21 research outputs found

    ANALISIS VEGETASI HABITAT NEPENTHES sp. DI HUTAN GAMBUT KAMPUS UNIVERSITAS PALANGKA RAYA, KALIMANTAN TENGAH

    Get PDF
    This research is a continuation of previous research on the diversity of pitcher plants (Nepenthes sp) at the University of Palangka Raya. This study aims to determine the habitat characteristics of the pitcher plant (Nepenthes sp) at the University of Palangka Raya. We carried out this research in June-September 2022. The habitat characteristics of pitcher plants were collected by purposive sampling to analyze habitat characteristics data using a quadratic sampling method consisting of two transects with 15 plots based on the findings of Nepenthes sp. at the research site. The first transect is in a secondary forest, and the second transect is in the scrub with slightly open conditions after the fire. The research area was dominated by tree species Cratoxylum glaucum, Acacia mangium, Melaleuca cajuputi, and understorey species dominated by Stenochlaena palustris. A diversity index value is classified as a medium for understorey and saplings and low for poles and trees.This research is a continuation of previous research on the diversity of pitcher plants (Nepenthes sp) at the University of Palangka Raya. This study aims to determine the habitat characteristics of the pitcher plant (Nepenthes sp) at the University of Palangka Raya. We carried out this research in June-September 2022. The habitat characteristics of pitcher plants were collected by purposive sampling to analyze habitat characteristics data using a quadratic sampling method consisting of two transects with 15 plots based on the findings of Nepenthes sp. at the research site. The first transect is in a secondary forest, and the second transect is in the scrub with slightly open conditions after the fire. The research area was dominated by tree species Cratoxylum glaucum, Acacia mangium, Melaleuca cajuputi, and understorey species dominated by Stenochlaena palustris. A diversity index value is classified as a medium for understorey and saplings and low for poles and trees

    KEANEKARAGAMAN JENIS JAMUR MAKROSKOPIS DI HUTAN DESA TEWAH PUPUH KABUPATEN BARITO TIMUR

    Get PDF
    Jamur termasuk sel eukariotik yang tidak memiliki klorofil, tumbuh dari hifa, memiliki dinding sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof, menyerap nutrien melalui dinding selnya, dan mengekresikan enzim ekstraseluler ke lingkungan melalui spora, melakukan reproduksi seksual dan aseksual. Jamur makroskopis adalah jamur yang tubuh buahnya berukuran besar (berukuran 0,6 cm atau lebih besar), struktur reproduktif yang terbentuk untuk menghasilkan dan menyebarkan sporanya. Keberadaan jenis jamur di Hutan Desa Tewah Pupuh Kabupaten Barito Timur masih banyak yang belum diketahui dan tidak dibudidayakan. Kurangnya perhatian pemerintah daerah setempat terhadap keanekaragaman dan pelestarian merupakan alasan penting untuk dilakukannya penelitian. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jamur Makroskopis di Desa Tewah Pupuh dan diharapkan dapat membantu pembelajaran siswa di Sekolah Menengah Atas dalam Materi Keanekaragaman Hayati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik Purposive Sampling untuk menjelajah daerah yang terdapat jenis jamur, yaitu dengan dilakukannya pengumpulan data dengan menyusuri area Hutan Desa Tewah Pupuh dengan total luas area 240 m. Data yang dikumpulkan adalah jumlah jenis, jumlah individu jenis, dan jumlah kehadiran jenis. Data dianalisis menggunakan Indeks Keanekaragaman Spesies (species diversity), dan Indeks Nilai Penting (INP). Hasil penelitian mendapatkan 16 jenis jamur di Desa Tewah Pupuh, yaitu Lycoperdon pyriforme, Sarcoscypha coccinea, Polyporus sp., Hygrocybe sp., Fomes fomentarius, Mycena overholtsii, Mycena filopes, Thelephora sp., Pleurotus florida , Trametes sp., Cariolus sp., Daedalea sp., Ganoderma sp., Tricholoma sejunctum, Mycena melligena, Microporus sp. Indeks keragaman Jenis (H’) jamur sebesar 2,549. Berdasarkan indikator nilai H’, maka tingkat keragaman jenis jamur di Desa Tewah Pupuh Kabupaten Barito Timur termasuk dalam kategori keragaman sedang yaitu, H’ 1,5 ? H ?3,5. Indeks nilai penting (INP) yang tertinggi mencapai 49,938 % yaitu jenis Mycena melligena, Sedangkan jenis jamur dengan indeks nilai penting (INP) yang rendah yaitu, Mycena filopes dengan nilai (INP) 6,699 %

    DEVELOPMENT OF QUICK RESPONSE CODE BASED LEARNING MODULE ON HUMAN REPRODUCTIVE SYSTEM MATERIALS TO INCREASE STUDENT LEARNING OUTCOMES.

