8 research outputs found

    Prevalensi Dan Faktor Resiko Penyakit Footrot Pada Sapi Perah Di Kabupaten Sleman

    Full text link
    Kajian epidemiologis penyakit footrot telah dilaksanakan terhadap 769 ekor sapi perah dari 193 peternak di kabupaten Sleman Yogyakarta. Prosedur pengambilan sampel dilakukan dengan kombinasi antara sampling tiga tahapan dan klaster, yaitu Kecamatan, Desa, dan peternak. Hewan dikatakan positif footrot klinis, apabila menunjukkan adanya kerusakan jaringan antara belahan kuku, ada atau tidaknya bengkak dan pincang. Kajian ini bertujuan untuk mendeteksli 1) prevalensi penyakit footrot pada sapi perah di kabupaten Sleman, dan 2) mendeteksi faktor-faktor yang berhubungan dengan prevalensi penyakit pada ternak sapi perah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi footrot klinis pada tingkat peternak adalah sebesar 12,9%(25/193). Pada tingkat petemak faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit adalah drainase(p<0,01), pengalaman beternak (p<0,01), umbaran(p <0,01), p otong kuku (p<0,05), kebersihan kandang (p<0,05), dan jumlah kepemilikan(p<0,01). Faktor-faktor lain seperti pendidikan, pengetahuan footrot, permukaan kandang dan lantai kandang tidak berasosiasi terhadap terjadinya footrot klinis

    Status Vaksinasi Rabies Pada Anjing Di Kota Makassar Rabies Vaccination Status of Dogs in Makassar

    Get PDF
    Telah dilakukan suatu analisis cakupan vaksinasi rabies pada anjing di kota Makassar. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui cakupan vaksinasi anjing bertuan, serta asosiasi antara status vaksinasi dan faktorfaktormanajemen pemeliharaan anjing. Sebanyak 246 sampel anjing dipilih untuk mengetahui status vaksinasirabies. Analisis status vaksinasi dan faktor pemeliharaan anjing dilakukan secara deskriptif. Uji Chi square (c2)dan odds ratio (OR) digunakan mengetahui asosiasi antara faktor-faktor yang diteliti dan status vaksinasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan vaksinasi pada anjing bertuan di kota Makassar sangat rendah(21 %). Rendahnya cakupan vaksinasi tersebut diperkirakan berhubungan dengan cara pemeliharaan (P=0,002;OR=4,3), tujuan pemeliharaan (P=0,009; OR=2,3), pengetahuan pemilik tentang rabies (P=0,001; OR=3,0),penghasilan di atas Rp 2.000.000,00 (p=0,000; OR=5,0), dan lokasi pemeliharaan urban area (P=O,OOOI; OR=4, 1)

    Penentuan Dan Analisis Secara Molekuler Dam Strain Schistosoma Japonicum (Trematoda) Di Indonesia = Determination and Molecular Analysis of Strain of Schistosoma Japonicum (Trematoda) in Indonesia

    Full text link
    Schistosomiasis adalah penyakit endemik yang dapat menyerang manusia dan hewan di sekitar danau Lindu dan lembah Napu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya variasi intra-spesies dari cacing dewasa Schistosoma japonicwn berasal dari Indonesia. Tikus liar dan siput, Oncomelania hupensis lindoensis, diambil dari danau Lindu dan lembah Napu, Sulawesi Tengah. Serkaria S. japonicum yang keluar dari siput kemudian di infeksikan ke lima ekor mencit untuk pengamatan cacing dewasa dan Perubahan histopatologi semua organ. Serkaria dan owing dewasa diamati morfologinya, sebagian cacing dewasa di fiksasi dengan larutan ethanol absolut untuk dilakukan ekstraksi rDNA, amplifikasi dengan PCR, atau analisis restriction length fragment polymorphism (RFLP) dengan enzim digesti dan elektrophoresis pada agarose. Ekstraksi rDNA caring jantan dan betina secara individual dengan metoda phenol chloroform dan amplifikasi rDNA. menunjukkan hasil band yang baik. Hasil analisis RFLP dengan menggunakan 3 enzim Windifi, EcoRI dan menunjukkan perbedaan strain S. japonicum yang berasal dari Napu dan Lindu. Variasi intra-spesies rDNA cacing dewasa dijumpai pula di lembah Napu

