10 research outputs found

    Pola Penyebaran dan Daerah Potensi Penularan DBD Berdasarkan Angka Bebas Jentik di Bekasi Utara Tahun 2020

    Get PDF
    Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar biasa. Pemantauan kejadian DBD saat ini dilakukan dengan menggunakan tabel dan grafik belum bisa menunjukkan tren dan pola spasial. Berdasarkan informasi tersebut diperlukan upaya pemantauan menggunakan pola spasial sebagai acuan program dalam menentukan kebijakan strategi pengendalian vektor secara efektif dan efisien.Tujuan: Mengetahui pola penyebaran dan daerah potensi penularan DBD berdasarkan angka bebas jentik di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi Tahun 2020.Metode: Menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi cross sectional. Populasi dalam penelitian seluruh kasus DBD yang tinggal di 6 kelurahan Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling.Hasil: Incidence rate (IR) DBD Kecamatan Bekasi Utara (8,9/100.000 penduduk). IR paling tinggi pada Kelurahan Perwira (20,4/100.000 penduduk) dan angka IR rendah pada Kelurahan Harapan Jaya (6,23/100.000 penduduk). Pasien jenis kelamin perempuan (60%) lebih banyak dibandingkan laki-laki (40%). Jenis kelamin perempuan banyak terjadi di Kelurahan Kaliabang Tengah. Kelompok umur ≥15 tahun (62,9%) banyak terjadi di Kelurahan Kaliabang Tengah. Kejadian DBD memiliki pola clustered. Analisis buffer terjadi di semua kelurahan.Kesimpulan: Sebaran kejadian DBD berdasarkan ABJ menunjukkan bahwa 6 kelurahan baik dengan nilai ABJ yang tinggi atau rendah berpotensi untuk terjadi penularan DBD. Bagi Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Puskesmas wilayah Kecamatan Bekasi Utara dan masyarakat bekerja sama untuk mengkampanyekan gerakan pemberantasan DBD melalui gerakan PSN secara rutin. Kata kunci: ABJ; Analisis spasial; DBD

    SATISFACTION OF NON-COVID-19 PATIENTS UNDER NATIONAL HEALTH INSURANCE (JKN) IN CHANGES IN HEALTH SERVICES DURING THE COVID-19 PANDEMIC AND ASSOCIATED FACTORS

    Get PDF
    Currently, health care services follow the first edition of the COVID-19 Prevention Guidelines from the Indonesian Health Ministry. Therefore, health care services should continue to deliver services equally between COVID-19 patients and general patients. Since the onset of the COVID-19 pandemic, a non-COVID-19 patient satisfaction survey has not been conducted at the hospital. Inpatient services are the most affected by COVID-19 because large capacity of bed is allocated for COVID-19. The aims of this study is to determine the level of satisfaction of non-COVID-19 patients under JKN and its associated factors regarding the changes in health care services during the COVID-19 pandemic. This study is observational and quantitative, using primary data with a cross-sectional design study. The sample was 86 people selected using total sampling. The obtained data was analyzed using univariate and bivariate analysis. The result showed there was a relationship between service changes (p=0.000), there was no relationship between age (p=0.254), gender (p=0.183), educational attainment (p=0.528), occupation (p=0,135), JKN membership (p=1,000), inpatient ward class (p=0.168), and satisfication of patients under JKN. Dependent T test analysis obtained a value of 0.000, meaning a significant difference between reality and the patient expectations. The servqual calculation showed the results of gab=-1.05 and an average suitability rate of 71%. The quality of health services is not meeting patient expectations, and changes in services during the COVID-19 pandemic are still not in accordance with the procedures. The hospital is expected to improve the quality of services during the COVID-19 pandemic

    Analisis HIRADC (Hazard Identification, Risk Assesment and Determining Control) di PT. X Kota Cilegon pada Tahun 2021