    Get PDF
    The objective of this research is to create a Quick Response Code equipped learning module on the human reproductive system that is applicable, doable, and efficient in enhancing student learning results. Students class XI from SMAN 3 Dusun Selatan served as the research subjects. research method Learning modules are created utilizing the ASSURE paradigm, which includes the following steps: (1) Analyze the Learner; (2) State Standards and Objectives; (3) Choose Methods; Media or Materials; (4) Utilize Media and Materials; (5) Require Learner Participation; and (6) Evaluate and Revise. The effectiveness of the instructional module and the students' cognitive learning results are both included in the observed data. Student learning outcomes were determined using the methods of observation, product assessment questionnaires, and tests. The results reveal that the module developed during this learning process received module assessments of 4.28 and 4.68 (feasible criteria were used) from material experts and media experts, respectively. It is possible to increase the module's effectiveness by The learning results for the experimental class's students were computed using the effectiveness formula, and they came out at (74.15%) in the very good effectiveness category. While students' learning results in the experimental class gain a score of 0.67 (medium category), those in the control class receive a score of 0.24. (low category). As a result, it can be said that the learning module created can effectively and practically increase student learning results

    Aktivitas Makan Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus wurmbii) di Taman Nasional Tanjung Puting Wilayah Camp Leakey Kab. Kotawaringin Barat Sebagai Penunjang Materi Konservasi

    Get PDF
    Conservation activities for the Bornean orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) are strongly influenced by several factors in environmental and habitat conditions so that the sustainability of the orangutan population is maintained, including playing an important role in terms of feeding activities and the ability to adapt to eating orangutans in reintroduction areas through monitoring activities in the daily lives of orangutans, emphasizing knowledge of eating activities in the Leakey camp area as an orangutan release conservation institution needs to be done. Observation of the eating activity of orangutans was carried out using the Focal Animal Sampling method. All activities carried out by individuals are observed and recorded. Observations were made starting from leaving the nest at around 06.30 WIB and finished observing at 17.30 WIB. Observations include diet (length of time), type of feed, portion of feed consumed. The data obtained will be tabulated and the percentage determined by displaying the data in the form of tables and charts. The length of time for eating activities of the Gara orangutans occupies the second highest percentage for eating activities, namely 33.0%, resting activity is 55.2% as the most activity and making nests 11.8%, Casper orangutans have the highest feeding activity, which is 91.4% and the second highest play activity 4.6% and the third to make a nest 4.1%. The types of feed consumed by Gara orangutans were 8 species consisting of Gluta renghas L 9%, Mangifera odorata 18%, Pandanus helicopus 14%, Symlecos celastrifolia 4%, Osbornia octodonta 4%, Musa acuminate 23%, Coptotermes curvignathus 14%, Coptotermes sp5% and Casper orangutan 4 species consisting of Diaphania indica s 46%, Mangifera odorata 23%, Musa acuminate 27%, Pimenta officinalis 4%. The portion of feed consumed by the orangutans Gara and Casper is dominated by the fruit portion

    Analisis Kendala Pelaksanaan Praktikum Biologi Di SMA Negeri Se-kota Palangka Raya

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala dalam pelaksanaan praktikum Biologi di SMA Negeri se kota Palangkaraya. Metode yang digunakan adalah gabungan antara metode kualitatif dan metode kuantatif (mixedmethod). Kendala pelaksanaan praktikum biologi yang ditemukan, yaitu (1) fasilitas laboratorium tidak lengkap, banyak peralatan yang rusak, bahan yang kadaluwarsa, laboratorium digunakan juga untuk kegiatan selain praktikum dan ada alat/bahan yang tersedia tapi tidak pernah digunakan sebagaimana fungsinya (2) dukungan sekolah terhadap kegiatan praktikum masih bersifat dukungan moril dan dukungan pendanaan kerjasama dengan komite sekolah masih belum mencukupi kebutuhan pelaksanaan praktikum, sehingga seringkali guru dan siswa secara swadaya membawa sendiri kekurangan bahan yang diperlukan (3) pengelolaan laboratorium biologi ditugaskan pada salah satu guru biologi dan tidak ada sekolah yang memiliki laboran serta teknisi laboratorium, pengelola laboratorium tidak pernah mengikuti pelatihan manajemen laboratorium dan kegiatan sejenisnya (4) pada tahap pelaksanaan mobilitas siswa yang cukup tinggi dalam kegiatan praktikum memerlukan perhatian lebih dari guru (5) tidak ada jadwal khusus untuk kegiatan praktikum (6) Kesulitan siswa dalam pelaksanaan praktikum adalah kurang menguasai konsep yang dipraktikumkan, kurang terampil dalam menggunakan alat praktikum karena memang kurang terbiasa, sulit bekerjasama dalam kelompok dan kurang berminat membuat laporan praktikum