    Isolation and Identification Bacteria of Clinical Mastitis on Ettawah Crossbred Goat

    Full text link
    ABSTACT Ettawah crossbred goat (PE) IS much more usefull to milk goat produce. One of constraints in milk goat is clinical mastitis. Clinical mastitis is economic inflict a financial lost because stopped of milk production, high cost of treatment, and even cause death. The aim of the present study was to determine the kind bacteria that can cause clinical mastitis in PE. A total of 13 clinical mastitis milk and water used to wash the six udder samples were collected from dairy PE farms. All samples were subjected for isolation and identification of bacteria based on biochemical reactions. From the clinical mastitis milk samples, bacteria isolated were Staphylococcus aureus (55.55%), Pseudomonas sp (27.77%), Streptococcus sp (8.3%) and Bacillus sp (8.33%). Whereas, Pseudomonas sp (77.77%) and Bacillus sp (22.23%) were isolated from the water used to wash the udder. The study showed that more clinical mastitis in PE caused by Staphylococcus aureus. Water use to wash the udder was source of Pseudomonas sp causing clinical mastitis in PE

    Kajian Kasus-kontrol Avian Influenza Pada Unggas Di Jawa Timur, Jawa Tengah Dan Daerah Istimewa YOGYAKARTA= a Case-control Study on Avian Influenza in Poultry in East Java, Central Java and YOGYAKARTA Special Province.

    Full text link
    Kajian kasus-kontrol yang dirancang untuk menyidik kejadian avian influenza (Al) dan mencari hubungannya dengan faktor resiko penyakit, telah dilakukan terhadap 218 dusun di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai kasus (109 dusun) adalah dusun yang pernah dilaporkan atau sedang mengalami kasus AI, dan kontrol (109 dusun), adalah dusun yang dilaporkan belum pernah mengalami, tetapi dekat dengan dusun kasus. Kuesioner digunakan untuk menjaring variabel yang diperkirakan berasosiasi dengan kejadian AI. Data yang diperoleh dianalisis dengan Chi Square (x2) dan odds ratio (OR). Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor adanya hewan pengerat (OR = 1,90), faktor adanya burung liar (OR = 24,00), faktor pekerja pulang sehabis kerja (OR = 2,65), dan faktor sektor III (OR = 1,79) mempunyai asosiasi karat dengan kejadian AI di suatu dusun, sedangkan beberapa faktor biosekuriti berasosiasi lemah (OR = 1,0 – 1,5) terhadap kejadian Al

    Isolasi and Identification of Bacteria From the Urine Fluid Organic Fertilizer (POC)Ettawa Crossbred (PE) in the Sleman Regency

    Full text link
    Urine is a by product from Ettawa crossbred (PE) goat farm in Sleman regency. In addition, the manure urine goats can be used for fluid organic fertilizer (POC). Recently, organic farming is more interesting for people because it does not use any chemical fertilizers. Salmonella sp and E. coli O157:H7 are pathogenic bacteria that can contaminate agricultural products and dangerous for public health. One of sources of contamination in agricultural products is due to the organic fertilizer. Therefore, the aim of the present study was to determine pathogenic bacteria from POC urine PE goats in Sleman regency. A total of 8 POC samples were collected from PE goat urine in Sleman regency. These samples were analyzed for Salmonella sp, E. coli O157:H7 and other pathogenic bacteria by using biochemical reactions. All samples are negative for Salmonella sp. and E. coli O157:H7 as well. Whereas, 85% of 8 samples are positive for Pseudomonas sp. The present study showed that POC from PE goats farm in Sleman regency are negative for pathogenic bacteria
    corecore