12 research outputs found

    Validitas Bahan Ajar Berupa Handout Berbasis Santifik Pada Siswa KelasVII SMP Pertiwi 2 Padang

    Get PDF
    Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menghasilkan bahan ajar berupa Handout berbasis saintifik pada siswa kelas VII SMP Pertiwi 2 Padang yang valid. Handout tersebut sebagai pendukung kegiatan pembelajaran dengan scientific approach (5M) yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Handout ini dapat membantu siswa dalam memahami materi aritmatika sosial dengan menerapkan 5M dalam pembelajaran. Kualitas produk  berupa handout yang dikembangkan dilengkapi dengan kuis dan beberapa soal latihan. Handout ini dapat meningkatkan pemahaman belajar matematika siswa dan dirancang dengan menggunakan kurikulum 2013. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa sebagai bahan ajar alternatif dalam pembelajaran matematika. Metode penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan 4-D, yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Tetapi karena keterbatasan peneliti, penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap pengembangan (develop). Subjek penelitian ini siswa kelas VII SMP Pertiwi 2 Padang dengan jumlah siswa 18 orang. Instrument yang digunakan untuk mengukur kualitas bahan ajar yang dikembangkan adalah penilaian Handout untuk mengukur kevalidan. Validasi bahan ajar berupa Handout berbasis saintifik divalidasi oleh dua validator ahli dalam bidang pendidikan matematika dan satu validator ahli dalam bidang bahasa. Berdasarkan hasil validasi  secara keseluruhan menunjukkan Handout berbasis saintifik sudah valid dengan pencapaian persentase 75%. Sehingga dapat disimpulkan bahan ajar berupa Handout berbasis saintifik pada materi Aritmatika Sosial sudah valid dan layak digunakan untuk tahap berikutnya. Kata Kunci: Validitas; Handout berbasis Saintifi

    Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipepractice-Rehearsal Pairs Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir

    Get PDF
    Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ranah Pesisir di antaranya aktivitas siswa yang terjadi selama pembelajaran matematika masih rendah dan kurang terampil dalam mengerjakan contoh soal yang diberikan guru, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana aktivitas belajar siswa dikelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs dan apakah hasil belajar matematika siswa yang menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas belajar siswa di kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-rehearsal Pairs dan mengetahui hasil belajar matematika siswa yang menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir. Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Sedangkan pertanyaan penelitian adalah bagaimana aktivitas belajar matematika siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs? Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi adalah siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari lima kelas. Untuk pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, dan terpilih kelas VII2 sebanyak 31 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII4 sebanyak 33 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan tes hasil belajar. Tes terdiri dari 16 butir soal, sebelum tes diberikan terlebih dahulu diujicobakan di SMP N 2 Ranah Pesisir. Dari analisis hasil uji coba tes diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,86 (derajat reliabilitas tinggi). Pengujian hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan rata-rata pada taraf = 0,05. Dari hasil perhitungan diperoleh t = 2,2949 dan t = 1,6696 karena t  > t  maka hipotesis yang diajukan diterima yaitu hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-rehearsal Pairs lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang  menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir. Penulis menyarankan agar hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama maupun penelitian lanjutan

    Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Starts With A Question Diiringi Rewards Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ranah Pesisir