    Keanekaragaman dan Karakteristik Habitat Tumbuhan Famili Araceae di Wilayah Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya

    Get PDF
    This study aims to determine the type, level of diversity, and habitat characteristics of the Araceae family that grows in the Jekan Raya District of Palangka Raya City. The purposive sampling method was used to study the Araceae spread over four villages, namely Menteng, Palangka, Bukit Tunggal, and Petuk Ketimpun. The data were collected by observ-ing the morphological part of the sample plants and then were analyzed descriptively. Diversity analysis was carried out using the Shannon-Wiener Diversity index. Diversity analysis of the plants was determined based on the Shannon-Wiener Diversity index. The results show that there have been sixteen (16) types of Araceae plants that grow in the Jekan Raya sub-district of Palangka Raya City, namely: Xanthosoma sagittifolium, Caladium polkagreen, Alocasia plum-bea, Caladium redflash, Colocasia esculenta, Aglaonema costatum, Homalomena rubescens, Caladium polkagreen, Alocasia plumbea, Caladium redflash, Colocasia esculenta, Aglaonema costatum, Homalomena rubescens, Caladium polkagreen, Alocasia plumbea, Caladium redflash, Colocasia esculenta, Aglaonema costatum, Homalomena rubescens, Caladium polkagreen, Alocasia plumbea, Caladium redflash, Colocasia esculenta, Aglaonema costatum, Homalomena rubescens Caladium pinkburst, Spathiphyllum floribundum, Caladium rosebud, Aglaonema legacy, Caladium redstar, Caladium redbelly, and Caladium hortulanum. The characteristics of the habitat are divided into two types, namely the texture of the soil is loamy, slightly sandy and blackish and the habitat is the texture of peat and blackish

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PRAKTIKUM BIOLOGI BERBASIS BIODIVERSITAS LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH LANJUTAN DI KALIMANTAN TENGAH

    Get PDF
    Pelaksanaan praktikum biologi di sekolah-sekolah lanjutan, baik di tingkat SMP dan SMA di Kalimantan Tengah, masih kurang optimal. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain minimnya fasilitas laboratorium, alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum tidak tersedia, dan penuntun praktikum yang digunakan kebanyakan minim dalam hal upaya memfasilitasi peningkatan keterampilan proses sains siswa. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus, dalam rangka meningkatkan minat dan kemampuan para siswa untuk mempelajari bidang sains, terutama biologi. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat praktikum biologi untuk siswa sekolah lanjutan, yang mengacu pada 4 hal, yakni: 1) tuntutan kompetensi yang tercantum dalam Kurikulum 2013; 2) pemanfaatan muatan lokal (biodiversitas dan kearifan lokal) sebagai alternatif untuk mengatasi kendala minimnya alat dan bahan praktikum; 3) peningkatan integrasi konsep ke dalam kegiatan praktikum, dan 4) peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah mengikuti kegiatan praktikum. Penelitian ini melibatkan 2 orang guru biologi SMP, dan 2 orang guru biologi SMA, yang berasal dari kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah. Tujuan jangka panjang kegiatan penelitian ini adalah dihasilkannya produk berupa buku penuntun praktikum biologi untuk jenjang SMP dan SMA, yang mengadopsi potensi lokal sebagai sumber belajar, mengacu pada kurikulum terbaru, serta memuat aspek-aspek kegiatan yang dapat meningkatkan 11 keterampilan proses sains pada siswa. Tujuan jangka pendek, diharapkan pada tahun 2015 dihasilkan produk pengembangan perangkat praktikum biologi untuk semester 2, pada jenjang SMP dan SMA. Jenis penelitian yang dilaksanakan berupa penelitian pengembangan, yang menggunakan tahap-tahap “ADDIE”, yakni Analysis, Design, Develop, Implementation, and Evaluation. Tahap pertama kegiatan adalah melakukan analisis terhadap penuntun praktikum biologi yang digunakan oleh guru-guru biologi di jenjang SMP dan SMA, khusus materi semester 2. Hasil analisis, digunakan untuk merancang draft praktikum sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Draf praktikum dikembangkan, dan divalidasi kepada minimal 2 orang ahli yang terkait. Implementasi dilaksanakan dalam 2 tahapan, yakni skala kecil dan skala besar. Implementasi dilaksanakan pada masing-masing sekolah dari guru yang ikut dalam tim penelitian ini. Pada tahap implementasi akan dirancang eksperimen untuk menguji keterpakaian dan kualitas produk yang dihasilkan. Hasil tiaptiap tahap pengembangan akan di evaluasi dan direvisi, sehingga diperoleh produk perangkat praktikum yang lebih berkualitas, mudah diterapkan karena ditunjang oleh sumber daya lokal, serta mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan proses sains pada siswa

    PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMANDIRIAN SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KELAS X SMA NEGERI 1 BASARANG

    Get PDF
    ABSTRAK Juliastuti, Dini. 2018. Pengaruh Discovery Learning terhadap hasil belajar dan kemandirian siswa pada materi kenakaragaman hayati kelas X SMA Negeri 01 Basarang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya. Pembimbing: (1) Dr. Yula Miranda, M.Pd. (2) Dr. Hj. Siti Sunariyati, M.Si Kata Kunci: Discovery Learning, Hasil Belajar, Kemandirian Belajar, Keanekaragaman Hayati Proses belajar di SMA Negeri 01 Basarang masih tergolong teacher-center dimana siswa tidak memiliki keinginan untuk memberikan umpan balik atau respons pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini menyebabkan siswa sulit mengemukakan pendapatnya ketika diberi pertanyaan oleh guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learniing terhadap hasil belajar dan kemandirian siswa kelas X SMA Negeri 01 Basarang Penelitian ini dilakukan dengan rancangan non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 01 Basarang dengan sampel siswa kelas X MIA-1 dan X MIA-3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada hasil belajar ranah kognitif diukur menggunakan soal tes dan pada hasil belajar siswa ranah afektif diperoleh dengan lembar observasi. Analisis data dalam penelitian digunakan uji-t dan kemandirian belajar berupa angket dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t postes hasil belajar ranah kognitif diperoleh nilai sebesar 0,005 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning sangat berpengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Berdasarkan hasil belajar ranah afektif rata-rata kelas eksperimen sebesar 88,45 dikategorikan baik sekali, sementara rata-rata untuk kelas kontrol sebesar 81,36 dikategorikan baik. Hasil kemandirian belajar siswa berdasarkan observasi rata-rata kelas eksperimen sebesar 4,30 dikategorikan mandiri, sementara untuk kelas kontrol sebesar 3,59 dikategorikan kurang mandiri, dan berdasarkan angket untuk kelas kontrol sebesar 3,49 dikategorikan kurang mandiri, dan untuk kelas eksperimen sebesar 4,32 dikategorikan mandiri . Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar ranah afektif dan kemandirian belajar siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan Discovery Learning pada materi Keanekaragaman Hayati berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Basarang. ABSTRACT Juliastuti, Dini. 2018. The effect of Discovery Learning on student learning outcomes and independence on biodiversity material class X in SMA Negeri 01 Basarang. Thesis, Biology Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Palangka Raya University. Supervisor : (1) Dr. Yula Miranda, M.Pd. (2) Dr. Hj. Siti Sunariyati, M.Si Keywords: Discovery Learning , Learning Outcomes, Learning Independence, Biodiversity The learning process at SMA Negeri 1 Basarang is still classified as a teacher-center where students do not have the desire to provide feedback or responses during the learning process. This makes it difficult for students to express their opinions when asked questions by the teacher. The purpose of this study was to determine the effect of the Discovery Learning learning model on learning outcomes and independence of class X students of SMA Negeri 01 Basarang This research was conducted with a non equivalent control group design . The population in this study were all students of class X SMA Negeri 1 Basarang with a sample of class X students MIA-1 and X MIA-3. The sampling technique used was purposive sampling technique . Data collection techniques on cognitive domain learning outcomes were measured using test questions and on affective domain student learning outcomes were obtained with an observation sheet. Data analysis in the study used t-test and learning independence in the form of questionnaires and descriptive. The results showed that the results of the t-test posttest cognitive learning outcomes obtained value of 0.005 <0.05. This shows that the Discovery Learning model is very influential on student cognitive learning outcomes. Based on the affective domain learning outcomes the average experimental class of 88.45 was categorized very well, while the average for the control class of 81.36 was well categorized. The results of student learning independence based on the observation of the experimental class average of 4.30 are categorized as independent, while for the control class of 3.59 are categorized as less independent, and based on the questionnaire for the control class of 3.49 are categorized as less independent, and for the experimental class of 4 , 32 are categorized as independent. This shows that there is an influence of the Discovery Learning learning model on the learning outcomes of the affective domain and student learning independence. The conclusion of this study is learning by using Discovery Learning on Biodiversity material affects the learning outcomes of class X students of SMA Negeri 1 Basarang
    corecore