3 research outputs found

    AGRESIVITAS TOKOH UTAMA FILM THE DEPARTED KARANGAN WILLIAM MONAHAN (Kajian Psikoanalisis Sastra)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan serta mengungkapkan secara mendalam tentang sisi agresivitas dalam film The Departed karya William Monahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis isi. Berdasarkan penelusuran pada penelitian sebelumnya, secara jelas bahwa penelitian tentang sisi agresivitas pada film ini belum dilakukan sehingga hal ini menjadi bagian dari kebaruan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan data meliputi jenis-jenis agresivitas, penyebab agresivitas, dampak agresivitas dan penyelesaian agresivitas. Billy Costigan sebagai tokoh utama tokoh dalam film ini yakni tim Polisi yang menangani bidang Kriminal dan kelompok kejahatan di kota New York terdapat temuan unsur agresivitas dikarenakan karakter dalam film ini lebih banyak mengambil keputusan dan berkomunikasi dengan cara menyentuh atau melakukan kekerasan terhadap lawan bicaranya. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dalam memahami tokoh dan perilaku agresif. Pemahaman ini dapat digunakan dalam pembelajaran cerita di bidang pendidikan juga sebagai pembentukan karakter. ******** ABSTRACT This study aims to describe and reveal in the aggressiveness in William Monahan's The Departed. This type of research is qualitative research using content analysis methods. Based on the search on previous research, it is clear that research on the aggressive side of this film has not been find out so this is part of state of the art in this study. Based on the results of the study, the findings of the data include the types of aggressiveness, the causes of aggressiveness, the impact of aggressiveness and the resolution of aggressiveness. Billy Costigan as the main character in this film, as the police team that handles the field of Crime and crime groups in New York City, there is a finding of an element of aggressiveness because the characters in this film make more decisions and communicate by touching or committing violence against their interlocutors. The results of this study are useful for readers in understanding aggressive characters and behaviors. This understanding can be used in story learning in secondary education as well as character building. Keywords: Aggressiveness, The Departed Film, Personality Theory, Psychoanalysi

    Agresivitas Karakter Utama dalam Film The Departed oleh William Monahan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis-jenis tindakan agresif pada manusia. Film adalah satu karya sastra yang sangat penting karena permasalahan yang terjadi dalam film dapat dianalisis dengan penelitian psikologi ilmiah. Penelitian ini akan menggunakan teori agresivitas untuk menemukan agresivitas karakter dalam film, Penelitian ini difokuskan pada agresivitas karakter dalam film dilihat dari gejala dan perlakuan karakter tersebut sepanjang film. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut: Persiapan; Menyimak film The Departed untuk memahami karakternya. Kemudian pengumpulan data; Peneliti mengumpulkan data untuk menemukan tokoh utama dan mengidentifikasi data berupa perlakuan agresif yang merupakan ciri-ciri kepribadian tokoh. Dan kemudian analisis data; Dalam menganalisis data, peneliti mengumpulkan data dan mengidentifikasi data terkait tindakan agresif. Temuan dari penelitian ini adalah ada delapan jenis agresivitas yang ditemukan pada karakter utama dalam film The Departed. Kata Kunci : Agresivitas, Kepribadian, karya sastra

    USING ORAL ERROR CORRECTION IN STORYTELLING TO IMPROVE STUDENTS SPEAKING ACHIEVEMENT

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan perbedaan signifikan pada prestasi berbicara siswa setelah diajarkan dengan menggunakan teknik oral error correction, menemukan apakah oral error correction dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada aspek kosa kata, kelancaran, pemahaman, pelafalan, dan tata bahasa, serta proses belajar mengajar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel dipilih secara khusus berdasarkan tingginya nilai bahasa inggris yaitu kelas XI IPA1 di SMAN 1 Sidomulyo. Data diperoleh dengan mengadakan pretest, treatment, dan posttest. Hasil menyimpulkan bahwa adanya perbedaan prestasi belajar siswa secara signifikan pada level 0.05 karena t-ratio lebih besar dari t-table (6.593 2042), oral error correction pada storytelling dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Pada pretest, rata rata siswa adalah 60 sedangkan di posttest menjadi 72.45. Dapat Disimpulkan bahwa oral error correction dapat memberikan meningkatkan kemampian berbicara siswa.The aimed of this study were to find out difference of students speaking achievement after being taught by using Oral Error Correction in Storytelling technique, find out whether Oral Error Correction in Storytelling can be used to improve students speaking aspects in terms of vocabulary, fluency, comprehension, pronunciation, grammar and learning process or not. This research used quantitative research as the research design. It was conducted using one group pre-test post-test design. The subject of this research was class XI IPA 1 of SMAN 1 Sidomulyo. The data were gained by administering pretest, treatment and posttest. The results showed there was significant difference in level 0.05 because t-ratio is higher than t-table (6.593 2042), Oral Error Correction in Storytelling technique was applicable to improve the students speaking achievement. In pretest, students means score was 60 while in posttest it became 72.45. It could be inferred that Oral Error Correction in Storytelling technique gave significant improvement on students speaking achievement.Keywords : oral error correction, speaking, achievement
    corecore