    Get PDF
    Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ranah Pesisir di antaranya aktivitas siswa yang terjadi selama pembelajaran matematika cendrung berlangsung satu arah. Siswa cendrung diam ketika guru meminta siswa mengajukan pertanyaan. Untuk mengatasi masalah ini, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah Strategi Pembelajaran Aktif tipe Learning Starts With a Question diiringi Reward. Dengan ini, diharapkan aktivitas siswa untuk bertanya lebih optimal dan hasil belajar siswa dapat lebih baik. Untuk lebih aktif lagi digunakan pemberian reward yaitu berupa pin yang diberikan kepada pasangan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Learning Starts with a Questions diiringi Reward pada siswa kelas VIII SMPN 1 Ranah Pesisir dan apakah hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Learning Starts with a Questions diiringi Reward lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Ranah Pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas belajar siswa yang pembelajarannya menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Learning Starts with a Questions diiringi Reward pada siswa kelas VIII SMPN 1 Ranah Pesisir dan mengetahui hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Learning Starts with a Questions diiringi Reward lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Ranah Pesisir. Hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts with a Question diiringi Reward lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Ranah Pesisir. Sedangkan pertanyaan penelitian adalah bagaimana aktivitas belajar matematika siswa dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Learning Starts with a Question diiringi Reward pada kelas VIII SMPN 1 Ranah Pesisir? Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Ranah Pesisir tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari lima kelas. Untuk pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, setelah data bervariansi homogen dan memiliki kesamaan rata-rata maka terpilih kelas VIII2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan tes hasil belajar. Tes terdiri dari 14 butir soal, sebelum tes diberikan terlebih dahulu diujicobakan di SMPN 2 Ranah Pesisir. Dari analisis hasil uji coba tes diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,81 (derajat reliabilitas tinggi). Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari data hasil belajar matematika siswa dan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji perbedaan rata-rata pada taraf      = 0,05. Dari hasil perhitungan diperoleh t = 2,2770 dan t = 1,6696 karena t  > t  maka hipotesis yang diajukan diterima yaitu hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Learning Starts with a Questions diiringi Reward lebih baik dari hasil belajar matematika siswa dengan  menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Ranah Pesisir. Penulis menyarankan agar hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama maupun penelitian lanjutan

    PENGEMBANGAN MODUL BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IIS SMAPGRI 1 PADANG

    No full text
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyak siswa yang belum memahami materi yang diajarkan, dan hasil belajar siswa masih rendah serta bahan ajar yang digunakan belum membangun pemikiran siswa untuk belajar mandiri. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman materi dan hasil belajar siswa adalah pembelajaran menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL).Jenis penelitian ini adalah penelitian reseach and developmen. Penelitian ini menggunakan model ADDIEyang terdiri dari tahap analisis, tahap perancangan, tahap pengembangan, tahap impelementasi dan tahap evaluasi. Modul yang dikembangkan divalidasi oleh beberapa para ahli, selanjutnya diujicobakan untuk melihat kepraktisan dan keefektifan dari modul dikelas XI IIS 2 SMA PGRI 1 Padang. Kepraktisan dilihat melalui hasil analisis penelitian pelakasanaan pembelajaran, angket respon guru dan siswa. Keefektifan dilihat melalui tes hasil hasil belajar matematika siswa melalui eksperimen semu. Data dianalisis melalui uji t dengan menggunakan analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berkategori valid dari segi materi/isi, penyajian, bahasa dan keterbacaan dan kegrafikan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dari segi kepraktisan perangkat pembelajaran memenuhi kriteria praktis dari segi kemudahan, manfaat, waktu, dan keterbacaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian menggunakan modul dalam pembelajaran, wawancara, dan angket respon guru dan siswa. Efektivitas perangkat pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa, hasil penelitian menggambarkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa modul berorientasi CTLyang dikembangkan telah valid, praktis, dan efektif

    Efektivitas Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep dan Pemecahan Masalah Matematis

    No full text
    Kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis merupakan tujuan mata pelajaran matematika dan diharapkan dapat dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada siswa kelas VII SMP N 38 Padang tahun pelajaran 2019/2020 diperoleh informasi bahwa siswa sering mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal cerita atau soal yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari tanpa disertai dengan ilustrasi gambarnya. Hal ini disebabkan pembelajaran matematika masih cenderung berfokus pada buku paket dan LKPD. LKPD yang ada disekolah masih kurang bervariasi dan belum ada langkah-langkah kerja siswa untuk menemukan dan mengkonstruksi sendiri konsep pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat dikembangkan adalah dengan menggunakan model Discovery Learning. Discovery learning merupakan pembelajaran dimana ide atau gagasan disampaikan melalui proses penemuan. Penelitian ini memiliki  tujuan  menghasilkan  dan  mengembangkan  lembar  kerja  peserta  didik (LKPD) dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning yang efektif. Jenis penelitian ini menggunakan model pengembangan development research tipe formative evaluation menurut pandangan Tessmer. Efektivitas diselidiki melalui tes kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis siswa yang dianalisis dengan menggunakan rubrik kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah. Hasil uji Efektivitas LKPD kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis siswa diperoleh persentase ketuntasan belajar siswa kelas eksperimen dengan menggunakan LKPD berbasis discovery learning lebih tinggi dari pada siswa kelas kontrol

    VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNINGTERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATISSISWA KELAS VII SMPN 38PADANG

    No full text
    Penelitian ini memiliki tujuan menghasilkan dan mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning yang valid. Pembelajaran dengan LKPD yang berbasis model pembelajaran Discovery Learning ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII SMP N 38 Padang. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu acuan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran dan menjadi salah satu model yang dapat dikembangkan dalam proses belajarmengajar. Jenis penelitian ini menggunakan model pengembangan development research tipe formative evaluation menurut pandangan Tessmer. Model pengembangan ini terdiri dari (1) self evaluation, meliputi analisis dan desain LKPD (2) expert review and one-to-onemeliputi uji pakar dan revisi. Validasi bahan ajar dilakukan oleh dua orang validator ahli dalam bidang pendidikan matematika dan satu orang validator ahli dalam bahasa. Hasil validitas penelitian pengembangan LKPD dengan model discovery learningditinjau dari aspek penyajian didaktik diperoleh rata-rata 3,25 dengan kategori sangat valid, aspek penyajian isi dengan rata-rata 3,33 dengan kategori sangat valid, aspek penyajian bahasa3,17 dengan kategori valid dan aspek penyajian 3,17 dengan kategori valid. Sehingga dapat disimpulkan penelitian ini layak digunakan pada tahap selanjutnya

    PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK KELAS XI GAMBAR BANGUNAN (GB) 1 SMK NEGERI 5 PADANG

    No full text
    Kualitas pembelajaran matematika dikelas sangat dipengaruhi oleh cara guru dalam penyampaian materi dan bahan ajar yang digunakan. Sumber belajar digunakan oleh guru berupa buku paket. Akan tetapi, buku paket yang digunakan peserta didik kurang membangun pemikiran peserta didik dalam mencari dan menemukan jawaban sendiri, ini dapat dilihat dari hasil nilai peserta didik, proses belajar peserta didik, metode mengajar guru dan juga belum ada penguasaan materi yang diberikan dan kurangnya kegiatan pembelajaran yang membuat peserta didik dapat berperan aktif. Bahan ajar yang disediakan oleh guru hendaknya dapat melatih pola pikir peserta didik dalam menyelesaikan masalah sesuai kemampuan peserta didik. Salah satu pendekatan belajar yang dapat membantu peserta didik dalam mencari dan menemukan jawaban sendiri dengan secara maksimal melibatkan seluruh kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah adalah pendekatan inkuiri. Oleh karena itu dikembangkan LKPD dengan pendekatan inkuiri yang terdiri dari tahap merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Adapun tujuan penelitian ini adalah menghasilkan LKPD yang valid dan praktis. Jenis penelitian ini adalah penelitian reseach and development. Penelitian ini menggunakan model ADDIE yang terdiri dari atas tahap analisis, tahap perancangan, tahap pengembangan, tahap impelementasi dan tahap evaluasi. LKPD yang dikembangkan divalidasi oleh beberapa para ahli, selanjutnya diujicobakan untuk melihat kepraktisan dari LKPD dikelas XI GB 1 SMK Negeri 5 Padang. Kepraktisan dilihat melalui hasil analisis angket respon guru dan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD dengan pendekatan inkuiri telah valid baik dari aspek meteri sebesar 78% maupun dari aspek bahasa sebesar 75%. Persentase hasil kepraktisan dari angket respon guru sebesar 97,5%, sementara persentase hasil kepraktisan dari angket peserta didik sebesar 78,6% sehingga LKPD masuk dalam kategori praktis. LKPD praktis dari segi kemudahan penggunaan, materi, bahasa yang digunakan, mudah dipahami, dan penggunaan waktu yang cukup. Dengan demikian, LKPD dengan pendekatan inkuiri dapat dikatakan valid dan praktis

