63 research outputs found

    PROGRAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KONSERVASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN LITERASI BIODIVERSITAS CALON GURU BIOLOGI

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kerusakan biodiversitas akhir-akhir ini yang sangat memprihatinkan dan ketidakpedulian masyarakat terhadap biodiversitas. Berdasarkan studi pendahuluan hal tersebut akibat sistem pembelajaran yang tidak sesuai. Konservasi biodiversitas seyogianya dipelajari dengan strategi yang melibatkan mahasiswa aktif, dengan konten yang dikenal mahasiswa untuk tujuan literasi biodiversitas, sehingga pada akhirnya masyarakat lebih peduli terhadap fungsi lingkungan sekitarnya. Untuk memenuhi hal itu diperlukan inovasi pembelajaran konservasi biodiversitas bagi calon guru yang berorientasi pada literasi biodiversitas berbasis kearifan lokal. Metode R&D digunakan untuk mendapatkan program pembelajaran yang diawali dengan studi pendahuluan, penyusunan draf, pengembangan, validasi, dan implementasi program. Subyek penelitian saat studi pendahuluan adalah guru biologi dan mahasiswa pendidikan biologi di Kab/Kota Serang. Uji coba dan implementasi program dilakukan di Program Studi Pendidikan Biologi UNTIRTA. Implementasi program melibatkan 76 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Biologi Konservasi. Pengambilan data dilakukan melalui analisis kebutuhan, observasi, wawancara, angket dan tes. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru dan mahasiswa calon guru biologi belum mampu memahami dan mengajarkan konsep konservasi biodiversitas secara holistik. Mereka menggunakan buku teks yang seragam sehingga konteks kelokalan tidak tersampaikan dalam pembelajaran. Sebenarnya buku teks secara nasional sangat diperlukan untuk menjamin standar isi, namun buku teks tersebut harus bersifat inovatif, sehingga guru dapat mengembangkan konteks kelokalan dalam pembelajaran. Temuan penelitian ini adalah adanya program pembelajaran Biologi Konservasi Berbasis Kearifan Lokal (BKBKL) yang dapat meningkatkan literasi biodiversitas mahasiswa calon guru biologi yang pada akhirnya akan membentuk karakter konservasi. Program pembelajaran ini juga dapat mengantarkan mahasiswa dalam merencanakan pembelajaran konservasi biodiversitas di SMA dan membuat bahan ajar yang kontekstual berbasis kearifan lokal Banten

    Analisis Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Tema Air dan Pelestarian Lingkungan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada tema air dan pelestarian lingkungan di SMP. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP tahun ajaran 2019/2020, subjek ditentukan berdasarkan rekomendasi guru sesuai dengan kebutuhan peneliti yaitu sebanyak 18 siswa dengan berjenis kelamin perempuan semua. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes kemampuan berfikir siswa, lembar wawancara, dan lembar angket respon siswa, dengan indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir original, serta berpikir elaborasi. Berdasarkan hasil data yang diperoleh bahwa kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas VIII diperoleh rata-rata presentase sebesar 69,2% yang artinya tingkat kemampuan berpikir kreatifnya hanya mencapai kategori kreatif

    The Use of Banten Folklore and Vocabulary Mastery on The Students’ Narrative Text Writing Skill

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the influence of Banten folklore and vocabulary mastery on students' ability to write narrative texts. This quasi-experimental research used a two-by-two non-equivalent control group design with a factorial layout in four parallel classes, namely class XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, XI IPS 4, and XI IPS 5. Pretest and posttest activities were used to collect data on learning outcomes. The sample consists of 80 students chosen at random according to the condition and purpose of the study. The findings indicate a substantial difference between the experimental and control groups on the posttest. The FO value is 5.225, and the Sig. value is 0.025 < 0.05. As a result, it demonstrates that the null hypothesis was rejected while the research hypothesis was supported. This also implies a distinction between the interaction impact of Banten folklore and vocabulary knowledge on students' ability to write narrative texts

    Pengembangan E-Modul Pelestarian Lingkungan Berbasis Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP

    Get PDF
    Pengembangan e-modul pelestarian lingkungan berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siwa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kevalidan e-modul  pelestarian lingkungan berbasis PBL yang telah dibuat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research & Development), dengan model penelitian menurut Borg & Gall (1983) tetapi tahapannya dibatasi oleh peneliti dan dimodifikasi sesuai kebutuhan. Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari tahap pertama  yaitu pencarian dan pengumpulan data, Tahap kedua yaitu tahap perencanaan, Tahap ketiga yaitu pengembangan produk awal, yang terdiri dari pembuatan desain E-Modul, validasi dan revisi produk. E-modul yang dikembangkan kemudian divalidasi dan dilakukan revisi berdasarkan saran ahli. Tingkat kevalidan e-modul yang dikembangkan berdasarkan hasil validasi ahli mempeoleh nilai persentase ahli materi sebesar 82,8% dengan kategori sangat valid. Sedangkan validasi ahli media memperoleh nilai persentase sebesar 83,3% dengan kategori sangat valid. berdasarkan hasil penilaian ahli tersebut maka E-Modul Pelestarian Lingkungan berbasis Problem Based Learning ini dinyatakan valid dan layak digunakan di lapangan setelah dilakukan revisi berdasarkan saran ahli.

