12 research outputs found

    TARI BEDHAYA ELA-ELA: EKSPLORASI KECERDASAN TUBUH WANITA DAN EKSPRESI BUDAYA JAWA

    Get PDF
    Tulisan ini bertujuan mengungkap eksistensi wanita kaitannya dengan ekspresi budaya Jawa yang terefleksikan melalui kecerdasan tubuhnya di dalam membawakan tari Bedhaya Ela-ela. Tubuh wanita Jawa diidentikan dengan kelemahlembutan, dan dituntut untuk lekat dengan nilai-nilai budayanya. Dalam hal ini wanita Jawa memiliki kedudukan sebagai penyangga pilar budaya Jawa. Bukan hanya tubuh wanita secara fisik tapi juga tubuh psikisnya yang meliputi persepsi, imajinasi, interpretasi, dan pemahaman tentang nilai-nilai budaya Jawa juga dieksplorasi agar tubuhnya mampu mengekspresikan tari Bedhaya Ela-ela sebagai hasil budaya Jawa. Tari Bedhaya Ela-ela merupakan wujud presentasi nilai budaya Jawa, sebagai bentuk ekspresi dari perasaaan atau gejolak batin, ide-gagasan, pemahaman-keyakinan dalam kehidupan sosial masyarakat Jawa, sebagai cerminan nilai etika, religi, dan estetika rasa. Melalui tari Bedhaya Ela-ela, wanita Jawa mampu menunjukkan potensi dan kecerdasan tubuhnya dalam mengekspresikan nilai-nilai budaya

    Tari Dolanan Untuk Pendidikan Budi Pekerti Anak Usia Dini

    Get PDF
    Merupakan karya tulis pertunjukan berupa Laporan Penelitian, dengan judul Tari Dolanan Untuk Pendidikan Budi Pekerti Anak Usia Dini karya dari Dr Katarina Indah Sulastuti, S.Sn, M.Sn

    Konsepsi Dan Indikasi Rasa Dalam Tari Jawa Gaya Surakarta

    Get PDF
    Merupakan karya tulis pertunjukan berupa Tesis, dengan judul Konsepsi Dan Indikasi Rasa Dalam Tari Jawa Gaya Surakarta karya dari Dr Katarina Indah Sulastuti, S.Sn, M.Sn

    TARI KREASI BARU “NIRBAYA” SEBAGAI MODEL EKSPRESI KREATIF UNTUK PENYAMPAIAN PESAN DAN EDUKASI HABITUS BARU DALAM PENCEGAHAN VIRUS COVID 19

    Get PDF
    Merupakan karya ilmiah berupa karya Laporan Penelitian, dengan judul TARI KREASI BARU “NIRBAYA” SEBAGAI MODEL EKSPRESI KREATIF UNTUK PENYAMPAIAN PESAN DAN EDUKASI HABITUS BARU DALAM PENCEGAHAN VIRUS COVID 19 karya dari Dr Katarina Indah Sulastuti, S.Sn, M.Sn

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS RASA DALAM TARI JAWA GAYA SURAKARTA

    Get PDF
    This article discusses the factors that affect the quality of taste/ rasa In Surakarta Style Javadance. The quality of the taste in dance has subjective nature that arise a various interpretation ofeach individual. The differences that appear to be an obstacle in communication. The discussionis analyzed using the communication psychology theory, especially symbolic communication.The result of discussion is explained by several factors namely: emotional mood, cognitive scheme,atmosphere exposure, individual predisposition, and the level of character/ theme identification. Inthe following discussion also raise the essential elements as the determinants of quality of taste orrasa in Surakarta style Java Dance, which consist material and immaterial elements