    SOSIALISASI DAN EDUKASI PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SMKN 2 PADANG

    No full text
    This volunteer study was conducted due to the lack of students’ motivation in learning mathematics at SMKN 2 of Padang. The study was aimed to helped students become motivated in learning mathematics. Learning motivation was provided to the students and followed by Sudoku game to sharpen their thinking ability. For the students who can do it fastest and correctly are given reward. By doing this activities, the students seem to be motivated and carious in learning the subject. The activity is relevant to the finding of some studies conducted in advance concerning with motivation in learning mathematics.   

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI TEKNIK HANDS ON MATHEMATICS BERBANTUAN LKS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH

    Get PDF
    This study aims to describe students' mathematical abilities assisted by LKS with the STAD type cooperative learning model through the Hand On Mathematical technique. Researchers used a quantitative approach in the form of Quasi Experiment. The study population was class VIII SMP N 43 Padang and the samples of this study were students of class VIII.1 as the experimental group who received treatment with the STAD type cooperative learning model through hand on mathematics techniques and VIII.2 as the control class who received conventional learning. The research instrument is in the form of a final test to see the understanding of mathematical concepts and problem solving. The results of the analysis show that: 1) The understanding of mathematical concepts taught by the STAD-type cooperative learning model through the hand on mathematics technique with LKS-assisted is better than that taught by conventional learning, 2) The mathematical problem-solving ability taught by the STAD-type cooperative learning model through the STAD-type cooperative learning technique. Hand on mathematics assisted by LKS is better than what is taught with conventional learning in class VIII SMP N 43 Padang.This study aims to describe students' mathematical abilities assisted by LKS with the STAD type cooperative learning model through the Hand On Mathematical technique. Researchers used a quantitative approach in the form of Quasi Experiment. The study population was class VIII SMP N 43 Padang and the samples of this study were students of class VIII.1 as the experimental group who received treatment with the STAD type cooperative learning model through hand on mathematics techniques and VIII.2 as the control class who received conventional learning. The research instrument is in the form of a final test to see the understanding of mathematical concepts and problem solving. The results of the analysis show that: 1) The understanding of mathematical concepts taught by the STAD-type cooperative learning model through the hand on mathematics technique with LKS-assisted is better than that taught by conventional learning, 2) The mathematical problem-solving ability taught by the STAD-type cooperative learning model through the STAD-type cooperative learning technique. Hand on mathematics assisted by LKS is better than what is taught with conventional learning in class VIII SMP N 43 Padang

    Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipepractice-Rehearsal Pairs dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir

    Full text link
    Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ranah Pesisir di antaranya aktivitas siswa yang terjadi selama pembelajaran matematika masih rendah dan kurang terampil dalam mengerjakan contoh soal yang diberikan guru, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana aktivitas belajar siswa dikelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs dan apakah hasil belajar matematika siswa yang menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas belajar siswa di kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-rehearsal Pairs dan mengetahui hasil belajar matematika siswa yang menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir. Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Sedangkan pertanyaan penelitian adalah bagaimana aktivitas belajar matematika siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs? Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi adalah siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari lima kelas. Untuk pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, dan terpilih kelas VII2 sebanyak 31 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII4 sebanyak 33 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan tes hasil belajar. Tes terdiri dari 16 butir soal, sebelum tes diberikan terlebih dahulu diujicobakan di SMP N 2 Ranah Pesisir. Dari analisis hasil uji coba tes diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,86 (derajat reliabilitas tinggi). Pengujian hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan rata-rata pada taraf = 0,05. Dari hasil perhitungan diperoleh t = 2,2949 dan t = 1,6696 karena t  > t  maka hipotesis yang diajukan diterima yaitu hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-rehearsal Pairs lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang  menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir. Penulis menyarankan agar hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama maupun penelitian lanjutan
    corecore