    Pengembangan Buletin IPA Tema Pangan Sebagai Sumber Energi Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) Yang Berorientasi Pada Kemampuan Berpikir Kritis

    Get PDF
    This research was motivated by the lack of development of innovative contextual-based learning media. The aims of this research were (1) to develop a food theme science bulletin as an energy source based on Contextual Teaching and Learning (CTL) which is oriented towards critical thinking skills, and (2) to determine the feasibility level of a food theme science bulletin as an energy source based on Contextual Teaching and Learning (CTL) which is oriented towards critical thinking skills. The method used was research and development of a 4-D model modified by Thiagaradjan. The research was conducted in 3 stages: define, design, and develop. The instrument used was a validation sheet which is validated by expert lecturers and junior high school science teachers. The results showed that (1) the process of developing a science bulletin was carried out using three stages of the 4-D model, such as define, namely problem identification, design, namely producing products and instruments, and developing stage, namely obtaining product feasibility, (2) feasibility level of food science bulletins. as an energy source based on Contextual Teaching and Learning (CTL) oriented to critical thinking skills, it gets a very decent category from material experts and media experts, each getting a percentage of 87.48%, for material experts and 91.40% for media experts. Based on the overall validation value, if on average it gets a percentage of 89.44% in the very feasible category, so that science bulletins can be used as learning media and can be tested in science learning in schools.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengembangan media pembelajaran berbasis kontekstual yang inovatif. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengembangkan buletin IPA tema pangan sebagai sumber energi berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) yang berorientasi pada kemampuan berpikir kritis, serta (2) mengetahui tingkat kelayakan buletin IPA tema pangan sebagai sumber energi berbasis Contextual Teaching and Learnng (CTL) yang berorientasi pada kemampuan berpikir kritis. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan model 4-D yang dimodifikasi oleh Thiagaradjan. Penelitian dilakukan dalam 3 tahapan: define, design, dan develop. Instrumen yang digunakan yaitu lembar validasi yang divalidasikan oleh dosen ahli dan guru IPA SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proses pengembangan buletin IPA dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan model 4-D seperti define yaitu identifikasi masalah, design yaitu menghasilkan produk serta instrumen, dan tahap develop yaitu mendapatkan kelayakan produk, (2) tingkat kelayakan buletin IPA tema pangan sebagai sumber energi berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) yang berorientasi pada kemampuan berpikir kritis mendapatkan kategori sangat layak dari ahli materi dan ahli media masing-masing mendapatkan persentase 87,48%, untuk ahli materi dan persentase 91,40% untuk ahli media. Berdasarkan nilai validasi secara keseluruhan, jika di rata-rata mendapatkan persentase 89,44% yang termasuk kategori sangat layak, sehingga buletin IPA dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan dapat diujicobakan dalam pembelajaran IPA di sekolah.

    Analisis Literasi Lingkungan dalam Buku Teks Pelajaran IPA SMP Kurikulum 2013

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cakupan komponen literasi lingkungan dalam buku teks pelajaran IPA SMP Kurikulum 2013 Terbitan Kemendikbud Kelas VII, VIII dan IX. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan teknik analisis isi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi isi dokumen. Adapun teknik analisis data penelitian ini yaitu menggunakan teori Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan komponen literasi lingkungan belum tercakup dengan baik dalam buku teks pelajaran IPA SMP Kurikulum 2013 Terbitan Kemendikbud karena tidak semua mendapat atensi yang sama. Komponen literasi lingkungan yang mendapat atensi pada buku teks pelajaran IPA SMP Kurikulum 2013 yaitu pengetahuan ekologi dan sejarah alam, pengetahuan masalah dan isu lingkungan, serta keterampilan kognitif. Adapun komponen lainnya yang kurang mendapat atensi yaitu pengetahuan sosial-politik-ekonomi, afeksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan, serta perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan, masih dapat dikembangkan dengan mengintegrasikan konten lingkungan ke dalam bab-bab pada buku IPA SMP Kurikulum 2013 Terbitan Kemendikbud

    NILAI-NILAI POSITIF YANG TERKANDUNG DALAM PENCAK SILAT BANDRONG

    Get PDF
    Banten merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman seni, budaya, dansuku bangsa. Keanekaragaman ini menjadi aset yang sangat penting dalam perkembangan pariwisatadaerah. Berbagai seni pertunjukan berkembang di Banten, salah satunya seni pencak silat Bandrongyang memiliki keunikan bentuk pada jurus-jurusnya. Pencak silat bandrong memiliki dua versi sejarahyang menjadi landasan utama terbentuknya suatu padepokan, kemudian inovasi yang dilakukan olehPencak Silat Bandrong dalam melestarikan kebudayaan yakni melalui pengangkatan nilai jual atau dayatarik yang terdapat dalam Pencak Silat Bandrong. Nilai-nilai positif yang muncul dalam kegiatanpelaksanaan Pencak Silat Bandrong yang terdiri dari nilai religius, disiplin, percaya diri, kerja keras,mandiri, dan tanggung jawa