    No full text
    Latar Belakang: HIRADC (Hazard Identification, Risk Assesment dan Determining Control) merupakan prosedur perencanaan strategis untuk melakukan analisis terkait potensi potensi yang mungkin terjadi kepada tenaga kerja di area kerja. Lembaga International Labour Organization (ILO) mempublikasikan hasil penelitian pada tahun 2012 terdapat lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan lebih dari 160 juta pekerja mengalami penyakit akibat kerja. Selain itu, terdapat 1,2 juta pekerja yang meninggal akibat kecelakaan di tempat kerja dan penyakit akibat kerja. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran Bahaya Risiko Kecelakaan Kerja dan Pengendalian Bahaya Terhadap Pekerja dengan Menggunakan Metode HIRADC di PT Cilegon Fabricator pada tahun 2021. Hasil: Terdapat potensi bahaya yang paling terlihat pada bagian Grinding, Gas Cutting. Bahaya yang paling terlihat potensinya adalah dari golongan fisik seperti Panas, Debu, Bising, Luka Bakar/Kebakaran. Kesimpulan: Pengendalian Bahaya yang diterapkan untuk proses Grinding dan Gas Cutting yaitu dengan modifikasi alat (Engineering Control), Substitusi, dan APD (Personal Protective Equipment). Memperhatikan jarak area kerja dan pada saat melakukan pekerjaan agar tidak mengganggu karyawan lain, mencegah bahaya tertular kepada pekerja lain seperti contohnya gram gerinda dan debu

    Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pegawai di Pusdiklat Pajak Kemanggisan Jakarta Barat Tahun 2021

    No full text
    Background: The prevalence of hypertension in DKI Jakarta is 33.43% and is ranked 9th in the top 10 provinces in Indonesia, with the highest incidence of hypertension cases. The 3rd highest hypertension is in West Jakarta, with a prevalence of 43.22%. Objective: To determine the factors related to the incidence of hypertension in employees at the Kemanggisan Tax Training Center, West Jakarta, in 2021. Methods: The research design used in this study was quantitative with a cross-sectional approach. The research sample uses consecutive sampling and a minimum sample of 130 respondents by distributing online questionnaires, and the research instrument uses a questionnaire with chi-square analysis. This research was conducted at the West Jakarta Kemanggisan Tax Education and Training Center from February - July 2021. Results: Based on the study results obtained, it can be concluded that 55.6% of employees suffer from hypertension. Statistical test using chi-square and the results showed a significant relationship between age (p = 0.001) (OR = 4.787). Conclusion: Employees aged 40 years began to reduce the habit of consuming coffee, the habit of consuming salty foods, smoking habits, and diligent physical activity at least one week two times with a vulnerable time of 30 minutes, to reduce the risk factors for hypertension at a later age and in the elderly. Employees who are <40 years old to implement a healthy life from an early age before getting hypertension.Latar Belakang: Prevalensi hipertensi di DKI Jakarta yaitu 33.43% dan berada pada peringkat ke-9 pada 10 besar provinsi di Indonesia dengan kejadian kasus hipertensi terbanyak. Hipertensi ke-3 tertinggi berada di wilayah Jakarta Barat dengan prevalensi sebesar 43,22%. Tujuan: Diketahui faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada pegawai di Pusdiklat Pajak Kemanggisan Jakarta Barat Tahun 2021. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian menggunakan Konsekutive Sampling dan minimal sampel 130 responden dengan menyebarkan kuesioner online, instrumen penelitian menggunakan angket dengan analisis chi-square. Penelitian ini dilakukan di Pusdiklat Pajak Kemanggisan Jakarta Barat Periode Februari - Juli Tahun 2021. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pegawai yang menderita hipertensi sebesar 55,6%. Uji statistik menggunakan chi square dan hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara Usia (p= 0,001) (OR= 4,787). Kesimpulan: Pegawai yang berusia ≥40 tahun mulai mengurangi kebiasaan mengkonsumsi kopi, kebiasaan konsumsi makanan asin, kebiasaan merokok, serta rajin aktifitas fisik minimal 1 minggu 2 kali dengan rentan waktu 30 menit, sehingga dapat mengurangi faktor risiko hipertensi di usia yang lebih lanjut dan pada pegawai yang usianya <40 tahun untuk menerapkan hidup sehat sejak dini sebelum terkena penyakit hipertensi

    Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Diare Pada Santri Di Kota Tangerang Selatan