    Tari Bedhaya Ela-Ela Karya Agus Tasman: Representasi Rasa Dalam Budaya Jawa

    Get PDF
    Penelitian disertasi ini bertujuan membahas tentang penubuhan rasa dalam budaya Jawa pada tari Bedhaya Ela-ela dalam konteks peristiwa seni. Elemen-elemen yang menjadi bahasan secara khusus adalah meliputi penubuhan rasa oleh koregrafer dalam penyusunan karya tari, penubuhan rasa oleh para penari dalam mempresentasikan tari, dan penubuhan rasa sebagai sebuah pengalaman estetika oleh para penonton atau penikmat tari. Penelitian tentang pengalaman ketubuhan dalam tari ini menyinggung pada persoalan estetika tari, merupakan bagian disiplin etnokoreologi (pengkajian ilmiah tentang tari mengenai segala hal penting yang terkait dengan kebudayaan),dan secara global penelitian ini masuk dalam frame fenomenologi (ilmu tentang kejadian, gejala, perwujudan yang dialami oleh manusia). Strategi analisis data dalam penelitian menggunakan pendekatan deskriptif-interpretatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa rasa dalam konsep budaya Jawa merupakan substansi keindahan tari Bedhaya Ela-ela, yang ditubuhkan oleh koreografer (Agus Tasman) sebagai hasil pengalaman estetis melalui kreativitasnya. Di dalam proses kreativitasnya Agus Tasman mewujudkan rasa melalui media visual dan aural (auditif) yaitu gerak, pola lantai, rias busana, musik tari, seting tempat, dalam beberapa tahap diantaranya; 1. Persiapan, 2. Permenungan, 3. Penyusunan Konsep karya, 4. Eksplorasi, 5. Pemilihan Penari, 6. Perwujudan Koreografi, 7. Latihan, 8. Evaluasi, 9. Pemantapan, 10. Presentasi tari. Pada persoalan penubuhan rasa oleh penari sebagai proses penghayatan rasa, diwujudkan melalui cara-cara khusus dalam mengakumulasikan semua unsur tarinya dalam sebuah pergelaran tari. Rasa sebagai penghayatan estetis penari direalisasikan oleh penonton dalam wujud penikmatan estetik, yang dinyatakan dalam abstraksinya melalui tangapan-tanggapannya. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa rasa dalam tari merupakan kristalisasi pemahaman konsep religi, etika, dan esetika dalam budaya Jawa menjadi orientasi estetik dalam peristiwa seni. Ditubuhkan oleh Agus Tasman dan dipresentasikan oleh para penari dalam tari Bedhaya Ela-ela dan direalisasikan melalui komunikasi rasa dalam pergelaran tari pada para penontonnya

    PROSES KREATIF EVI SEPTIMARDIATI DALAM PENCIPTAAN TARI TOPENG MINA TANI

    Get PDF
    This study reveals about dance forms and the creative process of Evi Septimardiati in the creation of the Mina Tani Mask Dance. Mina Tani Mask Dance is included in the form of mask dance. Mask Dance is a form of performing arts in which the dancers wear masks on their faces. Masks have special characteristics that refer to stylization and figures, differences in character, types of colors, textures, ornaments, and how to wear masks. Elements of form are described using the basic concept of choreography proposed by Y. Sumandiyo Hadi and an explanation of the creative process is analyzed through the theory of the creative process proposed by Jessie Oleson Moore, namely Inspiration, Percolation, Preparation, Creation, and Reflection. This research is qualitative with descriptive analysis method through data collection techniques, namely; observation, interview, and literature study. The results of this study indicate that the Mina Tani Mask Dance is a New Creation Dance with the mask genre which presents the social conditions of the community and the results of Pati culture related to local products, agriculture, and fisheries. Evi Septimardiati's creative process in creating the Mina Tani Mask Dance went through the stages of research, reflection, preparation, dancer's process, and evaluation

