang berarti memiliki efek terhadap nilai F-kuadrat sebesar 0,080 dan memiliki efek kecil. EQ mempengaruhi pemahaman akuntansi memiliki nilai T static EQ dengan nilai 0,589 Nilai < 1,984 menunjukkan tidak signifikan, nilai original sample positif, dan 0,073 menunjukkan hubungan antara EQ dengan tingkat pemahaman akuntansi bersifat positif. Nilai P ialah 0,556 (>0,005) yang artinya tidak mempengaruhi, nilai F-kuadrat sebesar 0,003, dan pengaruhnya dapat diabaikan. IQ tidak memiliki efek terhadap pemahaman akuntansi Nilai t static IQ sebesar 0,523, dimana nilai < 1,984 artinya tidak signifikan, nilai original sample bernilai positif, dan 0,096 artinya arah hubungan antara keduanya dengan tingkat pemahaman akuntansi positif . Nilai P sebesar 0,601 (>0,005) yang artinya tidak memiliki efekdan nilai F-kuadrat adalah 0,005 dan dampaknya dapat diabaikan. SQ tidak memiliki efek terhadap pemahaman akuntansi. Nilai T static kecerdasan spiritual ialah 0,845, dimana nilai <1,984 yang tandanya tidak signifikan, nilai sampel asli negatif, dan -0,109 berarti hubungan antara SQ dan pemahaman akuntansi adalah negatif Nilai P sebesar 0,398 ( > 0,005), yang berarti tidak memiliki efek. Nilai F-kuadrat adalah 0,011, dan dampaknya dapat diabaikan. Perilaku belajar, EQ, IQ, SQ secara bersama-sama mempengaruhi pemahaman akuntansi, 14.3795% dan 85.6205% dipengaruhi oleh faktor lain, seperti: ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimen, karya wisata/studi banding, Media pembelajaran berupa: audio, visual, audio visua

Webinar Kiat Bisnis Sukses Dimasa PPKM Level-3 Pandemi Covid Pada Warga Desa Cijantra Via Zoom Meeting

Disaat pandemi Covid-19 tak kunjung usai, dan salah satu kebijakan pemerintah dalam menekan penularan virus Covid-19 adalah membatasi mobilitas masyarakat yang dimulai dengan istilah PSBB, era new normal, hingga kini PPKM. Kegiatan pengabdian pada masyarakat bertujuan untuk memberikan edukasi bagi warga mengenai kiat-kiat atau tips suskes usaha/bisnis, untuk membuka wawasan dan ilmu baru bagi warga, untuk menstimulasi warga untuk menjalankan usaha/bisnis sesuai dengan kiat-kiat atau tips ataupun tahapan webinar. Harapannya kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat bermanfaat bagi warga desa cijantra dapat menambah pengetahuan, warga desa cijantra dapat menambah wawasan dan ilmu baru, warga desa cijantra memiliki pemikiran yang tepat terarah dalam berwirausaha/ berbisnis pada masa PPKM, dan juga diharapkan warga desa cijantra dapat menerapkan dan mengimplementasikan materi webinar pada usaha yang dijalankan ataupun bisnis secara online maupun offline

Globally invariant metabolism but density-diversity mismatch in springtails

Soil life supports the functioning and biodiversity of terrestrial ecosystems. Springtails (Collembola) are among the most abundant soil arthropods regulating soil fertility and flow of energy through above- and belowground food webs. However, the global distribution of springtail diversity and density, and how these relate to energy fluxes remains unknown. Here, using a global dataset representing 2470 sites, we estimate the total soil springtail biomass at 27.5 megatons carbon, which is threefold higher than wild terrestrial vertebrates, and record peak densities up to 2 million individuals per square meter in the tundra. Despite a 20-fold biomass difference between the tundra and the tropics, springtail energy use (community metabolism) remains similar across the latitudinal gradient, owing to the changes in temperature with latitude. Neither springtail density nor community metabolism is predicted by local species richness, which is high in the tropics, but comparably high in some temperate forests and even tundra. Changes in springtail activity may emerge from latitudinal gradients in temperature, predation and resource limitation in soil communities. Contrasting relationships of biomass, diversity and activity of springtail communities with temperature suggest that climate warming will alter fundamental soil biodiversity metrics in different directions, potentially restructuring terrestrial food webs and affecting soil functioning.fals

Global fine-resolution data on springtail abundance and community structure

Springtails (Collembola) inhabit soils from the Arctic to the Antarctic and comprise an estimated ~32% of all terrestrial arthropods on Earth. Here, we present a global, spatially-explicit database on springtail communities that includes 249,912 occurrences from 44,999 samples and 2,990 sites. These data are mainly raw sample-level records at the species level collected predominantly from private archives of the authors that were quality-controlled and taxonomically-standardised. Despite covering all continents, most of the sample-level data come from the European continent (82.5% of all samples) and represent four habitats: woodlands (57.4%), grasslands (14.0%), agrosystems (13.7%) and scrublands (9.0%). We included sampling by soil layers, and across seasons and years, representing temporal and spatial within-site variation in springtail communities. We also provided data use and sharing guidelines and R code to facilitate the use of the database by other researchers. This data paper describes a static version of the database at the publication date, but the database will be further expanded to include underrepresented regions and linked with trait data.fals