    No full text
    Diarrhea is a disease caused by infection with microorganisms in the environment, its transmission is related to the mouth and its spread is almost all over the world. South Tangerang City has determined that children aged 5-14 years are the third most common causes of diarrhea, with an incidence rate of 2.6% and a prevalence period of 4.7%. This study was conducted to determine the relationship between personal hygiene with the incidence of diarrhea in students at the Ummul Quro Islamic Boarding School in 2021. This research is quantitative research with an analytical observational approach with a cross-sectional study design. Data collection was carried out primarily using a questionnaire with a total sample of 133 respondents who were taken using a total sampling technique. The results obtained as many as 77 respondents (57.9%) experienced diarrhea from the last month. The results of the bivariate test with the Chi-Square test showed that age (p-value=1,000), gender (p-value=0.691), snack habits (p-value=0.801) did not have a significant relationship. While the personal hygiene variable (p-value=0.006) had a significant relationship with the incidence of diarrhea. In this study, the personal hygiene variable had a significant relationship with the incidence of diarrhea. Islamic boarding schools are required to provide education to santri related to good personal hygiene to prevent diarrhea and to support all facilities and infrastructure that support personal hygiene.Diare ialah penyakit yang ditimbulkan karena infeksi mikroorganisme dilingkungan, penularannya berkaitan dengan mulut dan penyebarannya hampir di seluruh global. Kota Tangerang Selatan menetapkan anak usia 5-14 tahun sebagai urutan ketiga kasus diare terbanyak, dengan angka insiden 2,6% dan period prevalance 4,7%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara personal higiene dengan kejadian diare pada santri di Pondok Pesanten Ummul Quro tahun 2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara primer menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 133 responden yang diambil dengan teknik total sampling. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 77 responden (57,9%) mengalami diare dalam satu bulan terakhir. Hasil uji bivariat dengan uji Chi-Square menunjukan variabel usia (p-value=1,000), jenis kelamin (p-value=0,691), kebiasaan jajan (p-value=0,801) tidak memiliki hubungan bermakna. Sedangkan variabel personal higiene (p-value=0,006) memiliki hubungan bermakna dengan kejadian diare. Pada penelitian ini variabel personal higiene memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian diare. Pondok Pesantren diharuskan memberikan edukasi kepada santri terkait personal higiene yang baik dalam upaya pencegahan diare serta menunjang segala fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung untuk melakukan personal higiene

    STIGMA TOWARD PEOPLE LIVING WITH HIV (PLHIV) AND ITS RELATED FACTORS IN URBAN COMMUNITIES

    No full text
    One of the 2030 Sustainable Development Goals (SDGs) targets is to end the AIDS epidemic with Three Zeros; no new cases of HIV/AIDS, no deaths from HIV/AIDS, and no stigma and discrimination toward people living with HIV (PLHIV). This study aims to identify factors associated with stigma in PLHIV in urban areas. A cross-sectional study was conducted during September – October 2022 on 204 urban residents in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi who were over 18 years old to measure stigma toward PLHIV, gender, age, education level, marital status, health profession, and knowledge about HIV/AIDS. Data were analyzed descriptively, and analytically with bivariate and multivariate analysis using multiple logistic regression. It was found that 90.5% of the subjects had a stigma toward PLHIV. The results of the multivariate analysis found that gender [adjusted OR: 2.850, (95% CI: 0.936 – 8.675)] and health professions [adjusted OR: 4.126, (95% CI: 1.516 – 11.225) were significantly associated with stigma toward PLHIV. Meanwhile, age, education level, marital status, and level of knowledge were not significantly associated with stigma toward PLHIV. Specific interventions are needed for urban women and non-health workers to reduce the stigma toward PLHIV

    Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Diare Pada Santri Di Kota Tangerang Selatan