    TARI DOLANAN UNTUK PENDIDIKAN BUDI PEKERTI ANAK USIA DINI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan karya tari dengan pengembangan kreativitas gerak dalam lagu dolanan anak melalui inovasi elemen tari tradisional Jawa pada khususnya (genre tari anak), ke dalam bentuk karya Tari Dolanan yang bermuatan pesan tentang nilai-nilai budi pekerti untuk diinternalisasikan pada anak usia dini. Target khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah terciptanya karya Tari Dolanan sebagai model tari anak usia dini (PAUD – TK), yang digunakan sebagai sarana pengenalan nilai-nilai kehidupan bersosial dalam upaya pendidikan budi pekerti pada anak. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kreasi-inovasi meliputi: (1) observasi pada lagu dolanan anak untuk mengetahui secara mendalam muatan pesan yang disampaikan; (2) perancangan konsep tari dolanan untuk mendapatkan bentuk tari dengan musik lagu dolanan yang menarik dan berbobot (muatan pesan nilai budi pekerti untuk anak) (3) eksplorasi gerak dan musik tari/ lagu dolanan anak untuk menemukan materi yang tepat; (4) kreasi dan inovasi gerak dan musik tari dari hasil eksplorasi; (5) penyusunan model tari anak usia dini (PAUD – TK), sebagai sarana pengenalan nilai-nilai kehidupan bersosial dalam upaya pendidikan budi pekerti. (Kata kunci: tari dolanan, pendidikan budi pekerti, anak usia dini

    Sampan Dance in Pariaman: Between Creativity and Community Acceptance

    Get PDF
    Sampan dance was born from the Pariaman community. A dance work which is created for entertaining people. Events in Sampan dance are bound to a situation, namely fishermen who are triggered by various events. Attempts to see the human side in the dancers who play the fishermen are a real picture of the actual events. The strength of the dance creator’s/artist's imagination lies in trying to free the work from the reality that is believed by communnity. The community should be amazed when they see the Sampan dance performance, but in reality the they are not enthusiastic about it.The way creator/artists explore fishermen figure by the choreographer is different from the way that is done by the academics. Existing facts about this dance are not the main concern of the artists. The purpose of exploring the life of fishermen is to open the doors of imagination, bring the past back to life and seek their own identity to be aligned with current events. In the function of dance, imagination has an important role. The presence of imagination will change the mindset of the community towards the issues being staged. At least, society has received another choice than the existing before about the meaning of reality.  It means the reality of fishermen's life so that the community is free to act towards these choices.Communication in art is related to human behavior and the fulfillement needs of human thoughts and feelings toward what they witness. The audience/community already brought a horizon of expectations when they watch the performing arts. Thoughts and feelings have formed its frame, so that when what they watch does not match the horizon of their expectations, positive and negative responses will arise. Keywords: Sampan Dance, Creativity, Community Accepttance, Society, Pariaman DOI: 10.7176/ADS/103-3 Publication date: January 31st 202

    TARI BEDHAYA ELA-ELA: EKSPLORASI KECERDASAN TUBUH WANITA DAN EKSPRESI BUDAYA JAWA

    No full text
    Tulisan ini bertujuan mengungkap eksistensi wanita kaitannya dengan ekspresi budaya Jawa yang terefleksikan melalui kecerdasan tubuhnya di dalam membawakan tari Bedhaya Ela-ela. Tubuh wanita Jawa diidentikan dengan kelemahlembutan, dan dituntut untuk lekat dengan nilai-nilai budayanya. Dalam hal ini wanita Jawa memiliki kedudukan sebagai penyangga pilar budaya Jawa. Bukan hanya tubuh wanita secara fisik tapi juga tubuh psikisnya yang meliputi persepsi, imajinasi, interpretasi, dan pemahaman tentang nilai-nilai budaya Jawa juga dieksplorasi agar tubuhnya mampu mengekspresikan tari Bedhaya Ela-ela sebagai hasil budaya Jawa. Tari Bedhaya Ela-ela merupakan wujud presentasi nilai budaya Jawa, sebagai bentuk ekspresi dari perasaaan atau gejolak batin, ide-gagasan, pemahaman-keyakinan dalam kehidupan sosial masyarakat Jawa, sebagai cerminan nilai etika, religi, dan estetika rasa. Melalui tari Bedhaya Ela-ela, wanita Jawa mampu menunjukkan potensi dan kecerdasan tubuhnya dalam mengekspresikan nilai-nilai budaya
    corecore