5 research outputs found

    Sistem Pemonitor Detak Jantung Portable Menggunakan Tiga Sensor Elektroda

    Full text link
    - Elektrokardiogram (EKG) adalah sinyal fisiologis yang dihasilkan dari aktivitas listrik jantung. Sinyal ini direkam menggunakan elektrokardiograf. Dalam penelitian ini dilakukan sistem pemantauan denyut jantung dengan menggunakan tiga sensor elektroda timah. Memroses aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk menampilkan informasi yang dihasilkan dari modul. Perangkat keras front-end adalah modul Heart Rate Monitor AD8232, mikrokontroler ATmega328 Arduino mini pro, dan elektroda. Peralatannya memiliki dimensi kecil sehingga bisa dibawa kemana saja menjadi perangkat yang dpt dipakai. Sistem ini diuji menggunakan FLUKE 410PS ECG Simulator yang bisa menghasilkan sinyal yang menyerupai detak jantung. Pengolah IDE digunakan untuk menyediakan antarmuka pengguna Beats Per Minute (BPM). Kata Kunci - Electrocardiogram (ECG), 3 Lead Elektrocardiograph, Arduino, FLUKE 410PS

    Tinjauan Ulang Sistem Pemindaian Termal Tubuh Manusia dengan Sensor Suhu Pyroelectric

    Get PDF
    Elemen sensor pyroelectric sangat sensitif terhadap jangkauan lebar radiasi dan sudut jatuh incoming radiasi panas badan manusia pada panjang gelombang 5-15 µm [1]. Signal respon sensor pyroelectric dapat didekatkan oleh dua buah grafik exponensial sebagai akibat Perubahan kapasitansi dalam amplifier. Waktu naik dan turun dari signal tegangan dapat ditentukan oleh (tetapan waktu elektrik) dan (tetapan waktu termal) yang sebelumnya telah melewati bandpass filter. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan secara rinci semua aspek yang menyangkut sistem pemindaian termal tubuh manusia dengan sensor suhu pyroelectric. Pyroelectric sensor element is very sensitive to a wide range of incoming radiation and heat radiation angles of the human body at 5-15 μm wavelength [1]. The response signal of the pyroelectric shown by two exponential graph as a result of changes capacitance in the amplifier. Rise and fall time of the voltage signal can be determined by the (electric time constant) and (thermal time constant) through a bandpass filter. In this paper, will be explained in detail how Infrared motion detector components work

    Model Petri Net untuk Otomatisasi Destilasi Bioethanol

    Full text link
    – Petri net adalah satu di antara yang digunakan untuk pemodelan sistem otomatis. Tulisan ini melaporkan penggunaan model petri net pada purwarupa alat destilasi etanol otomatis, menggunakan PLC sebagai pengendali utama. Model proses mencakup perangkat keras dan lunak. Sistem pengaturan yang dimodelkan bertujuan menjaga agar suhu dalam wadah pemanas berada dalam kisaran titik didih etanol yaitu 80 ºC, serta pengamanan perangkat terutama terkait elemen pemanas. Pemodelan sistem pengaturan dikembangkan menggunakan petri net bebas, untuk implementasi pada PLC. Implementasi menghasilkan perangkat yang secara konsisten melakukan destilasi secara otomatis, dan menghasilkan cairan dengan kadar etanol 80% dari cairan awal berkadar 40%. Kata kunci – Petri net, PLC, destilasi, pengaturan suhu, pemana

    Sistem Instrumentasi Alat Ukur Kadar Gula Darah Non Invasive Berbasiskan Arduino

    Get PDF
    Sistem Instrumentasi alat ukur kadar gula darah non invasive berbasiskan arduino dengan monitoring dengan menggunakan perhitungan nilai konsentrasi larutan dan dengan refraksi bidang getar gelombang cahaya oleh sensor Photodiode dan LED 1600 L dan jari sebagai obyek media pengukur dan metode invasive tanpa melukai pasien. Gelombang cahaya melewati jari dan direspon oleh sensor photodiode. Pengujian sistem instrumentasi secara keseluruhan dengan melakukan percobaan alat ukur secara otomatis yang dikendalikan oleh Arduino dan di monitor secara fleksibel dengan sistem android untuk melakukan pengambilan data dengan variasi nilai konsentrasi larutan kadar gula darah

    Design and Implementation of Electronic Control System of Blood Pump for Hemodialysis Machine

    Full text link
    – there are three methods of renal therapies, hemodialysis is the primary choise. This is because of the cheaper price compared to the CAPD. In addition, people in Indonesia are still not understand the CAPD method. However, there are still many problems in the therapy using hemodialysis machine. This research aims to develop and to know the performance of the electronic control system for blood pump to match the ideal flowrate that will be used in hemodialysis treatment. This research resulting the blood pump charateristic is 179,4 step/ml when using glucose 10% and 168,2 step/ml when using glucose 20%. Based on fluid density, glucose 20% have the best performance with relative of error 0,06% at rpm 5 with 400 ml volume desired. From the result with rpm variation, the system has linearity with the slope M = 8970 step/ml = 4,2 rotation/ml using glucose 10%, and M = 8410 step/ml = 3,97 rotation/ml using glucose 20%. Which mean the slope is equivalent with the increased volume around 48,4 - 53,3 ml. It mean the blood pump rotation is constant and the system is working according the flowrate desired. It is found from the result, that many hardware factors can reducing the blood pump performance such as the roller degradation and the flexibility of the hose. Keywords – Renal Disease, Hemodialysis, CAPD, Blood pump, Flowrat
    corecore