    No full text
    Diarrhea is a disease caused by infection with microorganisms in the environment, its transmission is related to the mouth and its spread is almost all over the world. South Tangerang City has determined that children aged 5-14 years are the third most common causes of diarrhea, with an incidence rate of 2.6% and a prevalence period of 4.7%. This study was conducted to determine the relationship between personal hygiene with the incidence of diarrhea in students at the Ummul Quro Islamic Boarding School in 2021. This research is quantitative research with an analytical observational approach with a cross-sectional study design. Data collection was carried out primarily using a questionnaire with a total sample of 133 respondents who were taken using a total sampling technique. The results obtained as many as 77 respondents (57.9%) experienced diarrhea from the last month. The results of the bivariate test with the Chi-Square test showed that age (p-value=1,000), gender (p-value=0.691), snack habits (p-value=0.801) did not have a significant relationship. While the personal hygiene variable (p-value=0.006) had a significant relationship with the incidence of diarrhea. In this study, the personal hygiene variable had a significant relationship with the incidence of diarrhea. Islamic boarding schools are required to provide education to santri related to good personal hygiene to prevent diarrhea and to support all facilities and infrastructure that support personal hygiene.Diare ialah penyakit yang ditimbulkan karena infeksi mikroorganisme dilingkungan, penularannya berkaitan dengan mulut dan penyebarannya hampir di seluruh global. Kota Tangerang Selatan menetapkan anak usia 5-14 tahun sebagai urutan ketiga kasus diare terbanyak, dengan angka insiden 2,6% dan period prevalance 4,7%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara personal higiene dengan kejadian diare pada santri di Pondok Pesanten Ummul Quro tahun 2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara primer menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 133 responden yang diambil dengan teknik total sampling. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 77 responden (57,9%) mengalami diare dalam satu bulan terakhir. Hasil uji bivariat dengan uji Chi-Square menunjukan variabel usia (p-value=1,000), jenis kelamin (p-value=0,691), kebiasaan jajan (p-value=0,801) tidak memiliki hubungan bermakna. Sedangkan variabel personal higiene (p-value=0,006) memiliki hubungan bermakna dengan kejadian diare. Pada penelitian ini variabel personal higiene memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian diare. Pondok Pesantren diharuskan memberikan edukasi kepada santri terkait personal higiene yang baik dalam upaya pencegahan diare serta menunjang segala fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung untuk melakukan personal higiene

    Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi Kurang pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kampung Pemulung Kelurahan Jurang Mangu Timur Tahun 2022: Factors Associated with Malnutrition in Elementary School Age Children in Pemulung Village, East Jurang Mangu Village, 2022

    No full text
    Latar belakang: Gizi merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia, bahkan di kalangan anak sekolah dasar. Masalah gizi umum, seperti gizi kurang dan gizi lebih, dapat mempengaruhi kesehatan anak-anak di masa depan jika masalah gizi ini tidak segera diatasi. Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang pada anak usia sekolah dasar di kampung pemulung Kelurahan Jurang Mangu Timur tahun 2022 Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan studi cross sectional. Sebanyak 60 responden dengan usia 7-12 tahun menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan FFQ dan kuesioner, data dikumpulkan pada bulan April-Mei. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian di kampung pemulung Kelurahan Jurang Mangu Timur didapatkan hasil responden yang memiliki status gizi normal sebanyak 71,7%, dan yang memiliki status gizi kurang sebanyak 28,3%, Terdapat hubungan antara pola makan dengan status gizi kurang nilai dengan p-value =0,020. Dan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi kurang dengan nilai p-value= 0,019. Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi kejadian gizi kurang antara lain pola makan dan tingkat pengetahuan ibu, sementara pola asuh, pendapatan orang tua, Pendidikan orang tua, pekerjaan ibu dan pekerjaan ayah tidak berhubungan dengan kejadian gizi kurang. Diharapkan ibu-ibu di Kampung Pemulung Kelurahan Jurang Mangu Timur untuk rutin mengikuti kegiatan penyuluhan tentang gizi seimbang untuk anak-anak yang di adakan oleh Pueskesmas atau Tenaga Kesehatan lainnya

    Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (IMT), Pola Makan dan Kejadian Stress dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi

    No full text
    Gangguan menstruasi merupakan masalah yang cukup banyak dihadapi oleh wanita, terutama pada usia remaja. Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi diantaranya adalah faktor hormon, psikis, aktivitas, gizi dan pola makan. Siklus menstruasi yang memendek dapat menyebabkan wanita mengalami unovulasi karena sel telur tidak terlalu matang sehingga sulit unuk dibuahi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara indeks massa tubuh (IMT), pola makan, dan kejadian stress dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif analitik dengan desain studi cross-sectional dan teknik sampel two stage cluster yang dilakukan pada 70 mahasiswi FKM UMJ angkatan 2017 dan 2018. Analisis uji chi square (p < 0,05) didapatkan bahwa variabel indeks massa tubuh (IMT) p = 0.349, pola makan p = 1.000, dan kejadian stress p = 0,677. Hasil analisis diartikan bahwa tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT), pola makan, dan kejadian stress dengan siklus menstruasi pada mahasiswi FKM UM
    corecore