3 research outputs found

    Peran Komisi Pemilihan Umum (Kpu) Kabupaten Dairi Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pada Pilgub 2013 Dan 2018

    Get PDF
    Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan satu-satunya lembaga yang mempunyai kewenangan dalam menyelenggarakan Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan pemilihan kepala daerah di Indonesia. Partisipasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan bermasyarakat, karena dengan berpartisipasi, masyarakat bisa mengambil bagian dalam proses pemilihan baik secara langsung maupun tidak langsung, Pemilihan langsung kepala daerah dengan proses demokrasi menjadikan rakyat sebagai pemilik legitimasi untuk berpartisipasi dalam menentukan pilihannya. Untuk itu penulis membahas Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dairi dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih pada pilgub 2013 dan 2018. Rumusan Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana peran komisi pemilihan umum Kabupaten Dairi dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada pilgub 2013 dan 2018. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran komisi pemilihan umum Kabupaten Dairi dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada pilgub 2013 dan 2018. Metode Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berupa lapangan (field research). Peran KPU dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pilgubsu adalah mensosialisasikan kepada masyarakat pemilih berkaitan dengan pilgubsu di antaranya yaitu: manfaat pilgubsu, nama-nama calon gubsu, ajakan untuk memberikan suara nanti pada saat pemungutan suara, tata cara pilgubsu, jadwal pilgubsu, khususnya pada tahap kampanye, tata cara pencoblosan, jadwal pemungutan suara dan pengumuman hasil penghitungan suara. Dilaksanakan dengan berbagai variasi, mulai dari penggunaan alat peraga, media masa dan mendatangi masyarakat secara langsung. Peran ini dinilai berhasil karna menurut data angka partisipasi masyarakat yang awalnya di tahun 2013 sebesar 58.00 % kini di tahun 2018 naik menjadi 81.05%. Kesimpulan penelitian ini KPU Kab Dairi dalam meningkatkan pasrtisipasi pemilih pada pilgubsu 2018 diantaranya mengenaijarak tempuh yang dinilai masih menjadi kendala. Lalu mengenai pola pikir masyarakat yang masih acuh tak acuh terhadap pesta demokrasi yaitu pilgubsu, masing-masing mempunyai alasan sendiri mengapa mereka tidak ikut berpartisipasi. Dan berikutnya mengenai DPT, masalah klasik yang tak pernah usa

    Analisis Sekatan Sesar Pada Lapangan “TOM”, Cekungan Jawa Barat Utara

    Get PDF
    Lapangan “TOM” merupakan lapangan migas yang terletak di Cekungan Jawa Barat Utara yang dikontrol oleh struktur geologi berupa sesar. Keterdapatan sesar ini sangat penting pada penentuan daerah prospek. Oleh karena itu studi mengenai karakteristik dari sesar yang ada perlu dilakukan untuk menjadi acuan pada tahap eksplorasi selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seri litologi penyusun serta penyebaran stratigrafi secara lateral maupun vertikal dari masing-masing sumur yang ada pada lapangan “TOM”, mengetahui pola dan jenis struktur geologi yang berkembang pada lapangan “TOM”, mengetahui bagian yang berpotensi sebagai lapisan penyekat (seal) dan kecenderungan untuk bocor (leak) dari struktur geologi berupa sesar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analisis. Metode deskriftif yaitu metode studi literatur berdasarkan karya ilmiah, jurnal, buku dan laporan perusahaan. Sedangkan metode analisis dilakukan analisis data sumur, analisis data seismik 3D dan analisis sekatan sesar. Parameter yang digunakan untuk mengetahui sifat sekatan sesar yaitu besarnya nilai throw, volume lempung, kesejajaran litologi, dan Shale Gouge Ratio (SGR). Berdasarkan dari hasil pengolahan dan analisis data dapat diinterpretasikan bahwa litologi penyusun Formasi Jatibarang/Pre-Talang Akar berupa vulkanik klastik diantaranya tufa, konglomerat, batupasir dan batulempung; Formasi Talang Akar berupa batulempung berseling batupasir dengan sisipan batubara pada bagian bawah, pada bagian atas berupa batulempung berseling dengan batugamping; Formasi Baturaja berupa dominan batugamping; Formasi Cibulakan Atas berupa batulempung berseling dengan batupasir dan batugamping, sedangkan Formasi Parigi berupa dominan napal. Sesar yang berkembang pada daerah penelitian yaitu NNW-SSE hingga NNE-SSW, dinterpretasikan hasil fase transtensional yang berhubungan dengan pergerakan sesar geser menganan di tepian selatan Kraton Sunda pada masa Eosen, dan hasil reaktivasi sesar tersebut pada masa Pliosen – Pleistosen. Pada daerah penelitian dilakukan analisis sekatan sesar terhadap Sesar F1, Sesar F3 dan Sesar F10, hasil analisis pada ketiga sesar didapatkan nilai SGR rata - rata untuk Sesar F1 49, 03 %, Sesar F3 48, 18 % dan Sesar F10 50,77 %. Berdasarkan kriteria Yielding, ketiga sesar tersebut bersifat menyekat (SGR >15-20%) pada Formasi Pre-Talang Akar/Jatibarang, Talang Akar, Cibulakan Atas dan Parigi, namun pada bagian Formasi Baturaja relatif bersifat bocor karena memiliki SGR <15 %. Kata kunci : Sub Cekungan Ciputat, Cekungan Jawa Barat Utara, Sesar, Shale Gouge Ratio, Sekatan Sesa

    ANALISIS GEOLOGI TEKNIK PADA KEGAGALAN BENDUNG CIPAMINGKIS, BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT

    No full text
    Bendung Cipamingkis terletak pada Desa Jatinunggal, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Bendung ini dibangun pada tahun 1980 dan merupakan infrastruktur irigasi yang vital karena mengairi sekitar 7805 Ha sawah yang terdapat pada Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi. Inisiasi kegagalan bangunan tercatat pada Maret 2016 dimulai pada bagian mercu dan pintu pengambilan hingga kegagalan total terjadi pada April 2017. Penelitian ini difokuskan pada identifikasi parameter geologi teknik untuk memahami penyebab kegagalan Bendung Cipamingkis. Metodologi penelitian ini terdiri dari studi lapangan dan uji laboratorium. Tahap studi lapangan berupa pemetaan geologi dan pemboran geoteknik. Tahap uji laboratorium berupa penentuan parameter keteknikan antara lain slake durabilityindex dan free swell index digunakan untuk mengkonfirmasi ketahanan batuan dan pendugaan nilai pengembangannya (expansivity). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa bendung ini berdiri di atas batuan dasar berupa dominan batulempung dan zona sesar mendatar menganan. Hasil laboratorium menunjukan slake durability index 0 - 3.88 % dan free swell index > 50 % dan LL yang berkisar antara 60% - 80%. Dengan adannya orientasi zona sesar mendatar yang tegak lurus dengan as bendung, memungkinkan rekahan-rekahan menjadi jalur termudah untuk air melalui bangun bendung hingga terjadinya erosi dan terbentuk saluran pembuluh. Nilai LL yang tinggi (> 50%) membuat karakteristik mekanik batulempung bergeser pada fase softening – residual strength walaupun dari data SPT menunjukkan nilai yang baik. Faktor lain yaitu bahwa batulempung pada daerah tersebut memiliki tingkat ekspansifitas yang tinggi. Kata Kunci: Bendung, Batulempung, Sesar, Kegagala
    corecore