5 research outputs found

    MENGEMBANGKAN KECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERNYANYI

    Get PDF
    The intelligence that must exist in children is linguistic, linguistic intelligence is a person's ability to process or express words, writing, expressing thoughts, desires, and opinions. The purpose of this research is to develop linguistic intelligence in early childhood through the singing method. The method in this research is descriptive and qualitative. Data collection techniques in this study are observation, documentation, and interviews. The subjects in this study were children aged 4-5 years as many as 6 children and 2 teachers, school principals, and parents as informants. The instruments or methods of data collection in this study were observation, interviews, and relevant documentation. Data processing was carried out using qualitative data analysis, namely data reduction, data presentation, conclusion drawing, and verification according to the flow model. The use of qualitative descriptive research in this study is intended for the assessment technique obtained by collecting the results of observations, assessment results, and evaluations of children through developing linguistic intelligence for early childhood through the singing method. The results obtained that the level of children's linguistic achievement through the singing method developed very well and increased, from 6 children studied 5 children developed very well (BSB) in the four indicators studied while 1 child in the last indicator showed development as expected (BSH), this is has proven that there is a positive response from children in the implementation of the singing method.Kecerdasan yang harus ada pada anak adalah kecerdasan linguistik, kecerdasan linguistik adalah kemampuan seseorang untuk mengolah atau mengekspresikan kata-kata, tulisan, ungkapan pikiran keinginan dan pendapat. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengembangkan kecerdasan linguistikanak usia dini melalui metode bernyanyi. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, dokumentasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini anak usia 4-5 tahun sebanyak 6 anak dan 2 orang guru, kepala Sekolah serta orang tua sebagai informan. Instrumen atau metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi yang relevan. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi sesuai model alir .Penggunaan penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk Teknik penilaian didapatkan dengan mengumpulkan hasil observasi, hasil penilaian dan evaluasi terhadap anak melalui mengembangkan kecerdasan linguistikanak usia dini melalui metode bernyanyi. Diperoleh hasil tingkat pencapaian linguistikanak melalui metode bernyanyi tersebut berkembang sangat baik dan meningkat, dari 6 anak yang diteliti 5 anak berkembang sangat baik (BSB) dalam empat indikator yang diteliti sedangkan 1 anak dalam indikator terakhir menunjukkan berkembang sesuai harapan (BSH), hal ini sudah membuktikan adanya respon positif dari anak dalam pelaksanaan metode bernyanyi tersebut.Â

    KAJIAN ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN PADA LAYANAN PERPUSTAKAAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

    Get PDF
    Abstrak Perpustakaan Badan Standardisasi Nasional adalah perpustakaan yang mengkhususkan diri dalam melayani pemustaka yang membutuhkan informasi standardisasi. Dalam melayani pemustakanya Perpustakaan BSN tentu dapat memuaskan atau tidak memuaskan pemustakanya. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pemustakanya maka dilakukan kajian ini. Kajian ini menggunakan metode servqual. Indeks harapan pemustaka terhadap layanan perpustakaan BSN adalah sebesar 4,38 pada skala 1-5 atau 87,61 pada skala 1-100 yang berarti sangat baik. Sedangkan Indeks Persepsi (kepuasan) terhadap layanan perpustakaan BSN adalah sebesar 3,93 pada skala 1-5 atau 78,41 pada skala 1-100 yang berarti baik. Ada nilai kesenjangan sebesar 0,45 pada skala 1-5 atau 9,20pada skala 1-100. Kesimpulannya Perpustakaan BSN harus meningkatkan kinerjanya agar mencapai skor sangat baik. Kata Kunci:Manajamen; Indeks Kepuasan Pelanggan, Servqua

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DENGAN ALAT PERAGA MANIPULATIF

    Get PDF
    Latar belakang yang mendasari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah masih banyak siswa yang belum mampu menyelesaikan operasi hitung pecahan sehingga hasil belajarnya masih kurang. Adapun kesulitan yang dialami oleh siswa dalam operasi hitung pecahan yakni siswa kurang memahami konsep pecahan dan juga siswa kurang memahami opersi hitung pecahan.berangkat dari permasalahan di atas, penulis akan mencoba menggunakan alat peraga manipulatif dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan pecahan.Alat peraga manipulatif adalah alat peraga yang dapat dimanipulasi atau diotak-atik dan dikelompokkan. Dengan menggunakan benda manipulatif diharapkan murid akan lebih mudah untuk memahami konsep matematika yang sedang dipelajari, serta dapat meningkatkan keterampilan murid dalam berhitung. Penelitian ini bertujuan untuk . mengetahui bagaimana respon siswa kelas IV SDN 1 Jayagiri dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan pecahan dengan menggunakan alat peraga manipulatif dan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga manipulatif pada pokok bahasan pecahan di kelas IV SDN 1 Jayagiri. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Instrumen yang digunakan berupa LKS, tes siklus 1, tes siklus, dan angket. Hasil dari pelaksanaan PTK ini adalah terjadinya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan pecahan dari siklus pertama ke siklus berikutnya. Peningkatan hasil belajar ini.ditunjukkan dengan perubahan skor dan perubahan rata-rata skor siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya. Selain itu peningkatan hasil belajar dapat juga dilihat dari rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,44 pada siswa kelompok rendah, 0,61 pada siswa kelompok sedang, dan 0,31 pada siswa kelompok tinggi untuk siklus I ke siklus II. Selain hasil belajar meningkat, siswa juga menunjukkan respon positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan alat peraga manipulatif terlihat dari hasil angket yang pada umumnya (89%) siswa memberikan respon yang positif

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) TEKNIK KEPALA BERNOMOR (NUMBERED HEADS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KERJA SAMA SISWA PADA POKOK BAHASAN KOPERASI DALAM MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN SIRNAGALIH KECAMATAN PALABUHANRATU KABUPATEN SUKABUMI

    Get PDF
    Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar (SD) dimaksudkan agar siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Pada pembelajaran IPS di SD masih terdapat kekurangan-kekurangan yaitu sebagai berikut : pembelajaran yang hanya bersumber pada buku teks, guru tidak dapat membelajarkan keterampilan berpikir, siswa mengalami kesulitan untuk bekerja sama. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan metode pembelajaran yang bervariatif yang melibatkan siswa secara aktif. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diimplementasikan suatu penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) teknik kepala bernomor (Numbered Heads) pada pokok bahasan koperasi di kelas IV SDN Sirnagalih Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui gambaran keterampilan kerja sama siswa pada pembelajaran IPS sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor, (2) untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor, (3) untuk mengetahui gambaran keterampilan kerja sama siswa pada pembelajaran IPS setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor. Sesuai dengan teori Michaels bahwa model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui selama pembelajaran, karena siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam menemukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang dihadapi. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan model penelitian menurut Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart, yang terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan instrumen, seperti lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar wawancara, catatan lapangan, angket untuk siswa, lembar kerja siswa dan lembar evaluasi siswa. Semua data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dianalisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Berdasarkan hasil temuan setelah melaksanakan penelitian dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor dapat meningkatkan keterampilan kerja sama siswa. Hal ini terlihat dari meningkatnya hasil belajar siswa. Perolehan nilai akhir pada siklus I adalah 64,5 dan pada siklus II adalah 77
    corecore