    Analisis Faktor Kesulitan Belajar IPA Konsep Kelistrikan Kelas IX SMP Di Kabupaten Pandeglang

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil analisis faktor kesulitan belajar IPA konsep kelistrikan kelas IX SMP di Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini di latar belakangi oleh adanya kesulitan belajar yang di alami oleh siswa sehingga menyebabkan kurangnya hasil belar yang memuaskan. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 guru IPA kelas IX dan 30 siswa kelas IX. Penelitian ini di laksanakan di SMP di Kabupaten Pandeglang yaitu SMPN 1 Cimanggu, SMPN 1 Sumur dan SMPN 1 Cibaliung. Penelitian ini di laksanakan pada tahun ajaran 2020-2021 semester ganjil. Hasil yang di dapatkan dalam penelitian ini berasal dari hasil angket dan wawancara. Perolehan data hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor kesulitan belajar konsep kelistrikan SMP  di Kabupaten pandeglang adalah rendahnya pemahaman konsep sebanyak 77,8%, kemampuan matematis sebanyak 83,4% dan kemampuan mengkonversi satuan sebanyak 78,0%

    Pengembangan E-Modul IPA Berbasis Google Slide Dengan Tema Global Warming Untuk Menumbuhkan Minat Belajar Siswa SMP Kelas VII

    Get PDF
    Interest in learning is a psychological aspect that influences every student in learning because the interest that students have will give rise to feelings of liking, interest, attention and involvement of students in learning activities without any compulsion. Based on the results of interviews at one of the schools in Cilegon City, it found that student's interest in learning was still relatively low because the teaching materials used by teachers were still relatively less varied and less interesting. This can be overcome by developing teaching materials in the form of science e-modules based on Google Slides. This research aimed to identify the level of validity of developing a Google Slides-based science e-module with the theme of global warming to foster students' interest in learning. The research method used was Research and Development (R&D) according to Borg and Gall which is modified according to the needs of researchers and limited to the stages of design validation to product revision. The instrument used in this research was an expert validation questionnaire sheet which has been tested by instrument experts to determine the level of validity of the e-module being developed. Data was analyzed quantitatively and qualitatively. The results of this research were based on the percentage of scores from experts, namely 91.1% in the "Very Valid" category. This shows that the Google Slides-based science e-module with the theme of global warming is very valid for fostering interest in learning for class VII middle school students.Minat belajar adalah suatu aspek psikologi yang mempengaruhi setiap siswa dalam belajar karena minat yang dimiliki siswa akan menimbulkan rasa suka, rasa ketertarikan, pusat perhatian serta keterlibatan siswa pada kegiatan pembelajaran tanpa ada keterpaksaan. Berdasarkan hasil wawancara pada salah satu sekolah di Kota Cilegon, didapat bahwa minat belajar siswa masih tergolong rendah, karena disebabkan penggunaan bahan ajar yang digunakan guru masih tergolong kurang bervariasi dan kurang menarik. Hal tersebut dapat diatasi dengan pengembangan bahan ajar berupa e-modul IPA berbasis google slide. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kevalidan pengembangan e-modul IPA berbasis Google Slide dengan tema global warming untuk menumbuhkan minat belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) menurut Borg and Gall yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan peneliti yang dibatasi pada tahapan validasi desain sampai revisi produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar angket validasi ahli yang telah diuji oleh ahli instrumen untuk mengetahui tingkat kevalidan e-modul yang dikembangkan. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini berdasarkan persentase nilai dari para ahli yaitu sebesar 91,1% dengan kategori “Sangat Valid”. Hal tersebut menunjukan bahwa e-modul IPA berbasis google slide dengan tema global warming sudah sangat valid untuk menumbuhkan minat belajar siswa SMP kelas VII

    Pengembangan Lembar Kerja Siswa Learning Cycle 7E Berbantuan QR Code Untuk Menumbuhkan Keterampilan Proses Sains Tema Air Tercemar Menjadi Bersih

    Get PDF
    Pengembangan LKS Learning Cycle 7E berbantuan QR Code untuk menumbuhkan keterampilan proses sains tema air tercemar menjadi bersih bertujuan untuk menyajikan hasil pengembangan dan mendeskripsikan tingkat kevalidan LKS yang telah dibuat. Metode penelitian yg digunakan adalah penelitian dan pengembangan Research and Development (R &   D) dengan model penelitian dan pengembangan yang digunakan mengacu pada Borg and Gall (1983) melalui modifikasi yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peneliti dengan dibatasi pada 3 tahapan saja yaitu: tahap pencarian dan pengumpulan data (research and information collecting), perencanaan (planning), pengembangan awal produk (develop preliminary form of product). Instrumen yang digunakan yaitu lembar instrumen angket untuk uji kevalidan yang akan dilakukan oleh ahli materi dan desain. Data dianalisis secara deskripstif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil kevalidan LKS Learning Cycle 7E berbantuan QR Code untuk menumbuhkan keterampilan proses sains tema air tercemar menjadi bersih bahwa nilai rata-rata keseluruhan sebesar 89,72 dengan kategori “sangat valid”
    • …
    corecore