3 research outputs found
PENDAMPINGAN PEMBUDIDAYAAN SAYURAN DENGAN SISTEM HIDROPONIK MENGGUNAKAN MEDIA HASIL PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK
The cultivation of vegetables with a hydroponic system is one of the ways that vegetable farming has no need for space and is easy for plant treatment.Deep flow Technique (DFT) is a method found in hydroponics with an excess of one is that although there are no water in installations, plants still receive nourishment from the stagnant water in the instalation.For the media used on the cultivation of the team and the Karang Taruna Kemloko 8 are the products of organic waste treatment taken from the scattered leaves in the enviroment.With an abundance of media and content (organic waste treatment and nutrients from running water) can produce good vegetables and can have high selling value.From the harvest of these organic vegetables people will be able to improve the economy well, for in this process people know ways that the cultivation of organic plants requires large tracts of land and complex treatments
Pendampingan Pengolahan Limbah Daun Cengkeh Berbasis Teknologi Tepat Guna Untuk Meminimalisir Limbah Pabrik PT. Tjandisewu di Desa Bangsri
Timbunan limbah daun cengkeh yang ada di PT. Tjandi Sewu Baru, sebuah pabrik penyulingan minyak daun cengkeh yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi salah satu sumber pencemaran lingkungan. Tujuan dari kegiatan PHBD ini adalah 1) Memberikan sosialisasi dan penyuluhan mengenai teknik pembuatan briket dari limbah daun cengkeh secara baik dan benar 2) Memberikan bantuan untuk memaksimalkan program kerja kelompok mitra dalam kebersihan lingkungan 3) Menjadikan masyarakat Desa Bangsri memiliki ketrampilan untuk mengelola limbah daun cengkeh menjadi briket agar tercipta usaha baru yang menjadi salah satu program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian mastarakatnya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berbentuk sosialisasi, pelatihan dan pendampingan pembuatan briket dari limbah daun cengkeh yang diberikan kepada mitra, yakni karangtaruna Desa Bangsri. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran bagi warga Desa Bangsri. Tahap pelaksanaan pada kegiatan ini berupa 1) Sosialisasi 2) Pelatihan pembuatan briket dari limbah daun cengkeh 3) Pelatihan MOM 4) Pelatihan pemasaran dan publikasi produk melalui situs web dan media sosial 5) evaluasi program bersama tim masyarakat desa binaan 6) Monitoring keberlanjutan program kepada tim masyarakat desa binaan 7) Pembuatan laporan akhir. Hasil dari kegiatan PHBD ini adalah 1) Terjadi perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat Desa Bangsri 2) Terbentuknya produk briket 3) Terbentuknya tim manajemen organisasi masyarakat (MOM)
Sistem Pengairan Otomatis pada Budidaya Hidroponik dengan Teknik Nutrient Film Technique
Perkembangan teknologi informasi semakin maju dan cepat. Banyak teknologi masuk ke bidang lain seperti pertanian. Dengan berkembangnya teknologi, sektor pertanian juga mengalami perkembangan pola bercocok tanam tanpa media tanah yang dikenal dengan hidroponik. Hidroponik membutuhkan pengairan melalui pipa yang dialiri pompa listrik yang dioperasikan secara manual. Perlu ada tenaga manusia yang standby untuk mengoperasikannya. Ada kemungkinan manusia bisa lalai dan menyebabkan sistem irigasi terganggu sehingga tanaman mati. Membuat pompa berjalan secara otomatis adalah salah satu cara untuk mengurangi terjadinya masalah tersebut. Sistem pompa otomatis ini akan dikendalikan oleh mikrokontroler untuk mengairi tanaman secara otomatis dan dapat memenuhi sumber hara yang dibutuhkan. Salah satu penerapan sistem pengendalian irigasi adalah perlunya menjaga air dan unsur hara sesuai dengan ukuran yang tepat untuk tanaman tertentu. Dengan sistem irigasi otomatis pada tanaman hidroponik dapat menghemat energi dan mempermudah dalam bekerja dalam merawat tanaman dengan media tanam hidroponik. Salah satu teknologi yang digunakan adalah aplikasi Arduino IDE. Untuk terhubung dengan alat sensor dan aplikasi website, diperlukan mikrokontroler sebagai pusat kendali. Pembuatan aplikasi website menggunakan bahasa pemrograman PHP. Sedangkan untuk mikrokontroler menggunakan bahasa pemrograman C++The development of information technology is increasingly advanced and fast. Many technologies enter into other fields such as agriculture. With the development of technology, the agricultural sector has also experienced developments in the pattern of farming without soil media, known as hydroponics. Hydroponics requires irrigation through pipes that are flowed by an electric pump that is operated manually. There needs to be a standby human power to operate it. It is possible that humans can be negligent and cause the irrigation system to be disrupted so that the plants die. Making the pump run automatically is a way to reduce the occurrence of these problems. This automatic pump system will be controlled by a microcontroller to irrigate the plants automatically and can meet the required nutrient sources. One of the implementations of an irrigation control system is that it is necessary to keep water and nutrients in accordance with the right size for certain plants. With an automatic irrigation system on hydroponic plants, it can save energy and make it easier to work in caring for plants with hydroponic growing media. One of the technologies used is the Arduino IDE application. To connect with sensor tools and website applications, a microcontroller is needed as a control center. Making website applications using the PHP programming language. As for the microcontroller using the C + + programming language